BRAAAK
Suara pintu yang didobrak dengan kuat membuat atensi ketiga orang yang sedang duduk dalam sofa panjang dan sedang mengobrol, itu mengalihkan perhatian mereka ke arah pintu.
Diambang pintu terlihat seorang wanita yang sepantaran dengan mama navisha, dengan pakaian yang modis, dress yang sepaha serta ketat yang menampilkan bentuk tubuh nya, dengan rendah dada yang rendah memperlihatkan buah dadanya yang berisi, sehingga terlihat sedikit.
Disusul dengan seorang pria yang sepantaran dengan papa nevan, yang merupakan sekretaris dari pria tersebut. Dengan nafas terengah-engah, seperti pria itu mengejar wanita tersebut yang langsung masuk begitu saja.
Saat sekretaris itu akan berbicara, papa nevan langsung mengangkat tangannya ke atas tanda diam dan melambaikan tangannya tanda keluar.
Sekretaris itupun segera meninggalkan ruangan sang boss setelah mendapatkan perintah.
***
"Ada apa kau kemari?."tanya papa nevan dengan nada dingin nya, selepas sang sekretaris dan kedua anaknya keluar.
Ia menyuruh kedua anaknya untuk pulang ke rumah karena ada yang harus ia selesaikan terlebih dahulu.
Wanita yang berdiri di depannya ini selalu mengusik nya beberapa hari ini dan selalu berhasil mengusirnya, tetapi sepertinya kali kesialan sedang menimpanya sehingga wanita ****** sepertinya berhasil masuk kesini dan menerobos masuk ke ruangannya.
"Aku langsung datang ke mari setelah pulang dari Negara Asia ke Negara Timur ,untuk menemuimu.Tapi sepertinya kau memiliki kesibukan yang membuat ku tidak bisa menemuimu honey." ucap wanita tersebut dengan manja.Tepatnya di buat semanja mungkin.
Tapi terdengar sangat menjijikan di telinga Nevan dan sangat jengah dengan kelakuan wanita yang berpakaian sangat sexy di hadapan nya.
Vanessa Monica nama wanita tersebut.Vanessa merupakan seorang model ternama, yang memiliki image baik di depan umum, sebab selalu mendonasikan sebagian besar hartanya untuk panti asuhan, panti jompo, anak jalanan dan sebagainya.
Tapi di depan awak media dan didepan banyak orang, hanya Nevan yang tau wanita yang ada di hadapan nya ini tak sebaik yang terlihat di depan media, kelakuan aslinya tidak lebih dari sekedar ******.
"Dan saya tidak memiliki kepentingan terhadap wanita ****** seperti mu, sehingga harus punya waktu untuk meladeni mu. " ucap dengan nada jengah dan menahan emosi sejak wanita ini masuk ke ruangannya.
"Tapi aku memiliki banyak waktu untuk berbicara padamu, untuk membahas urusan kita, sayang. " ucap Vanessa dengan lembut.
"Dan lagi aku bukanlah wanita ****** seperti yang kau katakan. Bisa tidak kau jangan terlalu formal aku tidak suka. " lanjut nya
"Sebaiknya keluar dari ruangan saya,saya memiliki banyak pekerjaan harus saya lakukan." Tanpa mempedulikan perkataan wanita tersebut, Nevan langsung menyuruhnya keluar dari ruangan miliknya.
Dengan nada yang tegas .
Tapi wanita tersebut sepertinya tidak mau mendengarkan, bukannya langsung keluar wanita tersebut justru masih diam di tempat dengan melipat kedua tangannya di depan dada, mengangkat dagunya ke atas sambil menampilkan wajah angkuh nya.
Dan dengan santainya ia berjalan menuju ke kursi kebesaran Nevan, dimana Nevan berada. Dengan langcangnya Vanessa duduk di pangkuan Nevan dan meraba dada bisanya yang kokoh.
Nevan terkejut sesaat dan wajahnya langsung memerah bukan karena malu apalagi karena menahan nafsu, tetapi karna amarahnya yang memuncak sampai ke ubun ubun.
BRAAAK
PLAAAKK
Dengan segera dia langsung mendorong wanita tesebut dengan sangat keras sehingga jatuh ke lantai, setelah mendorong ia langsung menampar dengan kerasnya dan mencengkram pipi nya sangat kuat.
"KAU!!! BERANINYA KAU DENGAN LANCANG DUDUK DI PANGKUANKU DAN MENYENTUH KU DENGAN TANGAN KOTOR MU ITU!!!AKU SUDAH BERSABAR MENGHADAPI SIKAPMU YANG MEMUAKKAN ITU!!! TAPI SEPERTINYA KAU SENDIRI YANG MENCARI MATI DENGAN MEMBUAT KU MARAH. " Teriak marah Nevan dengan mencengkram pipi Vanessa dengan kuat seiiring dengan kata yang diucapkannya.
"ke-kenapa k-kau sa-sangat ma-marah bu-bukankah ki-kita se-sering me-melakannya du-dulu." dengan susah payah mengucap kalimat nya dengan menahan sakit di pipinya. Saking sakitnya dia bahkan sampai mengeluarkan air mata.
