BRUMM... BRUMM... BRUMM...
Suara motor yang berasal dari luar mansion Ardana mengalihkan atensi semua orang yang berada di ruang keluarga tersebut.
"Pa,siapa yang datang ke rumah pa ?" Tanya mama Navisha pada suaminya.
"Papa gak tau ma,mending kita kedepan untuk lihat siapa yang datang sore-sore seperti ini. " ajak papa Nevan pada istrinya dan kedua anaknya pergi kedepan.
Tuan dan Nyonya Ardana beserta kedua anaknya pergi kedepan di mana ruang tamu berada.Mereka berempat melihat Ivano sedang duduk di di ruang tamu keluarga Ardana dan melihat segelas teh hangat.
'Mungkin bisa Asih yang baru menyajikannya' pikir mereka berempat.
"Eh nak Vano ternyata yang datang." ucap mama Navisha.
"Assalamu'alaikum tan,om" ucap Ivano dengan nada sopan dan menyalami kedua orang tua si twins Z.
"Waalaikum salam" jawab semua anggota keluarga Ardana.
"Mari mari duduk nak Vano, pasti capek ya dari apart ke sini." Papa Nevan mempersilahkan Ivano untuk duduk disusul dirinya beserta istri dan kedua anaknya.
"Iya om." ucap Ivano.
Keluarga Ardana memang sudah mengenal baik siapa Ivano, sebab Ivano adalah sahabat sekaligus anggota Tiger's Black. Ivano sering berkunjung ke rumah mereka hanya untuk bertemu dengan putra mereka, entah untuk membahas tentang geng motor mereka atau sekedar bersilaturahmi.
Orang tua Zeno tau jika putra mereka memiliki geng motor bernama Tiger's Black dan Zeno lah ketuanya serta Ivano wakilnya, orang tua si Twin's Z membebaskan kedua anak mereka melakukan apapun termasuk mendirikan sebuah geng motor yang pasti tidak melakukan hal-hal yang masyarakat sekitar apalagi sampai berurusan dengan aparat kepolisian.
"Selama apa yang kalian lakukan tidak merugikan orang lain, maka sah sah saja apa yang ingin kalian perbuat" Itulah perkataan perkataan sang papa dan mamanya menyetujui perkataan papanya, pada saat itu.
"Jadi ada apa nak Vano datang kemari saat sore seperti ini apa ada urusan dengan Zeno." Tanya papa Nevan to the point.
"Oh gak om, saya kemari bukan ada urusan dengan Zeno melainkan pada Zena, om." ucap Ivano menyampaikan tujuannya datang ke mansion Ardana pada papa Nevan.
Mendengar perkataan Ivano,semua orang terkejut dan mengkerut kan kening mereka bingung, termasuk Zena.
Semua orang berfikir tumben tumbenan Ivano ingin bertemu dengan Zena dan bukannya Zeno, serta urusan apa yang ingin Ivano bicarakan dengan Zena.
Melihat raut kebingungan diwajah mereka semua Ivano langsung menjelaskan tujuannya datang ke mansion Ardana dan ingin bertemu dengan Zena.
"Ini tentang lomba antar sekolah yang akan di laksanakan dalam 3 hari lagi." ucap Ivano mengalihkan tatapan mereka padanya dan menunggu Ivano kembali berucap.
Semua memasang telinga baik baik untuk mendengarkan perkataan Ivano yang selanjutnya, begitu pun dengan Zena yang memperbaiki duduknya untuk bisa mendengar perkataan Ivano dengan nyaman.
"Saya disuruh oleh Pak Erwin guru fisika sekaligus guru kesiswaan, menyuruh saya mengumpulkan semua anak kelas X tahun lalu yang berprestasi dan nama Zena ada didalam list anak kelas X yang berprestasi tahun lalu oleh Pak Erwin. Pak Erwin menyuruh saya mengumpulkan semua anak kelas X yang berprestasi tahun lalu."ucap Ivano menjelaskan dirinya mencari Zena dan bukannya Zeno.
" Sebenarnya sudah 4 hari yang saya disuruh tapi karena beberapa hari ini saya sibuk dengan kegiatan OSIS dan saya tidak pernah menemukan Zena disekolah. Dan pada saat saya bertemu dengan Zena saya melupakan tentang lomba itu, itupun saya mengingatnya saat saya sedang mengecek daftar siswa yang akan ikut lomba antar sekolah."Lanjutnya.
Ia tidak mengatakan alasannya saat ia mengingat nama Zena merupakan salah satu anak kelas x yang berprestasi tahun lalu.
Setelah mendengarkan penjelasan dari Ivano, mereka semua akhirnya paham maksud kedatangan Ivano kerumah dan semua orang merasa senang bahwa putri dan adik mereka mengikuti lomba antar sekolah dan menjadi salah satu peserta yang mewakili sekolah Jaya Pelita dalam lomba tersebut.
Berbeda dengan semua orang yang bahagia atas lomba itu, tapi berbeda dengan Zena. Zena justru merasa sebaliknya, saat keluarga begitu senang dan bangga tapi Zena merasa takut serta gelisah mendapatkan kabar itu.
Saking takut serta gelisah nya, Zena meremas tangannya dengan gugup, tangannya bergetar menahan rasa takutnya,wajahnya langsung pias serta pucat pasi, keringat dingin bercucuran di keningnya.
Sudah dibilang bukan Zena itu korban bully karena penampilannya dan saat mengetahui bahwa Zena mengikuti sebuah lomba antar sekolah tahun lalu tidak membuat orang yang membully nya berhenti atau berteman padanya,justru pembully itu semakin membully dirinya.
Pernah sewaktu kelas X dulu Zena mengikuti lomba puisi antar kabupaten, Zena dikuncikan gudang bagian belakang sekolah sampai sore, Zena terus beteriak sampai suaranya habis sampai sore dan yang membuka pintu tersebut ialah kakaknya dengan raut khawatirnya.Zena terlambat mengikuti lomba dan didiskualifikasi,saat itulah Zeno tau adiknya selama setahun ini dibully dan saat itu juga Zeno langsung memberitahukan semuanya pada orang tuanya. Keesokan harinya Zeno mencari orang yang membully adiknya dan membawanya ke markas untuk disiksa.
Si pembully itu keluar dari markas Tiger's Black, orang tuanya bangkrut dan semua orang memblacklits dari seluruh sekolah dan semua perusahaan yang ada di ibukota tersebut.
Orang yang menyiramkan dirinya dengan air putih dikantin waktu itu merupakan suruhan orang yang membully nya selama setahun terakhir. Orang yang membully nya bernama Ghina.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di sebuah markas terpencil pukul 17.45 WIB.
BRUMM... BRUMM... BRUMM...
BRUMM... BRUMM... BRUMM...
Kedua suara motor sport yang digeber dengan kencang dengan sangat nyaring bersahut-sahutan di depan markas Tiger's Black.Suara geberan motor memekakkan telinga bagi yang mendengarnya.
Setelah melakukan aksi geberan motor yang saling bersahutan,mereka menghentikan aksi geberan motor itu dan mereka melepaskan helm mereka berdua seperti adegan slow motion serta turun dari mereka.
Kedua pemuda itu masuk ke dalam markas seketika itu mereka disambut oleh seluruh orang-orang berpakaian serba hitam.
"SELAMAT DATANG KING DAN PRINCE!" Seruan seluruh anggota sambil membungkukkan badan mereka.
Kedua pemuda kulkas berjalan itu hanya menganggukkan kepalanya.Mereka berjalan masuk kedalam ruang meeting yang menjadi ruangan untuk berdiskusi, menyusun rencana,dan ruangan yang memantau musuh mereka dengan kata lain ruang CCTV atau ruang keamanan.
Setelah masuk kedalam mereka langsung duduk di tempat masing-masing dan memulai diskusi mereka tentang penyerangan yang akan dilakukan dalam 3 hari ini.
"Jadi bagaimana apa sudah ada gerakan dari mereka ? "Tanya sang king to the point.
" Tadi mereka sedang melakukan rencana penyerangan mereka terhadap geng kita, saya mendengar bahwa mereka akan menjadikan Queen sebagai tameng mereka king."Jelas salah satu anggota inti yang sejak tadi mengawasi musuh mereka lewat monitor.Yan bernama ksatria
"Apa maksudnya dengan menggunakan Queen sebagai tameng ?"Tanya prince dengan aura dinginnya.
" Begini, prince saat 3 hari kedepan saat Queen mengikuti lomba mereka akan menculiknya dan menjadikan sebagai alat untuk membuat kita mengikuti dan tunduk kepada anggota titisan iblis"
ucap Ksatria.
"Mereka bermaksud memanfaatkan kelemahan King dan menyandera Queen, saat kita sudah berhasil mengalahkan mereka dan saat kita lengah karena berhasil mengalahkan mereka. Pada saat itulah mereka membawa Queen ditengah pertarungan dan mengendalikan geng kita.Seperti itu Prince. " Lanjut ksatria itu.
BRAAK
"Sialan 'dia' menggunakan cara yang licik untuk mengalahkan kita." Sang king berucap dengan amarah memuncak.
"Dasar brengsek,'dia' memang bajingan" Sang prince berucap dengan penuh penekanan disetiap kalimatnya.
King dan prince mengepal tangan mereka dengan kuat dan menggebrak meja dengan kuat membuat semua orang terkejut dan menjadi panas dingin dengan aura dipancarkan oleh keduanya.
"Begini saja kita bagi jadi 2 tim,satu tim akan pergi ketempat perjanjian penyerangan itu di mulai membawa sekitar 90 anggota kita dan satu tim akan mengawasi Queen dari jarak aman serta mengawal Queen sampai disekolah.Tim yang pergi ketempat perjanjian dipimpn oleh King dan satu lagi dipimipin oleh Prince,bagaimana ?" Usul penasehat kepada keduanya.
Keduanya saling pandang sebelum menjawab secara bersamaan.
"Setuju" jawab sang Prince.
"Tidak" Jawab sang King.
Mereka saling berpandangan dengan sengit dan berucap bergantian.
"Setuju"
"Tidak"
"Setuju"
"Tidak"
"Setuju"
"Tidak"
"Se... " Sebelum menyelesaikan kalimatnya sebuah teriakan menghentikan perdebatan mereka.
"DIAAM"Teriak sang penasehat yang mulai geram melihat perdebatan mereka berdua.
" KALIAN INI SEPERTI ANAK KECIL YANG SEDANG BEREBUTAN MAINAN!!! KING KAU HARUS IKUT KETEMPAT PERJANJIAN KARENA KAU YANG MEREKA CARI DAN PRINCE BERHENTI BERDEBAT DENGAN KING SERTA TERUS MENERUS MENGATAKAN SETUJU!!! "Perintah Penasehat dengan berteriak kesal.
"Kamu berani memberi kami perintah penasehat. " ucap keduanya memandang penasehat dengan tatapan tajam.
"Hehehe tidak king, tidak prince penasehat hanya memberikan usul saja." ucap penasehat dengan cengengesan.
"Jadi bagaimana king, prince apa kita gunakan usulan penasehat. ?"ucap panglima setelah sempat hening beberapa menit.
"King kita gunakan saja usulan dari penasehat karena kita tidak memiliki pilihan lain. " ucap ksatria.
Setelah menimbang cukup lama dan mendengarkan perkataan Ksatria akhirnya King hanya bisa pasrah dan membiarkan Prince menjaga dan mengawal Queen dari jarak jauh dan aman.
Menarik nafas dalam dalam dan menghembuskan secara perlahan.
"Huft baiklah kita gunakan usulan penasehat.Kalau gitu rapat selesai dan kita laksanakan rencana kita 3 hari kedepan." Ucap King dengan tegas pada semua anggota inti.
"Baik King." mereka menjawab dengan tegas juga.
Setelahnya mereka membubarkan diri masing-masing dan pulang kerumah mereka masing-masing untuk beristirahat atau membersihkan tubuh mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments