Penyerangan Dan Perlombaan Zena Bagian II

SMA Negeri 003 Kota Timur pukul 12.50 WIB.

Zena menyelusuri sekolah SMAN 003 Kota Timur sambil mengedarkan pandangan kesegala arah mencari tempat perlombaan diadakan tapi keadaan sekolah itu sepi, sangat sepi !

Zena berjalan lebih dalam lagi dan Zena mendengar suara riuh orang banyak, Zena mengikuti asal suara riuh tersebut semakin Zena mendekat semakin jelas pula suara tersebut.

Akhirnya Zena sampai ditempat dimana suara riuh tersebut terdengar,tempat tersebut merupakan lapangan luas yang berada di tengah-tengah sekolah, ternyata yang berada di depan tadi merupakan bagian depannya saja itu yang membuat nya terlihat sepi.

Zena berjalan masuk kedalam sambil melihat sekelilingnya untuk mencari keberadaan teman dan gurunya.Setelah berjalan cukup lama sekitar 20 menit, akhirnya Zena menemukan keberadaan mereka yang berada dibelakang serta dipojokan dekat dengan sebuah pohon rindang.

Zena melangkahkan kakinya mendekati mereka dan duduk dekat Hira, Ya! Hira teman yang di maksud oleh Zena bahwa ia akan diantarkan pulang oleh temannya tidak lain adalah Hira.

3 hari yang lalu saat pulang sekolah Vani tiba-tiba membicarakan tentang perlombaan yang diadakan setiap tahun itu dan tak terduga bahwa Hira pun ikut dalam perlombaan tersebut, jadi Zena pun mengatakan bahwa ia juga mengikuti perlombaan itu.

Jika soal mengantarkan Zena pulang itu ajakan langsung dari Hira, entah kesambet apa membuat Hira menawarkan diri secara suka rela.Membuat Zena tertegun sekaligus merasa bahagia sedang Nava dan Vani sempat terkejut tapi setelahnya tersenyum penuh arti.

"Apa perlombaan nya sudah dimulai ?" Tanya Zena.

"Pembukaan." Jawab Hira.

"Oh,berapa lama lagi perlombaan nya di mulai ?" Tanya Zena lagi.

"15 menit. "Jawab Hira.

Zena melihat jam dihandphone nya yang menunjukkan pukul 13.15 WIB.jadi perlombaan dimulai pukul 13.30 WIB.

Zena sudah paham dengan perkataan singkat dari Hira setelah mengamati Hira beberapa hari ini dan Zena menyimpulkan bahwa Hira hanya diam bila tidak penting dan berucap langsung ke intinya tanpa harus repot-repot menjelaskan panjang lebar serta detail.

Hira mulai bersikap hangat dan ramah kepada Zena meski masih ada aura dinginnya.Hira mulai menjawab semua pertanyaan Zena, sebab Zena satu satunya yang bisa langsung mengerti perkataan nya. Serta Hira mulai merasa nyaman dengan Zena.

"Hira sudah lama sampainya ?"Tanya Zena setelah beberapa saat tadi hening.

"Iya."Jawab Hira dengan singkat, jelas dan padat.

15 menit kemudian_

" Baiklah para hadirin, acara utama yang kita tunggu-tunggu yaitu perlombaan cerdas cermat antar sekolah akan dimulai.Perlombaan cerdas cermat akan diadakan didalam ruangan dan yang menjadi juri dalam perlombaan ini merupakan guru serta panitia dari sekolah Kota Barat, agar penilaian dalam lomba ini adil. Bagi peserta perlombaan FISIKA, KIMIA,dan MATEMATIKA dilaksanakan di kelas XII IPS 2 yang berada dilantai 3,peserta perlombaan IPA, IPS, AGAMA dilaksanakan di kelas XII IPA 1 yang berada dilantai 2 dan peserta perlombaan BAHASA INDONESIA serta BAHASA INGGRIS dilaksanakan di kelas XI KIMIA 1 yang berada dilantai 2.Peserta yang mengikuti perlombaan harap bersiap-siap dan menuju ruangan untuk mengikuti perlombaan.Sekali lagi bagi peserta yang mengikuti perlombaan harap bersiap-siap dan menuju ruangan untuk mengikuti perlombaan."Suara MC acara perlombaan menggelegar diseluruh lapangan tersebut.

