Part 6: Asisten Hidupmu

"Jadi Tuan Egnor, ini kopi hitammu, dan ini berkas berkas kasus yang harus kau tanda tangani. Semua ini ditinggalkan Grace padaku. Grace pergi mendampingi Frank untuk sidang dabat kasus emmm kekerasan rumah tangga. Aku lupa keluarga siapa. Em, sebaiknya kau memeriksa berkas yang Grace berikan agar tidak terjadi kesalahan, dan .." Claudia terus berceloteh sesuai job description yang Grace beritahu.

Sementara Mata Egnor dengan tajam terus memandang mimik Claudia yang semakin manis. Dengan dagunya yang tertumpu di kedua tangannya yang bersatu, Egnor terus memperhatikan semua kelebihan yang terpancar dari wajah Claudia.

"Kau berisik sekali Claudia! Tidak bisakah kau duduk saja diam di depanku!" Egnor memotong semua arahan Claudia.

"Tuan Egnor yang terhormat. Kalau aku hanya duduk diam melihatmu, kemungkinan besar besok kau akan memecatku karna kita akan terus bermain seharian, hahaha! Maaf Tuan, aku jadi terus berpikir cabul jika melihatmu." Jawab Claudia menggoda Egnor. Egnor tak bergeming dengan candaan wanita itu.

Claudia lalu beranjak dan menghampiri punggung Egnor. Dia lalu mengelus pelan punggungnya sehingga Egnor melepas penyatuan tangannya dan menyandarkan dirinya ke kursi putarnya.

"Sebaiknya, kau memberiksa berkas ini Tuan." Claudia membeberkan ada dua berkas yang harus segera Egnor setujui atau tidak, namun nyatanya Egnor masih mau melihat wanitanya itu.

"Lihat ini Tuan, akta kepemilikan tanah yang hendak di urus Tuan Johanes Jovanca, bukankah ini ayahmu? Mengapa kau tidak megurusnya?! Ayo cepat baca dan urus! Kau ini pengacara yang seperti apa sih!" Claudia mengarahkan Egnor agar tidak malas dan menunjukan judul berkasnya. Dia lalu menepuk pundak Egnor untuk segera dikerjakan membuat Egnor terkejut atas perlakuan Claudia.

"Kau berani menepukku?" Egnor meraih pergelangan tangan Claudia.

"Ada apa? Ini tugasku mengingatkanmu!" Claudia tidak mau kalah, dia lalu meraih kerah kemeja Egnor dan mendekatkan dirinya pada Egnor.

"Ya sudah, aku akan mengeceknya. Belikan aku makan, kalau kau di sini, aku tidak bisa konsentrasi!" Egnor akhirnya menghempaskan Claudia perlahan. Dia mengambil kacamatanya dan mulai bekerja.

Sementara Claudia tersenyum lalu menjalankan perintah Egnor.

...

Keesokannya, Egnor dipusingkan oleh kasus yang tidak mau ia tangani. Egnor benar benar membenci pria yang suka melecehkan perempuan. Karna kuasa dan harta yang pria ini miliki, orang ini dapat mengacau balaukan kehidupan orang lain. Membuat buruk masa depan seorang perempuan yang merupakan anak angkatnya, tidak lain adalah Lexa. Siapa Lexa? Seorang mahasiswi yang ia temukan dilecehkan oleh temannya yang mengandalkan kekuasaan ayahnya. (Selanjutnya bisa dibaca di novelku kedua ya assistant love assistant).

Kasus ini dikirim email oleh Lexa setelah Egnor menanyakan Viena apa yang diinginkan Lexa. Egnor kembali mempelajari email yang Lexa kirimkan. Ironinya Lexa, perempuan yang dilecehkan pria ini malah mau membantu pria ini. Pria ini bernama Gabriel yang mana memiliki masalah mengenaik kepemilikan rumahnya.

"Haiz, mengapa masih ada perempuan sebaik Lexa. Masih saja mau membantu orang yang sudah mencelakainya. Begini ni kalau bergaul dengan adikku. Sudah tahu jurang tetap dilewati!" Decak Egnor berbicara sendiri sambil mengusap dahinya frustasi. Dia masih melihat lihat penjelasan Lexa yang cukup panjang dalam sebuah aplikasi word.

"Ada apa dengan Viena, Tuan?" Tanya Claudia yang menyeruak masuk bersama Grace membawa makanan kecil dan minuman berkarbonasi. Egnor menoleh ke asal suara yang menurutnya selalu menenangkan hatinya.

"Kau ini darimana saja? Grace, kau jangan mengajaknya bergosip bersama karyawan karyawan Frank!" Decak Egnor karna agak menunggu lama Claudia yang sejak pengerjaan jadwal Egnor, dia menghilang bersama Grace.

"Tidak Tuan, kami hanya mencari makanan kecil di kantin dan di kasir kami harus mengantri." Jawab Grace menunduk nundukan kepalanya.

Claudia yang sudah memperlajari tempramen Egnor akhir akhir ini berjalan ke arah belakang Egnor. Dia hendak melihat apa yang membuat Egnor sampai semarah ini. Sementara Grace menyiapkan kopi hitam untuk Egnor.

"Grace, apakah Viena atau Lexa menghubungimu lagi?" Tanya Egnor kemudian.

"Iya Tuan, kemarin sore Nona Lexa kembali bertanya apakah kau sudah menerima emailnya?" Jawab Grace masih sibuk membuat kopi. Sesaat Claudia memperhatikan kebiasaan Egnor yang terbilang buruk. Egnor bisa mengkonsumsi kopi hitam sebanyak tiga hari sekali. Dan Grace yang merangkap menjadi asistennya di kantor sebelum ada Claudia sudah tahu jadwal Egnor minum kopi.

"Aku heran dengannya! Kau tahu siapa yang hendak ia bantu? Gabriel Lyncon, laki laki yang pernah melecehkannya sewaktu dia berkuliah, sepertinya aku tidak mau membantunya." Egnor melipat tangannya.

Claudia lalu berinisiatif untuk membaca email yang Lexa kirimkan.

"Tuan Egnor, bisa kau jelaskan siapa Lexa?" Tanya Claudia kemudian.

"Kau tidak usah tahu! Aku tidak membutuhkan saranmu! Aku tahu apa yang harus kuperbuat!" Jawab Egnor ketus. Sejatiny, Egnor tidak mau terlalu baik dengan Claudia, dia takut Claudia akan memanfaatkannya dan meninggalkannya lagi.

Claudia tersenyum mendengar jawaban Egnor yang seperti mencari perhatian.

"Grace, bisa kau memberitahuku siapa Lexa?" Claudia lalu bertanya pada Grace.

"Dia anak angkat Tuan Egnor yang diselamatkan Tuan dalam kasus pelecehan, Clau. Dan, sekarang pria yang melecehkan Nona Lexa meminta tolong agar Tuan Egnor membantunya dalam kasus kepemilikan rumah." Grace menjelaskan sambil berjalan mengantar kopi hitam Egnor.

"Hebat sekali penjelasanmu kekasih Tuan Frank, besok kau saja yang duduk di sini!" Egnor menyindir Grace dan mengambil cangkir kopinya namun Claudia malah meraih cangkir yang dipegang Egnor.

Sontak, Egnor dan Grace terkejut bukan main. Mereka berdua menatap Claudia yang kini sedang meniup niup kopi itu dan tak lama meninumnya. Claudia sangat berani melakukan ini, pikir Grace.

"Clau! What are you doing?! Kemarikan kopiku! Aku tidak melarangmu untuk membuatnya, tapi kau buat sendiri jangan mengambil punyaku!" Kata Egnor cukup menaikan nada suaranya.

"Grace, bukan kah kau tadi meninggalkan tugas fotocopy mu di toko alat tulis? Kau tidak mengambilnya? Bukankah itu untuk presentasi kekasihmu nanti sore?" Claudia malah mencari cara agar Grace keluar terlebih dahulu, sementara dia ingin berbicara pada Tuan cintanya itu.

Grace nenyetujuinya. Dia memang harus segera mengambil fotocopian tersebut karna presentasi dimulai nanti sore.

"Ah kau benar, Clau, aku ijin sebentar Tuan." Grace lalu membungkukan badannya menuju toko alat tulis.

Claudia lalu ikut mengantar Grace sampai daun pintu ruang kerja. Dia lalu menutup pintu dan menguncinya setelah memastikan Grace telah menjauh. Claudia berbalik dan menyipitkan matanya menatap Egnor. Egnor hanya menyandarkan tubuhnya pada kursi putarnya. Dia seperti sudah pasrah apa yang mungkin hendak Claudia lakukan padanya. Sejatinya, dia merasa tidak bisa menghindari serangan yang akan Claudia lakukan.

"Tuan, mulai sekarang kau hanya boleh meminum kopi hitam sebanyak satu kali sehari." Claudia mulai mendekati Egnor.

"Mengapa aku harus menurutimu?" Tanya Egnor menyatukan tangannya.

"Karna aku asisten pribadimu, jadi aku yang akan mulai mengurus SELURUH urusan pribadimu." Claudia kembali menuju ke punggung Egnor.

Dia lalu memegang pundak Egnor. Dia memijitnya dengan pelan namun sedikit hentakan agar Egnor merasakannya. Dan, benar saja Egnor menikmatinya. Dia bahkan sudah lama tidak merasakan pijitan. Terakhir pijitan yang ia rasakan dari tangan seorang wanita yang sangat fenomenal bagi hidupnya yang tidak lain adalah ibunya, namun ibunya kini sudah merasakan sukacita di dalam taman surga.

Egnor memejamkan matanya menikmati setiap tekanan lembut yang diberikan oleh tangan lentik Claudia. Claudia lalu tersenyum puas.

"Tuan, kafein terlalu banyak akan membuatmu sulit untuk tidur dan kau akan selalu merasa cemas. Seperti pada email yang anak angkatmu kirim." Bisik Claudia tepat di samping telinga Egnor membuat Egnor sedikit menggelinjang dan ada sedikit kesesakan yang mulai timbul di antar ke dua pahanya.

Claudia lalu mengulurkan tangannya. Dia meraih tab yang sejak tadi Egnor mainkan untuk mengetahui email dari Lexa.

"Lihat ini Tuan. Teman Lexa mendapatkan ketidakadilan. Kau menjadi sangat cemas dan marah karna teman Lexa dulu melecehkannya. Bagaimana kiranya jika Lexa tidak dapat membantunya lalu pria tersebut terus mencari Lexa sehingga dia ada perasaan kesal lalu mungkin saja dia akan melakukan hal yang tidak tidak pada Lexa. Apa kau tidak takut? Lebih baik kau membantunya sehingga Lexa dapat terbebas dari suatu kejahatan yang tidak bisa diulang lagi kan?" Kata Claudia kemudian.

"Lagipula ini adalah rumah pria itu, dia hanya tidak mendapatkan haknya, masa kau tidak mau melawan kebenaran?" Bisik Claudia membuat Egnor membuka matanya.

~wanita ini mampu me*manipulatif, sialan! Sekarang aku menjadi tegang atas *intelegensi yang ia lakukan padaku! Damn it!~ pekik Egnor dalam hati.

(**Manipulatif adalah usaha untuk memengaruhi perilaku atau tindakan orang lain secara tidak langsung.

*Intelegensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa inteligensi adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional*.)

Dengan cepat dan sigap, dia lalu menarik tangan Claudia yang tanpa persiapan sehingga Claudia terjatuh dalam pangkuannya.

"Sepertinya kau ini sangat pintar, Claudia? Siapa yang mengajarimu?" Tanya Egnor memegang dagu Claudia.

Claudia yang terkejut dengan prilaku Egnor yang tidak biasa seketika wajahnya merah padam. Dia memandang netra hitam Egnor lekat lekat. Dia menjadi terbius dengan pesona Egnor yang memburu wajahnya sampai ke dadanya.

"Jawab aku! Siapa yang mengajarimu!" Egnor mendekati wajah Claudia lebih dekat lagi sampai Claudia dapat merasakan hembusan aroma mint dari napas Egnor yang menggebu. Claudia tidak dapat menahannya. Dia seperti terpancing. Wanita itu mengalungkan tangannya pada kepala Egnor.

"Kau!" Jawab Claudia dan dia menggigit bibirnya sambil menyeringai memandang bibir Egnor yang hendak menerkamnya.

Egnor lalu mengelus paha mulus Claudia dan sedikit menyibakan rok spannya ke atas. Dia mengelus ngelus kaki bagian atas itu dengan sangat lembut. Sesekali Egnor mencengkramnya pelan.

"Claudia! Mengapa kau selalu seperti candu hah?" Kata Egnor lalu mencium bibir Claudia. Claudia membalas perlakuan pria itu yang jauh lebih pelan dari kemarin. Sebenarnya wanita itu takut, namun dia tidak sanggup melepaskannya. Perlakuan Egnor padanya sungguh menenangkan libidonya. Mereka bergulat dalam kecupan. Berhenti. Memandang lalu kembali menyeruakan lidah mereka masing masing.

Bukan hanya itu, Egnor terus merengkuh dah mencengkram pelan tungkai bawah (paha) Claudia yang sangat meggemaskan. Sementara satu tangan Egnor yang lain memegang leher Claudia yang jenjang.

Seketika Claudia merasa sesuatu yang keras di bawah bokongnya. Claudia terkesiap dan mendorong wajah Egnor.

"Kak, ini tidak benar!" Kata Claudia. Dia lalu menarik diri dari pangkuan Egnor dan kembali berdiri. Dia membenarkan rok yang disibakan Egnor tadi lalu pergi dari ruang kerja tuannya menuju ke toilet.

Sementara Egnor juga tersadar prilakunya agak ekstrem. Dia lalu mengusap wajahnya kasar. Dia lalu menuju wastafel kecil dekat pantry lalu menyibakan wajahnya dengan air. Dia melihat cermin.

"Ini semua salahmu Clau!" Decaknya dengan tatapan mematikan.

...

Next part 6 cuss 😍

Ada kejutan apa lagi ya dari keahlian Claudia yang tidak disadari Egnor?

Apa akan membuat Egnor tegang kembali?

.

Beb jangan lupa LIKE, KOMEN DAN VOTE YAA

Kasih tip juga boleh hihi ..

Thankyou Lafyou aalll..

Terpopuler

Comments

acih aja

acih aja

meriang euy 😅😅😅😅

2022-03-23

0

AfiQa

AfiQa

haredangggg

2021-04-18

0

Afriyanti Dwi

Afriyanti Dwi

Kenapa panas sekali 😄😄😄

2021-03-22

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1: Pengenalan Karakter
2 Part 2: Asisten Pengacara Eg.
3 Part 3: Penolakan
4 Part 4: Notebook
5 Part 5: Merayu
6 Part 6: Asisten Hidupmu
7 Part 7: Salah!
8 Part 8: Diam Diam Perhatian
9 Part 9: Pizza..
10 Part 10: Johanes's Birthday
11 Part 11: Cemburu
12 Part 12: Kejujuran
13 Part 13: Terbayang
14 Part 14: Mengawasi
15 Part 15: Rahasia dan Ancaman
16 Part 16: Wanita Kuat
17 Part 17: Rindu
18 Part 18: Turun Tangan
19 Part 19: Keanehan Egnor
20 Part 20: Salah Paham
21 Part 21: Seutuhnya
22 Part 22: Phobia
23 Part 23: Selalu Bersama
24 Part 24: Kembali Dingin
25 Part 25: Motivator
26 Part 26: Mulai Curiga
27 Part 27: Kebenaran Pertama
28 Part 28: Sensitif
29 Part 29: Terjebak
30 Part 30: Rasional
31 Part 31: Catatan Sipil
32 Part 32: Rencana Romantis
33 Part 33: Hanya Untukmu!
34 Part 34: More and Again
35 Part 35: Tidak Habis Pikir
36 Part 36: Chip
37 Part 37: Pencarian
38 Part 38: Hukuman
39 Part 39: Sangkar Emas
40 Part 40: Fatal
41 Part 41: Pemulihan
42 Part 42: Falling
43 Part 43: Mantan
44 Part 44: Cold 1
45 Part 45: Cold 2
46 Part 46: Kehilangan
47 Part 47: Selisih
48 Part 48: Tegas!
49 Part 49: Hamil ??
50 Part 50: Pengakuan
51 Part 51: Mencoba Bertahan
52 Part 52: Serangan
53 Part 53: Tercurahkan
54 Part 54. Terbongkar 1
55 Part 55: Terbongkar 2
56 Part 56: at Legacy 1
57 Part 57: at Legacy 2
58 Part 58: Mr & Mrs. Jovanca
59 Part 59: Nomor Satu
60 Part 60: One and Only
61 Part 61: Sidang 1
62 Part 62: Sidang 2
63 Part 63: Harapan
64 Part 64: Prepare
65 Part 65: Peach Roses
66 Part 66: i choose you!!
67 Part 67: Happiness
68 Part 68: Twins
69 PEMENANG GIVE AWAY
70 Part 69: Special FRANK & GRACE 1: Logic
71 Part 70: Special FRANK & GRACE 2: First Sight
72 Part 71: Special FRANK & GRACE 3: Regret
73 Part 72: Special FRANK & GRACE 4: Stay With Me
74 Part 73: Special FRANK & GRACE 5: Irony
75 Part 74: Special FRANK GRACE 6: Mine
76 Part 75: The Secret
77 Part 76: Lie
78 Part 77: Hurt
79 Part 78: Without You
80 Part 79: I Found You - 1
81 Part 80: I Found You - 2
82 Part 81: Just For You
83 Part 82: It's Ok Not To Be Ok
84 Part 83: Softly
85 Part 84: Best Figure
86 Part 85: Melting
87 Part 86: Conspiracy
88 Part 87: Appreciate
89 Part 88: Brilliant
90 Part 89: Fact
91 Part 90: Surprise - 1
92 Part 91: Surprise - 2
93 Part 92: Past, Present and Next
94 Part 93: Feeling
95 Part 94: Not Sense!
96 Part 95: Habit - 1
97 Part 96: Habit - 2
98 Part 97: Eyes, Nose, Lips
99 Part 98: Intelligence
100 Part 99: Unpredictable
101 Part 100: Tragedy - 1
102 Part 101: Tragedy - 2
103 Part 102: Only Her!
104 Part 103: Hug (Comeback)
105 Part 104: Miss You
106 Part 105: Partner in Crime - 1
107 Part 106: Partner in Crime - 2
108 Part 107: Failed Love
109 Part 108: Complicated
110 Part 109: I'll Be Fine
111 Part 110: Trust Me! - 1
112 Part 111: Trust Me! - 2
113 Part 112: Stay Alive!
114 Part 113: Wilson & William
115 Part 114: Daddy & Two Boys
116 Part 115: Challenging
117 Part 116: Mommy & Twins
118 Part 117: Lactating
