"Zena sedang datang bulan "
"Ma apa maksudnya,Zena gak paham, ?Apa hubungannya ma datang bulan dengan mood yang berubah ubah ?."Tanya Zena dengan raut bingungnya yang membuat semua orang gemas melihat nya.
" Mama akan jelasin tapi sebelum itu,Zena ikut mama naik ke atas ya.Mama akan jelaskan sambil jalan ke kamar mama dan memperbaiki penampilan Zena,tidak mungkinkan Zena berangkat sekolah dengan keadaan seperti itu. "Jawab sang mama.
Seketika Zena memperhatikan penampilannya dan jangan lupakan wajahnya yang cemong membuatnya terlihat berantakan dan seperti pengemis.
" Hehehe iya ma, ya udah ayo deh ma."Zena hanya menyengir saja dan menarik tangan sang mama untuk naik ke atas.
Zena pergi dengan sang mama dan meninggalkan, papa dan kakaknya yang masih mencerna perkataan yang diucapkan oleh istri dan mamanya.
Setelah tersadar dan mengetahui perkataan istri dan mamanya, wajah mereka seketika langsung pucat dan pias.
"Tamatlah sudah, Zena datang bulan." batin keduanya.
***
Zena dan mamanya telah sampai dikamar orang tuanya, Zena duduk dipinggiran tempat tidur orang tuanya.Sementara mamanya sedang sibuk mencari sesuatu yang katanya dapat membantunya.
Zena sudah mengerti apa itu datang bulan.Mamanya sudah menjelaskan apa itu datang bulan saat diperjalanan menunju ke kamar orang tuanya yang berada dilantai 2 juga.
Setelah mama Navisha apa yang ia butuhkan,ia memberikannya pada sang anak yang duduk dipinggiran tempat tidur.
"Ini pakailah,tau kan cara pakenya ?."Tanya mama Navisha pada sang putri.
Zena menganggukkan kepalanya.
Dan berlalu kekamar mandi dan memakainya setelahnya ia bercermin membasuh wajahnya yang kotor serta kacamatanya.Setelah dirasa rapi Zena keluar dari kamar mandi sambil menggunakan kacamatanya.
Navisha langsung menghampiri anaknya dan bertanya.
" Sudah selesai ? Kalau sudah kita ke bawah untuk sarapan karena 10 menit lagi waktunya sarapan."Tanya mama Navisha.
Zena menganggukkan kepalanya.
Lalu mengikuti sang mama turun untuk sarapan sebelum mereka berangkat kesekolah dan kerja.
Setelah sampai mereka langsung makan setelah berdoa dan seperti biasanya tidak boleh ada yang berbicara saat makan.Tidak ada yang sadar bahwa ekspresi wajah papa Nevan dan Zeno seperti kurang bersemangat.
Setelah selesai makan, semua mulai bersiap untuk beraktivitas di luar.
"Zena ingin pergi dengan siapa Kesekolahnya ?."
Tanya mama Navisha dengan lembut pada sang putri.
"Zena ingin perginya dengan mama,tidak ingin berangkat dengan papa dan kakak.Bolehkan ma ?"
Tanya Zena dengan penuh harap pada sang mama.
Dibalas anggukkan kepala oleh mamanya, membuatnya menjadi senang seketika.
"Horeee, ayo ma kita berangkat takut telat nanti. " Dan Zena langsung menarik tangan sang mama meninggalkan dua orang yang terbengong melihat Zena yang seakan melupakan keberadaan mereka.
Nevan dan Zeno saling pandang sebelum merekapun ikut keluar menyusul Navisha dan Zena.
***
SMA JAYA PELITA SCHOOL
Mobil mama Navisha dan motor sport Zeno sampai di sekolah secara bersamaan.Zeno memarkirkan motor sport nya diparkiran khusus geng Tiger's Black.
Seperti adegan slow motion Zeno melepaskan helm full facenya bersamaan dengan turunnya Zena dari mobil sang mama.Tentu hal tersebut menyita perhatian dari siswa-siswi SMA Jaya Pelita yang masih berlalu lalang di Koridor sekolah maupun dilapangan.
"Gilak demege banget Zeno buka helmnya."
"Aaahhh tampangnya Zeno."
"Tumben-tumbenan mereka pisah berangkatnya, biasanya selalu sama udah kaya prangko sama paket tau gak nempel terus."
"Zeno calon suamiku sudah datang."
"Calon suami dari hongkong, itu tuh calon ayah dari anak anak gue."
"Heh,mak Lampir dari mananya coba dia calon bapaknya anak elu."
"Ini tuh cuman perasaan gue apa gimana kalian sadar gak sih si Zena makin cantik aja tau gak, walaupun penampilan kayak culun dan cupu. "
"Iya ya, bukannya terlihat cupu dan culun malah terlihat cantik dan keren iya nggak. "
Begitulah kira kira-kira celetukan para siswa-siswi yang melihat kedatangan mereka.
Zeno langsung memberi tatapan tajamnya para siswa yang secara terang-terangan memuji adiknya didepannya bukan hanya Zeno, Ivano pun melakukannya pada para siswa yang juga mendengar perkataan mereka.
Seketika para siswa dibuat bungkam dan pucat pasi oleh tatapan mata keduanya yang seperti predator yang siap menerkam mangsanya.
Di parkiran.
Zena pamitan pada mamanya, setelah itu langsung menuju kelas XI BAHASA 2 berada. Zeno mengikuti sang adik dari belakang setelah pamitan pada sang mama.
Zena langsung duduk di bangkunya,paling belakang di pojok kanan. Semua teman sekelasnya merasa aneh dan bingung dengan tingkah Zena yang tidak biasanya, yang langsung duduk di bangku nya tanpa pamitan pada sang kakak.
Zeno yang melihat adiknya cuek padanya pun menghela nafasnya dengan kasar dan berlalu meninggalkan kelas adiknya dan menuju ke kelas XI IPS 2 berada.
Bukan hanya teman sekelas Zena saja yang bingung tetapi anggota inti Tiger's Black pun sama bingungnya dengan ketua mereka dan adiknya, tumben mereka seperti marahan biasanya selalu nempel.
***
"Zena kamu berantem dengan kakak kamu ?" Tanya seorang siswi berambut panjang yang memakai bandana pada Zena.
Zena sedikit bingung dengan siswi tersebut,pasalnya ia tidak terlalu ingat tentang teman sekelasnya.Ia hanya ingat dengan ketua kelas,hanya ketua kelas yang sering berkomunikasi dengannya bahas soal pelajaran selebihnya tidak.
Zena menggelengkan kepalanya.
Siswi itu tersenyum kecil melihat wajah bingung yang ditunjukkan oleh Zena,sangat menggemaskan di matanya.
"Kenalin nama gue Bunga Sevani,panggil aja vani. Gue seksi kebersihan di kelas ini." ucap siswi tersebut yang bernama Bunga Sevani.Sambil mengulurkan tangannya ke hadapan Zena.
"Cloeva Alzena Ardana, Zena." ucap Zena secara singkat dengan menyambut uluran tangan Vani. Sambil tersenyum malu, sebab untuk pertama kalinya ia punya teman.
Intraksi keduanya tidak lepas dari semua orang yang ada di kelas itu.Semua orang tercengang melihat interaksi antara keduanya, orang yang jarang bicara, pendiam dan pemalu disandingkan dengan orang cerewet,tegas, dan bar-bar seperti seksi kebersihan.
Mereka juga tidak menyangka bahwa orang seperti Vani ingin berbicara dengan orang lain begitu juga dengan Zena yang menyambut hangat kedatangan Vani.
Mereka tidak bisa berkata lagi, jika tau Zena merupakan orang yang ramah seperti itu, mereka akan dengan senang hati berteman dengan Zena.
Zena itu bukannya tidak memiliki teman hanya saja sifatnya yang pemalu dan pendiam, membuat semua teman sekelasnya merasa Zena merupakan orang yang sombong dan tidak ingin berteman dengan orang rendahan seperti mereka.
Selain itu Zena selalu diam dan jarang bicara saat di kelas, saat istirahat Zena langsung keluar dan ke kantin bersama most wanted sekolah sekaligus geng motor yang paling ditakuti.
Itulah yang membuatnya tidak memiliki teman, tapi melihat intraksi Zena dan Vani seketika menghancurkan segala pemikiran buruk mereka.
Zena tidak punya teman bukan mereka tidak ingin berteman dengannya begitu pun teman sekelasnya. Mereka hanya kurang komunikasi ada pepatah 'Tak kenal maka tak sayang'.
"Kok lo cuman geleng-geleng kepala tadi,maksudnya gimana gue gak paham ?." Tanya Vani.
"Zena gak berantem kok dengan kak Zeno, cuman gak mood aja." jawab Zena dengan canggung.Karena belum terbiasa bicara dengan orang lain selain keluarganya.
Vani mengangkat sebelah alisnya tanda masih tidak mengerti dengan maksud Zena.
Saat akan mengajukan pertanyaan kembali guru masuk ke dalam kelas. Dan semua murid yang masih berbincang atau bermain dengan temannya langsung duduk di tempat masing-masing.
"Assalamu'alaikum anak-anak. " ucap guru bahasa Indonesia sekaligus wali kelas, kelas XI BAHASA 2
"Waalaikum salam buu. " jawab semua murid di kelas.
"Nanti kita lanjutkan obrolan kita setelah istirahat." bisik Vani pada Zena.
Zena menganggukkan kepalanya.
"Vani kenapa masih di sana duduk di tempatmu." ucap guru tesebut.Sebut saja bu Rara.
"Iya bu ini lagi mau duduk bu."jawab Vani dengan segera duduk di bangkunya.
Triiing... Triiing... Triiing...
Bunyi bel pelajaran dimulai semua murid masuk kelas masing-masing,para guru pun memulai pelajaran mereka dan para murid pun mulai fokus mendengarkan serta menyinak penjelasan guru.
Begitu pun dengan kelas Zena, saat bel berbunyi bu Rara pun memulai pelajarannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments