Makanan yang di pesan oleh Aska akhirnya tiba
Bik Santi dan salsa hanya bisa diam melihat makanan sebanyak ini , selama bik Santi bekerja di rumah Aska, dia tidak pernah melihat Aska membeli makanan sebanyak ini
"Aska, kenapa beli makanan sebanyak ini, waktu ibu bekerja dirumah kamu, kamu tidak pernah membeli makanan sebanyak ini" tanyak bik Santi
"beda tempat beda pengeluaran ibu, ini semua untuk ibu dan juga salsa" jawab Aska sambil tersenyum ke arah salsa
"lah buat gue mana" tanya Angga
"eh anak kecebong , loe bisa gak sedikit aja gak usah protes , kayak emak-emak aja loe" ucap tri kesal
"kan gue bertanya, bukan protes"
"sama saja gak ada bedanya"
"udah-udah gak usah berantem , ayo kita makan" ucap bik Santi yang mengajak mereka untuk makan
Setelah selesai makan , salsa membereskan semua perabotannya , Aska pun membantu nya
"gak usah di bantu Aska, kamu sama teman-teman kamu saja, aku bisa sendiri" ucap salsa
"tapi aku ingin membantu pujaan hati ku" jawab Aska
"gombal terus , siapa yang ngajarin sih" ucap salsa sambil memegang pipi Aska
"semenjak sama kamu jadinya aku seperti ini, terima kasih sudah hadir di kehidupan aku, terima kasih juga sudah mau berjuang bersama-sama demi mendapatkan restu mama"
"iya sayang sama-sama, kita harus bergandengan tangan terus demi melewati rintangan hubungan kita"
"itu pasti sayang"
Mereka pun mencuci piring-piring kotor bekas mereka makan tadi
Setelah semua selesai , Aska , Angga dan tri pamit untuk pulang
"Aska pamit pulang dulu ya ibu, besok Aska mampir ke warung kalian , semoga lancar besok berjualan nya ya" ucap Aska sembari mencium tangan bik Santi
"iya terima kasih doa nya ya nak"
Angga dan tri pun juga bersalaman dengan bik Santi
"sayang aku pulang dulu ya, besok aku ke sini lagi" ucap Aska sembari mencium kening salsa tanpa rasa Malu di lihat oleh bik Santi dan kedua sahabatnya itu"
"ciyaelah si bucin akut" ledek angga
Mereka bertiga pun masuk ke dalam mobil dan langsung pulang
•••
Aska sudah bersiap-siap untuk mengikuti ospek di tempat kuliahnya
Aska pun langsung turun ke bawah dan berpamitan ke papa dan mama nya
"pah , mah Aska pamit dulu ya" ucap Aska sembari mencium tangan mama dan papanya
"habis ospek langsung pulang, jangan keluyuran gak jelas" sindir ines
"mama apa-apaan sih , anak kita udah besar , jangan di anggap seperti anak kecil lagi" ucap indra
"bela terus bela terus"
"lah yang salah kan mama, mama yang buat masalah duluan, pagi-pagi udah ngajak berantem"
"yang ngajak berantem siapa pah? mama kan cuma bilang langsung pulang"
"tapi kata-kata mama itu seakan menyindir Aska"
"sudah lah pah biarin aja mama mau bicara apa, toh Aska gak peduli" ucap Aska yang langsung saja pergi meninggalkan papa dan mama nya
"tuh liat anak kamu pah, sudah mulai ngelawan kan"
"ya ini semua salah mama, udahlah papa berangkat juga, pusing dengerin ucapan mama yang selalu seperti itu"
indra pun langsung bergegas meninggalkan ines
"apa yang harus aku lakukan untuk membalas si wanita murahan itu ya? Oh iya mumpung aku tau dia dimana sekarang mending aku selidiki dulu supaya aku tau kalau aku harus membalas nya bagaimana" gumam ines sambil tersenyum tipis
•••
Aska pun sudah tiba di tempat kuliah nya, Angga dan tri seperti biasa menyambut Aska
"ciyaelah kok jam segini loe baru sampai" tanya Angga
"biasa ada drama dulu" jawab Aska
"drama apaan" tanya Angga kepo
Tri pun mengangkat satu alis nya yang heran akan sahabat nya yang satu ini , kepo nya melebihi kapasitas hidup manusia
"eh ang itu masalah pribadi Aska, gak usah kepo gitu" ucap tri
"kan nanyak doang"
"kalau Aska tidak mau menjelaskan yaudah gak usah di tanyak lagi"
"nah ini baru sahabat sejati gue" ucap Aska yang langsung saja memeluk punggung tri
"lah terus gue bukan sahabat sejati loe" tanya Angga
"bukan" jawab Aska dan tri serempak , dan mereka pun meninggalkan Angga sendirian
"eh tega banget kalian tinggalin gue, tunggu Napa" ucap Angga sambil berlari
para Siswa baru pun berkumpul di aula kampus , para dosen dan kating pun menjelaskan kegiatan dan fasilitas yang di Universitas itu
"tri, gue kangen salsa, niatnya gue mau ke tempat nya dia dulu sebelum ke kampus tapi dirumah si mama pakek drama lagi, untung gue gak telat ya" ucap Aska yang sembari berbisik - bisik
"ya loe tlp lah atau vc gitu" jawab tri
"nah itu masalah nya dia gak punya hp"
"astaga as , loe bucin , pinter tapi kepinteran loe kenapa gak di gunain ? Ya loe belikan lah salsa hp , loe kan kaya"
"eh iya ya kenapa gue gak kepikiran ke sana"
"begitulah orang yang baru pertama kali mengenal cinta, kayak gini aja loe gak kepikiran"
"hehehe mohon di maklumi sahabat loe ini tri"
"gue mah selalu memaklumi loe"
Angga yang melihat mereka sedari tadi bicara tanpa mengajak dirinya , jiwa kepo nya pun meronta- ronta
"kalian bicara apaan sih, kenapa gak ngajak - ngakak gue" tanya Angga
"bukan urusan loe" ucap Aska ketus
"gitu amah ah kalian , kalian gak kasian Napa sama gue"
"lah kita harus kasian bagaimana sama loe" ucap tri
"gue ngerasa seperti tidak di anggap sahabat sama kalian"
"begini ya emak Angga rempong , masalah nya loe itu mulutnya ember , sekali nya ngomong ya bikin nyakitin , mending hal penting gak ngomong sama loe" jelas tri
"iya gue sadar kalau gue seperti itu, tapi kalau ember kan jarang , kalau ngomong nyakitin baru pernah"
Tri hanya menghembus nafasnya pelan mendengar ucapan sahabat nya itu
pasalnya Angga kriteria orang yang suka buat orang lain sakit hati dengan perkataan nya, walau jarang sih ya contohnya perkataan nya yang membuat Aska sakit hati kemaren
•••
ines yang sudah bersiap - siap untuk mencintai langsung saja menyetir mobil nya dan menuju tempat salsa
"apa sih istimewa nya itu wanita" gumam ines sembari memukul stir mobil nya
sesampainya di tempat salsa , ines melihat salsa dan bik Santi sedang menyiapkan dagangan nya
"oh jadi mereka berjualan di tempat ini, oke aku punya ide bagus" gumam nya lagi
Setelah itu ines pun pergi ke sebuah cafe untuk bertemu dengan seseorang
Ines pun menelepon orang itu
Tut Tut Tut tak lama kemudian orang itu mengangkat tlp dari ines
"temui aku di cafe B , aku punya tugas untuk kamu"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments