Bab 8: Teman Kerja Buruk

"Aku ...." Frengki ingin mengatakan sesuatu, tetapi ia merasa kerongkongannya dijepit sehingga sulit untuk berbicara.

Hawa marah Vino terasa kuat, merasakannya membuat Frengki tidak berani untuk melakukan tindakan sesuai dengan rencananya di awal.

Dia ke sini ingin meminta uang. Vino sudah tahu tujuan Frengki ke sini, tetapi pura-pura tidak tahu untuk mencoba sampai mana para jagoan ini bertindak.

Melihat Frengki yang berkeringat dengan wajah yang membiru dan pucat, bisa diambil kesimpulan bahwa pria yang disebut jagoan ini memiliki nyali kecil di depan orang yang memiliki tubuh lebih besar darinya.

Mental pem-bully, cuma berani dengan orang yang lebih lemah dari mereka.

"Aku peringatkan kepadamu untuk tidak mencoba memalak lagi kepadaku." Wajah Vino benar-benar mengerikan, suaranya yang biasanya terdengar seperti seorang pengecut, kini berubah menjadi suara pemberani. "Aku tidak segan-segan untuk membuatmu memar. Lagi pula, aku punya beberapa bukti untuk melaporkan kejahatan yang kamu perbuat padaku. Sebenarnya, aku cinta damai. Jadi, pergilah dari sini sebelum aku makin marah!"

Setelah mengatakan itu, Vino melemparkan tubuh Frengki hingga menabrak ke tembok kosan yang lain, menimbulkan suara dentuman benda tumpul.

"Uhuk-uhuk!"

Frengki bersandar di tembok dengan tubuh yang sakit. Tubuh bagian belakangnya terasa sakit karena menghantam tembok yang keras.

Sebelum Frengki bisa berdiri, tangan menyambar lagi kerahnya, kemudian sosoknya yang kurus dilempar ke ujung lorong arah pintu keluar.

Tubuh kurus Frengki terpental hingga dirinya terbaring di lantai dengan wajah yang kesakitan.

Meskipun Frengki tinggi, tubuhnya tidak setinggi Vino yang sekarang. Masih di bawah 180 cm. Beratnya pun terbilang ringan, dan Vino yang bertubuh kekar bisa mengangkat beban tubuh Frengki dengan kedua tangannya, bahkan mampu melempar tubuhnya.

"Mengapa kamu tidak pergi? Ingin meminta uang lagi padaku?" Vino berjalan ke Frengki langkah demi langkah.

Wajahnya yang kurang tampan itu penuh dengan amarah.

Pandangan mata Vino yang terfokus pada kedua mata Frengki sangat-sangat tajam, membuat Frengki takut. Mengingat dengan lemparan dan kekuatan angkat Vino, itu dapat membuat tubuhnya terbang beberapa meter.

Dengan tubuh yang terasa nyeri di bagian bokong dan punggung, Frengki memaksakan dirinya untuk bangkit. "Aku mohon jangan lempar aku lagi. Aku berjanji tidak akan datang lagi ke kosan ini. Biarkan aku pergi, Vino, kumohon!"

Frengki ingin bersujud di depan Vino yang berdiri di depannya, tetapi tangan kuat bagai ular anaconda itu meraih baju Frengki dan mengangkatnya sekali lagi.

Belum sempat Frengki berbicara, Vino membuka pintu rumah kosan lalu melemparkannya ke jalan sempit gang.

"Argh!"

Jatuhnya tubuh Frengki cukup keras saat menabrak tembok rumah tetangga, tidak bisa menahan untuk tidak menjerit kesakitan.

"Pergi!" Vino kali ini berteriak dengan emosi yang memuncak, meminta Frengki untuk pergi.

Mendengar ucapan Vino, Frengki segera bangun dan berlari menjauh dengan kesakitan.

Cara berlari Frengki cukup aneh, dia memegang bokongnya dan perutnya, seperti orang yang sudah tidak tahan untuk buang air besar.

Di saat Vino ingin masuk ke dalam kamarnya beberapa penghuni kos memandang Vino dengan tatapan yang terkejut sekaligus agak waspada.

Vino tidak akrab dengan penghuni ini, dan dia masuk ke dalam kamar di bidang penglihatan mereka semua.

"Aku benar-benar melakukannya?"

Memandangi kedua tangannya, Vino sangat terkejut karena bisa melawan Frengki, salah satu orang yang membuat hidupnya suram.

Tatapan terkejut Vino berubah menjadi tegas. "Mulai detik ini, aku akan berubah, aku Vino—"

Krokokko!

Suara aneh tak sengaja memotong ucapannya, dan suaranya berasal dari perut Vino.

"Aku lupa, aku belum makan."

Dengan begitu, Vino mengambil ponselnya dan dompetnya.

Begitu dompet itu dibuka, Vino hanya punya uang 20 ribu yang sempat dibawa ke New York sebagai uang jaga-jaga.

"Tunggu, bukannya aku mendapatkan uang dari pesanan pertama Callie?"

Pesanan sewa dari pelanggan secara otomatis masuk ke dalam rekening Vino itu diucapkan oleh Sistem.

Untuk memeriksa saldo rekeningnya, Vino hanya perlu melihat ponselnya, dan di akunnya sudah ada uang 700 ribu rupiah lebih belasan ribu.

Saldonya pun kosong jika tidak ada uang dari pesanan pertama sewa pacar.

Vino memberikan 90% gajinya ke orang tuanya, dan dia hanya mengambil beberapa ratus ribu dari gajinya untuk makan sebulan.

Senyum gembira muncul di wajah Vino, sekarang ia masih punya uang ratusan ribu untuk makan. Namun, ia punya rencana untuk memberikan setengah dari uang ini kepada orang tuanya nanti.

"Terima kasih, Sistem," ucap Vino dengan rasa terima kasih sedalam-dalamnya.

[...]

Sistem tidak bersuara, hanya mengeluarkan latar tipis melayang dengan tulisan titik-titik.

Vino menggelengkan kepalanya dan tersenyum, kemudian memasukkan ponsel usang serta dompetnya ke saku, dan keluar dari rumah kosan.

Di pagi hari ini, waktu yang tepat untuk makan nasi uduk Khas Betawi.

Tempat tinggal Vino ada di Jakarta Pusat, masih ada beberapa penjual nasi uduk yang dekat dari gang kosannya.

"Bu, saya beli dua bungkus nasi uduk," kata Vino ke ibu penjual nasi uduk.

Ibu penjual nasi uduk itu mengangguk sembari menyiapkan pesanan orang lain dengan cekatan. "Oke, tunggu sebentar, ya."

Vino berdiri dan menunggu ibu penjual nasi uduk dengan sabar.

Tidak sampai 10 menit menunggu, ibu penjual nasi uduk menyerahkan pesanannya.

"Kamu terlihat seperti pria sedikit gemuk yang tinggal di kosan di dalam gang, kamu saudaranya?" tanya Ibu tersebut dengan wajah yang ingin tahu.

Sebuah senyuman muncul di wajah Vino, menjawab dengan sopan, "Itu adalah saya, Bu."

"Kamu orangnya?!" Ibu itu menatap Vino dengan terkejut. "Perasaan, aku melihat kamu masih sedikit gemuk beberapa hari yang lalu."

"Aku diet, Bu, hehe." Tangan Vino menggaruk kepalanya dengan canggung.

"Memangnya bisa secepat itu?" Ibu penjual nasi uduk tidak langsung percaya ucapan Vino.

"Bu, saya pesan nasi uduk." Pelanggan yang lain berdatangan dan Ibu penjual nasi uduk itu kembali sibuk.

"Saya pulang dahulu, Bu."

Vino sedikit membungkuk kepada ibu penjual nasi uduk sebagai rasa hormatnya.

"Iya, hati-hati di jalan."

Setelah mendengar sahutan ibu tersebut, Vino pergi kembali ke kamar.

Dua nasi uduk yang Vino pesan langsung dilahap olehnya hingga habis dalam waktu kurang dari 5 menit.

Perutnya yang kosong langsung terisi dengan makanan yang enak ini.

"Akhirnya, hidupku terasa lebih enak."

[Ding! Sistem menerima pesanan baru dari dari seorang wanita! Harap diperiksa dan tentukan sebelum memutuskan untuk menerima!]

[Nama Pelanggan: Alaine Lilacia]

[Permintaan: Menyewa pacar yang bisa berselancar, berenang, dan breakdance]

[Syarat Pacar: Tinggi 187 cm, Temperamen Tegas, Wajah Sempurna Dasar, Keterampilan Berselancar Master, Keterampilan Berenang Master, Keterampilan Breakdance Profesional, Kulit Eksotis, Keterampilan Bahasa Inggris Profesional]

[Waktu sewa: 12 jam]

[Pembayaran: Rp950.000,00]

[Apakah Anda menerima permintaan sewa ini?]

"Aku terima!"

Vino menjadi senang melihat pesanan keduanya. Kebetulan sekali dia sedang tidak ingin bekerja di supermarket.

[Pesanan berhasil diterima!]

[Mulai mengubah tuan rumah ....]

Terpopuler

Comments

Izhar Assakar

Izhar Assakar

othot sma sistem mnjadi amnesia hhhh

2023-12-30

0

Karebet

Karebet

👍👍👍

2023-10-10

2

isnaini naini

isnaini naini

sistem lupa kali sm uang sakunya 😀

2023-10-10

5

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Kehidupan Memuakkan
2 Bab 2: Sistem Unik
3 Bab 3: Pesanan Pertama
4 Bab 4: Kencan Awal
5 Bab 5: Dua Pria Onar
6 Bab 6: Berpisah dengan Callie
7 Bab 7: Warna Muncul
8 Bab 8: Teman Kerja Buruk
9 Bab 9: Pesanan Kedua
10 Bab 10: Sedikit Perselisihan
11 Bab 11: Menghilang di Laut
12 Bab 12: Habiskan Waktu Berdua
13 Bab 13: Penyelesaian Pesanan Kedua
14 Bab 14: Tidak Sengaja
15 Bab 15: Keluar Pekerjaan
16 Bab 16: Pesanan Ketiga
17 Bab 17: Mengonfirmasi Pacar
18 Bab 18: Bersembunyi
19 Bab 19: Kabur dari Pengawal
20 Bab 20: Membawa Kabur
21 Bab 21: Demi Pekerjaan!
22 Bab 22: Kebingungan Pertama Vino
23 Bab 23: Pilihan yang Banyak
24 Bab 24: Melawan Preman
25 Bab 25: Kejadian Mendadak
26 Bab 26: Salah Tangkap
27 Bab 27: Kecelakaan Kecil
28 Bab 28: Hantu Kosan
29 Bab 29: Pesanan Keempat
30 Bab 30: Wanita Pemaloe
31 Bab 31: Pertandingan Menyenangkan
32 Bab 32: Bertemu Teman Ayumi
33 Bab 33: Bertanding Kendo
34 Bab 34: Pertandingan Ulang
35 Bab 35: Pertandingan Selesai
36 Bab 36: Pesanan Keempat Selesai
37 Bab 37: Polisi Wanita Menarik Paksa
38 Bab 38: Fitur Baru Mendadak
39 Bab 39: Keanehan Vino
40 Bab 40: Wanita Mengerikan
41 Bab 41: Pergi Kencan Monika
42 Bab 42: Pemandangan Konyol
43 Bab 43: Alasan Pengakhiran Hidup
44 Bab 44: Pria Onar
45 Bab 45: Perkelahian Damai
46 Bab 46: Penyelesaian Pesanan Kelima
47 Bab 47: Vonia Datang Kembali
48 Bab 48: Kecelakaan Tak Disangka
49 Bab 49: Hubungan Rumit
50 Bab 50: Pesanan Callie Kedua
51 Bab 51: Tumbang Dua
52 Bab 52: Pria Gila
53 Bab 53: Tumbang Tiga Kali
54 Bab 54: Penampilan untuk Callie
55 Bab 55: Bertarung Kedua Kali
56 Bab 56: Kecanduan
57 Bab 57: Pergi ke Kampung
58 Bab 58: Bertemu Orang Tua
59 Bab 59: Kepastian Ayah
60 Bab 60: Menasihati Ayah
61 Bab 61: Melatih Dua Anak Orkay
62 Bab 62: Satu vs Squad
63 Bab 63: Pesanan Ketujuh
64 Bab 64: Kabur ke New York
65 Bab 65: Pengungkapan Identitas
66 Bab 66: Berhadapan dengan Kartel
67 Bab 67: Kabur dari Kartel
68 Bab 68: Pembuktian Teleportasi
69 Bab 69: Rencana Vino untuk Fransisca
70 Bab 70: Persetujuan Orang Tua
71 Bab 71: Kejadian Paling Aneh
72 Bab 72: Fokus Kekayaan
73 Bab 73: Pengungkapan Wanita Vino
74 Bab 74: Bertemu Hantu Lagi
75 Bab 75: Pesanan Abnormal
76 Bab 76: Dunia Berbeda
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1: Kehidupan Memuakkan
2
Bab 2: Sistem Unik
3
Bab 3: Pesanan Pertama
4
Bab 4: Kencan Awal
5
Bab 5: Dua Pria Onar
6
Bab 6: Berpisah dengan Callie
7
Bab 7: Warna Muncul
8
Bab 8: Teman Kerja Buruk
9
Bab 9: Pesanan Kedua
10
Bab 10: Sedikit Perselisihan
11
Bab 11: Menghilang di Laut
12
Bab 12: Habiskan Waktu Berdua
13
Bab 13: Penyelesaian Pesanan Kedua
14
Bab 14: Tidak Sengaja
15
Bab 15: Keluar Pekerjaan
16
Bab 16: Pesanan Ketiga
17
Bab 17: Mengonfirmasi Pacar
18
Bab 18: Bersembunyi
19
Bab 19: Kabur dari Pengawal
20
Bab 20: Membawa Kabur
21
Bab 21: Demi Pekerjaan!
22
Bab 22: Kebingungan Pertama Vino
23
Bab 23: Pilihan yang Banyak
24
Bab 24: Melawan Preman
25
Bab 25: Kejadian Mendadak
26
Bab 26: Salah Tangkap
27
Bab 27: Kecelakaan Kecil
28
Bab 28: Hantu Kosan
29
Bab 29: Pesanan Keempat
30
Bab 30: Wanita Pemaloe
31
Bab 31: Pertandingan Menyenangkan
32
Bab 32: Bertemu Teman Ayumi
33
Bab 33: Bertanding Kendo
34
Bab 34: Pertandingan Ulang
35
Bab 35: Pertandingan Selesai
36
Bab 36: Pesanan Keempat Selesai
37
Bab 37: Polisi Wanita Menarik Paksa
38
Bab 38: Fitur Baru Mendadak
39
Bab 39: Keanehan Vino
40
Bab 40: Wanita Mengerikan
41
Bab 41: Pergi Kencan Monika
42
Bab 42: Pemandangan Konyol
43
Bab 43: Alasan Pengakhiran Hidup
44
Bab 44: Pria Onar
45
Bab 45: Perkelahian Damai
46
Bab 46: Penyelesaian Pesanan Kelima
47
Bab 47: Vonia Datang Kembali
48
Bab 48: Kecelakaan Tak Disangka
49
Bab 49: Hubungan Rumit
50
Bab 50: Pesanan Callie Kedua
51
Bab 51: Tumbang Dua
52
Bab 52: Pria Gila
53
Bab 53: Tumbang Tiga Kali
54
Bab 54: Penampilan untuk Callie
55
Bab 55: Bertarung Kedua Kali
56
Bab 56: Kecanduan
57
Bab 57: Pergi ke Kampung
58
Bab 58: Bertemu Orang Tua
59
Bab 59: Kepastian Ayah
60
Bab 60: Menasihati Ayah
61
Bab 61: Melatih Dua Anak Orkay
62
Bab 62: Satu vs Squad
63
Bab 63: Pesanan Ketujuh
64
Bab 64: Kabur ke New York
65
Bab 65: Pengungkapan Identitas
66
Bab 66: Berhadapan dengan Kartel
67
Bab 67: Kabur dari Kartel
68
Bab 68: Pembuktian Teleportasi
69
Bab 69: Rencana Vino untuk Fransisca
70
Bab 70: Persetujuan Orang Tua
71
Bab 71: Kejadian Paling Aneh
72
Bab 72: Fokus Kekayaan
73
Bab 73: Pengungkapan Wanita Vino
74
Bab 74: Bertemu Hantu Lagi
75
Bab 75: Pesanan Abnormal
76
Bab 76: Dunia Berbeda

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!