03. Accident 3.

...~•Happy Reading•~...

Setelah Maya bisa naik ke atas motor dengan baik, pria tersebut menjalankan motornya pelan untuk meninggalkan tempat itu, tanpa mengerti mau ke mana. Sedangkan Fanus yang sedang menahan emosi, sibuk mengotak-atik ponselnya, tanpa mau melihat ke arah Maya yang sudah duduk di atas motor.

^^^Tiba-tiba Maya cari pegangan, lalu memegang perut pria tersebut, karena kakinya yang menggantung terasa sangat sakit.^^^

"Pelan-pelan aja, Mas." Ucap Maya tiba-tiba, karena jika jalanan tidak rata, pergelangan kakinya makin sakit karena lonjakan pada jok motor.

"Apa ini kurang pelan? Keong aja, bisa ngalahin motorku." Jawab pria tersebut, karena sudah tidak tahu bagaimana yang disebut pelan oleh Maya.

"Eeeh, iyaa... Semoga siput sudah pada tidur. Kalau ngga, kita disorakin." Maya menyadari jalan motor sudah pelan, jadi coba menetralkan suasana. Dia khawatir penolongnya kesal dan menurunkan dia di tengah jalan, karena rewel dan banyak mau.

"Malah aku suka, kalau siput belum tidur. Supaya kau bisa dengar sorakan siput, karna keong menang." Jawab pria itu lagi, asal, untuk menjaga kesabarannya. Agar dia bisa terus menjaga kestabilan kecepatan motornya.

"Ooh iya, Mas. Kalau dia sudah pergi, tolong balik ke tempat yang tadi, ya. Aku tinggal di situ." Maya berkata sambil menahan sakit, dan tidak mau membalas ucapannya lagi.

^^^Pria tersebut, yakin Maya sedang menahan sakit, karena pegangan Maya pada perutnya bukan karena takut jatuh, tapi menahan sakit.^^^

"Ok..." Ucap pria itu, lalu mengatur letak kaca spion.

"Mas, tolong putar balik, ya. Dia sudah naik mobil." Maya yang sesekali menengok ke belakang, melihat Fanus sudah naik sebuah mobil.

^^^Pria tersebut segera putar balik, saat melihat ada tanda putar balik di depannya. Kemudian putar balik lagi ke tempat kejadian.^^^

"Tunjukan arah rumahmu." Ucap pria itu saat mereka sudah berada kembali di tempat kecelakaan.

"Aku turun di sini aja, Mas. Tempat tinggalku ada di dalam gang itu." Maya berkata sambil menunjuk sebuah gang kecil yang bisa dilewatin motor.

"Biar aku antar. Kakimu lagi begitu." Ucap pria itu, karena tahu kaki Maya pasti sangat sakit.

"Ngga usah, Mas. Ngga terlalu jauh dari sini, ko'. Maaf, ya, sudah sangat merepotkan. Trima kasih." Maya sangat berterima kasih, karena pria tersebut sudah menolongnya dari gangguan Fanus.

^^^Sambil berpegangan pada pahu pria itu, Maya turun perlahan dari motor lalu berjalan pelan dengan cara menjijit masuk ke gang.^^^

^^^Pria tersebut yang melihat cara berjalan Maya, tertati-tati dan sangat kesulitan, tidak jadi menjalankan motornya untuk meninggalkan gang tersebut.^^^

Dia mematikan mesin lalu mengarahkan motornya masuk ke arah gang. Dia mengikuti Maya sambil mendorong motornya pelan dengan kaki, tanpa turun dari motor. Dia hanya memastikan tidak terjadi sesuatu dengan Maya.

...~••Dia teringat pesan Kakeknya, jika menolong orang yang kesulitan, jangan tanggung. Nanti seperti nasi yang dimasak tidak matang. Tidak enak untuk dimakan••~...

Maya yang sedang konsentrasi pada kaki sakitnya, tidak menyadari ada yang mengikutinya. Dia melihat dan terus menjaga langkahnya, hingga tidak menyadari sedang diikuti. Ketika dekat satu rumah, Maya ke kanan lalu merangkak naik tangga besi.

Pria yang sedang mengikutinya jadi terkejut, saat melihat ujung tangga tersebut ada di atas rumah berlantai dua.

'Sangat mudah bagi orang yang sehat untuk naik tangga tersebut. Tetapi tidak untuk orang yang kakinya sedang bengkak dan sakit seperti Maya.' Pria tersebut membatin.

Dia langsung memarkirkan motor dan menguncinya dengan cepat. Lalu berjalan cepat ke arah tangga dimana Maya sedang merangkak naik. Dia langsung menggendong Maya ala bridel lalu membawanya naik tangga.

Maya yang tidak siap dan sedang berusaha menahan sakit, sangat terkejut. "Jangan bergerak, kalau tidak mau kita salto ke bawa." Pria tersebut berkata cepat, karena merasa Maya mau berontak untuk melepaskan diri darinya.

Setelah tiba di ujung tangga, dia berjalan ke arah sebuah kursi bambu lalu mendudukan Maya di atas kursi tersebut. Dia meluruskan kaki Maya di atas kursi, agar tidak menggantung dan makin bengkak.

