Bab.15

Elang memutuskan untuk menunggu di depan rumah Aiyla, dia menatap jendela yang terbuka dimana sosok Aiyla tengah menatap sendu dirinya.

"Aiyla," lirih Elang.

Aiyla masuk ke dalam kamar, lalu keluar kembali dengan tulisan besar di kertas HVS.

"Elang, aku mencintaimu!"

Elang tersenyum dan mengangguk, membaca tulisan yang Aiyla buat.

"Aku tahu, kamu mencintaiku." Gumam Elang.

Sementara itu,  Adskhan masuk ke kamar sang anak dan melihat Aiyla tengah berada di balkon kamarnya.

"Aiyla," panggil Adskhan, membuat Aiyla terkejut dan menyembunyikan kertas tersebut.

"Pa-Papa."

"Sedang, apa?" tanya Adskhan.

"Aku ... Aku." Aiyla menunduk tak mampu, menatap sang ayah.

Adskhan melihat keluar, dan mendapati Elang sedang berdiri di depan pagar rumahnya.

"Ingat Aiyla, kamu menerima persyaratan yang Papa berikan. Maka, kamu harus menepati janjimu." Jelas Adskhan, menoleh sedikit ke arah Elang lalu membawa Aiyla masuk dan menutup pintu kamar sang anak.

Di bawah sana, Elang sangat kecewa saat melihat Adskhan membawa Aiyla.

"Mas, sebaiknya anda pulang saja. Jika tidak, pekerjaan saya menjadi taruhannya." Ujar penjaga keamanan rumah Adskhan.

Elang pun mengangguk, lalu meninggalkan rumah orang tua Aiyla. Dia tidak mungkin, mempertaruhkan pekerjaan orang lain demi kepentingan pribadinya sendiri.

Entah kemana arah dan tujuan Elang saat ini, dulu saat bersama Aiyla dia memiliki impian dan tujuan untuk merencanakan kedepannya akan seperti apa. Namun, semuanya sia-sia dan untuk apa hidupnya kini?

***

Malam pun tiba.

Aiyla menatap dirinya di cermin, tak ada semangat di dalam dirinya. Aiyla memejamkan mata, mengingat semua kenangannya dengan Elang.

Siska mengusap pundak Aiyla, dia datang untuk menguatkan sang sahabat.

"Sabar ya! Mungkin, ini cobaan untuk cinta kalian." Ujar Siska, dijawab anggukan oleh Aiyla.

Siska juga mengatakan akan pergi ke Lombok.

"Lo tega banget, ninggalin gue saat kaya gini." Isak Aiyla, memeluk Siska.

"Ya mau gimana lagi, kesempatan gue buat liburan sekaligus kerja." Kata Siska, Aiyla pun hanya diam saja tak menanggapi ucapan Siska.

"Ya sudah, ayo kita turun. Mungkin keluarga calon lo udah datang," Siska mengajak Aiyla untuk turun ke bawah.

Dan benar saja di bawah sudah ada rekan kerja sang ayah.

"Nah, itu dia anaknya." Kata Harika. 

"Aiyla, sini nak. Kenalkan ini Om Dario, Tante Meira dan anaknya Jonathan." Jelas Harika, Aiyla hanya tersenyum dan mencium punggung tangan Dario dan Mawar.

Aiyla duduk di dekat Siska, menolak untuk duduk di dekat sang ibu.

"Jangan tunjukan, wajah murung mu itu Aiyla." Bisik Siska.

"Sudah deh, diam!" kesal Aiyla.

Aiyla hanya menjadi pendengar obrolan, antara sang ayah dengan Dario. Dan mereka sepakat bahwa, acara pertunangan dilakukan tiga hari lagi. Aiyla ingin protes tapi tidak bisa, dia harus memenuhi janjinya pada sang ayah.

Disisi lain, Elang terus berkendara tak tentu arah. Sampai akhirnya dia sampai di satu pantai, yang sudah sepi. Dia termenung memikirkan takdir hidupnya, mengapa tak pernah bahagia? Apa Elang harus, menyalahkan Tuhan?

Elang memejamkan mata, dia berbaring di pasir pantai menatap langit yang cerah.

"Aiyla," gumamnya.

Yurika sangat khawatir, pasalnya Elang tak pulang ke rumah. Yurika sudah keluar dari rumah sakit sore tadi, dengan alasan tak betah dan pada akhirnya Frans meminta dokter untuk memulangkan Yurika.

"Kemana kamu, nak!"

"Sayang, sudah jangan khawatir. Dia pasti baik-baik saja," kata Frans, Frans pun memutuskan untuk menginap di rumah Yurika. Tapi, dia pun merasa tak enak jadi memutuskan untuk menikah siri dengan Yurika. Keesokan harinya, dan Yurika pun setuju.

****

Keesokan harinya, pernikahan sederhana Yurika dan Frans pun di gelar di rumah Yurika. Dengan mengundang tetangga dan juga pak Rt dan Rw, lagi dan lagi Elang tak ada di rumah entah kemana dia semalam.

"Kenapa?"

"Elang, dia dimana? Aku sangat mengkhawatirkan dirinya," lirih Yurika.

"Percayalah, Elang anak yang kuat dan tangguh dia pasti baik-baik saja. Ayo semua sudah menunggu pak ustad pun sudah datang," kata Frans, lalu mengajak Yurika ke ruang tengah dimana ada meja juga mas kawin yang diberikan oleh Frans.

Dari pihak Frans, tidak ada yang datang karena mereka jauh. Jadi mereka menyaksikan lewat sambungan video call saja, mereka bersyukur karena Frans menemukan pendamping hidup yang pas. Mereka mendoakan yang terbaik untuk sang keponakan.

Elang juga tak tahu, bahwa sang ibu menikah lagi. Yurika memutuskan untuk menanyakan Elang, pada Kevin.

"Kevin, apa ada Elang?" tanya Yurika.

"Tidak tante, beberapa hari ini. Aku tidak bertemu dengan Elang. Begitu pun dengan yang lainnya," kata Kevin.

"Ohh yasudah, tidak apa-apa. Terima kasih," ucap Yurika.

"Bagaimana?" tanya Frans, kini mereka sedang berada di kamar sementara di luar tengah dibersihkan oleh asisten rumah tangga.

"Mereka, tidak tahu Elang ada dimana?" lirih Yurika.

"Nanti kita cari Elang, tenang ada aku sekarang." Kata Frans, memeluk sang istri.

Elang sendiri, dia menyendiri di basecamp. Sejak semalam, dia memutuskan untuk tidur di sana beruntung polisi tidak menyita semua barang yang berada disini.

Tak terasa hari pertunangan Aiyla dan Jonathan sudah tiba, acara di selenggarakan di salah satu hotel milik Adskhan.

"Ingat, jangan biarkan pemuda ini masuk atau mengacau. Jika memaksa, maka kalian yang akan saya pecat." Jelas Adskhan.

"Baik tuan," jawab penjaga keamanan dengan kompak.

"Bagus, sekarang kembali ke posisi kalian masing-masing."

"Siap."

Penjaga keamanan membubarkan diri, dan langsung berjaga di sekitaran hotel. Tak hanya penjaga, bodyguard pun Adskhan kerahkan demi kelancaran hari pertunangan sang anak.

Kabar pertunangan Aiyla membuat Elang lemah, dunianya hancur membuat Elang hilang arah. Dia melajukan motornya, menuju hotel tempat Aiyla bertunangan. Namun, bukannya masuk Elang di hadang dan di usir.

Untuk pertama kalinya, Elang menangis karena wanita. Dia bisa melihat dengan jelas, saat Aiyla memasukan cincin ke jari manis seorang pria.

"Aiyla." Desis Elang, lalu teringat akan semua janji Aiyla.

"Aiyla." Teriak Elang.

"Aiyla, jangan." Teriaknya lagi.

"Mas sudah, jangan mengganggu pergi saja. Kamu tidak pantas untuk nona Aiyla," tegas salah satu pengaman.

"Tidak aku ingin bertemu, dengan Aiyla. Lepaskan!" Pekik Elang.

Namun, Elang mendadak lemas saat melihat Aiyla dan tunangannya memamerkan cincin yang sudah melingkar di jari manis. Mereka masing-masing.

Sakit hati, Elang pun pergi dengan kecepatan penuh. Dan hampir terjadi kecelakaan, membuatnya terkena tilang. Namun, Elang menolak dan terpaksa dibawa ke kantor polisi.

Louis dan Yurika datang bersamaan, beruntung ada Frans jadi Louis tidak bisa melukai dirinya.

"Saya ayahnya, dan saya yang menjamin anak saya tidak akan melakukan itu lagi." Cetus Louis.

Dan polisi pun mengabulkannya, Elang bebas.

"Karena kamu, tidak becus mengurus Elang. Maka, Elang akan bersama ku dia akan ikut denganku," tegas Louis.

"Tapi mas... Elang anakku, dia harus tinggal denganku." Yurika mencoba menolak, keinginan Louis. Frans sendiri ingin ikut bicara tapi Yurika melarangnya.

"Agar adil, kita tanya Elang saja." Putus Louis.

"Elang, kamu ingin ikut Papa atau Mama mu. Yang sudah menikah lagi," beritahu Louis, membuat Elang menoleh dengan tatapan tajam.

"Menikah?" tanya Elang.

"Iya Elang, ibumu sudah menikah dengan kekasihnya." Jelas Louis.

"Aku ikut dengan, Papa." Kata Elang.

"Elang nak..."

Namun, Elang langsung masuk kedalam mobil Louis. Membuat Louis menyunggingkan senyum sinis nya, lalu pergi meninggalkan sepasang suami istri tersebut. Yurika pun pasrah, Elang dibawa oleh Louis.

"Maafkan aku, sebagai suami aku tidak bisa tegas pada Elang dan Louis." 

"Tidak ini bukan salahmu, ini salahku. Karena Elang membenciku," isak Yurika.

Frans tak tega, dia memeluk Yurika dengan erat memberikan ketenangan hanya ini yang bisa dia lakukan. Dia akan melakukan apapun, untuk bisa merebut hati Elang dan menyatukan Yurika dan Elang.

Di dalam mobil, Elang menatap keluar jendela. Dia tak menanggapi ucapan Louis, hanya saja satu yang membuatnya langsung menatap Louis tak percaya.

"Apa, yang kamu katakan?"

"Ibumu, memiliki anak yang lain." Jelas Louis.

Elang menggeleng tak percaya, dia sangat terkejut mempunyai adik satu ibu. Ingin tak percaya, tapi Louis menunjukan buktinya.

bersambung...

Maaf typo 🙏

Terpopuler

Comments

___storycinta

___storycinta

Louis kompor 😏

2023-08-21

0

pisces

pisces

knp sih elang main percaya aja sama louis, kasihan yurika

2023-08-16

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!