09

Bel masuk berbunyi 10 menit yang lalu, hari ini untuk kedua kalinya Yumna telat masuk sekolah dan sendiri tidak seperti biasanya ia berangkat bersama anisa, Dilihat dari jendela paling ujung ternyata guru yang mengajar di kelasnya sudah memulai pelajaran.

Tarik nafas lalu buang dengan perlahan...

Yumna melakukan itu berulang kali mencoba menetralkan detak jantung yang berdegup kencang akibat berlari lari dari gerbang belakang sekolah sampai lantai tiga.

Setelah merasa siap,gadis itu membenarkan tatanan rambut nya yang berantakan lalu mulai berjalan menuju pintu kelas, menyembulkan kepalanya ke dalam kelas lalu tersenyum miring.

Berjalan memasuki kelas dengan langkah mundur sembari mengamati sang guru melihat kehadiran nya atau tidak,setelah hampir dekat dengan sang guru ia melangkah maju dengan pelan seolah ingin meninggalkan kelas diam diam.

"Mau kemana kamu?" Tanya pak suki guru berusia 55 tahun dengan kepala botak. Pertanyaan yang Yumna ingin dengar sudah terucap, sudut bibirnya berkedut ingin tersenyum tapi tertahan.

"Eh.. pak mau ke___" belum sempat menyelesaikan Kalimat nya sudah dipotong oleh pak suki yang menyuruh untuk kembali duduk.

Wajahnya berubah lesu didepan mata pak suki, tak lama ia berjalan semangat serta senyum lebar kearah bangku miliknya, mengibaskan rambut panjangnya sampai menampar wajah Amanda yang duduk tepat di belakangnya.

"Hey! Ck.. Yumna ih."kesal Amanda lalu tertawa pelan saat sang sahabat meminta maaf sembari mengedipkan sebelah mata dengan genit.

Menoleh kesamping lalu tertawa pelan saat Anisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah lakunya hari ini.

"Kenapa lagi?"tanya Anisa dengan pelan, Utami dan amanda yang kepo memajukan kepalanya agar dapat mendengar lebih jelas alasan apa lagi pagi ini yang menyebabkan gadis itu terlambat.

"Kesiangan, biasalah lo pada kan tau." Jawab Yumna dengan cengiran lebar. gadis itu pecinta Drakor jadi jika ia telat maka jawabannya adalah maraton film drama Korea.

"Hey! Yang di belakang bisik bisik itu ada apa?" Suara pak suki membuat ke empat orang itu tersentak kaget.

"Enggak pak, nggak penting." Jawab Amanda.

Pak suki menghela nafas pelan lalu kembali menulis soal di papan tulis.

Menguap dan menguap, matanya benar benar berat hanya untuk membuka mata saja rasanya sangat berat. Yumna mengambil kacamata yang sudah tertempel stiker bergambar mata seseorang lalu memakainya, satu tangan ia gunakan untuk menyangga kepala perlahan matanya tertutup.

Utami yang melihat hanya menggelengkan kepalanya sudah biasa dengan tingkah aneh sang temannya, jika di lihat dari depan maka orang itu melihat yumna yang tengah memperhatikan pelajaran dengan serius tapi kenyataannya tidak! Kedua mata aslinya tertutup.

35 menit berlalu...

Pak suki menatap curiga kearah bangku nomor urut dua dari belakang, tanpa basa basi berdiri dari duduknya lalu berjalan menuju bangku Yumna dan anisa.

Anisa yang fokus mengerjakan tugas mendongakkan kepala saat menyadari seseorang berdiri dekat dengan mejanya, matanya membulat melihat pak suki yang mengamati Yumna.

Ia cubit paha yumna agar gadis itu bangun namun sungguh kebo sahabatnya itu bahkan tiga kali cubitan dengan keras tak mampu membuat yumna bangun.

"Anisa!" Anisa menegakan tubuhnya saat kelakuan nya diketahui pak suki. Lantas pasrah saja jika nanti yumna marah kalau gadis itu dihukum akibat mengira dirinya tidak membangun Yumna.

Pak suki membenarkan kacamata Yumna yang merosot ingin jatuh, lalu menepuk pundak gadis itu dengan cukup keras. Masih belum berhasil pak suki lantas pura pura batuk tepat di depan telinga yumna, pak suki melotot melihat muridnya yang nampak tidak terganggu sama sekali.

"Pak biar saya yang bangunkan." Ucap anisa yang langsung dipersilahkan oleh pak suki.

Anisa mendekatkan mulutnya tepat di depan telinga yumna lalu membisikan sesuatu.

"Gue ada donat 1 box, lo nggak mau?" Bisiknya yang langsung membuat mata yumna terbuka.

"Ya mau lah ya kali enggak!" melepas kacamatanya dengan kasar lalu langsung menatap anisa dengan tangan menengadah meminta donat.

"Mana anisa"

"nis! Mana donatnya?"

"anisa, Nis! mana ih donatnya?" yumna mengguncang tubuh Anisa yang hanya diam menatap. dengan mata yang melirik beberapa kali kebelakang tubuh Yumna berharap sahabatnya menangkap kode darinya.

Ehem...

Pak suki berdeham untuk menyadarkan Yumna jika ada dirinya, tapi sayang usahanya sia-sia kenyataan gadis itu masih sibuk menanyakan dimana donat tanpa menyadari kehadirannya.

"Anisa mana.. ih!" Yumna melipat kedua tangannya di depan dada dengan bibir manyun.

"Disini donatnya Yumna!" Dengan geram pak suki menjewer telinga yumna, membuat gadis itu menjerit kesakitan.

"Udah berapa kali kamu tidur di mata pelajaran saya yumna? Saya pusing ngasih hukuman kamu tapi tidak membuat kamu jera. Harus hukuman bagaimana untuk membuat kamu berhenti berbuat masalah?" Pak suki menyeret yumna keluar dari kelas dengan menjewer telinga gadis itu. Mulutnya terus menerus menceramahi gadis yang tengah merintih kesakitan.

"yumna! Kamu dengar?" Pak suki melipat kedua tangannya dengan mata menatap tajam gadis didepannya yang terus mengumpat dirinya.

"Iya-iya pak, denger! ah.. elah banyak nyicit juga nih bangkotan." Ucap Yumna dengan memelankan ucapannya saat mengatakan kalimat akhir.

"Sebagai hukuman kamu sapu lapangan basket lalu berdiri di depan tiang bendera sampai istirahat." Titah pak suki yang langsung mendapat bantahan Yumna.

"Yakali!, bapak nyuruh kaya gitu sama aja bapak mau bunuh saya secara perlahan!"

"Kalau saya mau bunuh kamu tinggal tembak saja sudah beres kenapa harus repot-repot nyuruh ini itu bikin lama saja!" Cibir pak suki.

"Astaga pak! Saya emang jomblo tapi kalau bapak mau tembak saya,jangan deh pak selera saya perutnya nggak buncit kaya bapak!" Pak suki melotot mendengar ucapan yumna lalu memegang perutnya yang ternyata buncit, bahkan buncitnya sangat besar sehingga kancing bajunya hampir lepas.

Berdeham pelan lalu menoyor pelan kepala yumna, "sudahi pembicara tidak penting ini! Lakukan hukuman mu dan jangan ulangi kesalahannya lagi!"

Bergerak hormat lalu berbalik badan meninggalkan kelas. Jika yang kalian pikirkan yumna akan menjalankan hukuman maka jawabannya salah! Lihatlah dengan santainya gadis itu menuruni tangga dan berjalan menuju koridor yang akan membawanya menuju kantin.

Langkah nya terhenti saat kelas teman nongkrong masih sibuk belajar dengan suasana kelas hening, lantas berjalan menuju pintu dan menyembulkan kepalanya.

"Masih sakolah?"tanya yumna dengan logat bahasa sunda.

"Iyalah sekolah." Jawab Doni sang ketua kelas.

"Sakolah meh naon?" Tanya yumna lalu berjalan menuju meja guru, bersandar di papan tulis dengan memilin rambutnya.

"Ya pinterlah peke nanya lagi lo yum!" Jawab Topan teman sebangku Doni.

"Ihh... Pinter weh maca buku."jawab Yumna dengan centil.

"Ya nggak gitu, kalau sekolah ada yang jelasin kalau baca buku doang otak kecil mana bisa pinter." Jawab Rosa dengan tertawa kecil.

Doni dan Topan menganggukkan kepalanya dengan tertawa kecil.

"Udah lah mabal wae mabal."

"Hey!" yumna tersentak kaget saat ada seseorang yang berbicara dekat dengan telinganya.

"Reuwas bu!"

"Kamu anak mana?"Tanya guru perempuan yang sedari tadi menyimak pembicaraan yumna dengan muridnya, rupanya gadis itu tidak tau jika kelas ini terdapat seorang guru.

"Saya anak mana saja."jawab yumna dengan santai.

"Ngajak bolos kok ada gurunya!" Cibir bu Dian.

"Jadi kalau nggak ada guru boleh ngajak bolos buk" tanya yumna dengan tampang sok polos.

Pertanyaan yumna mengundang banyak tawa murid kelas itu.

"Nggak gitu! Kamu ini makin hari makin banyak ulah!"ucap Bu Dian mengetahui jika gadis di depannya ini selalu kena hukum.

"Ibu juga makin hari makin kesana!" Jawab yumna yang lagi lagi mengundang tawa.

Bu dian menggelengkan kepalanya mendengar jawaban Yumna, semua guru tau sifat gadis itu jadi tidak kaget saat mendengar jawaban dari yumna.

"Sudah sudah kamu pergi ke kelas kamu!" Titah bu Dian yang mau tidak mau dilakukan Yumna.

Sebelum keluar gadis itu masih sempat-sempatnya mengeluarkan kalimat mengajak Doni dan topan agar bolos dan hal itu membuat guru berwajah bulat itu menjewer telinga yumna.

Tbc...

Terpopuler

Comments

miyura

miyura

ampuuuun.. liat kelakuan yumna..

2023-09-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!