Simpanan CEO

Alena menatap nanar kepergian Vania. Dia mengingat lagi perkataan Vania yang menggantung.

Apa mungkin Vania tahu bahwa dua minggu terakhir ini aku makan siang bersama Arga? Tetapi, mana mungkin dia tahu aku selalu berhati-hati kalau ingin ke ruangan Arga.

Pikiran berkecamuk dalam diri Alena, kesedihan juga terasa karena perkataan Vania yang bernada cukup ketus untuk didengar. Menghela napasnya, Alena segera menuju ke ruangan Arga.

Hubungan Alena dan Arga masih tahap pengenalan, seperti tidak ada hambatan ataupun halangan. Mereka sudah mengenal cukup baik satu sama lain. Keduanya masih tinggal di Mansion keluarga Wijaya, sehingga berjalan dengan seiringnya waktu mereka menjadi semakin dekat.

Tanpa terasa, Alena telah sampai di ruangan Arga. Arga yang melihat Alena datang segera menghentikan kegiatannya yang sedang membaca laporan. Kening Arga berkerut melihat wajar Alena yang murung.

"Ada masalah apa?" Arga mengusap pelan pipi Alena yang sudah berdiri di sampingnya. Alena seketika terkejut, Arga seringkali memang menggunakan sentuhan-sentuhan halus padanya. Tanpa dia tahu, hal tersebut berefek kepada Alena. Alena yang ditanya hanya terdiam tidak menjawab pertanyaan Arga.

"Kamu tidak mau bercerita kepadaku?" tanya Arga lagi sambil membimbing Alena untuk duduk di sofa yang ada di ruangannya.

"Aku ingin makan siang bersama dengan Vania, dia sedikit berubah karena akhir-akhir ini aku terus bersamamu saat makan siang." Ragu-ragu Alena menjawab pertanyaan dari Arga.

Arga menghembuskan napasnya perlahan. Dia memindai istri yang ada dihadapannya saat ini. Sefrustasi itukah istrinya hanya karena sahabatnya. Ada rasa tidak suka yang muncul karena hal tersebut.

"Apa kamu sudah mengatakan pada Vania, tentang hubungan kita?" Alena menggeleng cepat.

"Seharusnya kamu memberitahukan hal tersebut terlebih dahulu. Aku khawatir dia akan salah paham mungkin. Dari pada dia tahu dari orang lain, lebih baik kamu berbicara terlebih dahulu kepadanya." Arga menjelaskan lagi kepada Alena.

Alena hanya menatap Arga dengan gamang. Masih saja khawatir jika mengatakan perihal hubungannya dengan CEO mereka yang telah menjadi suaminya itu.

"Apa kamu tidak apa-apa?" tanya Alena.

"Tidak. Aku bahkan lebih suka untuk mengumumkannya secepatnya. Namun, Mommy mau kita mengadakan resepsi terlebih dahulu bukan. Ya, diumumkan saat resepsi juga baik." Arga sebenarnya sudah sangat ingin memberitahukan perihal hubungannya dengan Alena kepada publik. Dia sudah tahu ada beberapa gosip sumbang yang menyebar di kantornya. Sebisa mungkin, Arga menutupinya dari Alena sehingga wanita tersebut tidak tahu bahwa dirinya telah menjadi bahan gosip seantero PT Wijaya.

"Aku masih tidak tahu harus memulai darimana. Nanti sajalah aku akan memberitahu pada Vania." Alena tersenyum lalu membuka bekal yang telah disiapkan. Mereka akhirnya menikmati makan siang mereka berdua.

***

Hari ini adalah weekend, Jumat sore ini diadakan acara makan-makan karena salah satu staff finance sedang berulang tahun. Dia adalah Intan. Vania yang menjadi dekat dengan Intan tentu saja ikut acara tersebut.

"Alena, nanti kamu ikut juga kan acara makan-makannya?" Intan bertanya kepada Alena yang sedang fokus pada komputernya.

"Iya. Nanti aku ikut," jawab Alena sambil tersenyum.

"Nanti, aku ikut di mobil kamu ya, Van? Aku tidak membawa mobil hari ini." Alena berkata pada Vania yang berada di sebelahnya.

"Aduh, bagaimana ya. Sudah penuh soalnya yang ingin ikut di mobilku." Vania menggaruk kepalanya singkat.

"Ya sudah nanti kamu ikut mobilku saja, Alena," usul Intan kepada Alena.

"Baiklah." Alena berkata pelan. Dia menatap Vania yang tidak ingin menatap balik mata Alena yang meminta jawaban. Menghembuskan napasnya, ya sudahlah mungkin Vania juga seperti sahabat-sahabatnya sebelumnya.

Vania telah terlebih dahulu pergi bersama yang lain. Alena menunggu untuk ikut di mobil Intan, dia menuju ke toilet terlebih dahulu.

"Tumben ya, si Alena mau ikut acara kita. Biasanya dia tidak ingin ikut kan?" Anggi yang sedang merapikan lipstiknya terdengar mengobrol dengan seseorang.

"Yah, itu juga karena Vania juga ikut mungkin," jawab Intan.

"Dia sih enak ya simpanan CEO. Jadi, bebas saja gitu." Anggi mengatakan hal tersebut dengan nada mencibir.

Apa maksudnya simpanan CEO? Alena yang mendengar perkataan mereka terkejut. Jadi, ternyata mereka menganggapku simpanan.

"Stttt. Belum tentu benar dia adalah simpanan CEO kita." Intan menepis perkataan Anggi tersebut.

"Ya tapi kan seperti makan siang juga kan dia di ruangan CEO. Kalau bukan simpanan CEO siapa coba? Saudaranya? Kan tidak mungkin." Anggi terus saja menyerocos. Intan yang mendengar hal tersebut hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Aku juga ingin menjadi simpanan CEO. Mana Tuan Arga itu tampan ya," celoteh Anggi.

"Ya, masalahnya Tuan Arga mau tidak sama kamu," balas Intan sambil tertawa.

Alena yang mendengar hal tersebut mengepalkan tangannya erat. Kesal sekali dia mendengar perkataan yang dilontarkan oleh Anggi.

Terpopuler

Comments

An nisaa Lestari

An nisaa Lestari

wah semakin seru nih. 😁😁

2023-10-29

1

lihat semua
Episodes
1 Kakek yang Pemaksa
2 Persiapan Kencan
3 Masa Lalu
4 Kencan Buta
5 Ternyata Dia CEOku
6 Lamaran
7 Lamaran 2
8 Kencan Kedua
9 Bertemu Kembali
10 Permintaan Kakek Danu
11 Sah!!!
12 Menginap
13 Tidur Bersama
14 Ajakan Makan Siang
15 Gosip
16 Simpanan CEO
17 Di mana Alena?
18 Menemukan Alena
19 Sakitnya Alena
20 Status Alena
21 Hukuman
22 Pemecatan
23 Dijenguk Mama Mertua
24 Perintah Arga
25 Bertemu Alena
26 Kesalahpahaman
27 Tidak Mengubah Apa pun
28 Siapakah wanita itu?
29 Mantan Kekasih Arga
30 Apakah Kamu Cemburu?
31 Malam Syahdu
32 Candu
33 Skandal
34 Tak Perlu Ikut Campur
35 Publikasi
36 Karya Baru Author Miss Yune
37 Ternyata Alena
38 Ulat Bulu
39 Hampir Kehilangan
40 Meminta Maaf
41 Kabar Baik
42 Derita Silvia
43 Pernyataan Arga
44 Alena Ngidam
45 Tujuh Bulanan
46 Baby A
47 Prolog Season 2 - Adam & Vania
48 Vania Larasati
49 Tolong Aku!
50 Bertanggung Jawab
51 Mengantar Vania
52 Bertemu Calon Mertua
53 Harus Menikah
54 Alena yang penasaran
55 Vania Shock
56 Menjenguk Baby A
57 Adam Berubah
58 Melihat Adam
59 Tidak Bisa Memilih
60 Permintaan Clara
61 Selamat Tinggal
62 Penyesalan Adam
63 Kehilangan
64 Kekecewaan Gio
65 Tidak Peduli
66 Kesedihan Vania
67 Permintaan Clara
68 Clara Menyerah
69 Cerita Vania
70 Vania Pergi
71 Adam Sakit
72 Menemukan Vania
73 Akhir Bahagia (TAMAT)
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Kakek yang Pemaksa
2
Persiapan Kencan
3
Masa Lalu
4
Kencan Buta
5
Ternyata Dia CEOku
6
Lamaran
7
Lamaran 2
8
Kencan Kedua
9
Bertemu Kembali
10
Permintaan Kakek Danu
11
Sah!!!
12
Menginap
13
Tidur Bersama
14
Ajakan Makan Siang
15
Gosip
16
Simpanan CEO
17
Di mana Alena?
18
Menemukan Alena
19
Sakitnya Alena
20
Status Alena
21
Hukuman
22
Pemecatan
23
Dijenguk Mama Mertua
24
Perintah Arga
25
Bertemu Alena
26
Kesalahpahaman
27
Tidak Mengubah Apa pun
28
Siapakah wanita itu?
29
Mantan Kekasih Arga
30
Apakah Kamu Cemburu?
31
Malam Syahdu
32
Candu
33
Skandal
34
Tak Perlu Ikut Campur
35
Publikasi
36
Karya Baru Author Miss Yune
37
Ternyata Alena
38
Ulat Bulu
39
Hampir Kehilangan
40
Meminta Maaf
41
Kabar Baik
42
Derita Silvia
43
Pernyataan Arga
44
Alena Ngidam
45
Tujuh Bulanan
46
Baby A
47
Prolog Season 2 - Adam & Vania
48
Vania Larasati
49
Tolong Aku!
50
Bertanggung Jawab
51
Mengantar Vania
52
Bertemu Calon Mertua
53
Harus Menikah
54
Alena yang penasaran
55
Vania Shock
56
Menjenguk Baby A
57
Adam Berubah
58
Melihat Adam
59
Tidak Bisa Memilih
60
Permintaan Clara
61
Selamat Tinggal
62
Penyesalan Adam
63
Kehilangan
64
Kekecewaan Gio
65
Tidak Peduli
66
Kesedihan Vania
67
Permintaan Clara
68
Clara Menyerah
69
Cerita Vania
70
Vania Pergi
71
Adam Sakit
72
Menemukan Vania
73
Akhir Bahagia (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!