Olla menatap yuta dengan pandangan entah seperti apa yang jelas wanita itu tak berhenti hentikan melayangkan tatapan julit.
Yuta sedikit grogi akibat tatapan Olla tapi sebisa mungkin untuk tetep cool agar tidak terlihat canggung.
"ngajak anak gue jalan ada maksud apa?" tanya Olla dengan sedikit berbisik.
mulanya Yuta tak percaya dengan ucapan Amanda yang mengatakan ibunya Yumna adalah emak emak gaul yang cara bicaranya seperti anak muda dan pecinta anggur merah garis keras tapi setelah melihat sendiri dirinya percaya.
Yuta berdeham pelan guna mengurangi rasa grogi, jika di bandingkan dengan Bima Yuta lebih memilih pria itu karena terkesan lebih humble berbeda dengan Olla. "itu Tante saya cuma pengen ngajak jalan aja."
Yuta tersentak kaget saat Olla memukul meja dengan cukup keras, "heh tong gue kasih tau, anak gue itu petakilan bocahnya, ceroboh dan nyusahin seandainya suka Ama tu cupu mending mikir mikir lagi aja." ucap olla dengan menyesap anggur merah yang sebelumnya pemberian dari Yuta.
"takutnya nih ya kalau udah pacaran, Lo yang kaya jadi miskin, tu si cupu badan kecil makanya segentong belum lagi kalau liat donat matanya langsung ijo." tipe ibu ibu tukang gosip, anaknya sendiri di gosipin.
tapi mau bagaimana lagi ucapan Olla membuat yuta tak mampu menahan tawa.
"tenang Tante gini gini Yuta juga punya kerjaan." ucap Yuta membuat Olla sedikit kaget.
"yang bener tong kagak usah becanda orang lu aja masih sekolah."
Yuta tersenyum, "ayah saya beliin lahan kosong buat saya jadi saya manfaatin buat bikin bengkel bareng temen temen kebetulan juga saya dan temen saya paham soal mesin mesin." jelas Yuta membuat Olla mengangguk paham. jika orang tua sudah garis orang kaya sedikit gampang untuk membuka usaha karena sudah tertata oleh orang tuanya.
berbeda dengan anaknya jika kelak ingin sukses harus kerja keras sendiri kalaupun mau instan harus mau nikah sama duda kaya atau simpenan om om kaya. kalau Yumna menginginkan yang instan dengan senang hati Olla mengajarkan trik agar mendapatkan duda kaya atau om om kaya jika sudah mendapatkan bisalah hasilnya dibagi menjadi dua.
olla tertawa pelan membayangkan anaknya menikah dengan seorang duda kaya, melihat wajah anaknya tertekan adalah kesenangan tersendiri.
olla berdeham pelan, "yaudah lah yang penting udah gue bilang kalau anak gue itu suka ngabisin makanan jadi seandainya dompet Lo bonjrot gara gara tu cupu jangan salahin gue ya." ucap olla.
yumna bersedekap dada menatap tajam ibunya dari samping sudah hampir 3 menit ia berdiri tapi Olla tak menyadari dan makin ia dengarkan ternyata ibunya benar benar menyebalkan.
"udah gosipin anaknya sendiri? bagus bener emak gue anak sendiri di bilang tukang ngabisin mana di bilang ceroboh lagi bener bener punya emak gini Amad." gerutu Yumna melirik sinis Olla.
berkat sogokan dengan satu box donat lagi akhirnya Yumna mau untuk pergi dengan kakak kelasnya itu, selesai berganti pakaian ternyata ibunya asik membicarakan keburukan nya benar benar ibu idaman kaum anak.
"heh bentar." olla menarik kerah belakang baju Yumna lalu beralih menarik kerah baju depan Yuta.
"sebelum Lo pergi harus turutin ritual gue dulu." ucap olla menyuruh Yuta menyenderkan tubuhnya di tembok.
yumna sendiri melengos pergi untuk duduk dan melihat apa yang akan dilakukan ibunya pada yuta, seperti yang pertama kalinya Olla juga melakukan teman laki laki yang mengajak pergi dirinya harus melewati ritual wanita tersebut seperti yang akan di alami oleh kakak kelasnya itu.
"bawa KTP nggak?" Yuta yang kebingungan mengerutkan keningnya tapi tak ayal lelaki itu mengangguk sebagai jawaban.
tangannya mengeluarkan KTP-nya dan memberikan pada Olla.
olla menerima KTP itu lalu mengeluarkan ponselnya dan memfoto benda tipis itu, kembali menyerahkan KTP pada pemiliknya, "foto kaya gini." olla mengangkat tangan Yuta yang memegang KTP untuk berpose dengan KTP yang diperlihatkan ke depan kamera.
olla lantas memfoto Yuta yang sedang memegang KTP, tiga kali jepretan ia rasa cukup.
setelah melihat fotonya bagus wanita itu tersenyum puas, "kalau ada apa apa sama anak gue ni foto KTP sama foto lo gue jadiin bahan buat pinjol. paham!"ucap Olla dengan tegas.
Yuta yang paham lantas mengangguk dengan kaku, tidak habis pikir dengan tingkah ibu Yumna.
sampai disini ia paham kenapa tingkah Yumna random ternyata keturunan dari ibunya, buah jatuh tak jauh dari pohonnya. sekarang ia mempercayai pepatah itu.
"udah Sono kalau mau pacaran."
olla pergi berlalu begitu saja menuju kamar, Yumna mencibirkan bibirnya melihat kelakuan ibunya. ia berdiri menuju pintu keluar dan di ikuti dengan Yuta di belakangnya.
yumna meringis sakit saat sesuatu menimpuk belakang kepalanya, saat menoleh ternyata ada sandal bulu tepat di bawah kaki diliriknya sang pelaku yang tersenyum lebar.
"pulang nya jangan malem malem terus bawa pulang martabak yang biasa ya sama sekalian beli chicken smackdown." ujar olla dengan tersenyum lebar dan tak lupa kedua alis yang naik turun.
yumna mengepalkan kedua tangannya dengan gemas, mendesis pelan, mengambil kembali sandal bulu itu lalu melempar kearah ibunya.
"chicken smackdown, chicken smackdown apaan yang ada Smashed chicken! ayam geprek! kagak bisa bahasa Inggris nggak usah sok bule." cibir Yumna lalu membuka pintu dengan kasar.
Yuta yang melihat tertawa pelan, gadis itu ketika marah sangat menggemaskan.
"apa!" sentak Yumna saat Yuta tertawa.
"nggak usah lirik lirik lu kata gue spion." ketus Yumna lalu mengambil helm Yuta dan memakai dengan kasar. mulutnya berkali kali mengoceh mengumpat terus terusan.
Yuta tak tahan untuk tidak melepaskan tawanya, Yumna melotot melihat Yuta yang tertawa. helm yang di pakai Yuta di geplak dengan keras sebelum naik di atas motor milik yuta.
"pegangan." ucap Yuta saat melirik Yumna dari spion motor gadis itu bersedekap dada tanpa mau berpegangan dan lagi bibir itu maju membuat yuta memiringkan tubuhnya lalu menyentil bibir Yumna.
"pegangan ntar jatuh siapa yang mau tanggung jawab." ucap Yuta lalu menarik kedua tangan Yumna agar memeluk tubuhnya. tak lupa kaca helm yang dipakai Yumna ia turunkan agar jika di belakang kendaraan yang besar gadis itu tidak terkena debu matanya.
yumna sendiri hanya diam tak membantah perlakuan Yuta, ia sudah malas dengan semuanya hanya perkara satu orang yaitu ibunya. jadi mau tidak mau, suka atau tidak ia hanya diam.
Yuta tersenyum tipis di balik helm yang ia pakai.
motor membelah jalanan di sore hari dengan pelan, Yuta mengendarai motor dengan laju pelan agar bisa menikmati angin sore hari dan menikmati momen langka ini. jarang jarang Yumna mau pergi dengannya karena sebelumnya ia sudah pernah mengajak gadis itu untuk pulang bareng atau sekedar jalan jalan biasa tapi selalu mendapat penolakan. tapi sore ini berbeda.
TO BE CONTINUED....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
miyura
semoga yumna jadi benar klau pacaran dgn yuta
2023-09-03
0