Sakitnya Alena

Arga menuju rumah sakit yang terdekat dengan perusahaan, dia menuju ke Rumah Sakit Cahaya Internasional. Terlihat suasana di Rumah Sakit Cahaya Internasional sangat tenang karena saat ini sudah larut malam dan tidak banyak pasien di rumah sakit tersebut. Arga datang sambil menggendong Alena ala bridal style menuju ruang Instalasi Gawat Darurat. Sesampainya di sana, dia langsung berteriak meminta tolong petugas kesehatan yang berada di rumah sakit.

"Dokter, Suster. Tolong istri saya!" Arga berteriak sambil menggendong Alena. Petugas yang berada di sana dengan sigap meminta Arga untuk menurunkan gendongannya di tempat tidur yang tersedia di IGD. Alena diperiksa dahulu oleh dokter yang berada di UGD.

Vania yang tadi mendengar kata istri dari Arga tercengang. "Apakah Alena adalah istri dari Tuan Arga?" batin Vania yang masih mencemaskan keadaan Alena yang terlihat sangat lemah tersebut. Pikiran tersebut teralihkan oleh dokter yang telah selesai memeriksa Alena.

"Bagaimana keadaan istri saya, dokter?" Masih dengan nada cemas Arga bertanya kepada dokter.

"Istri Anda demam dan di beberapa bagian tubuhnya terdapat luka memar sebaiknya istri Anda di rawat dahulu." Dokter tersebut memberikan pernyataan tersebut sambil menatap Arga.

"Baiklah dokter," ucap Arga. Adam yang mendengar perkataan dokter tersebut langsung mengurus kepindahan Alena untuk diberikan ruang perawatan.

"Anda suaminya?" Ditanya seperti itu, Arga menganggukkan kepala.

"Sebaiknya jaga istri Anda dengan baik, memar tersebut menurut perkiraan saya merupakan tindak kekerasan. Saya perkirakan dibagian perutnya, beberapa kali dilakukan tindakan kekerasan seperti tendangan juga dibagian punggungnya." Diberitahukan hal tersebut, Arga mengepalkan tangannya. Berani-beraninya kedua wanita tersebut melakukan hal ini pada Alena.

"Baiklah, kalau begitu saya permisi dulu, pak," ujar Dokter tersebut yang kemudian meninggalkan Arga.

Vania yang berada di dekat hanya bisa mencerna hal yang kemungkinan terjadi pada Alena. Lalu, pemikirannya yang selama ini dia pikir Alena merupakan simpanan dari Arga ternyata salah. Ternyata Alena adalah istri dari Arga. Rasa bersalah menyeruak di dadanya, tubuhnya sedikit bergetar. Getaran kecil itu menjadi isakan tangis melihat kondisi sahabatnya tersebut.

Arga yang melihat hal tersebut hanya terdiam saja. Dia masih meredakan emosinya melihat keadaan Alena seperti ini. Seharusnya tadi, dia tidak memberikan izin kepada Alena maka istrinya tersebut tidak akan mengalami hal buruk seperti ini.

Tidak berapa lama kemudian, perawat datang dan mengatakan kalau kamar rawat sudah siap. Alena diletakkan di ruangan VVIP. Vania dan Adam masih mengikuti Alena sampai ke ruang perawatan yang tentunya didampingi oleh Arga.

Dering telepon mengganggu ponsel Vania, dia melihat nama yang menghubunginya dan segera mengangkatnya. Vania keluar ruangan terlebih dahulu saat mengangkat panggilan dari ponselnya yang ternyata dari Mamanya.

"Hallo, ma," ucap Vania.

"Vania, kamu dari mana saja. Bukankah katamu tadi sudah akan pulang. Mengapa belum sampai juga?" cecar Mama Vania kepada anak gadisnya ini.

"Vania menjenguk Alena dahulu di rumah sakit ma. Alena sakit dan harus di rawat," jelas Vania agar mamanya tidak mengkhawatirkannya.

"Ya ampun, Alena sakit apa?" tanya Mama Vania dengan penuh ke khawatiran. Alena sering kali berkunjung ke rumah Vania oleh karena itu Mama Vania sangat akrab dengannya.

"Ceritanya panjang ma, nanti aku beritahukan saat sudah di rumah." kata Vania yang masih bersedih dengan kondisi Alena.

"Baiklah nanti kamu harus cerita dengan mama. Malam ini kamu pulang atau menunggu Alena di rumah sakit?" Mama Vania bertanya karena mungkin Vania ingin menjaga Alena yang sedang sakit.

"Nanti aku akan pulang, sudah ada yang menjaga Alena di rumah sakit," jawab Vania yang tampak berpikir sebentar.

"Baiklah, Mama tunggu ya. Nanti menyetirnya harus hati-hati," pesan mama Vania yang juga mengakhiri panggilan telepon tersebut.

Selesai dengan panggilan teleponnya. Vania duduk di kursi yang berada di luar ruangan Alena. Vania memikirkan sejenak kejadian yang menimpa Alena dia teringat dengan kejadian saat di cafe.

"Intan, Anggi kok kalian hanya berdua? Alena mana?" Vania melihat di sisi kanan dan kiri serta belakang kedua wanita tersebut namun nihil, tidak ada Alena yang seharusnya ikut dengan kedua orang tersebut.

"Kami tadi menunggunya ,tetapi Alena tidak muncul juga sehabis dari toilet. Saat kami lihat Anggi tidak ada di toilet jadi kami berkesimpulan dia tidak jadi ikut. Iya kan, Intan?" Anggi mengatakan hal tersebut dengan lancar.

"I.. iya be.. benar," jawab Intan yang sedikit terbata-bata. Vania mengerutkan dahinya mendengar jawaban dari Intan.

"Kamu yakin? Tadi Alena bilang akan ikut acara ini. Dia antusias dengan acara ulang tahunmu Intan." Terdengar kecurigaan dari nada bicara Vania.

"Ya sudahlah. Tidak usah dipikirkan. Kamu juga tahu kan dia itu siapa? Paling juga dia sudah dijemput oleh Tuan Arga," ucap Anggi yang membimbing Intan untuk duduk.

"Tapi kan, Nggi..." Vania masih ingin berkata namun dipotong oleh Anggi.

"Udah deh, Van jangan ngerusak suasana. Lagian kenapa kamu ga duluan mengajak Alena semobil denganmu. Sekarang, orangnya tidak ada malah bertanya kepada kami." Anggi mengatakan hal tersebut dengan sedikit kesal.

"Ya sudahlah." Akhirnya Vania mengalah dan memilih untuk menikmati suasana. Nanti, dia akan menghubungi Alena saja setelah acara ini.

Vania yang masih memikirkan kejadian saat di cafe dikagetkan oleh perkataan seorang pria yang keluar dari ruang rawat Alena dan menghampirinya.

"Nona Vania, ada yang ingin saya tanyakan kepada Anda," ujar pria yang tampan sambil duduk di samping Vania.

"Iya, apa yang ingin bapak tanyakan, Pak?" tanya Vania.

"Bapak? Saya tidak setua itu Nona. Panggil saja saya Adam," ucap Adam.

"Baiklah, kalau begitu panggil saja saya, Vania," ujar Vania.

"Baiklah. Yang ingin saya tanyakan adalah kedua orang yang ada di video ini. Tentu saya tidak begitu mengenali staff yang berada di perusahaan. Namun, sepertinya mereka berasal dari staff finance mungkin anda mengenali kedua orang ini." Adam memperlihatkan video dua orang yang sedang keluar dari pintu toilet dengan tergesa-gesa.

Vania mengamati video tersebut dari awal saat Alena masuk yang kemudian disusul oleh Anggi dan Intan. Namun, hanya kedua orang tersebut yang keluar, Alena belum keluar lagi dari toilet. Melihat hal tersebut kening Vania berkerut.

"Apa maksud Anda, Anggi dan Intan adalah orang yang menyebabkan kondisi Alena seperti ini?" tanya Vania yang masih tidak percaya melihat rekaman video tersebut.

"Perkiraan saya seperti itu, Vania. Tidak ada lagi yang memasuki toilet tersebut selain mereka berdua. Nona Alena juga tidak keluar dari toilet tersebut." Dengan tenang Adam menjelaskan dugaannya terkait kekerasan yang dialami oleh Alena. Vania terkejut mendengar penjelasan Adam, tetapi bisa mengendalikan dirinya kembali.

"Itu adalah Anggi dan Intan. Mereka adalah staff finance. Malam ini, kami sebenarnya ada acara makan-makan, Intan yang ada di video tersebut ulang tahun karena kami memang biasa seperti itu hanya sekedar untuk perayaan ulang tahun kecil-kecilan" Vania menjelaskan identitas kedua orang tersebut.

Mendengar perkataan dari Vania, Adam hanya menganggukkan kepalanya. Sudah jelas sekarang orang yang melakukan kekerasan kepada Alena bahkan dengan sengaja mengunci pintu toilet tersebut. Adam hendak berdiri ,namun dicegah oleh pertanyaan Vania.

"Tunggu, Apakah Alena adalah istri tuan Arga?" Pertanyaan dari Vania tersebut membuat pria berkaca mata tersebut melebarkan bola matanya. Adam pikir Vania telah mengetahui status Alena dan Arga. Namun, pertanyaan dari Alena tersebut menghempaskan keyakinannya.

Terpopuler

Comments

An nisaa Lestari

An nisaa Lestari

lanjut thor. hukum seberat2nya intan dan anggi. ga rela dia bebas2 aja.

2023-10-29

1

lihat semua
Episodes
1 Kakek yang Pemaksa
2 Persiapan Kencan
3 Masa Lalu
4 Kencan Buta
5 Ternyata Dia CEOku
6 Lamaran
7 Lamaran 2
8 Kencan Kedua
9 Bertemu Kembali
10 Permintaan Kakek Danu
11 Sah!!!
12 Menginap
13 Tidur Bersama
14 Ajakan Makan Siang
15 Gosip
16 Simpanan CEO
17 Di mana Alena?
18 Menemukan Alena
19 Sakitnya Alena
20 Status Alena
21 Hukuman
22 Pemecatan
23 Dijenguk Mama Mertua
24 Perintah Arga
25 Bertemu Alena
26 Kesalahpahaman
27 Tidak Mengubah Apa pun
28 Siapakah wanita itu?
29 Mantan Kekasih Arga
30 Apakah Kamu Cemburu?
31 Malam Syahdu
32 Candu
33 Skandal
34 Tak Perlu Ikut Campur
35 Publikasi
36 Karya Baru Author Miss Yune
37 Ternyata Alena
38 Ulat Bulu
39 Hampir Kehilangan
40 Meminta Maaf
41 Kabar Baik
42 Derita Silvia
43 Pernyataan Arga
44 Alena Ngidam
45 Tujuh Bulanan
46 Baby A
47 Prolog Season 2 - Adam & Vania
48 Vania Larasati
49 Tolong Aku!
50 Bertanggung Jawab
51 Mengantar Vania
52 Bertemu Calon Mertua
53 Harus Menikah
54 Alena yang penasaran
55 Vania Shock
56 Menjenguk Baby A
57 Adam Berubah
58 Melihat Adam
59 Tidak Bisa Memilih
60 Permintaan Clara
61 Selamat Tinggal
62 Penyesalan Adam
63 Kehilangan
64 Kekecewaan Gio
65 Tidak Peduli
66 Kesedihan Vania
67 Permintaan Clara
68 Clara Menyerah
69 Cerita Vania
70 Vania Pergi
71 Adam Sakit
72 Menemukan Vania
73 Akhir Bahagia (TAMAT)
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Kakek yang Pemaksa
2
Persiapan Kencan
3
Masa Lalu
4
Kencan Buta
5
Ternyata Dia CEOku
6
Lamaran
7
Lamaran 2
8
Kencan Kedua
9
Bertemu Kembali
10
Permintaan Kakek Danu
11
Sah!!!
12
Menginap
13
Tidur Bersama
14
Ajakan Makan Siang
15
Gosip
16
Simpanan CEO
17
Di mana Alena?
18
Menemukan Alena
19
Sakitnya Alena
20
Status Alena
21
Hukuman
22
Pemecatan
23
Dijenguk Mama Mertua
24
Perintah Arga
25
Bertemu Alena
26
Kesalahpahaman
27
Tidak Mengubah Apa pun
28
Siapakah wanita itu?
29
Mantan Kekasih Arga
30
Apakah Kamu Cemburu?
31
Malam Syahdu
32
Candu
33
Skandal
34
Tak Perlu Ikut Campur
35
Publikasi
36
Karya Baru Author Miss Yune
37
Ternyata Alena
38
Ulat Bulu
39
Hampir Kehilangan
40
Meminta Maaf
41
Kabar Baik
42
Derita Silvia
43
Pernyataan Arga
44
Alena Ngidam
45
Tujuh Bulanan
46
Baby A
47
Prolog Season 2 - Adam & Vania
48
Vania Larasati
49
Tolong Aku!
50
Bertanggung Jawab
51
Mengantar Vania
52
Bertemu Calon Mertua
53
Harus Menikah
54
Alena yang penasaran
55
Vania Shock
56
Menjenguk Baby A
57
Adam Berubah
58
Melihat Adam
59
Tidak Bisa Memilih
60
Permintaan Clara
61
Selamat Tinggal
62
Penyesalan Adam
63
Kehilangan
64
Kekecewaan Gio
65
Tidak Peduli
66
Kesedihan Vania
67
Permintaan Clara
68
Clara Menyerah
69
Cerita Vania
70
Vania Pergi
71
Adam Sakit
72
Menemukan Vania
73
Akhir Bahagia (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!