Zeno mengemudikan motor sport nya meninggalkan markas menuju ke rumah , dengan kecepatan tinggi membelah jalanan yang lumayan lenggang.
Tidak butuh waktu lama akhirnya Zeno sampai di depan dan dengan sigap satpam menjaga pintu gerbang segera membuka gerbang rumah setelah melihat anak majikannya sudah pulang.
Zeno langsung masuk ke dalam dan memarkirkan motor sport nya di garasi rumahnya, setelahnya ia masuk ke dalam dengan mengucapkan salam dan langsung disambut dengan sambutan hangat dari sang adik yang berlari kearah nya.
***
"Euungh" Lenguh Zena yang terbangun dari tidur nyenyak nya karena merasa haus.
Dengan separuh nyawa yang masih terkumpul, Zena meraih gelas yang ada di atas nakas samping tempat tidurnya.Setelah meraih dan meminumnya matanya langsung terbuka lebar saat gelas yang berisi air habis dan taperwer yang biasanya berisi air minum pun kosong.
"Yaah... habis lagi airnya,mana taperwer pun kosong." keluh nya.
Dengan langkah gontai nya Zena turun ke bawah sambil membawa taperwer untuk di isi dengan air minum menggunakan lift.
Ting
Dentingan lift berbunyi bersamaan dengan terbukanya pintu lift, Zena langsung menuju dapur untuk mengisi sekaligus minum air. Saking ngantuk yang menderanya bahwa mansion terlihat sepi seperti tidak berpenghuni.
Setelah sampai di dapur ia langsung mengisi taperwer nya dan minum, saat akan naik ke atas kamarnya ia baru menyadari bahwa rumahnya sangat sepi dan hanya beberapa pelayan yang berlalu lalang untuk mempersiapkan makan malam.
"Kemana semua orang, apa mama dan papa belum pulang ya ?, " guman Zena sambil menaruh telunjuknya di dagu tampak sedang berpikir.
Karena 5 menit waktunya makan malam tiba,saat Zena sedang melamun memikirkan kemana semuanya.Zena dikagetkan dengan suara seseorang yang ada di sampingnya.
"Non,ada apa ? Kenapa berdiri di sini nona ?. " Tanya bi Asih tiba-tiba mengejutkan Zena yang sedang melamun.
"Astafirullah!! Ayam kejipit!!" Latah Zena yang terkejut dengan kedatangan bi Asih yang tiba-tiba.
Bi Asih yang akan membawa makanan ke meja makan untuk di tata, berhenti melangkah saat melihat nona nya sedang melamun di dekat dapur. BiAsih pun mendekati nona nya yang sedang melamun itu.
Saat melihat kesamping ia melihat bi Asih yang menyengir saja. Sedang bi Asih hanya bisa menyengir karena merasa bersalah telah mengejutkan nona nya.
"Bi Asih, iiih...ngagetin aja tau gak kirain siapa tadi. " ucap Zena sambil memegang dadanya di mana jantungnya berada, yang berdetak 2 kali lebih cepat dari biasanya.
"Maaf nonton, bibi tidak bermaksud kagetin non." ucap bi Asih merasa bersalah.
"Ya sudah bi tidak perlu minta maaf bi. Oh iya bi mana semua orang mama dan papa belum pulang lagi, bi ?
Kak Zeno mana bi kok sampai sekarang belum turun juga bi padahal sebentar lagi waktu makan malam tiba ?. " tanya Zena pada bi Asih dengan nada sopan, sambil menujukkan wajah bingungnya.
"Oh tuan dan nyonya sedang dijalan menuju pulang non.Sedangkan tuan muda tadi pamit ke luar sebentar,mungkin sebentar lagi sampai non. " jawab bi Asih.
Setelah mendengar penjelasan dari bi Asih, Zena dan bi Asih langsung menuju ke meja makan.Setelah sampai di meja makan ia mendengar suara motor kakak nya dan disusul dengan salam seseorang yang dikenalnya.
***
"Assalamu'alaikum" salam Zeno dari ruang tamu.
Zeno tersenyum tipis melihat adiknya yang berlari kearahnya. Dan merentangkan tanganya.
"Kakaaaak" Teriak Zena sambil berlari kearah Zeno.
Zena yang mendengar suara sang kakak, langsung berlari ke ruang tamu dan langsung loncat ke arah sang kakak dan dengan sigap di tangkap oleh Zeno.
Zena langsung memeluk Zeno dengan erat, dan mengalungkan tangannya di leher Zeno dan menyelipkan wajahnya di ceruk leher sang kakak.
Masih dengan posisi yang sama Zeno menggendong Zena. Membawanya ke meja makan.
"Sudah makan ?. " Tanya Zeno pada adiknya yang terlihat sangat manja ini.
Zena menggelengkan kepalanya.
Di ceruk leher kakaknya, ia menghirup aroma kakaknya yang beraroma mint.
"Kok belum makan sih,nanti sakit loh kalau telat makan. " ucap Zeno dengan penuh kelembutan.
"Tunggu kakak. " ucap Zena masih dengan posisi yang sama.
"Kenapa hmm.?." ucap Zeno pada sang adik yang sangat manja.
"Kakak kemana aja. Kangeeen. " ucap Zena dengan manjanya.
"Kakak keluar sebentar, ada urusan tadi. " ucap Zeno sambil menaruh adiknya ditempat duduk, karena ia telah sampai di ruang makan.
Saat Zena ingin kembali bertanya pada sang kakak urusan apa yang membuatnya keluar malam -malam begini.Urung saat mendengar suara deru mobil milik orang tuanya.
Zeno sudah duduk di tempatnya, bersamaan masuknya kedua orang tuanya kedalam. Tepat di samping adiknya.
Orang tuanya masuk ke dalam dengan mengucapkan salam dan dijawab oleh orang rumah. Nevan dan Navisha langsung menghampiri kedua anaknya di meja makan.Zeno dan Zena menyalimi kedua orang tuanya dan dibalas kecupan dikening dan dipipi dari orang tuanya.
Setelahnya menuju kamar mereka untuk mengganti pakaian mereka dan mandi, setelah setelah selesai mereka turun ke bawah untuk makan malam.
Setelah sampai mereka langsung makan sesudah berdoa yang di pimpin oleh Nevan selaku kepala keluarga.Semua makan dengan tenang dan khidmat.
Begitu pun dengan Zena yang fokus tehadap makannya, meski begitu ia tetap memikirkan ke mana kakaknya pergi malam-malam begini.
"Tumben kakak pergi malam-malam begini,pasti urusannya sangat penting. Sampai kak Zeno sendiri yang turun tangan. Nanti Zena tanyakan ke kakak kalau ada waktu." batin Zena terus menerus memikirkan kemana perginya sangat kakak tadi.
Setelah makan, Beban dan Navisha naik ke atas untuk beristirahat kan tubuh mereka yang sangat lelah. Yang seharian ini beraktivitas di luar rumah dari pagi sampai malam.Tinggallah Zena dan Zeno yang berada di meja makan
***
Zeno menatap sang adik yang sudah selesai makan dan akan beranjak dari meja makan.Zeno melihat adiknya yang melamun menghampiri sang adik.
"Heii kenapa bengong, nanti kesambet loh sama penunggu tempat ini tau rasa loh" ucap Zeno sambil menepuk bahu Zena.
Membuat Zena seketika terlonjak kaget sambil memegang dadanya di jantungnya berdetak 2x lebih cepat.
"Astagfirullah!!Ayam kejepit!! " Latah Zena, sambil menatap kakaknya dengan kesal.
"Iiiih, Kakak apa apaan sih, ngagetin aja tadi bi Asih yang nangetin Zena sekarang kakak.Untung Zena gak punya riwayat penyakit jantung, bisa-bisa Zena mati muda karena serangan jantung. " ucap Zena dengan kesal.
"kenapa panggil Zena aja sih, kenapa mesti pengang pundak kayak tadi." ucap Zena yang masih kesal.
Siapa yang tidak kesal coba ?Saat sedang asik berfikir tiba-tiba ada yang pegang pundak kita dan membuat kita terkejut.
Zena yang kesal langsung mencubit pinggang kakaknya dengan kuat, membuat Zeno meringis.
"Awww sakit dik, iya iya kaka minta maaf, sudah ya sakit ini sssh sakit dik kakak minta maaf sudah kagetin Zena, lepas ya sssh. " ucap Zeno memohon sambil meringis di sela-sela ucapannya.
Melihat sang kakak kesakitan membuat nya melepaskan cubitan nya di pinggang sang kakak
karena tidak tega.
Setelah terlepas Zeno langsung mengusap pinggangnya yang tadi di cubit oleh Zena, ia sangat yakin pinggangnya itu pasti memerah karena cubitan dari Zena tidaklah main-main.
'Kecil -kecil cabe rawit' Kata-kata itu sangat cocok disematkan pada Zena. Karena tubuhnya yang mungil memiliki tenaga yang kuat.
"Lagian kamu kenapa dari tadi kakak lihat kamu melamun terus, kalaupun kakak panggil pasti kamu gak bakalan dengar kan.Lagi mikirin apasih hm ?. " Ucap Zeno
"Mikirin cowok." Zena menjawab dengan nada ketus dan sewot.
Zena yang masih kesal pun, menjawab dengan asal.
Zena meninggalkan Zeno dengan menghentakkan kakinya dengan kesal, menuju kamarnya dengan naik ke atas menggunakan lift.
Meninggalkan Zeno yang terpaku mendengar perkataan adiknya itu.Apa tadi kata adiknya itu ?mikirin cowok ? Cowok ? Cowok mana yang dengan beraninya mendekati adiknya yang cantik itu.
Tangannya mengepal, mengetahui adiknya dekat dengan cowok yang tidak tau asal usulnya.
"Bagaimana kalau cowok itu bukanlah laki-laki baik ?
Bagaimana kalau adiknya dekat dengan cowok playboy, yang akan menyakiti hati adiknya itu ?Bagaimana kalau adiknya dekat dengan cowok bajingan yang akan menjebak adiknya yang ? Bagaimana kalau adiknya dekat dengan cowok memanfaatkan adiknya itu ?." Begitulah kira-kira pertanyaan yang berputar di kepalanya.Dengan kata bagaimana ?.
Saat Zeno sedang asik melamun dan bertanya-tanya Siapakah cowok yang dekat dengan adiknya yang lugu dan polos itu?.
Zeno mengumpat dan memaki-maki siapa pun cowok yang dekat dengan adiknya saat ini.Ia tidak sadar telah memaki-maki dan mengumpat dirinya sendiri.
***
Didalam kamar yang sama dengan kamarnya Zeno,yang membedakan hanyalah warna dan terdapat beberapa foto aktor-aktor Negara Utara.Semuanya bewarna pink dan biru tua.
Zena terus menerus saja tertawa kecil sambil membekap mulutnya dengan tangannya, karena berhasil membuat kakaknya uring-uringan di bawah yang pasti sedang memikirkan siapa cowok yang ia maksud,padahal kan itu dirinya sendiri.
"Hehehe, kak Zeno lucu pasti kakak sedang bertanya siapa cowok yang ia dekati dan pastinya, kakak sedang memaki-maki dan mengumpat pada cowok yang ia dekati." ucap Zena dengan masih tertawa hingga perut nya yang kram karena asik tertawa hingga air matanya keluar.
"Lagian kakak aneh,Zena kan tidak pernah dekat dengan cowok kecuali kakak,masa kakak percaya dengan ucapanku sih. Boro-boro bisa dekat dengan lawan jenis sesama jenis saja Zena masih takut dan gugup.Sudahlah tidak memikirkan itu lagi lebih baik segera tidur karena besok sekolah. " Imbuhnya.
Zena bersiap tidur dan mematikan lampu kecil yang ada di samping tempat tidurnya.Hingga beberapa saat terdengar suara nafas yang teratur. Menandakan bahwa Zena telah tertidur dan masuk ke dalam mimpi.
Sementara di bawah Zeno masih saja berfikir dan mulutnya yang masih bekomat kamit seperti dukun baca mantra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Cahaya_nur
Hahaha Zeno apa dia tidak sadar jika itu dirinya sendiri 🤣🤣🤣🤣🤣
2023-09-11
0