17

Anisa dan Yumna beriringan menuju kelas, keduanya baru saja mengembalikan buku yang sempat di pinjam. lebih tepatnya buku novel. jam pertama adalah mata pelajaran bahasa Indonesia tetapi guru yang mengajar sedang cuti jadi di kelas semua murid kelasnya bebas melakukan yang mereka mau. sama halnya dengan Anis dan Yumna yang memilih untuk membaca buku.

yumna menatap ke lapangan saat mendengar suara guru BK tengah memarahi tiga orang siswa. di lihat dari punggung saja Yumna tahu bahwa yang berada di lapangan itu Yuta dan teman temannya. tanpa menghentikan langkah Yumna tetap melihat ke arah lapangan telinga nya di pasang baik baik agar mengetahui apa penyebab ke tiga lelaki itu di marahi guru BK.

"yumna Lo dengerin gue nggak sih?" ujar Anisa dengan raut marah. sedari tadi ia mengoceh dan saat melihat Yumna ternyata gadis itu tidak mendengarkan ucapannya.

yumna menggaruk kepalanya yang tidak gatal lalu tersenyum tanpa dosa, "gue kebelet pengen pup nis, sorry nggak dengerin Lo , gue ke toilet dulu Lo pergi ke kelas aja dulu oke." yumna buru buru pergi berbalik arah dan menuju toilet sebelum Anisa marah karena sempat ia cuekin.

dan benar saja wajah Anisa memerah pertanda gadis itu marah. dengan menghentak-hentakan kakinya Anisa berbalik badan dan melanjutkan langkahnya untuk kembali ke kelas.

sedangkan yumna memasuki bilik toilet nomer dua, ia tidak ingin pup tapi sepertinya akan buang air kecil.

setelah menuntaskan keinginan nya yumna mencuci tangan terlebih dahulu di wastafel sembari mengamati penampilan. tangannya mengambil liblam dari saku lalu mulai mengolesi pada bibir agar tak terlihat terlalu pucat.

usai membenahi diri Yumna berjalan keluar tapi betapa terkejutnya ternyata ada Yuta, belum sempat berbalik arah tangannya di cekal lelaki itu lantas mau tak mau Yumna mengikuti langkah Yuta .

"mau kemana?" tanya yumna berusaha menyamakan langkah lebar kakak kelasnya itu.

Yuta tak menjawab apa apa hanya melirik sekilas lalu kembali melanjutkan pergi ke UKS.

yumna mengerutkan keningnya saat Yuta membawanya ke ruang UKS dan lagi pintu ruangan di kunci. yumna merogoh saku nya mencari pisau lipat yang selalu ada di saku untuk berjaga jaga jika kakak kelasnya merencanakan sesuatu.

Yuta merebut pisau lipat Yumna lalu melempar benda itu di pojok ruangan, "gue nggak sejahat itu buat nyakitin calon pacar gue." ucap Yuta di akhir dengan menoyor kening Yumna.

"kan berjaga-jaga, lagian siapa juga yang mau jadi pacar Lo?" cibir Yumna, melipat kedua tangannya di depan dada dengan mata menatap sekeliling.

ini pertama kalinya ia masuk ke UKS lantai bawah atau yang sering di sebut UKS pertama.

"nggak mau juga nggak papa bentar lagi juga mau." ucap Yuta dengan santai.

yumna menimpuk pipi Yuta, tidak terlalu keras tapi tidak pelan juga. "maksud Lo apa ngeliat gue dari atas sampai bawah! mesum banget jadi cowok." ujar Yumna dengan kasar, dirinya jelas melihat kalau Yuta jelalatan matanya.

"yang mesum siapa? gue ngeliatin kaya gitu tu sambil mikir berapa orang yang udah ngeliatin Lo dengan tatapan nafsu. ini apaan Yumna Lo mau jadi ******?" ucap Yuta dengan kesal menarik rok Yumna kebawah agar tak terlalu memperhatikan paha gadis itu. dan lagi seragam yang di kenakan Yumna kekecilan sampai memperjelas lekuk tubuh gadis itu. tidak biasanya yumna memasuki rok yang lebih pendek dari rok seragam biasanya.

yumna menggaruk kepalanya dengan senyum lebar sampai memperlihatkan deretan gigi. "abisnya seragam yang biasa gue pake belum di cuci jadi pakai seragam lama." jelas Yumna.

