BAB 10

Siang pun tiba

Angga dan tri pun keluar dari cafe itu

Angga langsung menuju rumah nya , sedangkan tri ia berfikir ingin menemui Aska untuk meminta maaf

20 menit perjalann akhirnya tri pun sampai di rumah Aska, tri di sambut oleh satpam di sana

"siang mas tri , mau carik tuan Aska" tanya satpam itu

"iya pak, apa aska nya ada dirumah"

"ada tuan, silahkan masuk dulu tuan, akan saya panggilkan dulu tuan Aska"

"baik pak , terima kasih"

belum saja mereka masuk ke dalam, tiba-tiba Aska keluar dari halaman belakang rumah

"heh loe ngapain ke rumah gue" tanya Aska

Sontak membuat tri dan pak satpam menoleh ke arah sumber suara itu

"itu tuan Aska, saya tinggal dulu ya mas tri"

Tri hanya mengangguk saja

tri pun menghampiri Aska , dan mereka pun berjalan ke halaman belakang rumah

"as gue mau ngomong sesuatu sama loe"

"mau ngomong apaan"

"gue mau minta maaf atas kejadian kemaren yang buat loe tersinggung dan marah seperti ini"

"lah yang marah sama loe siapa? Angga yang berbuat kenapa loe yang minta maaf?"

"tapi gue ngerasa loe marah juga sama gue as,biasanya loe ada aja ngechat gue, nah ini gak ada, loe tau sendiri gue gak bisa di giniin"

"iya gue tau, tapi gue lagi ada masalah"

"masalah apa as?"

"tapi loe jangan cerita sama si Angga, masih kesal gue sama tu orang"

"siap , loe tenang aja sama gue, loe tau gue gak pernah ember"

"jadi gini, gue udah menyatakan perasaan suka ke salsa di hadapan papa , mama dan bik Santi, walau salsa belum menjawab , papa setuju tapi untuk mama gue , mama gak ada setuju nya, papa mama melihat kita itu cium*an, jadi mama berfikir kalau salsa itu wanita murahan dan gara-gara status ekonomi juga yang buat mama gak setuju" jelas Aska

Tri kaget mendengar ada kata cium*n di dalam kalimat Aska "hah loe ci-cium*an sama salsa"

"iya , gue merasa kesal sama ucapan Angga kemaren , waktu pulang kerumah dan di ruang tamu itu pun gue langsung ci*m dia" jelas Aska lagi

"gini bro, gue setuju aja mau loe sama siapa , asal loe bahagia, kalau loe beneran sayang dan cinta sama salsa , loe perjuangin bro"

"nah itu yang mau gue lakukan, tapi masalah nya gara-gara perkataan mama kemaren , tadi pagi salsa keluar dari rumah ini dan gue gak tau dia pergi kemana dan bik Santi juga tumben banget pagi gini gak keliatan, gue carik ke setiap sudut rumah kagak ketemu"

"udah loe tlp belum bik Santi"

"oh iya ya kenapa gak kepikiran, gue kan punya nomer nya, sekalian gue tanya keberadaan salsa dimana"

Langsung saja Aska mengambil hp nya dan menelepon bik Santi, tapi ketika di tlp, hp bik Santi tidak bisa di hubungi

"sial kenapa di saat seperti ini bik Santi tidak bisa di hubungi"

Dari kejauhan di balik jendela , ines menguping semua pembicaraan Aska dan juga tri

Ines makin kesal terhadap Aska sang anak, kenapa masih saja ingin mencari salsa

"awas saja kamu salsa, jika aku sudah tau keberadaan mu dimana, akan ku balas semuanya" gumam ines

tiba-tiba suara mobil datang terdengar, ines langsung saja lari ke depan untuk melihat siapa yang datang

"tumben papa datang jam segini, ada apa ya"

langsung saja indra keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumah , indra kaget tiba-tiba ines berdiri di samping pintu

"astaga mah kenapa berdiri di sana, buat papa kaget saja"

"gitu aja kaget"

"papa kira hantu loh"

"ckck kenapa papa tumben pulang cepat"

"kenapa emang nya? tidak boleh?"

"kok papa jadi begini sih ngomong nya, mama salah apa sama papa"

"pikir aja sendiri salah mama dimana"

Langsung saja indra berjalan menuju sofa di ruang tamu

"bik Santi, bik" teriak indra memanggil bik Santi

"bik Santi tidak ada"

"lah bik Santi kemana mah"

"udah berhenti bekerja di rumah kita"

Indra terkejut dengan ucapan yang di ucapkan oleh sang istri "mama apakan bik Santi sampai berhenti bekerja di sini? Kalau tidak mama yang mulai duluan, bik Santi tidak akan berhenti bekerja di rumah ini"

"apa bik Santi berhenti bekerja di rumah ini" Aska tiba-tiba saja berbicara saking kaget nya mendengar ucapan sang papa

Indra dan ines pun langsung saja menoleh ke arah suara itu , ines tidak menyangka kalau Aska tiba-tiba mendengar apa yang di ucapkan oleh indra

Dengan penuh emosi , Aska pun menghampiri sang mama di ikuti oleh tri di belakang nya

"bilang sama aku mah, apa yang mama lakuin ke bik Santi?" ucap Aska dengan penuh emosi

"ma-ma ti-tidak ..."

belum ines selesai berbicara , Aska pun langsung memotong ucapan sang mama "jawab mah jawab"

"mama tidak melakukan apa-apa nak, bik Santi saja yang ingin berhenti bekerja di rumah ini"

indra yang tidak percaya dengan ucapan sang istri langsung saja memegang dagu sang istri dan mengangkat nya "jangan bohong kepada kami mah, kalau mama tidak mau jujur, akan papa ceraikan sekarang"

Ines sangat takut akan ancaman sang suami, mau tidak mau ines harus berkata jujur apa yang telah dia lakukan ke bik Santi

"oke mama akan jujur, tapi lepaskan dulu tangan papa"

Langsung saja indra melepas tangan nya dari dagu sang istri

"mama terbawa emosi tadi pagi, jadi mama bilang ke bik Santi kalau bukan dia orang yang baik, sopan dan jujur udah mama pecat dia di hari itu juga" jelas ines

Aska masih tidak percaya dengan ucapan sang mama "gak mungkin itu saja yang mama ucapkan, pasti ada yang lain nya"

"iya sabar Aska , mama belum selesai berbicara , mama bilang lagi kalau anak nya bik Santi itu wanita murahan dan mama suruh bik Santi mengajarkan sifat yang baik ke anak nya itu, setiap melihat wajah bik Santi , mama jadi kesal dan teringat akan wajah wanita murahan itu" jelasnya lagi

PLAK , satu tamparan mendarat di pipi ines

Yah yang melakukan itu adalah indra suami nya sendiri

"papa kenapa tampar mama" ucap ines sambil memegang pipinya

"ucapan kamu sudah keterlaluan mah, kenapa kamu tega berucap seperti itu ke bik Santi? Kamu tidak puas menghina anaknya dia kemaren? sekarang kamu hina lagi anaknya dia mah, jika ada orang lain yang menghina anak kita Aska , gimana perasaan kamu? Apa kamu bakalan senang? tolong mah sebelum berbicara itu di pikirkan terlebih dahulu" ucap indra yang berusaha mengontrol emosi nya

Ines tidak percaya ini pertama kalinya indra menampar dirinya hanya karena membela salsa , rasa benci yang ada di dalam diri ines makin besar kepada salsa , gara-gara salsa , indra sudah berani menampar ines dan Aska sudah berani melawan mama nya sendiri

"kenapa kalian malah membela wanita murahan itu" ucap ines lagi dengan tangisan nya

"stop ya mah , salsa bukan wanita murahan , cukup mama menghina salsa seperti itu , aska tidak menyangka ternyata sifat mama sejahat ini"

bak petir di siang bolong , ines merasakan makin sakit hati ketika anaknya sendiri mengucapkan dirinya jahat

Tri yang melihat perdebatan keluarga aska pun hanya bisa diam dan tidak berani berkomentar apapun , tri hanya bisa menenangkan Aska sahabat nya

"yang sabar bro, loe jangan ngomong seperti itu ke nyokap loe sendiri , gimana pun Tante ines itu nyokap loe , wanita yang melahirkan loe bro" ucap tri sambil mengelus punggung Aska

seketika Aska terdiam dan langsung duduk di sofa ruang tamu , berusaha mengontrol emosi nya dan menjernihkan pikiran nya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!