"ini Aska kemana ya sampai jam segini belum pulang juga" ucap ines yang sambil mondar-mandir di ruang tamu
indra yang melihat tingkah istrinya langsung saja menghampiri sang istri
"kenapa kamu mah, kenapa tampak seperti orang khawatir"
"gimana gak khawatir pah, indra pergi gak pamit, sampai sekarang juga belum pulang"
"lah besok dia kan sudah mulai ospek, siapa tau keluar mencari keperluan untuk ospek nya, berfikirlah positif mah"
"iya iya ini lagi berusaha berfikir positif , namanya juga seorang ibu , pasti takut anaknya kenapa-kenapa pah"
"iya papa tau, ya sudah mama mandi sana, papa mau ajak mama makan malam di luar"
"seriusan pah?"
"iya seriusan, lagian mama sih pakai acara pecat bik Santi, gak ada yang masakin kan sekarang dirumah"
"bukan mama loh yang pecat dia pah, dia sendiri yang mengundurkan diri"
"iya dia mengundurkan diri juga karena sifatnya mama yang keterlaluan , sekarang kita harus carik pembantu lagi"
"iya entar mama Carikan, yaudah mama mandi dulu"
Ines pun langsung menuju kamar nya untuk mandi, sedangkan indra menunggu di ruang tamu
setelah 40 menit akhirnya ines pun keluar dari kamarnya
"kok lama banget mah"
"ya papa tau sendiri lah kalau wanita gimana dandan nya kalau keluar, ini untung belum ada 1 jam loh"
" yayaya wanita emang gak mau ngalah, yaudah ayo kita berangkat"
Akhirnya mereka pun berangkat menuju restaurant yang terkenal di kota itu
•••
"oh iya salsa , boleh minta nomer hp kamu? Masak iya aku gak punya nomer hp pacar sendiri" tanya Aska
"maaf Aska , hp ku rusak tadi jatuh di pasar, ini aja aku gak bilang sama ibu, takut ibu jadi kepikiran dan mengeluarkan uang nya lagi" jawab salsa
Aska pun hanya bisa terdiam dan berfikir (Aska gini amat ya, baru pertama kali jatuh cinta, dan masalah seperti ini tidak tau harus berbuat apa, padahal kan Aska Kaya)
•••
Diperjalanan mereka terjebak macet, yang seharusnya sudah sampai tadi , jadinya ya begitu masih terkurung di kemacetan
Tiba-tiba ines melihat ke arah kiri , dengan membuka matanya lebar-lebar dan mengucek-ngucek matanya, dia seperti melihat Aska bersama salsa
"apa itu Aska ya" gumam nya
Indra yang memperhatikan sang istri yang terus menoleh ke arah kiri akhirnya bertanya " mama melihat apa"
"itu pah , mama melihat Aska bersama salsa, coba papa perhatikan , apa itu benar anak kita"
Indra pun menurunkan kaca mobil nya dan memperhatikan dengan baik
"iya mah itu Aska anak kita dan juga salsa"
"apa-apaan Aska, kenapa bisa sama wanita murahan itu, gak ada henti-hentinya dia menggoda Aska" ucapnya geram
"sudah mah, cukup jangan bilang salsa wanita murahan lagi, bukan maksud papa membela, Aska sendiri sudah menjelaskan nya kepada kita, kenapa mama tetap bilang kalau salsa wanita murahan"
Tanpa menjawab ucapan sang suami, langsung saja ines keluar dari mobil nya dan menuju ke tempat Aska dan salsa
"mah mau ngapain" tanya indra
Ines hanya berjalan tanpa memperdulikan sang suami
Indra yang sudah di Landa rasa khawatir , takut sang istri berbuat yang tidak-tidak langsung saja indra mencari tempat untuk memarkirkan mobilnya
PLAK
Tiba-tiba saja 1 tamparan mendarat begitu saja di pipi salsa
Salsa dan Aska terkejut siapa yang berani nya menampar pipi salsa, setelah mereka melihat ke arah yang menampar , ternyata itu adalah ines , mama nya Aska
"mah, apa yang mama lakukan" tanya Aska yang berusaha menahan emosinya
"seharusnya mama yang bertanya sama kamu Aska, apa yang kamu lakukan terhadap wanita murahan ini"
