Tribun yang mengelilingi lapangan SMA BINARTA penuh di isi dengan murid murid yang tengah menyaksikan pertandingan basket antar kelas untuk merayakan hari ulang tahun yang ke 17.
Berbagai lomba di adakan selama 2 hari berturut turut, pertandingan basket contohnya. Banyak siswa maupun siswi yang antusias melihat pertandingan basket, lomba di lakukan di lapangan outdoor walau terik matahari menyengat seolah bukan hal penting. bukan hanya sekedar pertandingan karena semua perlombaan akan mendapatkan hadiah wajar saja semua murid ikut partisipasi memeriahkan ulang tahun sekolah dengan mengikuti lomba lomba yang diselenggarakan.
Banyak para siswi yang berteriak heboh dan tak jarang juga banyak diantara mereka yang membawa poster untuk mendukung pemain favorit mereka. sebagai besar poster yang di bawa siswi Foto kapten basket. Siapa lagi kalau bukan Raditya yutama kapten basket yang memiliki wajah tampan yang dapat membius setiap mata memandang, skil dalam bermain bola basket tidak perlu diragukan lagi.
Tim yang di pimpin Yuta bersorak gembira saat skor lawan kalah jauh dengan tim Yuta. lelaki itu menyugar rambutnya kebelakang bandana merah melingkar indah di dahi lelaki itu keringat mengalir membasahi dahi seolah mendukung keseksian tubuh lelaki itu jika basah akibat keringat.
Peluit di tiup menandakan pertandingan antara tim selesai, dan bergantian dengan tim lain yang belum bertanding. Yuta sendiri celingukan mencari sosok perempuan yang sebelum pertandingan ia suruh membawa air mineral.
Yuta tersentak kaget saat seseorang menyodorkan minuman padanya, senyumnya mengembang dan langsung menerima minuman itu. Tak lama senyum itu pudar saat yang memberi minuman bukan orang yang ia cari.
Ternyata wakil OSIS, mengetahui bukan Yumna matanya kembali melihat sekeliling untuk mencari gadis itu di tribun penonton. Banyaknya murid membuatnya sedikit kesulitan mencari Yumna.
"Yuta?" wakil OSIS itu melambangkan tangan di depan wajah Yuta saat lelaki itu tidak menanggapi ucapan yang di lontarkan.
"em ..sorry Mel gue masih ada urusan gue pergi dulu." Yuta berlari kecil pergi meninggalkan wakil OSIS itu yang cemberut.
Yuta menyambar tasnya dan bersiap keluar dari area lapangan hanya saja karena kepopulerannya banyak siswi lain yang berkerumun untuk memberikan air mineral ataupun hadiah kecil lainnya. Yuta menahan emosinya kini tangannya di penuhi berbagai macam coklat, air mineral maupun Snack cemilan yang diberikan para fansnya tak hanya itu masih banyak lagi yang di berikan padanya.
Suka maupun tidak Yuta tetap tersenyum ramah dan terus mengatakan kalimat terimakasih.
Setelah hampir 5 menit di sibuk an dengan para penggemarnya Yuta kini dilanda kerepotan hadiah dari mereka satu persatu terjatuh karena tak muat di tangannya. Yuta berjalan pelan menuju meja kosong meletakkan semua barang dan makanan pada meja tak lupa juga ia mengambil makanan yang sempat jatuh tadi.
Membuka tasnya yang hanya ada satu bolpoin dan satu buku ia masukan semuanya pada tas. kini tinggal ia mencari Yumna, entah dimana gadis itu rasanya Yuta ingin menggigit pipi bulat Yumna karena berani melanggar perintahnya untuk selalu ada di jarak pandangnya.
Di tribun tadi ia juga tidak melihat teman teman Yumna seolah ikut hilang dengan gadis itu.
Di ruang kelas ternyata hanya ada Utami dan amanda setelah bertanya kini Yuta dipusingkan dengan informasi ketidak pastian yang ia dapat dari kedua teman Yumna.
Amanda mengatakan Yumna berada di perpustakaan karena sempat melihat gadis itu berjalan ke perpustakaan dan Utami mengatakan perbedaannya. Gadis itu berkata kalau Yumna pergi ke kantin karena sempat mendengar keluh kesah Yumna yang lapar akibat Tante Olla ngambek dan berakhir tidak memasak.
Entah mana yang benar Yuta di buat pusing, setelah selesai basket ia juga harus mengeluarkan tenaga juga untuk mencari Yumna, jarak perpustakaan dan kantin sangan berbanding balik karena tujuan nya untuk mencari Yumna, mau tak mau Yuta harus mencari di kedua tempat itu.
Jika di tanyakan sepenting itu kah sosok Yumna di mata Yuta, jawabannya sangat lah penting. Gadis itu berhasil membuat yuta jatuh cinta, berkeliling setiap saat di pikirannya. Fakta yang ia ketahui membuat dirinya benar benar yakin bahwa ia sudah benar benar menaruh perasaan pada Yumna.
Usai dari perpustakaan yang ternyata tidak ada Yuta kini berjalan ke arah kantin yang berlawan arah dengan perpustakaan. Suasana kantin cukup ramai dominan kantin adalah siswa yang bod amat dengan acara di luar. Guru guru juga tidak mempermasalahkan karena selama dua hari belakangan semua murid dibebaskan.
"nyari siapa Yut." tanya seseorang yang berhenti disampingnya, lelaki berpakaian urak urakan satu kelas dengannya bertanya saat melihat ia celingukan tak jelas.
"nyari Yumna." jawab Yuta masih menelisik setiap sudut kantin.
Orang itu mengangguk, menepuk bahu Yuta pelan, "salah tempat, gue tadi liat dia tidur di taman belakang." ucapnya lalu pergi meninggalkan Yuta.
Semenjak kedekatan dengan Yumna banyak teman kelasnya maupun teman nongkrong mengenal gadis itu, wajar saja jika siswa tadi mengenal Yumna. Karena beberapa kali ia bergandengan tangan dengan gadis itu, atau lebih tepatnya memaksa gadis itu untuk bergandengan.
setelah mengucapkan terima kasih Yuta berlari menyusuri koridor menuju taman belakang sekolah, mengais nafas banyak banyak lalu mengedarkan pandangannya.
Kosong? Tidak ada siapa-siapa, entah dimana gadis itu rasanya Yuta benar benar ingin mengamuk.
Baru saja akan membalikkan badan dan pergi matanya tak sengaja menatap satu kaki dengan sepatu yang sangat ia kenali menjulur keluar. Langkahnya membawa untuk lebih dekat, Yuta menahan nafas beberapa detik tak habis pikir dengan apa yang dilihat.
jika orang normal akan tidur di bangku tetapi berbeda dengan Yumna, gadis itu lebih memilih tertidur di bawah bangku panjang dengan daun pisang sebagai alas tidurnya. Tas biru Yumna di jadikan guling dan mulut perempuan itu sedikit terbuka, rambut yang menutupi sebagian wajah.
Capek capek mencari ternyata yang dicari tertidur pulas. Pantas saja ia tidak melihat posisi gadis itu sangat susah ditemukan karena terhalang dengan meja usang di samping bangku panjang yang sudah tidak di gunakan.
Tingkah Yumna yang di luar nalar manusia normal membuat yuta selalu tertawa, tak bisa menyembunyikan tawa, Yuta tertawa pelan. Lelaki itu berjongkok tepat di samping yumna tidur.
"bangun." Yuta menepuk nepuk pipi Yumna dengan pelan, mencoba membangunkan gadis itu se pelan mungkin agar tidak terkejut dan berakhir terbentur kursi.
Beberapa kali usahanya sia sia Yuta kak kehabisan akal.
Merendahkan posisi jongkok nya "bangun! gue bawa donat kesukaan Lo."
ajaib! mendengar bisikan darinya gadis itu membuka mata, karena mendengar kata donat ke antusiasan nya berakhir dengan terbenturnya kening Yumna dengan kursi.
Ternyata usahanya sia sia membangunkan Yumna dengan pelan karena berharap agar tidak kaget dan terbentur kursi akhirnya terjadi.
Yumna keluar dari kolong kursi dengan mengusap-usap kepalanya yang terbentur.
"lain kali kalau mau tidur cari tempat yang aman jangan di bawah kolong kursi." ucap Yuta meniup pelan pelipis atas Yumna yang memerah.
"tadi ngantuk banget." ucap Yumna dengan lirih.
Yuta yang semula kesal mencari cari Yumna tidak ketemu kini rasa kesalnya melebur saat melihat wajah lucu Yumna yang mengumpati kursi akibat membuat luka di keningnya.
TO BE CONTINUED......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
miyura
lanjut othor
2023-09-03
0