Yumna berjalan menuju kantin, jam pelajaran masih dimulai sehingga kantin belum ada orang kecuali penjaga warungnya sendiri. perempuan bernama Yumna itu lantas berjalan menuju salah satu penjual yang menjual berbagai minuman dan makan. Yumna mengambil satu botol Coca-Cola dingin di kulkas lalu tak lupa ia juga memesan satu minuman rasa coklat.
sembari menunggu minuman miliknya dibuat Yumna mengeluarkan ponselnya yang sempat berdering beberapa kali tadi.
ada lebih dari 10 kali panggilan tak terjawab dari sahabatnya dan beberapa pesan juga yang belum ia baca.
Anisollll🎃
:Lo dimana Yumna! katanya udah nyampe di sekolah tapi nggak datang datang, 06:40
:Lo sumpah ya bentar lagi mau masuk woy, 06:50
:ppppppp...woy, 06:51
:woy, 06:51
:eh Yumna!, 06:52
:sumpah Lo bukan temen gue kalau bolos nggak ngajak gue, :07:00
:Yumna ih...Lo nyebelin banget bolos nggak ngajak gue, mana pelajaran sejarah bikin ngantuk. nggak ada temen ngobrol. 07:15
:oke ya....gue ngambek! nggak usah ngomong sama gue, BYYYYY.... 07:15
panggil tak terjawab dari anisoll
panggil tak terjawab dari anisoll
panggil tak terjawab dari anisoll
7+
Yumna mendengus pelan saat membaca jika sahabat itu mengatakan akan ngambek dengan dirinya, ia pastikan itu hanya omong kosong karena pada dasarnya temannya itu tidak bisa jauh jauh darinya dan berdiam nya bocah itu tidak akan bertahan lama karena pada dasarnya Anisa itu cerewet jadi jika disuruh diam sebentar mulutnya tidak tahan maka akan terus mengoceh tidak jelas.
tangan mengetik membalas pesan Anisa dengan mengatakan jika dirinya terciduk berlama-lama di kantin dan berakhir kena hukuman.
Setelah membalas pesan dari Anisa Yumna memasukan ponselnya kembali kedalam kantong lalu mengambil pesanannya dan membayar dengan uang milik yuta.
yumna berjalan menghampiri Yuta yang nampak duduk di bawah pohon, sepertinya lelaki itu kecapekan. matanya mengedar ke sekeliling ternyata semua halaman sudah di sapu lelaki itu tanpa sadar sudut bibirnya terangkat. itu artinya hukuman ini Yuta yang mengerjakan.
"nih minumnya." ucap Yumna menyodorkan minuman dingin yang ia beli, Yuta menerima dan langsung menenggak minuman itu hingga tandas.
Yumna duduk di samping Yuta, ikut meminum minumannya.
pandangan Yuta terpaku pada pelipis Yumna yang memerah lantas menyentuh sampai membuat gadis itu meringis lalu mencubit perutnya.
"sakit tolol." gerutu Yumna melirik sinis pada Yuta yang dengan sengaja menekan lukanya.
"kenapa?"
"ketiban ember tadi waktu balikin alat alat kebersihan." jelas Yumna acuh tak acuh.
Yuta menoyor kepala Yumna dari samping, "ceroboh." ucap Yuta lalu berlalu begitu saja.
Yumna mencibirkan bibirnya lalu berdiri dan untuk mengambil alat alat kebersihan dan mengembalikan kembali ke tempatnya.
...****************...
jam istirahat berlangsung semua murid meninggalkan kelas tapi berbeda dengan dua gadis itu yang kini berada di kelas seolah bel sekolah tanda istirahat tak menarik perhatian keduanya.
Yumna menatap ponselnya dengan malas, ia bermain ponsel di kelas dengan Anisa yang terus mengoceh karena kesal pada dirinya yang ke kantin tidak mengajak-ngajak.
"Nis. Nissa!"sungut Yumna ketika sahabat belum berhenti mengoceh.
"ANISA!" gadis itu berhenti mengoceh lalu menatap yumna dengan cemberut.
"gue bisa di kantin itu gara gara kak Yuta, gue disuruh nemenin dia makan tapi karena dia ngerjain gue jadi lama di kantin. lo inget gara gara ngempesin ban motor, gue jadi babunya kak Yuta karena gue nggak mampu bayar biaya bengkel tu motor." jelas Yumna menatap Anisa dengan kesal.
gadis itu belum mendengar penjelasannya tapi sudah kesal dengan dirinya.
"Yuta siapa anjir." ucap Anisa menerawang siapa seseorang yang bernama Yuta itu.
Yumna memutar bola matanya malas, sahabat itu selain cerewet, pelupa dan lemot dan sekarang ia tau jika sahabat memiliki kekurangan yaitu tidak memiliki kelebihan.
"Yuta temennya sagib mantan pacar Lo, waktu itu salah ngempesin ban motor itu punya Yuta nis." ujar Yumna. gadis itu langsung meringis saat bahunya di geplak Anisa dengan cukup keras.
"ohh cowok ganteng itu. OMO OMO OMO YUMNA IH.. Lo beruntung banget deh hari ini, berarti tadi kalian romantis romantis di kantin. emm so sweet." Anisa berujar dengan berbunga bunga gadis itu juga tak lupa mencium pipi kiri Yumna dengan bangga.
Yumna itu jomblo karat jadi Anisa akan senang jika temannya itu menemukan seseorang yang akan di sebut menjadi pacar, biarpun belum tentu tapi ini adalah awal terbaik untuk Yumna memiliki seorang kekasih.
Yumna berdiri lalu menoyor kepala Anisa dengan pelan. "lo jadi orang jangan tolol, tolol amat lah Anisa."
gerutu Yumna mencubit kedua pipi bulat Anisa dengan gemas. "gue di kantin bukan mesra mesra an kaya yang ada di otak kecil Lo, gue di sana nemenin Yuta makan dan berakhir di hukum karena kesalah pahaman terus di kantin waktu jam pelajaran di mulai. Paham!" lanjut Yumna menjelaskan dengan nada pelan agar Anisa memahami setiap kata yang keluar dari mulutnya.
Anisa mengangguk mengerti. "jadi sekarang Li berdua pacaran gitu?"
Yumna melotot mengangkat bangku keatas bersiap akan melempar pada Anisa. sudah di jelaskan tapi tetap saja tidak masuk kedalam otak gadis itu.
Amanda dan Utami yang baru masuk kelas langsung berlari ke arah Yumna dan menghentikan gadis itu yang sudah merah padam akibat emosi.
"sabar Yumna, sabar istighfar." ucap Utami dengan mengelus kedua bahu Yumna menenangkan gadis itu Agar tak emosi.
Amanda meletakkan kembali kursi yang berhasil ia ambil alih dari Yumna.
"ada apa sih kalian kok berantem?" tanya Amanda berdiri di samping Anisa yang terkejut melihat Yumna kuat mengangkat bangku kelas.
"tai ah tanya aja tu sama temen Lo." sungut Yumna lalu berlalu pergi meninggalkan ke-tiga temannya.
Utami dan Amanda pindah posisi berdiri di samping Anisa. ketiga gadis itu memandang punggung Yumna yang pergi keluar kelas. ketiganya bergidik ngeri saat Yumna menendang pintu kelas dengan kasar lalu pergi tanpa memedulikan pintu yang hampir copot akibat di tendang.
Amanda menggelengkan kepalanya takjub dengan kekuatan Yumna. "gila cuy emang beda kalau cucunya Thor." ucap Amanda dengan pelan.
Utami mengangguk membenarkan ucapan Amanda.
"padahal tadi pertanyaan gue simpel tadi dia ngamuk nya bikin gue ngeri sendiri, apalagi kalau tu bocah dapat pacar terus di selingkuhi. mungkin pejantannya di gantung di tiang bendera terus orang nya di pukul sampe nggak bisa ngomong R ." ucap Anisa dengan wajah yang masih tak menyangka dengan apa yang barusan di lihat.
Amanda dan Utami menoleh ke arah Anisa, "terus kalau dapat pacarnya cadel gimana? kan emang dari kecil nggak bisa ngomong R." ucap keduanya secara bersamaan.
Anita mengerutkan keningnya benar juga yang dikatakan temannya ini.
TBC ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Mukmini Salasiyanti
😃🤣🤣🤣
2024-06-10
0
miyura
jangan kasih kendor othor
2023-09-03
0