119 Part 118: You're The Best
120 Part 119: Sadness
121 Part 120: Solution
122 Part 121: Thankful
123 Part 122: Sweet Trap - 1
124 Part 123: Sweet Trap - 2
125 Part 124: Violence
126 Part 125: Stolen!
127 Part 126: Crush Atom
128 Part 127: Teardrop
129 Part 128: The Real Mom - 1
130 Part 129: The Real Mom - 2
131 Part 130: Resentment
132 Part 131: Hate
133 Part 132: Not Alone
134 Part 133: Stay or Finish
135 Part 134: Support - 1
136 Part 135: Support - 2
137 Part 136: Just Do It!
138 Part 137: Hacked
139 Part 138: Promise - 1
140 Part 139: Promise - 2
141 Part 140: Get Away!
142 Part 141: Goodbye for a while ...
143 Part 142: Stay Safe
144 Part 143: Undecided
145 Part 144: Reason
146 Part 145: Trauma
147 Part 146: Rise
148 Part 147: Start Over
149 Part 148. Secret Mission
150 Part 149. Sacrifice - 1
151 Part 150: Sacrifice - 2
152 Part 151: Loser
153 Part 152: Fight to be Winner
154 Part 153: Main Character
155 Part 154: Destiny - 1
156 Part 155: Destiny - 2
157 Part 156: I Don't Care!!
158 Part 157: Uncompromising
159 Part 158: Hero
160 Part 159: Love Liar
161 Part 160: Affection
162 Part 161: Cold and Hurtfull - 1
163 Part 162: Cold and Hurtfull - 2
164 Part 163: Dilemma
165 Part 164: I'm Sorry, Goodbye ...
166 Part 165: Footprint in Love
167 Part 166: Claudia Jovanca
168 Part 167: Fever
169 Part 168: Gimme, Something New!
170 Part 169: True Love
171 Part 170: I'm The One
172 Part 171: You're the only one that i want
173 Part 172: GOOD ENDING - 1
174 Part 173: GOOD MAN, GOOD ENDING - 2 (TAMAT)
175 ONE AND ONLY: WILSON WILLIAM
176 PENGUMUMAN PEMBERIAN APRESIASI PERAYAAN NOVEL TAMAT
177 PREVIEW WILSON WILLIAM TAYANG DI MANGA/NOVELTOON
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Part 1: Pengenalan Karakter
2
Part 2: Asisten Pengacara Eg.
3
Part 3: Penolakan
4
Part 4: Notebook
5
Part 5: Merayu
6
Part 6: Asisten Hidupmu
7
Part 7: Salah!
8
Part 8: Diam Diam Perhatian
9
Part 9: Pizza..
10
Part 10: Johanes's Birthday
11
Part 11: Cemburu
12
Part 12: Kejujuran
13
Part 13: Terbayang
14
Part 14: Mengawasi
15
Part 15: Rahasia dan Ancaman
16
Part 16: Wanita Kuat
17
Part 17: Rindu
18
Part 18: Turun Tangan
19
Part 19: Keanehan Egnor
20
Part 20: Salah Paham
21
Part 21: Seutuhnya
22
Part 22: Phobia
23
Part 23: Selalu Bersama
24
Part 24: Kembali Dingin
25
Part 25: Motivator
26
Part 26: Mulai Curiga
27
Part 27: Kebenaran Pertama
28
Part 28: Sensitif
29
Part 29: Terjebak
30
Part 30: Rasional
31
Part 31: Catatan Sipil
32
Part 32: Rencana Romantis
33
Part 33: Hanya Untukmu!
34
Part 34: More and Again
35
Part 35: Tidak Habis Pikir
36
Part 36: Chip
37
Part 37: Pencarian
38
Part 38: Hukuman
39
Part 39: Sangkar Emas
40
Part 40: Fatal
41
Part 41: Pemulihan
42
Part 42: Falling
43
Part 43: Mantan
44
Part 44: Cold 1
45
Part 45: Cold 2
46
Part 46: Kehilangan
47
Part 47: Selisih
48
Part 48: Tegas!
49
Part 49: Hamil ??
50
Part 50: Pengakuan
51
Part 51: Mencoba Bertahan
52
Part 52: Serangan
53
Part 53: Tercurahkan
54
Part 54. Terbongkar 1
55
Part 55: Terbongkar 2
56
Part 56: at Legacy 1
57
Part 57: at Legacy 2
58
Part 58: Mr & Mrs. Jovanca
59
Part 59: Nomor Satu
60
Part 60: One and Only
61
Part 61: Sidang 1
62
Part 62: Sidang 2
63
Part 63: Harapan
64
Part 64: Prepare
65
Part 65: Peach Roses
66
Part 66: i choose you!!
67
Part 67: Happiness
68
Part 68: Twins
69
PEMENANG GIVE AWAY
70
Part 69: Special FRANK & GRACE 1: Logic
71
Part 70: Special FRANK & GRACE 2: First Sight
72
Part 71: Special FRANK & GRACE 3: Regret
73
Part 72: Special FRANK & GRACE 4: Stay With Me
74
Part 73: Special FRANK & GRACE 5: Irony
75
Part 74: Special FRANK GRACE 6: Mine
76
Part 75: The Secret
77
Part 76: Lie
78
Part 77: Hurt
79
Part 78: Without You
80
Part 79: I Found You - 1
81
Part 80: I Found You - 2
82
Part 81: Just For You
83
Part 82: It's Ok Not To Be Ok
84
Part 83: Softly
85
Part 84: Best Figure
86
Part 85: Melting
87
Part 86: Conspiracy
88
Part 87: Appreciate
89
Part 88: Brilliant
90
Part 89: Fact
91
Part 90: Surprise - 1
92
Part 91: Surprise - 2
93
Part 92: Past, Present and Next
94
Part 93: Feeling
95
Part 94: Not Sense!
96
Part 95: Habit - 1
97
Part 96: Habit - 2
98
Part 97: Eyes, Nose, Lips
99
Part 98: Intelligence
100
Part 99: Unpredictable
101
Part 100: Tragedy - 1
102
Part 101: Tragedy - 2
103
Part 102: Only Her!
104
Part 103: Hug (Comeback)
105
Part 104: Miss You
106
Part 105: Partner in Crime - 1
107
Part 106: Partner in Crime - 2
108
Part 107: Failed Love
109
Part 108: Complicated
110
Part 109: I'll Be Fine
111
Part 110: Trust Me! - 1
112
Part 111: Trust Me! - 2
113
Part 112: Stay Alive!
114
Part 113: Wilson & William
115
Part 114: Daddy & Two Boys
116
Part 115: Challenging
117
Part 116: Mommy & Twins
118
Part 117: Lactating
119
Part 118: You're The Best
120
Part 119: Sadness
121
Part 120: Solution
122
Part 121: Thankful
123
Part 122: Sweet Trap - 1
124
Part 123: Sweet Trap - 2
125
Part 124: Violence
126
Part 125: Stolen!
127
Part 126: Crush Atom
128
Part 127: Teardrop
129
Part 128: The Real Mom - 1
130
Part 129: The Real Mom - 2
131
Part 130: Resentment
132
Part 131: Hate
133
Part 132: Not Alone
134
Part 133: Stay or Finish
135
Part 134: Support - 1
136
Part 135: Support - 2
137
Part 136: Just Do It!
138
Part 137: Hacked
139
Part 138: Promise - 1
140
Part 139: Promise - 2
141
Part 140: Get Away!
142
Part 141: Goodbye for a while ...
143
Part 142: Stay Safe
144
Part 143: Undecided
145
Part 144: Reason
146
Part 145: Trauma
147
Part 146: Rise
148
Part 147: Start Over
149
Part 148. Secret Mission
150
Part 149. Sacrifice - 1
151
Part 150: Sacrifice - 2
152
Part 151: Loser
153
Part 152: Fight to be Winner
154
Part 153: Main Character
155
Part 154: Destiny - 1
156
Part 155: Destiny - 2
157
Part 156: I Don't Care!!
158
Part 157: Uncompromising
159
Part 158: Hero
160
Part 159: Love Liar
161
Part 160: Affection
162
Part 161: Cold and Hurtfull - 1
163
Part 162: Cold and Hurtfull - 2
164
Part 163: Dilemma
165
Part 164: I'm Sorry, Goodbye ...
166
Part 165: Footprint in Love
167
Part 166: Claudia Jovanca
168
Part 167: Fever
169
Part 168: Gimme, Something New!
170
Part 169: True Love
171
Part 170: I'm The One
172
Part 171: You're the only one that i want
173
Part 172: GOOD ENDING - 1
174
Part 173: GOOD MAN, GOOD ENDING - 2 (TAMAT)
175
ONE AND ONLY: WILSON WILLIAM
176
PENGUMUMAN PEMBERIAN APRESIASI PERAYAAN NOVEL TAMAT
177
PREVIEW WILSON WILLIAM TAYANG DI MANGA/NOVELTOON

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!