Yuta memalingkan wajahnya, berdecak pelan. "lo tahu waktu ke toilet berapa banyak cowok cowok liatin Lo? Sampe pengen gue congkel tu matanya." ujar Yuta menarik tangan yumna agar tidak terus berdiri.

yumna tidak membantah gadis itu menurut saat Yuta menyuruh untuk duduk di salah satu kursi.

"tunggu di sini jangan kemana-mana!" ucap Yuta lalu berjalan pergi keluar dari ruangan.

tak lama pintu ruangan di buka, Yuta datang dengan plastik kantong berwarna hitam yang cukup besar.

"nih seragam baru, ganti sana." Yuta melempar kantong plastik berisi seragam yang baru saja di beli. yumna langsung menangkap lalu berjalan ke samping ranjang untuk berganti pakaian.

"jangan ngintip!" tutur Yumna lalu menutup tirai jumbo yang menjadi sekat.

"nggak minat lagian punya Lo kecil!" sahut Yuta.

"BACOT LO!"

Yuta tertawa mendengar jawaban Yumna.

"gue intip dikit ya."ucap Yuta bercanda.

yumna membuka tirai sedikit lalu menampilkan jari tengahnya.

lagi lagi yuta tertawa.

"Yuta ih kok gini!" yumna keluar dengan wajah cemberut, seragam yang di belikan Yuta ukuran XL sedang ukuran miliknya L. bahkan tok nya berada di bawah lutut.

"nggak papa udah kaya gitu cakep."

yumna berjalan menghampiri Yuta dengan kesal, menarik- narik lengan seragam cowok itu dengan penuh harapan agar dibelikan lagi.

"beliin yang baru ukuran L kalau nggak pakai yang tadi nih."Yuta tak mendengar rengekan Yumna. lelaki itu menunjuk ke arah tong sampai yang ternyata seragam lamanya sudah berada di sana.

"kok di buang sih Yuta! anjing ya Lo."

yumna mematung saat kakak kelas nya itu tiba tiba mencium bibir nya. "sekali lagi ngomong kasar gue cium Lo. satu kali kata kata kasar keluar dari mulut Lo itu artinya satu ciuman dari gue."

yumna menggeleng cepat, "nggak mau, ih apa apaan sih Lo."

"sttt... udah sekarang obati nih luka gue."ucap Yuta memberikan kotak obat.

yumna menatap bingung pada kotak obat itu tapi tak selang lama ia paham sedari tadi tak mengamati ternyata lelaki itu mengajak ke UKS karena wajah lelaki itu penuh lebam.

"lo berantem? sama siapa." ucap Yumna memegang wajah Yuta mengamati lebam lebam yang ada di wajah lelaki itu.

"ada lah orang."

"oh jadi ini alasan Lo di hukum tadi? karena berantem toh." Yuta mengangguk.

yumna mulai mengobati luka lebam Yuta dengan perlahan sesekali gadis itu meniup lukanya agar tak perih saat terkena obat.

Yuta mengamati wajah Yumna yang nampak serius saat mengobatinya, sudut bibirnya terangkat menandakan gadis itu tersenyum, "cantik banget sih Lo."

"basi!" ucap Yumna membalas pujian dari Yuta tanpa menatap kedua mata Yuta.

Yuta tertawa pelan jawaban dari yumna beda dari perempuan lain, jika cewek lain di puji akan mengucapkan terima kasih atau bahkan tersenyum malu malu tapi berbeda dengan gadis ini, dari jarak dekat seperti ini ia dapat mencium aroma vanilla yang menyeruak dari tubuh yumna.

Yuta mengamati setiap pahatan indah yang tercipta di wajah Yumna, bulu mata lentik,alis tebal dan juga bibir ranum yang sangat pas untuk diajak ciuman.

mengingat kata ciuman Yuta tak menampik fakta bahwa setelah berciuman dengan Yumna di toilet membuat hatinya berdebar saat melihat gadis di depannya. rasa senang saat melihat Yumna tersenyum selalu ia rasakan dan nyaman selalu ia dapatkan jika berada di samping gadis itu.

sialan kali ini Yuta jatuh cinta pada gadis yang selalu bertindak ceroboh, gadis dengan tingkah laku di atas pola pikir manusia normal.

TO BE CONTINUED....

Terpopuler

Comments

miyura

miyura

dapat jodoh juga si yumna..

2023-09-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!