"Sangat keras kepala. Mau kakimu seperti kaki gajah?" Pria tersebut jadi emosi melihat Maya yang ngotot untuk tidak diantar, padahal kakinya sedang sakit.

Dia melepaskan helm dan memegangnya di tangan, lalu melihat Maya dengan kesal. "Ada apa?"  Tanyanya galak ke arah Maya yang sedang melihatnya dengan wajah yang tidak bisa ditebak. Dia mengira Maya akan protes atas tindakannya menggendong dia naik tangga.

Maya hanya menggeleng sambil menutup mulutnya dengan tangan sambil melihat pria tersebut dengan mata membesar.

"Kepalamu menggeleng, tapi ekspersimu mengatakan ada sesuatu. Apa? Mau minta aku kembalikan ke bawa lagi?" Tanya pria itu lagi, karena melihat Maya masih menutup mulut dengan tangan tanpa bersuara.

Maya kembali menggeleng, lalu melepaskan tangan dari mulutnya. "Rambutmu sangat bagus..." Ucap Maya tiba-tiba, membuat pria itu hampir tertawa.

"Ini yang dibilang, mengagumi rumput tetangga lebih hijau, padahal rumput di halamannya sendiri lebih hijau." Kata pria itu lalu menggelengkan kepalanya.

Pria itu tahu, rambut Maya yang sedang dikuncir juga indah dan terawat dengan baik, juga harum. Jadi dia mengatakan itu, untuk menyadarkan Maya.

Tapi bagi Maya, dia baru pernah lihat rambut pria gondrong yang sangat bersih dan mengkilap. Pasti terawat dengan baik. Tadi saat pakai helm tidak terlihat. Tapi setelah dia melepas helm, membuat Maya tertegun. Dia merasa rambutnya kalah indah dari pria tersebut.

"Ngga usah perhatikan rambutku. Kau tinggal dengan siapa di sini?" Tanya pria tersebut, serius.

Mendengar pertanyaan pria itu, Maya jadi ragu, lalu perhatikan sekeliling yang sepi.

"Ngga usah khawatir, aku tidak akan mengganggumu. Aku hanya mau tau, ada yang membantumu dalam kodisi kaki seperti itu." Ucap pria itu serius.

"Ooh, ngga papa... Ada ini." Maya berkata sambil mengeluarkan ponsel dari dalam tas kecil yang masih selempang di bahunya dan menunjukan ke arah pria tersebut.

"Ok. Kau bisa sendiri ke dalam?" Tanya pria itu sambil menunjuk ke arah pintu satu-satunya ke ruangan yang ada di situ.

"Iya, bisa. Aku mau duduk sebentar." Maya berkata sambil mengangkat tangan, membentuk tanda OK dengan jarinya.

"Kalau pesan sesuatu lewat ojol, ngga usah buka pintu. Minta letakan di situ saja. Jangan tunjukan kakimu sedang sakit." Pria itu mengingatkan lalu melipat rambutnya untuk memakai helm nya.

"Eeeh... Maaf, Mas. Sudah bantu aku, boleh tau namanya?" Tanya Maya, karena sangat bersyukur sudah dibantu oleh pria tersebut.

"Untuk apa tau namaku?" Pria itu tidak jadi memakai helm nya.

"Supaya kalau berdoa, bisa sebutin namanya. Sudah bantu aku dari tadi." Maya mengatakan alasan yang terlintas di pikirannya, karena dia sangat berterima kasih padanya.

Mendengar alasan Maya meminta namanya, pria itu jadi tersenyum dalam hati. 'Bisa saja punya alasan seperti itu.' Dia ngebantin.

"Philemon... Jangan coba-coba dipotong jadi Lemon atau Emon." Ucapnya dengan galak, tapi hatinya tersenyum saat mengingatkan Maya. Sebab ada teman yang suka memanggilnya demikian. Jadi dia mencegahnya terlebih dulu.

"Trima kasih... Aku Kamaya." Jawab Maya pelan, tapi hatinya tersenyum mengingat dia suka memotong nama teman-temannya dengan sesukanya. Apa lagi jika dia sedang kesal atau diganggu.

...~•••~...

...~●○♡○●~...

Terpopuler

Comments

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Stargirl✨

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Stargirl✨

Benar sekali, kecuali sampe itu atau ada tempat buat letakin kaki buat gak pegel tentunya

2023-10-29

4

🍁ɴᷠɪͥʟͤᴜᷝᴅͣ❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

🍁ɴᷠɪͥʟͤᴜᷝᴅͣ❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

ya ampun namamu philemon sungguh bikin aku ngakak 🤣🤣🤣 maya modus nanya nama , jangan sampai doa minta ketemu dia lagi yah😅😅

2023-08-28

3

𝓐𝔂⃝❥ᴄʜᷲᴏᷢᴄᷤᴏᷬʟᴀᴛᴇ🧸☘︎​᭄

𝓐𝔂⃝❥ᴄʜᷲᴏᷢᴄᷤᴏᷬʟᴀᴛᴇ🧸☘︎​᭄

astaga keongg 🤭,,,sepelan apa lh kamu bawa motor tuh smape keong bisa kalahin mas 🤭🤭

2023-08-28

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!