Lamaran 2

Alena yang kini menjadi perhatian semua orang menjadi berdebar tidak karuan. Alena menghela napasnya sejenak sebelum menjawab pertanyaan yang diajukan.

"Saya…"

Arga menatap Alena dengan intens saat Alena hendak menjawab pertanyaan dari Paman Arga yaitu Arkayudha. Alena yang ditatap seperti itu meneguk ludahnya sendiri. Dengan perasaan berdebar Alena mengeluarkan suaranya.

"Bismillahirahmanirahim. Saya terima lamaran dari Arga." Alena memberikan jawaban yang membuat semua orang bernapas lega.

"Alhamdulillah, baik karena lamarannya diterima sekarang saatnya penyematan cincin sebagai tanda pertunangan antara Arga dan Alena." Paman Arka mengarahkan Arga dan Alena untuk berdiri.

Alena dan Arga dengan perlahan menuju ke arah Paman Arka. Arga mengeluarkan cincin dari kotak cincin beludru berwarna merah dengan berbentuk hati. Cincin tersebut telah disiapkan oleh Arga. Arga menyematkannya di jari manis Alena yang serasa terhipnotis dengan keadaan ini. Cincin tersebut sangatlah pas di jari Alena. Alena terpana melihat cincin tersebut, bahkan untuk cincin saja Alena tidak memilih dan langsung menerima saja cincin yang telah disiapkan oleh Arga. Terlintas rasa kesal Alena saat melihat cincin tersebut. Akan tetapi, perasaan kesal tersebut sirna karena cincin tersebut sangat manis, sederhana namun sangat elegan dengan satu mata berlian ditengahnya. Alena sangat menyukai cincin pertunangannya.

Tepukan tangan terdengar dari kedua keluarga menyadarkan Alena dari lamunannya.

"Jangan melamun," ujar Arga sambil kembali ke tempat duduknya. Alena pun turut kembali ke tempat duduk yang disediakan.

Selepas acara lamaran, diadakan acara makan-makan sekaligus untuk lebih mendekatkan dua keluarga tersebut. Semuanya terlihat menikmati hidangan yang telah disediakan oleh tuan rumah.

Leona yang merupakan Mommy Arga menghampiri Alena terlebih dahulu.

"Terima kasih Alena, kamu mau menerima lamaran dari Arga. Mommy harap kamu bisa bersabar karena Arga orang yang sangat sulit untuk ditebak. Mommy saja kadang heran dengan sikap Arga." Mommy Leona memulai pembicaraan dengan Alena sambil menggenggam tangan Alena.

"Iya Tante." jawab Alena dengan tersenyum.

"Kok Tante, panggil Mommy aja seperti Arga," ralat Mommy Leona.

"Baik Mommy." Alena mengatakan hal tersebut sambil tersenyum canggung.

"Aduh, gadis yang manis sekali, saya sudah lama ingin mempunyai anak perempuan. Semenjak Daddynya Arga meninggal saya sangat kesepian di rumah, Arga jarang sekali menengok saya. Kalau ada kamu kan bisa diajak ngobrol nantinya." Mommy Leona kembali berkata sambil mencubit gemas pipi Alena. Pembawaan Mommy Leona yang sangat supel membuat mereka tidak canggung lagi.

"Ah, sama saja Bu. Alena ini juga jarang pulang ke rumah dia lebih senang di apartemennya karena jaraknya lebih dekat dengan kantornya." Mama Amira yang sedari tadi memerhatikan percakapan mereka menjawab perkataan Mommy Leona.

"Mama, tapi kan Alena sering pulang juga ke rumah." Alena mengatakan hal tersebut dengan nada manja sehingga mengundang tawa dari Mommy Leona dan Mama Amira.

"Ya sudah, yang penting nanti kalau sudah menikah dengan Arga kamu harus sering menengok Mommy ya." ujar Mommy Leona. Mommy Leona yang menerima Alena dengan hangat tentu saja memberikan rasa hangat bagi Alena dan keluarganya. Tentunya hal ini sangat penting untuk membina sebuah keluarga nantinya.

"Kemari Alena," pinta Kakek Danu. Kakek Aditya berada disebelah Kakek Danu, sebelumnya mereka berbincang singkat. Alena yang merasa namanya disebut menghampiri Kakek Danu.

"Terima kasih telah menerima lamaran dari Arga. Arga adalah orang yang sangat cuek tetapi dilain sisi dia merupakan orang yang perhatian. Kamu harus sabar menghadapinya ya." Alena sedikit tahu dari cerita Kakek Aditya bahwa Kakek Danu sedang sakit-sakitan karena kelelahan memimpin perusahaan hanya mengganguk ketika diberikan nasihat olehnya.

Arga yang mendengarnya hanya terdiam dan menatap Alena dengan tajam. Alena yang sadar ditatap oleh Arga segera mengalihkan pandangan matanya ke arah lain. Alena yang merasa jengah akhirnya pamit kepada kedua kakek yang masih sibuk berbicara itu untuk pergi ke toilet. Arga yang mendengar Alena ingin pergi segera mengikuti Alena.

"Kenapa sih kamu mengikutiku?" tanya Alena kesal karena merasa diikuti oleh Arga.

"Aku ingin kita berdua berbicara terlebih dahulu. Sebelum kita melanjutkan pertunangan ini lebih jauh." Arga menarik Alena dengan pelan agar mereka berdua menuju taman yang berada di belakang rumah Alena.

"Jadi, apa yang ingin kamu bicarakan?" Alena memulai pertanyaan kepada Arga.

"Aku tahu kamu tidak menginginkan pertunangan ini kan? Kamu pasti hanya terpaksa mengikuti acara lamaran ini agar semua orang bahagia." Arga memulai pembicaraan mereka dengan mimik yang sangat serius.

"Ya, lalu apa maumu?" Lagi-lagi Alena bertanya dengan bingung.

"Kita jalankan saja pertunangan ini bahkan kalau pun sampai ke jenjang pernikahan kita harus melanjutkannya. Akan tetapi, tidak boleh ikut campur kepada urusan pribadi masing-masing. Kamu boleh melakukan apapun yang kau mau, bahkan bekerja sekalipun aku tidak akan melarangnya. Aku tahu kamu bekerja di perusahaanku." Arga menjelaskan perkataannya yang menurut Alena merupakan kata terpanjang dari seorang Arga.

"Baiklah kalau itu maumu." Alena menerima usulan dari Arga.

"Akan tetapi, aku tidak ingin kamu menjalin hubungan dengan orang lain selama kita masih berstatus tunangan ataupun nanti kita menikah. Begitupula denganku, aku tidak akan berhubungan dengan wanita manapun selama kita masih mempunyai hubungan." Arga melanjutkan perkataannya.

"Ya aku pun setuju dengan hal tersebut. Kalau perlu kita buat saja kontrak pernikahan setelah kita resmi menikah nanti." usul Alena yang tampak sedang berpikir.

"Baiklah nanti akan aku pikirkan terlebih dahulu tentang kontrak pernikahan, aku tidak ingin membuat hal ini terkesan begitu rumit." Arga nampak berpikir terlebih dahulu karena ada hal yang ditakutkan olehnya. Kakeknya merupakan orang yang sangat teliti, apabila dia tahu Arga dan Alena memiliki kontrak pernikahan bisa-bisa Kakeknya mendapat serangan jantung saking marahnya.

"Ya terserah kamu saja, aku hanya mengusulkan kepadamu. Lalu, tentang hubungan kita apakah boleh terekspos di perusahaan? Mengingat kamu adalah CEO dan aku hanya karyawan biasa. Keluarga kita tentunya tidak keberatan tetapi aku tidak tahu orang di luar." Alena akhirnya menceritakan kekhawatirannya sejak tadi karena hal ini terus saja mengganjal dipikirannya. Keluarga Arga memang menerimanya dengan baik apalagi Mama Arga terlihat sangat menyukai Arga, tetapi kita tidak tahu dengan orang diluar sana.

"Kalau kau siap dengan konsekuensinya tentu saja aku tidak keberatan dengan tereksposnya hubungan kita." Arga menjawab pertanyaan Alena dengan santai.

"Aku hanya meragukan sesuatu, takutnya aku diperlakukan dengan spesial. Aku tidak suka hal tersebut." kata Alena. Alena sangat menyukai teman-teman kerjanya terutama Vania. Vania merupakan sahabatnya, nanti kalau sahabatnya tahu kalau Arga adalah tunangannya, Alena sangat takut sikap Vania berubah terhadapnya.

"Baiklah, sementara ini kita sembunyikan saja dulu pertunangan kita. Kalau kau masih meragukan sesuatu." Arga akhirnya mengakhiri pembicaraan mereka berdua dan sepakat akan membicarakan hal tersebut di kemudian hari. Akhirnya, acara lamaran Arga dan Alena berjalan dengan lancar dan mereka resmi bertunangan.

Terpopuler

Comments

An nisaa Lestari

An nisaa Lestari

lanjut thor🥰🥰

2023-10-29

0

Yanik Indriwati

Yanik Indriwati

lanjut kak

2023-08-19

1

lihat semua
Episodes
1 Kakek yang Pemaksa
2 Persiapan Kencan
3 Masa Lalu
4 Kencan Buta
5 Ternyata Dia CEOku
6 Lamaran
7 Lamaran 2
8 Kencan Kedua
9 Bertemu Kembali
10 Permintaan Kakek Danu
11 Sah!!!
12 Menginap
13 Tidur Bersama
14 Ajakan Makan Siang
15 Gosip
16 Simpanan CEO
17 Di mana Alena?
18 Menemukan Alena
19 Sakitnya Alena
20 Status Alena
21 Hukuman
22 Pemecatan
23 Dijenguk Mama Mertua
24 Perintah Arga
25 Bertemu Alena
26 Kesalahpahaman
27 Tidak Mengubah Apa pun
28 Siapakah wanita itu?
29 Mantan Kekasih Arga
30 Apakah Kamu Cemburu?
31 Malam Syahdu
32 Candu
33 Skandal
34 Tak Perlu Ikut Campur
35 Publikasi
36 Karya Baru Author Miss Yune
37 Ternyata Alena
38 Ulat Bulu
39 Hampir Kehilangan
40 Meminta Maaf
41 Kabar Baik
42 Derita Silvia
43 Pernyataan Arga
44 Alena Ngidam
45 Tujuh Bulanan
46 Baby A
47 Prolog Season 2 - Adam & Vania
48 Vania Larasati
49 Tolong Aku!
50 Bertanggung Jawab
51 Mengantar Vania
52 Bertemu Calon Mertua
53 Harus Menikah
54 Alena yang penasaran
55 Vania Shock
56 Menjenguk Baby A
57 Adam Berubah
58 Melihat Adam
59 Tidak Bisa Memilih
60 Permintaan Clara
61 Selamat Tinggal
62 Penyesalan Adam
63 Kehilangan
64 Kekecewaan Gio
65 Tidak Peduli
66 Kesedihan Vania
67 Permintaan Clara
68 Clara Menyerah
69 Cerita Vania
70 Vania Pergi
71 Adam Sakit
72 Menemukan Vania
73 Akhir Bahagia (TAMAT)
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Kakek yang Pemaksa
2
Persiapan Kencan
3
Masa Lalu
4
Kencan Buta
5
Ternyata Dia CEOku
6
Lamaran
7
Lamaran 2
8
Kencan Kedua
9
Bertemu Kembali
10
Permintaan Kakek Danu
11
Sah!!!
12
Menginap
13
Tidur Bersama
14
Ajakan Makan Siang
15
Gosip
16
Simpanan CEO
17
Di mana Alena?
18
Menemukan Alena
19
Sakitnya Alena
20
Status Alena
21
Hukuman
22
Pemecatan
23
Dijenguk Mama Mertua
24
Perintah Arga
25
Bertemu Alena
26
Kesalahpahaman
27
Tidak Mengubah Apa pun
28
Siapakah wanita itu?
29
Mantan Kekasih Arga
30
Apakah Kamu Cemburu?
31
Malam Syahdu
32
Candu
33
Skandal
34
Tak Perlu Ikut Campur
35
Publikasi
36
Karya Baru Author Miss Yune
37
Ternyata Alena
38
Ulat Bulu
39
Hampir Kehilangan
40
Meminta Maaf
41
Kabar Baik
42
Derita Silvia
43
Pernyataan Arga
44
Alena Ngidam
45
Tujuh Bulanan
46
Baby A
47
Prolog Season 2 - Adam & Vania
48
Vania Larasati
49
Tolong Aku!
50
Bertanggung Jawab
51
Mengantar Vania
52
Bertemu Calon Mertua
53
Harus Menikah
54
Alena yang penasaran
55
Vania Shock
56
Menjenguk Baby A
57
Adam Berubah
58
Melihat Adam
59
Tidak Bisa Memilih
60
Permintaan Clara
61
Selamat Tinggal
62
Penyesalan Adam
63
Kehilangan
64
Kekecewaan Gio
65
Tidak Peduli
66
Kesedihan Vania
67
Permintaan Clara
68
Clara Menyerah
69
Cerita Vania
70
Vania Pergi
71
Adam Sakit
72
Menemukan Vania
73
Akhir Bahagia (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!