Part 16: Wanita Kuat

Egnor bersama ayah dan aunty-nya keluar dari bandara dan menggunakan kacamata hitamnya karna siang hari di Honolulu begitu terik. Dia tidak langsung pulang. Dia harus bertemu dengan Claudia di kantor pengacaranya. Dia juga harus berbicara pada Grace dan Frank mengenai masalah Claudia.

"Dad, kau pulanglah dengan taxi ini bersama aunty. Sebentar, Frank akan menjemputku." Kata Egnor memberhentikan taxi yang melintas di depan bandara.

"Baiklah, sampai ketemu di rumah. Atau kau akan mengerjakan sesuatu sehingga menginap di apartemenmu?" Johanes memastikan sebelum menaiki taxi yang didahulukan oleh Anne.

"Ya Dad, nanti akan kukabari aku pulang atau tidak." Jawab Egnor menepuk pelan punggung ayahnya.

"Titip salamku pada Claudia. Katakan padanya, Viena menitip salam dan dia diundang pada pernikahan Viena nanti jika berlangsung!" Pesan Johanes menaiki taxinya.

"I know dad!" Tutur Egnor singkat dan membantu ayahnya menaiki taxi lalu menutup pintu mobil berwarna kuning itu. Hatinya sedikit bergetir mendengar nama Claudia. Dia sangat merindukan wanita itu mengingat mendengar suaranya yang penuh kepanikan kemarin.

Dia menatap sinar matahari yang begitu menyengat matanya meskipun ia sudah menggunakan kacamata hitam. Apa yang sedang kau lakukan sekarang, Clau? Pikir Egnor dalam hati. Tak berapa lama Frank tiba menjemputnya. Egnor menaiki kursi depan dan melepas kacamata hitamnya.

"Bagaimana Frank?" Tanya Egnor to the point.

"Nicolas malah memberikan ancaman baru, Tuan." Jawab Frank yang mengetahui maksud tuannya.

"Ancaman apa?"

"Dia menunjukan video Tuan Jack Gie, paman dari Claudia sedang melakukan pelecehan pada gadis belia. Dia hendak menunjukannya pada Claudia agar Claudia mau menuruti apapun yang ia inginkan. Kalau Claudia tidak menurutinya, dia akan menyerahkan video tersebut kepada pihak berwajib untuk menuntut Tuan Jack." Tutur Frank membuat Egnor melirik tajam wakil direktur kantor pengacaranya itu.

"Joe sudah membayar lunas semua hutang dan bunga Tuan Jack namun dia seperti ingin memiliki Claudia. Sekedar info Tuan, Nicolas juga merupakan mucikari kelas kakap di Honolulu ini. Dia dilindungi orang orang yang menyuruhnya mencarikan wanita wanita bayaran padanya." Tambah Frank.

Egnor menarik napas. Wanitanya dalam bahaya. Dia harus melakukan sesuatu. Namun, dia tidak boleh salah melangkah. Dia bukan orang satu satunya terhebat di Honolulu.

"Untuk sementara terus awasi dia. Aku benci mengusut kasus prostitusi. Tidak akan ada ujungnya. Berikan pengawasan juga untuk Claudia. Aku tidak mau terjadi apa apa dengannya. Kau mengerti?" Akhirnya itu yang Egnor perintahkan.

"Baik Tuan!"

Dia tidak boleh gegabah. Dia tidak mau berurusan dengan orang orang di belakang Nicolas. Dia yakin kalau orang orang itu mungkin salah satu client nya. Selama Nicolas belum berbuat macam macam pada Claudia dia akan membiarkannya terlebih dahulu.

Mereka lalu tiba di kantor pengacara dan Egnor langsung menuju ruang kerjanya sementara Frank memarkirkan mobilnya di basement.

"Dimana Claudia, Grace?" Tanya Egnor menyeruak masuk dan melihat Claudia tidak pada meja kerjanya.

"Dia kembali pergi setelah mendapatkan uang lembur waktu itu Tuan. Aku mau mengikutinya namun aku ingin bertemu denganmu untuk memberitahumu apa yang kudapat setelah satu hari kemarin mengawasinya Tuan." Jawab Grace beranjak dari duduknya dan berdiri di depan meja kerja tuan nya.

"Katakan Grace!"

"Ya, Claudia kemarin menuju ke bank setelah ia menerima telepon yang mencurigakan Tuan. Katanya dari temannya, tapi yang kudengar dia memanggil paman. Aku sudah bertanya pada manager bank tersebut dan ternyata dia mengirim uang untuk seorang pria bernama Jack Gie. Begitulah nama rekening yang menjadi tujuan Claudia." Grace melaporkan dengan detail.

"Jack Gie?" Egnor menyipitkan matanya. Dia mengingat Frank mengatakan nama yang sama tadi. Ternyata Jack benar berhubungan dengan Claudia. Pikirnya.

"Ya, Jack Gie. Mungkin dia masih ada hubungan dengan Claudia mengingat nama belakang Claudia juga Gie, Tuan?" Grace meyakinkan.

"Dia pamannya Claudia." Jawab Egnor singkat.

Bersamaan dengan itu Frank memasuki ruangan. Egnor mengusap wajahnya kasar. Dia cukup frustasi mendengar permasalahan Claudia yang menggunung dan wanita itu bahkan tidak mengatakannya sedikitpun. Dia jadi sangat merindukan wanita itu.

"Ada apa Grace?" Frank yang menyadari kegusaran hati bos nya bertanya pada tunangannya.

"Claudia mengirimi uang untuk pria yang bernama Jack Gie. Apa kau tahu?" Cerita singkat Grace. Frank menjadi mengerti apa yang menggandrungi pikiran tuannya.

"Sepertinya dia sumber permasalahan semua ini Tuan. Apa perlu ku selidiki, Tuan?" Tawar Frank.

"Ya selidiki dengan cepat Frank!" Jawab Egnor menuju pantry kecilnya untuk menegak segelas air putih.

"Baik Tuan! Permisi saya akan menghubungi kantor pengacara di Oriental." Frank segera menjalankan perintah tuannya.

"Frank, tunggu!" Egnor berbalik dan menuju ke meja kerjanya lagi. Frank masih menunggu perintah tuannya.

"Lacak keberadaan Claudia sekarang!" Perintah Egnor menggabungkan kedua tangannya.

...

"Piuft, sudah habis semua uangku. Sekarang aku hanya mengharapkan uang harian dan stok makananku di kulkas. Untung untung Kak Egnor mengajakku makan, hihi.. kapan dia pulang ya? Aku sangat merindukannya." Gumam Claudia duduk di kursi tunggu halte bus di depan bank.

Dia tidak menunggu bus. Dia sedang meratapi nasibnya. Dia tidak menyangka kalau bibinya akan sakit sepeninggalnya. Dia belum bicara pada bibinya. Jika pamannya menghubunginya, dia akan meminta pamannya untuk berbicara pada bibinya.

Dia beranjak sesaat menatap matahari siang yang begitu menyengat. Dia harus berjalan menuju kantor pengacara. Dia berharap Egnor belum kembali meskipun ia sangat rindu. Kalau hanya menghadapi Grace itu hal mudah. Claudia terkekeh mengingatnya. Dia lalu menjajaki kakinya menyusuri trotoar dan merasakan terik matahari namun seketika dia merasa ada sebuah bayang bayang di belakangnya. Bayang bayang tersebut seperti menutupinya dari sinar matahari yang menyoroti kepalanya. Dia menoleh dan melihat sesosok pria mengenakan jas lengkap dengan tangan di sakunya.

"Kak Egnor?" Panggil Claudia dan membalikan tubuhnya memandang sumringah pria yang kini menetap di hatinya.

"Hay!" Sapa Egnor tersenyum tipis.

"Kau sudah pulang kak? Mengapa tak memberitahuku?" Tanya Claudia menyipitkan matanya.

"Aku baru saja pulang mau ke kantor dan lewat sini tak sengaja melihatmu berjalan seperti tak tentu arah, ada apa?" Jawab Egnor berbohong. Frank sudah melacak keberadaan Claudia dan memberitahu posisinya kepada tuannya. Egnor langsung membawa mobilnya menuju ke bank dan ternyata melihat Claudia sudah duduk di halte depan bank.

"Tidak apa apa kak, aku habis dari bank. Menabung." Jawab Claudia juga berbohong. Dia menundukan kepalanya menyembunyikan wajahnya, takut Egnor merasakan kegundahan yang ia rasakan.

"Menabung?" Egnor mendelikan alisnya.

"Ya, menabung untuk masa depan." Jawab Claudia lagi linglung sambil kakinya menendang nendang batu batu kecil di dekat kakinya.

"Baiklah, lalu untuk apa kau berjalan? Kau tidak menaiki bus?" Tanya Egnor lagi bermaksud mengorek ngorek, siapa tahu Claudia berbicara tanpa sadar tapi ternyata Claudia berpikir lebih cepat untuk menjawab dengan baik semua penyelidikan sang pengacara yang lihai.

"Engg, aku hanya ingin menikmati jalan jalan ini, mengingat kau belum pulang, jadi aku agak memperlambat hihi, maafkan aku kak.."

Benar kan? Claudia menjawab dengan sangat tenang sambil memberikan gurauan pada Egnor.

"Aneh! Menabung namun tidak menyisihkan sedikit uang untuk menaiki bus!" Decak Egnor menyindir Claudia dan menatap jalan besar. Egnor memicingkan matanya karna terik sinar matahari yang keterlaluan.

Claudia terdiam. Dia merasa bersalah untuk selalu membohongi Egnor. Entah kapan dia berani menceritakan semuanya.

"Ini sudah siang. Kau sudah makan siang?" Tanya Egnor lagi dan kini untuk memperhatikan wanitanya itu.

"Belum!" Jawab Claudia namun dia menutup mulutnya seperti tak sadar mengatakannya.

"Maksudku sudah kak!" Claudia membenarkan. Egnor pasti akan curiga jika sesiang ini dirinya belum makan siang. Egnor menggelengkan kepalanya dan berbalik.

"Claudia, Claudia, kau mau membohongi pengacara sepertiku! Cepat naik ke mobil kita makan siang!" Perintah Egnor menuju ke mobilnya yang diikiti Claudia dari belakang.

~Benarkan? Aku bisa makan siang ditraktir kak Egnor, hihi!~ gumam Claudia dalam hati sambil terkekeh pelan.

...

Mereka memasuki restoran bergaya oriental yang agak eksklusif. Ruang makan mereka seperti bilik bilik kayu sederhana namun elegan. Restoran ini dirancang bagi mereka yang menginginkan privasi untuk menikmati santapannya. Claudia cukup takjub menyusuri koridor restoran tersebut menuju ke bilik ruangan yang diinginkan Egnor. Seorang pelayan menunjukan ruang biliknya.

Egnor sudah memesan beberapa macam shusi, dua mangkuk udon dan green tea karna Claudia hanya menjawab apapun ketika Egnor menanyai ingin memesan apa.

"Kak, memang tidak bisa makan di tempat tempat biasa? Ini pasti sangat mahal!" Claudia berdecak kagum yang masih memperhatikan ornamen bilik ruangan yang berwarna coklat muda bercampur coklat tua.

"Lebih baik uangnya untukku agar aku tidak nelangsa lagi.." gumam Claudia lagi pelan dan ternyata Egnor mendengarnya.

"Ehem, apa katamu Clau?" Egnor berdehem menanggapi gumaman Claudia.

"Ah tidak kak! Aku hanya kagum dengan semua design restoran ini. Begitu privasi dan elegan. Eh, mengapa kau mengajakku kesini? Kau tidak sedang berpikir macam macam kan kak?" Tiba tiba Claudia memandang Egnor menggoda namun menutup dadanya dengan kedua tanganya.

"Kau mau?" Tanya Egnor balik menggoda.

"Kau tidak lihat di pojok sana terdapat cctv?" Claudia melirik ke arah cctv di pojok atas ruangan.

"Aku bisa mengakalinya, kau mau coba?"

"Halah, tempat ini begitu sempit kak, kita tidak akan leluasa melakukannya! Nanti saja di apartemenku!" Jawab Claudia menarik turunkan alisnya seraya menanggapi godaan pengacara cinta nya itu.

"Em, jadi kak bagaimana keadaan Viena? Kau sudah menyampaikan salamku padanya?" Tanya Claudia menopang dagunya dan menatap Egnor.

"Ya, aku sudah menyampaikannya. Dia juga titip salam untukmu." Jawab Egnor dan ikut menatap Claudia.

"Ada apa kak? Mengapa kau memandangku seperti itu?" Tanya Claudia yang merasa tatapan Egnor memburunya.

"Bagaimana keadaan Paman dan Bibimu? Bukankah kemarin kau tinggal bersama mereka? Kau tidak menghubunginya, hah?" Egnor balik bertanya membuat Claudia menampilkan mimik tegang dan tak percaya kalau Egnor menanyakan hal ini. Egnor sengaja menanyakan ini berharap Claudia berbagi masalahnya kepadanya. Namun, nampaknya Claudia tak ada niatan untuk mengatakannya.

"Hah? Paman dan Bibiku? Mereka, mereka baik baik saja kak!" Jawab Claudia agak terbata. Dia lalu menundukan kepalanya dan memikirkan bibinya yang saat ini sedang sakit. Ingin rasanya ia memberitahu Egnor namun mengapa sangat tertahan.

Bersamaan dengan itu, Frank menghubungi Egnor.

"Ya?"

"Tuan, Joe baru mengetahui, katanya wanita tua yang menyarankan Claudia bekerja denganmu, Bibinya Claudia sedang sakit dan di rawat di rumah sakit Tuan. Satu pekerja kantor pengacara kita di Oriental yang aku tanyakan juga mengatakan sudah hampir satu bulan ini kedai roti itu tutup. Dia mengatakan lagi pemilik kedai tersebut sedang sakit. Tidak salah lagi, itu Bibi dari Claudia, Tuan. Nyonya Siren Gie." Kata Frank di sebrang sana.

"Ehem!" Egnor berdehem sesaat. Dia tidak menyangka ternyata Claudia menyembunyikan semua kecemasan terhadap bibinya padanya. Dia menatap Claudia yang masih menundukan kepalanya dan tampak muram. Egnor benar benar merasa wanita yang di depannya ini sungguh luar biasa kuat.

"Terus selidiki lebih dalam sekarang! Temui aku di apartemen ku satu jam lagi." Hanya itu balasan Egnor dan menutup panggilan. Tak lama makanan mereka datang.

Mereka makan dalam diam dengan tatapan Egnor yang tak berpaling memandang wajah Claudia yang tampak sendu dan muram.

Setelah selesai makan, ketika mereka keluar dari bilik, Egnor menggandeng tangan Claudia keluar dari restoran. Jantung Claudia berdegup merasakan tangan Egnor yang mampu meraup semua tangan kecilnya. Ada sedikit ketenangan menggandrungi Claudia yang memikirkan biaya rumah sakit Siren.

Egnor lalu menurunkan Claudia di depan gerbang gedung kantor pengacaranya. Tanpa mengatakan apapun Egnor langsung menuju apartemennya. Claudia memandang mobil Egnor yang menjauh dengan hati perih. Ingin sekali ia menahan Egnor lalu memeluk dan bersandar pada Egnor namun nampaknya ada urusan penting yang harus Egnor kerjakan, pikirnya. Akhirnya, ia kembali ke ruang kerjanya.

Sesampainya di apartemen, Egnor langsung menyeruak masuk karna ia yakin Frank sudah di dalam. Frank memiliki kunci cadangan apartemen Egnor.

"Beliau sakit apa?" Tanya Egnor tampak gusar.

"Endokarditis, infeksi lapisan jantung." Jawab Frank. Seketika Egnor mengingat almarhum ibunya.

"Apakah parah?"

"Sepertinya sudah terjadi komplikasi ke otak dan kerusakan pada ginjal, Tuan." Tambah Frank.

"Oh God!" Egnor memegang dahinya. Dia benar benar trauma dengan penyakit yang mengarah pada komplikasi. Dan semua ini sedang ditanggung oleh wanita yang ia cintai.

"Begini, segera kau buat rekening atas nama Jonathan untuk membayar semua biaya penanganan rumah sakit Nyonya Siren. Lakukan dengan rapi, jangan sampai ada yang mengetahui kalau ini perintahku! Dan kau harus menemui dokter yang menangani beliau agar memberikan penanganan yang terbaik bagi Bibi Claudia itu, jangan sebutkan namamu, hanya ada nama Jonathan, Kau mengerti?" Perintah Egnor menatap tajam dan tegas Frank.

...

...

...

...

Set dah Clau kuat amat dikau?!

Aku mah no way dah 😭😭

.

Next part 17

Hal apa lagi yang Egnor untuk meringankan semua masalah Claudia?

Staytune jan kemana mana 😝😝

Tetap favoritkan novel ini, vii janji akan buat semakin menarik 😎😎

.

Biasa ya hehe jangan lupa LIKE dan KOMEN untuk kisah perjalanan cinta EgClaud 😁😁

Kasih RATE dan VOTE di depan profile novel

Kasih TIP juga boleh monggo 😇😇

.

Oke thanks for read and i love you 💕💕

Mohon maaf jika ada kesalahan pengetikan typo karna sejatinya kesempurnaan hanya milik Tuhan 😊😊

Terpopuler

Comments

Feby Andrea Arifa

Feby Andrea Arifa

kasihan nasib Claudia ..

2020-09-26

1

Lili Hindratno

Lili Hindratno

luv u egnor

2020-09-14

1

Mariyati Pasaribu

Mariyati Pasaribu

hancur hati adk Thor... kasihan clau..bibi sakit, Pama sibuk di meja judi..

2020-08-19

3

lihat semua
Episodes
1 Part 1: Pengenalan Karakter
2 Part 2: Asisten Pengacara Eg.
3 Part 3: Penolakan
4 Part 4: Notebook
5 Part 5: Merayu
6 Part 6: Asisten Hidupmu
7 Part 7: Salah!
8 Part 8: Diam Diam Perhatian
9 Part 9: Pizza..
10 Part 10: Johanes's Birthday
11 Part 11: Cemburu
12 Part 12: Kejujuran
13 Part 13: Terbayang
14 Part 14: Mengawasi
15 Part 15: Rahasia dan Ancaman
16 Part 16: Wanita Kuat
17 Part 17: Rindu
18 Part 18: Turun Tangan
19 Part 19: Keanehan Egnor
20 Part 20: Salah Paham
21 Part 21: Seutuhnya
22 Part 22: Phobia
23 Part 23: Selalu Bersama
24 Part 24: Kembali Dingin
25 Part 25: Motivator
26 Part 26: Mulai Curiga
27 Part 27: Kebenaran Pertama
28 Part 28: Sensitif
29 Part 29: Terjebak
30 Part 30: Rasional
31 Part 31: Catatan Sipil
32 Part 32: Rencana Romantis
33 Part 33: Hanya Untukmu!
34 Part 34: More and Again
35 Part 35: Tidak Habis Pikir
36 Part 36: Chip
37 Part 37: Pencarian
38 Part 38: Hukuman
39 Part 39: Sangkar Emas
40 Part 40: Fatal
41 Part 41: Pemulihan
42 Part 42: Falling
43 Part 43: Mantan
44 Part 44: Cold 1
45 Part 45: Cold 2
46 Part 46: Kehilangan
47 Part 47: Selisih
48 Part 48: Tegas!
49 Part 49: Hamil ??
50 Part 50: Pengakuan
51 Part 51: Mencoba Bertahan
52 Part 52: Serangan
53 Part 53: Tercurahkan
54 Part 54. Terbongkar 1
55 Part 55: Terbongkar 2
56 Part 56: at Legacy 1
57 Part 57: at Legacy 2
58 Part 58: Mr & Mrs. Jovanca
59 Part 59: Nomor Satu
60 Part 60: One and Only
61 Part 61: Sidang 1
62 Part 62: Sidang 2
63 Part 63: Harapan
64 Part 64: Prepare
65 Part 65: Peach Roses
66 Part 66: i choose you!!
67 Part 67: Happiness
68 Part 68: Twins
69 PEMENANG GIVE AWAY
70 Part 69: Special FRANK & GRACE 1: Logic
71 Part 70: Special FRANK & GRACE 2: First Sight
72 Part 71: Special FRANK & GRACE 3: Regret
73 Part 72: Special FRANK & GRACE 4: Stay With Me
74 Part 73: Special FRANK & GRACE 5: Irony
75 Part 74: Special FRANK GRACE 6: Mine
76 Part 75: The Secret
77 Part 76: Lie
78 Part 77: Hurt
79 Part 78: Without You
80 Part 79: I Found You - 1
81 Part 80: I Found You - 2
82 Part 81: Just For You
83 Part 82: It's Ok Not To Be Ok
84 Part 83: Softly
85 Part 84: Best Figure
86 Part 85: Melting
87 Part 86: Conspiracy
88 Part 87: Appreciate
89 Part 88: Brilliant
90 Part 89: Fact
91 Part 90: Surprise - 1
92 Part 91: Surprise - 2
93 Part 92: Past, Present and Next
94 Part 93: Feeling
95 Part 94: Not Sense!
96 Part 95: Habit - 1
97 Part 96: Habit - 2
98 Part 97: Eyes, Nose, Lips
99 Part 98: Intelligence
100 Part 99: Unpredictable
101 Part 100: Tragedy - 1
102 Part 101: Tragedy - 2
103 Part 102: Only Her!
104 Part 103: Hug (Comeback)
105 Part 104: Miss You
106 Part 105: Partner in Crime - 1
107 Part 106: Partner in Crime - 2
108 Part 107: Failed Love
109 Part 108: Complicated
110 Part 109: I'll Be Fine
111 Part 110: Trust Me! - 1
112 Part 111: Trust Me! - 2
113 Part 112: Stay Alive!
114 Part 113: Wilson & William
115 Part 114: Daddy & Two Boys
116 Part 115: Challenging
117 Part 116: Mommy & Twins
118 Part 117: Lactating
119 Part 118: You're The Best
120 Part 119: Sadness
121 Part 120: Solution
122 Part 121: Thankful
123 Part 122: Sweet Trap - 1
124 Part 123: Sweet Trap - 2
125 Part 124: Violence
126 Part 125: Stolen!
127 Part 126: Crush Atom
128 Part 127: Teardrop
129 Part 128: The Real Mom - 1
130 Part 129: The Real Mom - 2
131 Part 130: Resentment
132 Part 131: Hate
133 Part 132: Not Alone
134 Part 133: Stay or Finish
135 Part 134: Support - 1
136 Part 135: Support - 2
137 Part 136: Just Do It!
138 Part 137: Hacked
139 Part 138: Promise - 1
140 Part 139: Promise - 2
141 Part 140: Get Away!
142 Part 141: Goodbye for a while ...
143 Part 142: Stay Safe
144 Part 143: Undecided
145 Part 144: Reason
146 Part 145: Trauma
147 Part 146: Rise
148 Part 147: Start Over
149 Part 148. Secret Mission
150 Part 149. Sacrifice - 1
151 Part 150: Sacrifice - 2
152 Part 151: Loser
153 Part 152: Fight to be Winner
154 Part 153: Main Character
155 Part 154: Destiny - 1
156 Part 155: Destiny - 2
157 Part 156: I Don't Care!!
158 Part 157: Uncompromising
159 Part 158: Hero
160 Part 159: Love Liar
161 Part 160: Affection
162 Part 161: Cold and Hurtfull - 1
163 Part 162: Cold and Hurtfull - 2
164 Part 163: Dilemma
165 Part 164: I'm Sorry, Goodbye ...
166 Part 165: Footprint in Love
167 Part 166: Claudia Jovanca
168 Part 167: Fever
169 Part 168: Gimme, Something New!
170 Part 169: True Love
171 Part 170: I'm The One
172 Part 171: You're the only one that i want
173 Part 172: GOOD ENDING - 1
174 Part 173: GOOD MAN, GOOD ENDING - 2 (TAMAT)
175 ONE AND ONLY: WILSON WILLIAM
176 PENGUMUMAN PEMBERIAN APRESIASI PERAYAAN NOVEL TAMAT
177 PREVIEW WILSON WILLIAM TAYANG DI MANGA/NOVELTOON
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Part 1: Pengenalan Karakter
2
Part 2: Asisten Pengacara Eg.
3
Part 3: Penolakan
4
Part 4: Notebook
5
Part 5: Merayu
6
Part 6: Asisten Hidupmu
7
Part 7: Salah!
8
Part 8: Diam Diam Perhatian
9
Part 9: Pizza..
10
Part 10: Johanes's Birthday
11
Part 11: Cemburu
12
Part 12: Kejujuran
13
Part 13: Terbayang
14
Part 14: Mengawasi
15
Part 15: Rahasia dan Ancaman
16
Part 16: Wanita Kuat
17
Part 17: Rindu
18
Part 18: Turun Tangan
19
Part 19: Keanehan Egnor
20
Part 20: Salah Paham
21
Part 21: Seutuhnya
22
Part 22: Phobia
23
Part 23: Selalu Bersama
24
Part 24: Kembali Dingin
25
Part 25: Motivator
26
Part 26: Mulai Curiga
27
Part 27: Kebenaran Pertama
28
Part 28: Sensitif
29
Part 29: Terjebak
30
Part 30: Rasional
31
Part 31: Catatan Sipil
32
Part 32: Rencana Romantis
33
Part 33: Hanya Untukmu!
34
Part 34: More and Again
35
Part 35: Tidak Habis Pikir
36
Part 36: Chip
37
Part 37: Pencarian
38
Part 38: Hukuman
39
Part 39: Sangkar Emas
40
Part 40: Fatal
41
Part 41: Pemulihan
42
Part 42: Falling
43
Part 43: Mantan
44
Part 44: Cold 1
45
Part 45: Cold 2
46
Part 46: Kehilangan
47
Part 47: Selisih
48
Part 48: Tegas!
49
Part 49: Hamil ??
50
Part 50: Pengakuan
51
Part 51: Mencoba Bertahan
52
Part 52: Serangan
53
Part 53: Tercurahkan
54
Part 54. Terbongkar 1
55
Part 55: Terbongkar 2
56
Part 56: at Legacy 1
57
Part 57: at Legacy 2
58
Part 58: Mr & Mrs. Jovanca
59
Part 59: Nomor Satu
60
Part 60: One and Only
61
Part 61: Sidang 1
62
Part 62: Sidang 2
63
Part 63: Harapan
64
Part 64: Prepare
65
Part 65: Peach Roses
66
Part 66: i choose you!!
67