BRUUUK
Dengan kasar Nevan menghempaskan wajah Vanessa, dan berjongkok di depan wanita tersebut yang penampilan yang sudah acak acakan, dengan rambut panjang yang berantakan, pipi yang memerah karena ulahnya dan dia tersenyum puas pada karyanya, serta mata sembab yang terus mengalir air matanya.
"Itu dulu sebelum aku mengetahui betapa ****** dan murahannya dirimu, yang menjajakan tubuhnya kepada pria hidung belang di belakang ku, disaat aku sibuk kerja untuk memenuhi segala sesuatu keinginan yang kau inginkan.Tapi sepertinya Tuhan tau dan memperlihatkan betapa menjijikan nya dirimu dan memperlihatkan itu pada diriku. Yang dengan santai dan wajah yang bergairah kau melakukan hal tak senonoh dengan musuh ku,si bajingan Tama itu. " jelas Nevan panjang lebar pada Vanessa.Dengan penuh ketegasan
Tanpa mau meladeni lebih lanjut wanita yang masih ada dihadapkan nya ini, ia langsung menuju ke meja mengetik beberapa angka dan setelah tersambung dan di angkat dari seberang telpon.Dan setelah mengatakan tujuannya ia langsung mematikan panggilan tersebut.Setelah beberapa saat kemudian masuk 2 satpam dan sekretaris.
"Seret wanita itu keluar dan jangan biarkan dia masuk lagi keruangan saya." perintah Nevan tanpa ada bantahan.
Segera kedua satpam itu langsung menyeret Vanessa untuk keluar dari ruangan itu.Setelah kedua satpam itu mencekal kedua lengannya seketika Vanessa langsung berontak dan meminta di lepaskan.
"Lepaskan tangan mu dari lenganku sialan!!."Teriaknya tidak terima.
" Tidak!! Lepaskan aku!!Nevan tunggu!! "Raungnya
"Aku masih belum selesai bicara!!!. "Lanjutnya.
Vanessa terus meraung dan berontak untuk dilepaskan sampai hilang di balik pintu.
" Tuan apa tidak apa kita memperlakukan nona Vanessa seperti itu. "Tanya Nolan, sekretaris sekaligus teman Nevan semasa SMA.Dengan nada gugup karena takut akan menyinggung perasaan boss nya.
Selain itu aura yang terpancar dari bosss nya membuat nya jadi panas dingin serta mengeluarkan keringat dingin.
Nevan menoleh pada Nolan sekretaris sekaligus temannya itu dengan sebelah alis terangkat, dan menatapnya tajam menghunus tepat kedepan mata Nolan.
" Apa maksdumu, apakah wanita seperti itu harus diperlakukan seperti Ratu dan tidak pantas memperlakukannya dengan kasar, apa seperti itu maksud mu."ucap Nevan dengan nada dingin.
"Bu-bukan seperti itu, bukankah dia adalah seorang model ternama. Bagaimana jika dia menyebarkan berita tentang dirimu yang berlaku kasar kepada nya, dan citramu menjadi buruk sehingga menyebabkan harga saham anjlok." ucap Nolan gugup sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Coba jelaskan agar gue paham apa yang lo maksud.Dengan citra gue yang buruk mengakibatkan perusahaan anjlok? Dengan wanita itu menyebarkan berita bahwa gue memperlakukan dirinya dengan kasar? Gue sama sekali tidak mengerti apa yang lo ucapkan. " ucap Nevan masih dengan nada dingin Nevan dengan mode sahabat, karna dia mengucapkan kata gue-lo bukan saya-kamu.
Dengan mengajukan beberapa pertanyaan pada Nolan sahabat yang merangkak menjadi sekretaris.
"Jadi gini, diakan seorang model yang terkenal dan semua orang tau siapa dia, jika lo memperlakukan dia dengan kasar dan sampai tersebar diawak media,yang pasti akan langsung sampai ke telinga pemegang saham di perusahaan. Dan tentunya akan diadakan rapat dengan para petinggi untuk membahas tentang ini,jika seluruh pemegang saham di perusahaan lo dicabut tentu lo juga yang ribet, serta semua perusahaan yang sedang bekerja sama dengan kita akan membatalkan kerjasama nya dengan kita. Dan harus membayar denda dengan sangat besar yang mencapai harga Triliunan. Lo sekarang ngerti kan sama ucapan gue yang akan berakibat dengan perusahaan lo.Sampai dia menyebarkan berita ini ke media. " jelas Nolan dengan panjang lebar.Dan di balas anggukan kepala sambil tersenyum tipis.
"Oh soal itu lo gak perlu khawatir gue sudah menutup semua akses yang bisa membocorkan masalah ini ke media.Dan soal dia yang akan menceritakan masalah ini ke awak media, gue yakin dia tak akan pernah bisa mengatakan ini ke luar.Karena gue pegang kartu As nya, jika dia berani makan tinggal gue sebarin kartu As yang gue punya, simple kan. " ucap Nevan dengan seringai dibibirnya, di balas anggukan kepala dari Nolan.
Nolan yakin bahwa temannya itu sudah meng-handle segala sesuatu yang dapat merusak kerja kerasnya selama ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Silvi Aulia
mampir di novel aku juga ya Kaka 🤗
buat beri dukungan nya 🙏
2023-09-11
0