"mah, stop ya bilang salsa wanita murahan, percuma aku menjelaskan ke mama kalau satu kata yang aku ucapkan tidak ada yang masuk ke telinga mama"
"mama tidak peduli akan penjelasan kamu Aska, yang mama nilai wanita ini adalah wanita murahan, mama menyuruhnya bekerja, bukan untuk bercium*n dengan kamu"
"yang melakukan itu duluan aku mah, bukan salsa, salsa tidak salah apa-apa, aku yang memulainya duluan, jadi kalau mama ingin marah, marah sama aku saja, jangan ke salsa"
Salsa hanya bisa berdiam melihat perdebatan mereka sambil memegang pipinya yang sakit atas tamparan yang di lakukan oleh ines
"pasti wanita ini yang mengajarkan kamu untuk melawan mama iya kan? Sebelum kamu mengenal wanita ini, kamu tidak pernah melawan mama Aska" ucap ines yang penuh emosi dan menunjuk ke arah salsa
"mah, aku sudah sering menuruti apa kemauan mama dan papa, tanpa kalian berfikir gimana kebahagiaan aku, aku hanya ingin bahagia dengan jalan yang aku pilih sendiri, tolong pikirin kebahagiaan Aska mah"
"iya mama juga ingin kamu bahagia nak, tapi kenapa harus dengan wanita yang derajat nya jauh dari kita, yang tidak cocok sama kita"
"mah, kaya atau miskin sama saja, gak ada bedanya mah, kita manusia yang sama-sama makan nasi, terus perbedaan derajat nya dimana? Ya oke kalau aku manusia yang makan nasi sedangkan salsa manusia yang makan batu, di sana baru bisa membedakan derajat mah"
"berani-berani nya kamu melawan mama" ines yang hendak menampar Aska langsung saja di hadang oleh indra
"mah apa-apaan kamu, kenapa kamu mau menampar anak kita"
"kenapa mama diam saja? Tampar saja aku mah tampar, jika itu yang bisa membuat mama bisa melampiaskan emosi mama"
"pah, Aska sudah beraninya melawan mama, mama emosi dengan sifat Aska seperti ini"
"Aska melawan pasti karena sifat mama"
"kenapa papa jadi membela mereka berdua"
"papa bukannya membela, tolong mah ngertiin perasaan Aska , dia sudah cukup jadi anak yang penurut bagi kita, bukan maksud papa menyuruh Aska sekarang gak mau menuruti ucapan kita, tapi beri Aska kebebasan untuk memilih, Aska sudah dewasa mah, jangan anggap Aska seperti anak-anak lagi yang apa-apa harus menuruti kemauan kita"
"tapi mama tidak setuju kalau wanita yang Aska pilih ini salsa pah, kita beda derajat dengan dia"
"beda derajat apanya mah? Jangan mentang-mentang kita sudah sukses mama jadi lupa gimana kehidupan kita yang dulu, dulu kita lebih susah dari salsa mah, semenjak nikah baru kita berjuang , lihat salsa , dia berjuang sebelum menikah, papa yakin salsa mempunyai cita-cita, pasti dia akan berjuang demi cita-citanya dulu baru dia berfikiran untuk menikah"
"wanita seperti dia mana mungkin punya cita-cita, dia hanya tau gimana menggoda lelaki kaya tanpa harus berusaha , yah bisa di bilang ingin menikmati harta Aska"
Salsa yang tidak sanggup lagi mendengar kata-kata dari ines langsung saja berbicara "nyonya stop ya hina saya , saya bukan wanita seperti yang nyonya katakan , ini pun saya membuka usaha dari uang tabungan ibu saya, tanpa meminta sedikit pun kepada tuan Aska, saya akan buktikan kepada nyonya, tuan dan tuan muda , saya akan bisa sukses tanpa bantuan sedikit pun uang dari kalian, pegang kata-kata saya"
tanpa basa-basi langsung saja salsa pergi meninggalkan mereka bertiga di sana, sudah cukup salsa mendengar hinaan yang di lontarkan oleh ines
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments