Blind Date With CEO

Blind Date With CEO

Kakek yang Pemaksa

Suasana di salah satu perusahaan besar di Indonesia yaitu Perusahaan Wijaya sangat sibuk belakangan ini, hal tersebut dikarenakan kami kedatangan CEO baru. CEO tersebut tadinya mengurusi cabang perusahaan kami yang terdapat di Amerika. Akan tetapi, CEO sebelumnya yaitu Danu Wijaya mendadak sakit dan harus dirawat di Rumah Sakit. Beliau digantikan oleh cucunya yang bernama Arga Satria Wijaya. Pergantian tersebut membuat seluruh karyawan kerja ekstra karena Arga langsung meminta laporan setiap divisi sehingga semua karyawan ikut sibuk untuk menyelesaikan laporan yang diminta oleh Arga.

Alena Prameswari merupakan karyawan bagian keuangan Perusahaan Wijaya, salah satu perusahaan yang besar di Indonesia. Tentunya sebagai salah satu staf keuangan dia juga ikut sibuk menyelesaikan laporan yang nantinya akan dipresentasikan oleh kepala bagiannya.

Tiba-tiba suara dering ponsel berbunyi, hal tersebut membuat Alena menghentikan pekerjaannya sebentar dan melihat siapa yang meneleponnya di jam-jam sibuk seperti ini. Ternyata Kakeknya meneleponnya, tidak ingin membuat kegaduhan dikarenakan dering ponselnya, Alena segera mengangkat telepon tersebut.

"Assalamualaikum," ucap Alena dengan setengah berbisik karena dia takut mengganggu rekan kerjanya.

"Waalaikumsalam, Alena kamu sedang apa? Sabtu nanti kamu sibuk tidak?" tanya Kakeknya.

"Ada apa, Kek? Alena sedang sibuk sekarang. Kalau tidak ada yang penting nanti saja ya Alena telepon kembali," jawab Alena kepada Kakeknya seraya ingin memutuskan komunikasi mereka.

"Tunggu-tunggu, jangan ditutup dulu! Dasar anak satu ini sangat tidak sabaran. Kakek ada permintaan kepadamu. Sabtu ini, kamu harus ikut Kencan Buta dengan cucu teman Kakek ya. Harus mau, tidak boleh tidak. Lagi pula sekarang kamu tidak mempunyai kekasih kan?" cecar sang Kakek.

"Apa? Kencan Buta?," pekik Alena ketika menerima telepon dari Kakeknya. Pekikan Alena tersebut menimbulkan

keributan yang mengganggu kerja rekan setimnya.

"Ssstttt Alena, pelan-pelan," ujar Vania mengingatkan.

Alena Prameswari terlihat kebingungan saat menerima telepon dari Kakeknya yang menginginkannya untuk melakukan kencan buta dengan cucu dari temannya. Zaman sekarang masih diminta kencan buta? Apalagi

dijodohkan oleh Kakeknya sendiri. Hal tersebut, membuatnya sangat gelisah karena permintaan Kakeknya tersebut.

"Iya Van, sorry sorry," sahut Alena sambil menundukkan kepala dan menangkupkan kedua tangannya.

"Alena tidak mau, Kek. Memangnya ini Zaman Siti Nurbaya dijodoh-jodohin terus diminta kencan segala," tolak

Alena.

"Pokoknya kamu harus datang ke kencan itu Alena. Kakek bisa menjamin orang yang menjadi teman kencan butamu itu adalah orang yang berkualitas dan cocok menjadi cucu menantu Kakek," ujar Kakek tetap memaksa Alena.

"Tapi Kek," sanggah Alena.

"Tidak ada tapi-tapian Alena. Kakek itu sudah lama ingin menimang cucu. Bagaimana bisa menimang cucu kalau kamu kekasih saja tidak punya apalagi menuju jenjang selanjutnya sampai ke pernikahan. Kamu harus menyempatkan waktumu untuk melakukan kencan ini karena Kakek sudah berjanji pada teman Kakek," cerocos Kakeknya Alena.

"Ya sudahlah. Lihat saja nanti ya, Kek," jawab Alena yang kemudian buru-buru memutuskan komunikasi mereka. Masih terdengar ocehan dari Kakeknya namun Alena tidak memperdulikannya karena pekerjaannya benar-benar menumpuk.

"Aduh, pikiranku tambah pusing jadinya," celoteh Alena sambil menatap layar monitor komputernya.

"Kenapa sih, Len?" ujar Vania, sahabat baik Alena dari semenjak kuliah.

"Kakekku memaksaku untuk datang kencan buta, aku dijodohin sama Kakekku," jawabku sambil memasang wajah cemberut.

"Hush.. Kalau ingin mengobrol nanti saja. Kalian mengganggu konsentrasiku," tegur rekan satu divisiku yang bernama Candra.

"Iya iya." sahutku dan Vania berbarengan.

****

Sementara itu, di sebuah rumah sakit di ruangan VIP berbaring seorang Kakek yang ditemani oleh cucunya. Pria  paruh baya tersebut bernama Danu Wijaya. Dia memiliki seorang cucu yang bernama Arga Satria Wijaya. Saat ini, Danu sedang dirawat di rumah sakit dikarenakan kelelahan. Danu masih mengelola perusahaan mereka Perusahaan Wijaya sedangkan cucu satu-satunya yang sangat irit bicara tersebut mengelola cabang perusahaan

mereka yang berada di Amerika. Sakitnya sang Kakek membuat pria lajang tersebut segera terbang ke Indonesia untuk menjenguk Kakeknya.

"Arga, tolonglah segera menikah ga! Kakek ingin segera memiliki cucu. Kakek punya janji dengan seorang teman untuk menjodohkan kamu dengan cucunya," lirih Kakek Danu sambil menatap cucunya dengan pandangan memohon.

"Arga tidak mau dijodoh-jodohkan, Kek," sahut Arga dengan muka datarnya.

"Kamu bisa mulai dengan berkencan dahulu dengannya. Jadi, kamu bisa mengenalnya lebih jauh," ujar Kakek Danu dengan mata yang berbinar.

Arga tampak berpikir sebentar kemudian dia menjawab pertanyaan dari Kakeknya. "Baiklah. Tapi aku tidak janji kencan ini akan mendapatkan hasil yang Kakek inginkan." ujar Arga.

"Iya, kamu tenang saja. Perempuan ini merupakan cucu dari teman Kakek. Kakek pernah ditolong olehnya semasa merintis perusahaan kita dulu. Oleh karena itu, Kakek berjanji untuk menjodohkan kamu dengan cucunya." kata Kakek Danu panjang lebar kepada Arga. Orang yang sedang diberikan penjelasan tetap saja memasang wajah datarnya, seakan tidak peduli dengan penuturan panjang Kakek Danu.

"Arga, kamu dengarkan penjelasan Kakek dong!" Tegur Kakek Danu.

"Iya Kek, aku mendengarnya,"  sahut Arga. "Memang nama perempuan itu siapa?" tambah Arga.

Pertanyaan tersebut membuat wajah Danu sumringah, dia mengira Arga sedikit tertarik dengan kencan buta yang telah direncanakan.

"Nama gadis itu Alena Prameswari, cantik bukan namanya pasti orangnya juga cantik," jawab Kakeknya.

"Hmmm," Arga hanya berdehem kecil saja dan itu membuat Danu sedikit kesal.

"Kamu itu, paling tidak tunjukkan sedikit ketertarikan Arga. Usia kamu itu sudah sepantasnya menjalin hubungan dengan lawan jenis dan menikah." Kakek Danu berceloteh menunjukkan kekesalannya.

"Iya Kek." Arga membalas celotehan Kakeknya dengan singkat.

"Kosongkan jadwal kamu, Arga. Sabtu ini kamu menemui Alena untuk kencan, jangan terlalu fokus pada karirmu saja tapi kehidupan percintaanmu diabaikan." Kakek Danu menatap Arga dengan kesal karena membalas celotehannya dengan sekenanya.

Arga yang sudah malas untuk membahas tentang kencan yang telah diatur sedemikian rupa oleh Kakeknya segera menduduki sofa yang tidak jauh dari ranjang tempat Kakek Danu berbaring. Saat mendengar bahwa pria yang berpenampilan selalu rapi tersebut sakit, Arga langsung terbang menuju Indonesia. Arga pikir sakit jantung Kakeknya kembali kambuh, ya Kakek Danu memiliki riwayat penyakit jantung. Oleh karena itu, Arga sangat mengkhawatirkan keadaan Kakeknya.

Arga melihat gelagat Kakek Danu masih akan berbicara panjang lebar segera memintanya untuk istirahat.

"Sudahlah kek, Kakek harus istirahat agar lekas pulih," ujar Arga ingin menghentikan pembicaraan mereka.

"Baiklah, tapi kamu harus berjanji ya Arga. Kamu harus datang ke kencan buta yang telah kakek persiapkan," desak

Kakek Danu.

"Iya Kek. Nanti aku akan memberikan perintah kepada Adam untuk mengosongkan jadwalku." Arga yang mendengar desakan Kakek Danu hanya bisa menuruti keinginan Kakeknya. Adam merupakan sekretaris Arga sehingga semua jadwal Arga diatur oleh Adam.

"Janji loh, Arga," ucap Kakek Danu.

"Iya Kakek Pemaksa," balas Arga sembari menghubungi Adam dan memintanya untuk mengosongkan jadwalnya Hari Sabtu ini.

Terpopuler

Comments

andi_wathy

andi_wathy

hallo mampir kesini dulu ya Thor sambil tunggu updatenya Bianca Liam

2024-10-20

0

!M@m@#

!M@m@#

aku mapur thor/Ok/

2024-01-27

1

An nisaa Lestari

An nisaa Lestari

seru ceritanya. lanjut thor. 🥰🥰🥰

2023-10-29

1

lihat semua
Episodes
1 Kakek yang Pemaksa
2 Persiapan Kencan
3 Masa Lalu
4 Kencan Buta
5 Ternyata Dia CEOku
6 Lamaran
7 Lamaran 2
8 Kencan Kedua
9 Bertemu Kembali
10 Permintaan Kakek Danu
11 Sah!!!
12 Menginap
13 Tidur Bersama
14 Ajakan Makan Siang
15 Gosip
16 Simpanan CEO
17 Di mana Alena?
18 Menemukan Alena
19 Sakitnya Alena
20 Status Alena
21 Hukuman
22 Pemecatan
23 Dijenguk Mama Mertua
24 Perintah Arga
25 Bertemu Alena
26 Kesalahpahaman
27 Tidak Mengubah Apa pun
28 Siapakah wanita itu?
29 Mantan Kekasih Arga
30 Apakah Kamu Cemburu?
31 Malam Syahdu
32 Candu
33 Skandal
34 Tak Perlu Ikut Campur
35 Publikasi
36 Karya Baru Author Miss Yune
37 Ternyata Alena
38 Ulat Bulu
39 Hampir Kehilangan
40 Meminta Maaf
41 Kabar Baik
42 Derita Silvia
43 Pernyataan Arga
44 Alena Ngidam
45 Tujuh Bulanan
46 Baby A
47 Prolog Season 2 - Adam & Vania
48 Vania Larasati
49 Tolong Aku!
50 Bertanggung Jawab
51 Mengantar Vania
52 Bertemu Calon Mertua
53 Harus Menikah
54 Alena yang penasaran
55 Vania Shock
56 Menjenguk Baby A
57 Adam Berubah
58 Melihat Adam
59 Tidak Bisa Memilih
60 Permintaan Clara
61 Selamat Tinggal
62 Penyesalan Adam
63 Kehilangan
64 Kekecewaan Gio
65 Tidak Peduli
66 Kesedihan Vania
67 Permintaan Clara
68 Clara Menyerah
69 Cerita Vania
70 Vania Pergi
71 Adam Sakit
72 Menemukan Vania
73 Akhir Bahagia (TAMAT)
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Kakek yang Pemaksa
2
Persiapan Kencan
3
Masa Lalu
4
Kencan Buta
5
Ternyata Dia CEOku
6
Lamaran
7
Lamaran 2
8
Kencan Kedua
9
Bertemu Kembali
10
Permintaan Kakek Danu
11
Sah!!!
12
Menginap
13
Tidur Bersama
14
Ajakan Makan Siang
15
Gosip
16
Simpanan CEO
17
Di mana Alena?
18
Menemukan Alena
19
Sakitnya Alena
20
Status Alena
21
Hukuman
22
Pemecatan
23
Dijenguk Mama Mertua
24
Perintah Arga
25
Bertemu Alena
26
Kesalahpahaman
27
Tidak Mengubah Apa pun
28
Siapakah wanita itu?
29
Mantan Kekasih Arga
30
Apakah Kamu Cemburu?
31
Malam Syahdu
32
Candu
33
Skandal
34
Tak Perlu Ikut Campur
35
Publikasi
36
Karya Baru Author Miss Yune
37
Ternyata Alena
38
Ulat Bulu
39
Hampir Kehilangan
40
Meminta Maaf
41
Kabar Baik
42
Derita Silvia
43
Pernyataan Arga
44
Alena Ngidam
45
Tujuh Bulanan
46
Baby A
47
Prolog Season 2 - Adam & Vania
48
Vania Larasati
49
Tolong Aku!
50
Bertanggung Jawab
51
Mengantar Vania
52
Bertemu Calon Mertua
53
Harus Menikah
54
Alena yang penasaran
55
Vania Shock
56
Menjenguk Baby A
57
Adam Berubah
58
Melihat Adam
59
Tidak Bisa Memilih
60
Permintaan Clara
61
Selamat Tinggal
62
Penyesalan Adam
63
Kehilangan
64
Kekecewaan Gio
65
Tidak Peduli
66
Kesedihan Vania
67
Permintaan Clara
68
Clara Menyerah
69
Cerita Vania
70
Vania Pergi
71
Adam Sakit
72
Menemukan Vania
73
Akhir Bahagia (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!