08. Tidak Terduga 2.

...~•Happy Reading•~...

...~●Seminggu Kemudian●~...

Maya melakukan seperti yang diminta oleh Philemon untuk menyebuhkan kakinya. Setelah turun bengkaknya dan tidak terlalu sakit, dia pergi ke rumah sakit untuk memeriksa pergelangan kakinya. Sebagaimana yang dillakukan orang tuanya, jika dia mengalami kecelakaan pada pergelangan kakinya.

^^^Sudah sejak kecil, ada masalah dengan pergelangan kakinya, jika salah berpijak. Sehingga di sekolah dia jarang ikut olah raga bersama teman-temannya. Jika berjalan atau berlari, dia harus hati-hati dengan pergelangan kaki kirinya.^^^

^^^Oleh sebab itu, ketika Philemon membawa obat yang sama dengan yang ada di rumahnya, dia mengira Philemon seorang dokter. Karena bisa tahu obat yang cocok untuk pergelangan kakinya.^^^

Setelah merasa yakin dengan pergelangan kakinya, Maya kembali beraktvtas di luar rumah. Dengan sedikit semangat yang tersisa, dia merespon panggilan interview dari salah satu restoran fast food yang pernah dia kirim surat lamaran.

Dia hanya bisa memakai sepatu tanpa hak untuk wawancara, karena masih dilarang oleh dokter untuk memakai sepatu berhak. Dia sudah pasrah, dengan situasi yang ada. Jika tidak diterima, dia akan kembali pulang ke rumah dan siap menerima sangsi dari orang tuanya, apapun itu.

^^^Kakinya yang sakit dalam kesendirian membuat dia berpikir lagi tentang rumah dan orang tuanya. Dia sudah menetapkan hati, untuk menerima apa yang akan dilakukan orang tua, sebagai konsekuensinya atau hukuman karena melarikan diri dan tidak memberikan kabar.^^^

Selesai interview, dia berjalan pelan ke halte bus sambil berpikir tujuan selanjutnya. Dia belum ingin pulang, karena seminggu hanya tinggal di kamar dan berjalan di depan kamar tanpa melakukan apa pun. Hal itu membuat dia mulai jenuh, bahkan bosan.

"Kamayaaa..." Tiba-tiba terdengar suara pria memanggil namanya. Membuat dia terkejut dan was-was, ada yang mdngenalnya. Tetapi dia tetap mencari sumber suara yang memanggilnya.

Maya melihat seorang pria berdiri di depan bengkel mengangkat tangan ke arahnya dari seberang jalan. Ketika melihat siapa yang memanggilnya, Maya tersenyum senang. Dia melihat kiri dan kanan lalu menyeberang ke depan bengkel.

"Phileee... sedang apa di sini?" Tanya Maya yang tidak bisa menyembunyikan rasa senangnya bisa bertemu lagi dengan Philemon.

"Seperti yang kau lihat, aku sedang kerja." Ucap Philemon sambil menunjuk ke dalam bengkel.

"Kau bekerja di sini?" Maya melihat Philemon dengan serius, seakan tidak percaya. Karena Philemon sangat bersih dan rapi, tidak cocok dengan pekerjaan di bengkel yang sering berhubungan dengan oli dan semua alat bengkel yang kotor.

"Yoooiii... Masih sepupuh dengan dokter. Aku menyembuhkan roda dua, dokter kaki dua." Ucap Philemon santai, tapi hatinya tersenyum melihat Maya memandangnya dengan mata membesar. Dia jadi sangat suka melihat mata Maya jika sedang terkejut atau tidak suka sesuatu.

"Lalu kau sendiri, ngapain berjalan sendirian di sana? Kakimu sudah aman?" Tanya Philemon mengingat kaki Maya yang bengkak untuk mengalihkan perhatiannya dari mata Maya.

"Lumayan aman, jadi bisa ke sana untuk interview. Tapi belum bisa pakai sepatu berhak, masih khawatir." Jawab Maya lalu menunjukan sepatu lepesnya.

"Ooh, ok. Semoga sukses." Ucap Philemon sambil mengepalkan tangannya untuk memberi semangat kepada Maya.

"Makasiiii... Phile, bisa keluar sebentar?" Tanya Maya saat terlintas rencana di pikirannya, bisa bertemu lagi dengan Philemon.

"Tidak bisa. Ada kerjaan yang belum selesai. Kau mau kemana?" Philemon berpikir, Maya minta diantar ke suatu tempat atau mau pulang.

"Aku mau mentraktirmu makan ice cream, karena sudah menolongku." Ucap Maya serius, tapi membuat Philemon tersenyum.

"Kau kira aku balimut...? Tenggorakanku ngga bisa makan es. Kalau kau mau minum dingin, duduk di situ. Nanti aku cari minuman dingin untukmu." Ucap Philemon sambil menunjuk salah satu kursi tempat duduk para pelanggan yang datang memperbaiki mobil atau motor di bengkel tersebut.

"Apa itu balimut?" Maya bertanya, karena baru pernah mendengar kata itu.

"Balimut? Balita imut..." Jawab Philemon asal, membuat Maya hampir tertawa. Philemon hanya tersenyum laku mempersilahkan Maya duduk di salah satu kursi tempat menunggu

"Aaaahhh... Bisa aja. Aku bisa minta air mineral dingin?" Maya berkata sambil berjalan ke tempat duduk. Sedangkan Philemon keluar membeli minuman untuknya.

Tidak lama kemudian, Philemon kembali. "Ini minumannya. Sorry, aku ngga bisa temani ngobrol. Kerjaanku belum beres." Philemon memberikan sebotol air mineral dingin ke tangan Maya.

"Makasih. Aku duduk sebentar, ya. Tadi jalan lumayan lama." Ucap Maya sambil mengambil minuman dari tangan Philemon.

"Silahkan. Anggap saja sedang perbaiki mobil atau motor." Ucap Philemon lalu meninggalkan Maya duduk dan minum air mineral yang dibelinya.

Tidak lama kemudian, sebuah mobil lumayan bagus masuk ke bengkel. Salah seorang karyawan bengkel keluar untuk memandu mobil tersebut, parkir. Kemudian pria dan wanita muda turun dari mobil, lalu mendekati karyawan bengkel.

"Saya mau mobil ini diperiksa sama pegawai kalian yang gondrong itu." Ucap wanitanya sambil melihat sekeliling bengkel mencari seseorang. Maya yang sedang minum, sontak melihatnya.

"Maaf, Mbak. Orangnya tidak bisa perbaiki mobil. Dia di bagian motor. Biar saya yang periksa saja." Karyawan bengkel menjelaskan, karena tahu siapa yang dimaksudkan wanita itu.

"Sudah Yang, dia hanya kelas motor. Mari kita pergi. Ngapain ke sini dan maksa harus dia? Ngga level." Ucap pria dengan nada merendahkan, sambil memanggil wanitanya.

^^^Mendengar ucapan pria itu, Maya langsung melihatnya dengan wajah kaku. Dia yakin yang mereka maksudkan adalah Philemon, karena wanita tersebut meminta pria gondrong.^^^

"Sudah tau bukan levelnya, tapi masih datang mencari. Naikan dulu levelmu, baru datang lagi." Maya jadi emosi mendengar pria tersebut merendahkan orang lain, terutama Philemon yang sudah menolongnya.

"Apa katamu? Kau sedang merendahkan kami?" Sang wanita bertanya dengan emosi ke arah Maya.

"Ooh, itu merendahkan? Kau tau juga arti merendahkan? Kalau tidak mau direndahkan, jangan merendahkan orang lain. Sakitnya itu, di sini." Maya berkata sambil menunjuk pinggiran kepalanya.

"Ada apa ini?" Tanya Philemon yang keluar sambil membersihkan tangannya dengan handuk kecil yang masih di tangan.

^^^Karyawan bengkel tadi meminta Philemon ke depan, karena melihat Maya beradu mulut dengan wanita yang datang dengan mobil.^^^

"Ooh, kalian. Ada apa ke sini?" Tanya Philemon saat melihat pria dan wanita yang datang dengan mobil. Ekspresi wajahnya sangat datar, tanpa emosi. Membuat Maya melihatnya dengan heran. Wajah hangatnya hilang seketika.

"Kami mau kau periksa mobil ini." Ucap yang pria ke arah Philemon sambil melemparkan kunci mobilnya ke arah Philemon.

^^^Philemon mengangkat tangan untuk menangkap kuncinya, kemudian dibuang ke arah temannya yang tadi menerima kedua orang itu.^^^

"Kalau mau saya yang periksa, datang dengan roda dua. Kami di sini bekerja sesuai level." Ucap Philemon ke arah pria itu, karena mendengar ucapannya dari samping.

"Tidak perlu pamer di depanku, dengan membawa roda empat. Dengan ke sini, kau sudah tunjukan levelmu dan lelaki itu, nothing." Philemon berkata dengan tenang sambil melihat wanita itu, sinis.

"Iiiihhh... Ada yang belum bisa move on. Ayank gondrongku, abis level." Ucap Maya dengan wajah riang, lalu minum air mineral di tangannya, tanpa melihat keempat orang yang sontak menatapnya. Termasuk wanita tersebut melihatnya sambil bertanya dalam hati, siapa wanita yang memanggil Philemon dengan Ayank gondrong.

...~•••~...

...~●○♡○●~...

Terpopuler

Comments

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Stargirl✨

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Stargirl✨

Sayang sekali ya jadi tidak bebas kalau dalam kegiatan olahraga, dari pada makin fatal kan ya

2023-10-29

4

☠ᵏᵋᶜᶟ 𝑪𝒐є"s

☠ᵏᵋᶜᶟ 𝑪𝒐є"s

kalau di Sunda mah adean ku kuda beureum.... alias pamer tapi bukan barang milik sendiri.... sama tuh kaya cewek nyebelin....

2023-08-21

4

༄𝑓𝑠𝑝⍟🥀⃞🕊️⃝ᥴͨᏼᷛtrisak⃟K⃠👏

༄𝑓𝑠𝑝⍟🥀⃞🕊️⃝ᥴͨᏼᷛtrisak⃟K⃠👏

Wkwk, Lucu sih Maya🤣🤣🤣 pake nawarin eskrim🤣🤣🤣 gamau kan malu dia loh makan ek kriim🤣🤣🤣🤣

2023-08-21

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!