Falisha menatap benci pada Aiyla, yang mendapatkan perlakuan istimewa. Tadi saat Elang pergi, Falisha memutuskan untuk mengikuti Elang. Mematahkan semua perkataan orang-orang yang mengatakan Elang dekat dengan salah satu dosen pendamping disini.
Dan saat melihat dengan mata kepalanya sendiri, Falisha baru percaya dengan gosip yang terhangat.
"Tidak ... Elang milikku, bukan miliknya atau wanita lain." Tekan Falisha, dia ingin melakukan rencana untuk memisahkan mereka berdua.
"Awas aja kalian!" Falisha meninggalkan kantin, menuju suatu tempat.
Sementara itu, Aiyla dan Elang yang tengah duduk di kantin membicarakan hal-hal yang random.
"Anak-anak bilang, kamu gak masuk kelas pak Bastian? Kenapa?" tanya Aiyla.
"Aku nungguin Miss, makanya gak masuk." Jawab Elang enteng, membuat Aiyla mendelik dan membuang napas dengan pelan.
"Ada-ada saja kamu ini, kamu gak mau lulus memang?"
"Engga, jika miss masih ada di kampus ini. Aku gak mau lulus, tapi ... Jika kontraknya habis aku juga akan lulus," papar Elang.
"Astaga Elang, gak gitu juga kali." Omel Aiyla, tak habis pikir dengan pemikiran Elang barusan.
"Sudahlah, ayo makan." Ajak Aiyla, ini kali kedua Aiyla makan di kantin kampus. Biasanya dia selalu membawa bekal atau memesan lewat aplikasi online.
***
Falisha berjalan dengan anggun, memasuki sebuah gedung yang lumayan lama ditinggalkan. Walau di luar tampak menakutkan, di dalam gedung tersebut sangatlah bersih dan terang.
"Wah ... Siapa nih, yang datang." Goda salah satu lelaki yang sejak tadi memperhatikan Falisha.
"Aku mau ketemu, Rendy." Kata Falisha dengan dingin.
"Sorry, bos kami sedang sibuk."
"Cepat panggil bos, lo semua kesini. Atau ... Lo akan tahu akibatnya," ancam Falisha.
Membuat empat orang lelaki yang sedang duduk di kursi bersorak, tak lama muncul sosok lelaki lain dari arah belakang. Auranya sungguh sangat menakutkan.
"Jun, nih cewek mau ketemu sama bos." Kata Ryu.
Laki-laki yang dipanggil Jun, menatap Falisha dari atas sampai bawah. Membuat Falisha agak risih, tapi dia tetap memasang wajah sombong dan angkuh. Membuktikan bahwa dia memiliki kuasa yang lebih, dia bisa saja mendapatkan Elang dengan sekali jentikan jari. Namun, Falisha ingin bermain-main sebentar dengan Aiyla.
"Ikut gue," ujar Juno, Juno adalah tangan kanan Rendy.
Juno membawa Falisha ke lantai tiga, dimana Rendy berada. Lantai dua terdapat barang-barang yang dijual oleh mereka secara Ilegal.
Menapaki anak tangga, ada perasaan merinding membuat bulu kuduk Falisha berdiri. Apalagi semakin dekat dengan ruangan, semakin jelas Falisha mendengar suara ******* seorang wanita dan juga lali-laki.
"Tunggu disini, aku akan panggil Rendy." Kata Juno.
"I-iya," balas Falisha dengan gugup, dia kira Randy hanya geng motor biasa. Tapi, menurut Falisha mereka seperti seorang mafia.
Tak membutuhkan waktu lama, seorang wanita dengan pakaian seksi keluar dari salah satu kamar.
"Bye, Juno." Ucap wanita tersebut dengan genit.
"Hii ... Amit-amit," batin Falisha.
"Ayo masuk," ajak Juno, Falisha menelan ludah dengan gugup.
"Ayo," ulang Juno, sebab Falisha hanya mematung diam di tempat.
"Tenang saja, Rendi tidak akan macam-macam." Jelas Juno, tahu isi pemikiran Falisha.
"Ahh ya, ba-baiklah." Jawab Falisha, mengikuti langkah Juno kesalah satu kamar.
Setelah sampai kamar, Juno meninggalkan Falisha sendiri.
"Kok, di tinggal sih!" protes Falisha, pasalnya dia sedikit takut. Walau dia tahu, bahwa Rendy tak akan macam-macam.
Pintu kamar mandi terbuka, membuat Falisha terkejut. Seorang pemuda tampan keluar beruntung sudah memakai pakaian lengkap.
"Falisha?"
"I-iya, aku Falisha yang menghubungimu." Rendy mengangguk lalu duduk di salah satu sofa yang ada di kamar tersebut, lalu meminta Falisha untuk duduk di hadapannya.
"Apa yang membawamu, kemari?" tanya Rendy.
"Aku ingin, meminta bantuanmu." Ungkapnya.
"Bantuan? Bantuan semacam apa? Bisakah jangan bertele-tele."
"Aku ingin mendapatkan Elang," kata Falisha.
Rendy menaikan sebelah alisnya, apa hubungannya Elang dengan dirinya? Dasar gadis aneh, ucap Rendy dalam hati.
Saat Rendy akan bicara, Falisha lebih dulu bicara. Dia ingin mendapatkan Elang, dan Rendy dan anggota motornya bisa kembali turun ke jalan membuat kerusuhan. Jika, black angel bubar.
Selama ini banyak Falisha tahu, bahwa geng motor yang dipimpin oleh Rendy tak menampakan diri. Karena selalu di usir oleh anggota black angel, bukan di usir. Tapi, memiliki perjanjian dengan black angel.
"Tawaran yang bagus, tapi gue gak berminat sekarang." Kata Rendi, membuat Falisha kecewa dia juga tak bisa memaksa.
"Ya sudah, kalau begitu gue permisi," pamit Falisha tak ingin basa basi.
Rendy pun tak peduli, dia hanya memandang kepergian Falisha yang menarik di matanya. Dengan tergesa, Falisha pergi dari gedung tersebut.
Rendy memandang kepergian mobil Falisha.
"Elang." Rendy tersenyum sinis, mengingat satu nama tersebut.
Tidak mungkin dia melupakan black angel dan Elang, seperti darah yang menyatu dalam nadi. Elang adalah musuhnya, jika bukan karena dia. Mungkin, saat ini Mamba sudah menjadi mafia yang ditakuti di jalanan dan dunia bawah.
Tapi ... Semua hancur gara Elang dan anggota geng motornya, Rendy selalu menantang Elang untuk balapan motor dengan taruhan uang atau wanita bayaran tapi Elang selalu menolak. Kini Mamba dan Black Angel menjadi musuh.
Tiba-tiba saja, terlintas ide yang akan menghancurkan Elang dan anggotanya.
"Sudah lama, gue gak keluar dan mengacau lagi." Ujar Rendy tersenyum sinis.
"Oke Elang, gue comeback!"
***
"Lang, basecamp gak?" tanya Kevin.
"Enggak, gue ada janji." Sahut Elang.
"Gue duluan," pamit Elang, membuat semua sahabatnya melongo. Tak biasanya, Elang pamitan biasanya dia selalu pergi begitu saja.
"Kesambet apa, si Elang. Biasanya langsung pergi." Celetuk Raka, membuat semua orang tertawa.
"Udahlah cabut, Elang udah gak temenan sama Elsa. Jadi ya, gitu." Canda Daffa.
Mereka meninggalkan kelas, sementara Elang sendiri. Dia pergi menemui Aiyla, karena Aiyla berjanji akan menemani Elang mengerjakan tugas yang belum selesai, juga menemani Elang membeli kebutuhan pemuda tersebut.
"Elang, maaf lama yah! Banyak sekali keluhan dari anak-anak. Apalagi soal asmara," cetus Aiyla, pasalnya para siswa atau siswi di Universitas Erlangga ini sangatlah unik-unik. Terkadang mereka juga, meminta hal yang sangat random. Misalnya meminta tips agar kekasih, tidak selalu meminta jajan di resto atau cafe mahal.
Ada juga yang meminta tips, supaya kekasihnya setia dan masih banyak lainnya. Membuat Aiyla tertawa jika mengingat itu, tapi dia tak pernah mengeluh karena ini adalah pekerjaannya.
"Ya namanya juga, anak muda miss." Kekeh Elang.
Kebersamaan Elang dan Aiyla, menjadi pusat perhatian di kampus. Bahkan ada juga, yang mengambil foto mereka dan menyebarkan fotonya di grup angkatan mereka.
"Miss Aiyla, cocok kok sama Elang."
"Iya, soalnya Elang bisa dikendalikan oleh Miss Aiyla." Sahutnya.
Mereka terus membicarakan Elang dan Aiyla, di taman kampus.
bersambung...
maaf jika ada typo 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Mochi 🐣
Lanjut
2023-08-09
0