Part 67: Happiness
68
Part 68: Twins
69
PEMENANG GIVE AWAY
70
Part 69: Special FRANK & GRACE 1: Logic
71
Part 70: Special FRANK & GRACE 2: First Sight
72
Part 71: Special FRANK & GRACE 3: Regret
73
Part 72: Special FRANK & GRACE 4: Stay With Me
74
Part 73: Special FRANK & GRACE 5: Irony
75
Part 74: Special FRANK GRACE 6: Mine
76
Part 75: The Secret
77
Part 76: Lie
78
Part 77: Hurt
79
Part 78: Without You
80
Part 79: I Found You - 1
81
Part 80: I Found You - 2
82
Part 81: Just For You
83
Part 82: It's Ok Not To Be Ok
84
Part 83: Softly
85
Part 84: Best Figure
86
Part 85: Melting
87
Part 86: Conspiracy
88
Part 87: Appreciate
89
Part 88: Brilliant
90
Part 89: Fact
91
Part 90: Surprise - 1
92
Part 91: Surprise - 2
93
Part 92: Past, Present and Next
94
Part 93: Feeling
95
Part 94: Not Sense!
96
Part 95: Habit - 1
97
Part 96: Habit - 2
98
Part 97: Eyes, Nose, Lips
99
Part 98: Intelligence
100
Part 99: Unpredictable
101
Part 100: Tragedy - 1
102
Part 101: Tragedy - 2
103
Part 102: Only Her!
104
Part 103: Hug (Comeback)
105
Part 104: Miss You
106
Part 105: Partner in Crime - 1
107
Part 106: Partner in Crime - 2
108
Part 107: Failed Love
109
Part 108: Complicated
110
Part 109: I'll Be Fine
111
Part 110: Trust Me! - 1
112
Part 111: Trust Me! - 2
113
Part 112: Stay Alive!
114
Part 113: Wilson & William
115
Part 114: Daddy & Two Boys
116
Part 115: Challenging
117
Part 116: Mommy & Twins
118
Part 117: Lactating
119
Part 118: You're The Best
120
Part 119: Sadness
121
Part 120: Solution
122
Part 121: Thankful
123
Part 122: Sweet Trap - 1
124
Part 123: Sweet Trap - 2
125
Part 124: Violence
126
Part 125: Stolen!
127
Part 126: Crush Atom
128
Part 127: Teardrop
129
Part 128: The Real Mom - 1
130
Part 129: The Real Mom - 2
131
Part 130: Resentment
132
Part 131: Hate
133
Part 132: Not Alone
134
Part 133: Stay or Finish
135
Part 134: Support - 1
136
Part 135: Support - 2
137
Part 136: Just Do It!
138
Part 137: Hacked
139
Part 138: Promise - 1
140
Part 139: Promise - 2
141
Part 140: Get Away!
142
Part 141: Goodbye for a while ...
143
Part 142: Stay Safe
144
Part 143: Undecided
145
Part 144: Reason
146
Part 145: Trauma
147
Part 146: Rise
148
Part 147: Start Over
149
Part 148. Secret Mission
150
Part 149. Sacrifice - 1
151
Part 150: Sacrifice - 2
152
Part 151: Loser
153
Part 152: Fight to be Winner
154
Part 153: Main Character
155
Part 154: Destiny - 1
156
Part 155: Destiny - 2
157
Part 156: I Don't Care!!
158
Part 157: Uncompromising
159
Part 158: Hero
160
Part 159: Love Liar
161
Part 160: Affection
162
Part 161: Cold and Hurtfull - 1
163
Part 162: Cold and Hurtfull - 2
164
Part 163: Dilemma
165
Part 164: I'm Sorry, Goodbye ...
166
Part 165: Footprint in Love
167
Part 166: Claudia Jovanca
168
Part 167: Fever
169
Part 168: Gimme, Something New!
170
Part 169: True Love
171
Part 170: I'm The One
172
Part 171: You're the only one that i want
173
Part 172: GOOD ENDING - 1
174
Part 173: GOOD MAN, GOOD ENDING - 2 (TAMAT)
175
ONE AND ONLY: WILSON WILLIAM
176
PENGUMUMAN PEMBERIAN APRESIASI PERAYAAN NOVEL TAMAT
177
PREVIEW WILSON WILLIAM TAYANG DI MANGA/NOVELTOON

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!