Pemberitahuan dari MC membuat seluruh peserta perlombaan bersiap-siap dan langsung menuju ruangan yang menjadi tempat di adakan nya perlombaan, termasuk Zena dan Hira.

"Hira,ayo kita keruangan tempat dimana dilaksanakan perlombaan" Ajak Zena pada Hira.

Zena menggandeng tangan Hira dan berjalan beriringan menyelusuri koridor sekolah dan menaiki tangga menuju ruang kelas yang di maksud.

"Duluan"Pamit Hira lalu Hira menaiki anak tangga lagi menuju ruang kelas tempat dilaksanakan perlombaan KIMIA.

Zena geleng-geleng kepala melihat tingkah Hira yang berbicara singkat dan langsung pergi tanpa menunggu balasan dari lawan bicaranya.

Zena pun melangkahkan kakinya menyelusuri koridor kelas sambil melihat nama kelas yang menjadi ruangan BAHASA INDONESIA.

Zena sudah sampai didepan ruangan yang diatasnya tertulis 'XI KIMIA 1',saat Zena akan memasuki ruangan tersebut tiba-tiba ada yang membekap mulutnya dengan kain obat tidur.

" Hmmmp,hmmmp"Zena memberontak dengan mulut yang dibekap dengan suara tertahan sebelum dirinya tidak sadarkan diri.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

HAP

SRET

TING

BUGH

SREK

KRETEK

BRUK

KREEK

"Aaaaaah"

Kejadian yang begitu cepat ketika Ketua 2 ingin menyerang Ketua 1 menggunakan pisau lipat yang ia sembunyikan di balik jaketnya, tapi berhasil dihindari dan langsung menangkap serta memelintir tangan Ketua 2 sehingga pisau yang ia pegang jatuh ke tanah dan terdengar bunyi patah tulang.

Membuat Ketua 2 jatuh ke tanah dengan sesekali meringis kesakitan, lalu Ketua 1 menginjak tangan yang tadi ia patahkan dan sehingga bunyi patah tulang kembali terdengar disertai teriakan kesakitan dari Ketua 2.

"Itu akibatnya karena berani menyerang gue dari belakang!" Desis Ketua 1.

"Itu termasuk ringan. " Imbuhnya.

Membuat yang ada disana terpaku dengan kejadian yang begitu cepat terjadi disertai bunyi patah tulang 2 kali membuat mereka yang mendengarnya merasa ngilu.

Sebagian besar pihak lawan tumbang dengan babak belur di sebagian tubuh ada juga yang patah tulang sampai tidak sadarkan diri.

Ketua 1 melangkahkan kakinya menuju motor nya berada, memakai helm fullface nya.

"Gue cabut duluan ya." ucap Ketua.

PIIIP

PIIIP

Ketua meng klakson motornya 2 kali sebelum meninggalkan tempat tersebut.Setelah Ketua mereka pergi, mereka pun pergi meninggalkan lawan yang tidak terpedaya tersebut.

"CABUT" Teriak lantang Panglima sebelum menaiki motornya dan pergi dari sana.Disusul satu-persatu anggota nya.

BRUUM... BRUUM... BRUUM...

BRUUM...BRUUM... BRUUM...

Suara bunyi motor yang nyaring memekakkan telinga sebelum benar benar meninggalkan tempat tersebut.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Diluar Gerbang Sekolah SMAN 003 Kota Timur pukul

14.00 WIB.

Kelompok yang dipimpin oleh Prince telah sampai ditempat perlombaan, kelompok yang tadi sempat bertarung dengan kelompok yang berusaha untuk menculik Queen.

"Kalian bisa kembali atau pulang, biar gue yang meng-handle disini." Perintahnya.

"Baik Prince." Jawab anggotanya serempak.

"Makasih ya." Ucap Prince.

"Santai aja kali,kalau gitu kami balik." jawab salah satu anggota mewakili semuanya.

BRUUM... BRUUM... BRUUM...

Bunyi motor yang nyaring memekakkan telinga dan meninggalkan tempat itu pulang ke rumah masing-masing.

Prince pun masuk kedalam mencari keberadaan Queen,saat di dalam sekolah tampak ramai. Mungkin sedang ke kantin untuk sarapan.

Prince masuk lebih dalam sampai masuk kedalam dimana lapangan yang luas berada. Prince melangkahkan kakinya menyelusuri koridor sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh arah untuk mencari keberadaan Queen.

Prince melihat seorang siswa yang akan melangkah kesini saat sampai Prince langsung menghentikan

siswa tersebut dan bertanya dimana peserta Bahasa indonesia lomba.

"Permisi, tempat perlombaan Bahasa indonesia dimana ?" Tanya Prince pada siswa itu.

"Oh kalau itu dikelas XI KIMIA 1 dilantai 2."Jawab siswa itu. Setelahnya pergi dari sana menuju kantin.

Setelah siswa itu pergi Prince langsung menuju ketempat yang di maksud,sekitar 10 menit ia sampai di tempat yang dimaksud.

Tapi saat sampai tidak ada Queen disana hanya ada beberapa siswa-siswi yang lagi lomba.Membuat Prince langsung panik.

Deg!

jantung Prince langsung berdetak sangat kencang, perasaannya tiba-tiba merasa kalut dan cemas secara tiba-tiba.

Prince memegang dadanya dimana jantungnya berada, dengan segera Prince berbalik turun menuju keluar dengan berlari sekuat tenaga sambil melacak keberadaan Queen melalui HP nya tetapi tidak terlacak.

BRUK

Prince membanting HPnya lalu pergi keluar menuju motornya setelah sampai Prince langsung melajukan motornya menuju markas.

" Sial, siapa yang sudah berani menculik ?"Desis Prince.

"Gue harus cepat ke markas untuk memberitahu ini pada King dan melacak keberadaan Queen." Lanjutnya.

BRUUM... BRUUM... BRUUM...

Suara motor yang menggelegar di sepanjang jalan, Prince melajukan motornya dengan kecepatan tinggi sampai suara motornya meraung-raung ditengah padatnya kendaraan serta melewati kendaraan didepannya dengan gerakan Zik-zak.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di Mansion Ardana pukul 14.00 WIB.

Mama Navisha sedang menonton acara TV, sambil meminum Teh nya di cangkir ditemani oleh kue kering di toples.

PYAAR

TES

Saat akan meminum teh nya tiba-tiba gelasnya jatuh ke lantai dan pecah dengan pecahan kaca berserakan dimana-mana.Mama Navisha berjongkok untuk membersihkan pecahan kaca tersebut, tapi malah tanpa sengaja tangannya terkena pecahan kaca.

"Ssssh" Rintihan nya.

Deg!

"Ya Allah, kenapa perasaan ku jadi gelisah seperti ini.Lindungilah kedua anak dan suami hamba Ya Allah,amin." ucap Mamah Navisha dengan nada khawatir.

"Bi Asih, tolong bersihkan pecahan gelasnya ya bi." Teriak lantang mama Navisha setelahnya ia langsung beranjak dari sana untuk naik keatas kamarnya.

Setelah kepergian mama Navisha bersamaan dengan datangnya bi Asih dengan peralatan bersih bersih dan terkejut sesaat melihat tetes darah dari sana tapi langsung membersihkannya dan membuang pecahan kaca ditempat sampah yang ada di sana.

Di Kamar Mama Navisha dan Papa Nevan.

Tanpa memperdulikan tangannya yang terluka mama Navisha langsung menghubungi putrinya untuk menanyakan keadaan nya.

"Mohon maaf jangkauan berada diluar jaringan silahkan hubungi lagi setelah beberapa saat"suara operator.

" Ya Allah,Hpnya gak diangkat lagi.Ya Allah, lindungilah putri hamba di manapun berada, amin."Do'a mama Navisha.

Mama Navisha beralih menghubungi suaminya untuk memberitahukan tentang perasaan gelisah nya.

"Ayo dong pa, cepat angkat. " gumam mama Navisha dengan nada gelisah.

"Halo." jawab dari seberang telepon.

Mama Navisha menghembuskan nafas lega tak kalau telponnya diangkat suaminya.

"Halo pa, perasaan mama tidak enak pa. Mama mengkhawatirkan keadaan putri kita pa, tadi mama menelpon Zena tapi HP nya gak aktif pa. Gimana ini mama sangat khawatir pa.Papa to... " Mama Navisha berucap dengan nada paniknya tapi belum selesai ia berucap tapi langsung dipotong oleh sang suami.

"Ssst tenang ma,Zena pasti baik-baik saja tenang ya.

Mama jangan khawatir ma mungkin saja tidak ada sinyal atau Zena sengaja mematikan HPnya untuk fokus pada perlombaan nya." Terang Papa Nevan menenangkan hati sang istri.

Tapi tidak dipungkiri ia juga merasakan hal yang sama dengan istrinya tapi berusaha menyangkal perasaan nya dan berusaha menenangkan sang istri.

"Tapi pa, mama gak bisa tenang memikirkan tentang putri kita. Sebelum mama mendengar kabar dan suara putri kita pa." ucap mama Navisha dengan suara bergetar.

"Pa ... hiks... mama mohon... hiks... hiks... sama papa...hiks...hiks...suruh orang... hiks... lacak keberadaan... hiks... hiks... putri kita... hiks... pa... hiks... mama khawatir sama... hiks... hiks...

Zena...perasaan mama sungguh... tidak enak dan... hiks... hiks... gelisah pa... " Ucap mama Navisha dengan tangisannya yang mengkhawatirkan sang putri.

Deg!

Mendengar tangisan dan permohonan sang istri membuat hatinya terenyuh mendengar nya, padahal dia sudah berjanji untuk membahagiakan dan menuruti permintaan nya serta keinginannya.

"Tenangkan dirimu ma,papa akan segera melacak keberadaan putri kita.Jangan membuat papa khawatir karena papa tidak berada di sana ma,percaya atau tidak itu membuat papa tersiksa mendengar tangisan mama.Dan percaya atau tidak papa akan langsung pulang ke rumah untuk memeluk mama dan menenangkan mama. Sebaiknya mama tenang dan berdoa kepada Allah untuk memberikan perlindungan kepada Zena serta petunjuk tentang Zena, dan kelancaran pencarian ini agar kita segera menemukan putri kita. Mama ngerti kan" Ucap papa Nevan menenangkan dan memberi perhatian terhadap sang istri.

"Iya pa, mama akan berdoa keselamatan Zena dan kelancaran pencarian Zena." Mama Navisha berucap dengan anggukan kepala meski tidak disebrang sana tidak melihatnya.

"Ya udah papa matikan HP nya ya dan melacak keberadaan Zena Assalamu'alaikum." Pamit papa Nevan.

Mama Navisha menganggukkan kepalanya meski tidak terlihat oleh suaminya.

"Waalaikum salam." ucap mama Navisha lirih.

Episodes
1 awal masuk sekolah
2 Pertemuan
3 Keluarga Harmonis
4 Membasmi Pengganggu Part 1
5 Membasmi penganggu part 2
6 kesalahpahaman Zeno
7 Kegelisahan Zeno dan keanehan Zena
8 Zena datang bulan Zena punya teman
9 Zena jatuh pingsan semua panik
10 Berduaan di UKS
11 Ivano Willy Oberoy dan Cloeva Alzena Ardana.
12 Ivano Willy Oberoy dan Cloeva Alzena Ardana Bagian II
13 Ketakutan Ivano dan keharmonisan keluarga Zena
14 Rencana Penyerangan
15 Double Up
16 Penyerangan Dan Perlombaan Zena
17 Penyerangan Dan Perlombaan Zena Bagian II
18 Zena Menghilang ?
19 Zena Menghilang ? Bagian II
20 Zena Menghilang ? Bagian III
21 Zena Menghilang ? Bagian IV
22 Zena Menghilang ? Bagian V
23 Kekhawatiran Mama Navisha, Vani dan Nava tentang keberadaan Zena dan Hira.
24 Menyelamatkan Zena Part 1
25 Menyelamatkan Zena Part 2.
26 Menyelamatkan Zena Part 3
27 Rumah Sakit.
28 Rumah Sakit Part 2
29 Flashback on
30 Flashback off
31 Rencana Menjenguk Ivano
32 Jenguk Ivano
33 Rencana Jenguk Zena
34 Kejadian di toko buah
35 Jenguk Zena dan Ivano
36 Ternyata Wanita Tersebut Adalah . . . .
37 Perasaan Apakah Ini ?
38 BAB 38
39 Kebersamaan Keluarga Ardana
40 Kebersamaan Keluarga Ardana Part 2
41 Rencana Kejutan Untuk Zena?!
42 Kedekatan Zena Dengan Kakak-kakaknya.
43 BAB 43
44 Seketika Menjadi Pusat Perhatian Di Kantin Sekolah!!
45 Rencana Pergi Ke Mall
46 BAB 46
47 Pergi Bersama Dengan 8 Pria Tampan Part 1.
48 BAB 48
49 BAB 49
50 Pergi Bersama Dengan 8 Pria Tampan Part 2
51 SIAPAKAH PRIA MISTERIUS TERSEBUT ?
52 AQUILA SHERINA ZAHRA
53 RESTORAN KOREA
54 MEMULAI DARI AWAL
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BERTEMU LAGI
59 CLOEVAN ALZENO ARDANA DAN AQUILA SHERINA ZAHRA
60 CLOEVAN ALZENO ARDANA DAN AQUILA SHERINA ZAHRA PART 2
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84 FLASHBACK 19 TAHUN YANG LALU
85 BAB 85
86 BAB 86
87 PENGUMUMAN
88 PENGUMUMAN KARYA BARU.
89 BAB 89 FLASHBACK FINISH
Episodes

Updated 89 Episodes

1
awal masuk sekolah
2
Pertemuan
3
Keluarga Harmonis
4
Membasmi Pengganggu Part 1
5
Membasmi penganggu part 2
6
kesalahpahaman Zeno
7
Kegelisahan Zeno dan keanehan Zena
8
Zena datang bulan Zena punya teman
9
Zena jatuh pingsan semua panik
10
Berduaan di UKS
11
Ivano Willy Oberoy dan Cloeva Alzena Ardana.
12
Ivano Willy Oberoy dan Cloeva Alzena Ardana Bagian II
13
Ketakutan Ivano dan keharmonisan keluarga Zena
14
Rencana Penyerangan
15
Double Up
16
Penyerangan Dan Perlombaan Zena
17
Penyerangan Dan Perlombaan Zena Bagian II
18
Zena Menghilang ?
19
Zena Menghilang ? Bagian II
20
Zena Menghilang ? Bagian III
21
Zena Menghilang ? Bagian IV
22
Zena Menghilang ? Bagian V
23
Kekhawatiran Mama Navisha, Vani dan Nava tentang keberadaan Zena dan Hira.
24
Menyelamatkan Zena Part 1
25
Menyelamatkan Zena Part 2.
26
Menyelamatkan Zena Part 3
27
Rumah Sakit.
28
Rumah Sakit Part 2
29
Flashback on
30
Flashback off
31
Rencana Menjenguk Ivano
32
Jenguk Ivano
33
Rencana Jenguk Zena
34
Kejadian di toko buah
35
Jenguk Zena dan Ivano
36
Ternyata Wanita Tersebut Adalah . . . .
37
Perasaan Apakah Ini ?
38
BAB 38
39
Kebersamaan Keluarga Ardana
40
Kebersamaan Keluarga Ardana Part 2
41
Rencana Kejutan Untuk Zena?!
42
Kedekatan Zena Dengan Kakak-kakaknya.
43
BAB 43
44
Seketika Menjadi Pusat Perhatian Di Kantin Sekolah!!
45
Rencana Pergi Ke Mall
46
BAB 46
47
Pergi Bersama Dengan 8 Pria Tampan Part 1.
48
BAB 48
49
BAB 49
50
Pergi Bersama Dengan 8 Pria Tampan Part 2
51
SIAPAKAH PRIA MISTERIUS TERSEBUT ?
52
AQUILA SHERINA ZAHRA
53
RESTORAN KOREA
54
MEMULAI DARI AWAL
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BERTEMU LAGI
59
CLOEVAN ALZENO ARDANA DAN AQUILA SHERINA ZAHRA
60
CLOEVAN ALZENO ARDANA DAN AQUILA SHERINA ZAHRA PART 2
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84 FLASHBACK 19 TAHUN YANG LALU
85
BAB 85
86
BAB 86
87
PENGUMUMAN
88
PENGUMUMAN KARYA BARU.
89
BAB 89 FLASHBACK FINISH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!