Tidur Bersama

Arga yang melihat tingkah aneh dari Alena menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia menuju walk in closet untuk berpakaian. Arga mengenakan piyama biru laut untuk tidur malam ini.

Berbanding terbalik dengan Arga yang masih santai walau mereka berada dalam kamar yang sama. Alena yang wajahnya masih memerah bak kepiting rebus menetralkan dahulu kondisi jantungnya.

"Haduh, jantung ini benar-benar tidak dapat dikondisikan." Alena masih dapat merasakan detak jantungnya yang berdebar. Melihat dirinya di cermin, Alena menggeleng-gelengkan kepalanya dan menetralkan pacuan detak jantungnya. Setelah itu, dia segera bergegas untuk mandi.

Alena melihat paper bag yang terbawa olehnya karena dikagetkan oleh Arga. Penasaran dengan isinya, dia membuka paper bag tersebut perlahan. Ternyata, isinya adalah lingerie yang berwarna merah. Lingerie tersebut menerawang dan terbuka dibeberapa bagian yang tentu saja membuat pemakainya terlihat sangat sexy.

"Jadi, maksudnya aku diminta memakai lingerie ini?" Alena mengambil lingerie itu dan membayangkan dirinya memakainya. Dia bergidik, jika memakainya di depan Arga. Apa yang akan dipikirkan oleh Arga?

Haruskah aku memakainya? Berulang kali Alena berpikir seperti hal tersebut. Sambil berjalan mondar mandir di kamar mandi. Alena berpikir keras, hampir satu jam dia berada di kamar mandi. Arga yang berada di luar kamar mandi mengerutkan dahinya sambil melihat jam. Lama sekali, Alena belum keluar dari kamar mandi.

"Alena, kamu tidak apa-apa?" Arga mengetuk pintu kamar mandi sambil memanggil Alena. Alena yang berada di dalam malah semakin cemas.

Aku harus bagaimana? Apa yang harus aku lakukan? Masa aku memakai lingerie ini. Bisa-bisa aku dituduh menggodanya.

"Hmm, Arga kamu ada piyama tidak? Aku pinjam piyamamu Arga," tanya Alena dengan suara yang sedikit bergetar.

Dari luar Arga mendengar perkataan Alena, sambil mengerutkan dahinya dia berkata. "Bukannya, kamu tadi membawa paper bag dari Mommy. Mommy bilang itu bisa kamu kenakan."

"Tapi, Arga aku malu." Alena berkata pelan hampir berbisik di daun pintu.

"Sudah pakai saja. Apa yang membuat kamu malu sih?" Arga mengatakan hal tersebut dengan santai, sambil berlalu menuju tempat tidurnya.

Alena yang berada di kamar mandi masih bimbang. Dia menatap lingerie merah itu sambil mengeratkan bathrobe yang dipakainya saat ini.

"Ah, sudahlah. Aku pakai saja. Lagi pula Arga tidak tertarik juga kepadaku." Alena berpikir Arga yang cuek dan seperti kulkas dua pintu pasti tidak akan melirik Alena.

Alena mengenakan lingerie tersebut lalu melihat penampilannya di depan cermin. Melihat dirinya mengenakan lingerie, Alena malu sendiri. Mendadak Alena memakai bathrobe setelah lingerie tersebut. Alena membuka pintu kamar mandi dengan perlahan, dilihatnya Arga sedang berkutik dengan gawainya. Mungkin sedang memeriksa beberapa pekerjaannya.

Dasar workcaholic. Aku keluar saja dia tidak menoleh sedikitpun. Aduh apa sih yang aku pikirkan, masa malah ingin dilirik oleh Arga.

Arga yang merasa diperhatikan akhirnya menoleh dan menatap Alena.

"Kenapa kamu mengenakan bathrobe? Sudah buka bathrobenya!" Perkataan Arga tersebut seperti memerintahnya. Alena malah kian mempererat bathrobe yang digunakannya. Arga yang merasa tingkah Alena sangat aneh mendekatinya.

"Apa sih yang ada dibalik bathrobemu?" tanya Arga yang malah kian mendekat menuju tempat Alena berdiri. Alena yang merasa Arga semakin mendekat, memundurkan dirinya dan malah menyudut dipojok ruangan. Arga akhirnya mengukung tubuh Alena sambil memegang bathrobe Alena.

"Apa yang kau lakukan?" Alena bertanya dengan sedikit berteriak.

"Ya, aku penasaran apa yang kau kenakan." Terlihat senyum di wajah Arga, melihat hal tersebut Alena ingin pergi dan lepas dari kukungan Arga.

"Minggir, aku lelah. Aku mau tidur." Berusaha cuek, akhirnya Alena dapat lepas dari Arga. Arga hanya tersenyum melihat Alena merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Arga pun ingin beristirahat, dia mengikuti Alena untuk menuju tempat tidur.

"Hei, kamu jangan tidur di sini juga." Alena hendak mengusir Arga dan mencegahnya tidur di tempat tidur yang sama dengan dirinya.

"Lalu, Di mana aku harus tidur? Ini kan kamarku. Kalau kamu tidak suka kamu saja yang tidur di sofa." Nada ketus Arga terdengar di telinga Alena.

"Awas ya kalau kamu macam-macam. Aku tidak akan memaafkanmu," ancam Alena kepada Arga yang malah asik merebahkan tubuhnya di tempat tidur.

"Ya ampun. Kamu memakai lingerie di depanku pun aku tidak akan tertarik olehmu," balas Arga sambil melengos pelan..

Wah, dia menantangku rupanya. Baiklah kalau begitu aku ikuti permainanmu. Tidak akan tergoda katanya? Baguslah jadi aku bebas.

"Oh jadi gitu. Benar ya kamu tidak akan tergoda." Alena mengeluarkan seringainya sambil berdiri dan melepaskan bathrobenya. Dia menaruh bathrobe tersebut di kursi yang terdapat di sebelah nakas tempat tidurnya.

Arga yang melihat Alena menggunakan lingerie merah menegukkan ludahnya sendiri. Dia mengalihkan pandangannya seketika dan membuka gawainya kembali. Alena yang melihat hal tersebut juga cuek seraya membaringkan tubuhnya ke atas kasur. Alena membuat batas menggunakan sebuah guling di antara mereka. Melihat hal tersebut, Arga yang fokus memeriksa laporan yang masuk melalui surelnya teralihkan sebentar.

"Tidak perlu diberikan pembatas. Aku kan sudah bilang kepadamu. Aku tidak akan tertarik padamu." Arga mengatakan hal tersebut, namun pendangannya hanya terfokus pada gawainya. Dia tidak melirik sedikit pun kepada Alena.

Alena yang melihat Arga tidak tertarik padanya walau dia telah memakai lingerie yang benar-benar terbuka ini akhirnya dapat bernapas sedikit lega.

"Yah, aku berjaga-jaga saja. Takut kamu khilaf," celetuk Alena dengan santai.

Alena membaringkan tubuhnya dengan santai seraya memainkan juga ponselnya. Mengecek banyak sekali pesan terutama dari Vania yang menanyakan kabarnya. Pasalnya dia telah cuti selama seminggu dan hanya menjelaskan bahwa ada saudaranya yang sedang sakit. Perihal pernikahannya yang mendadak tidak diberitahukan kepada siapa pun kecuali keluarganya. Tentu saja, Vania sangat khawatir dan penasaran siapakah saudara Alena yang sedang sakit? Vania cukup kenal beberapa saudara Alena termasuk Kakeknya. Alena mendadak pening karena bingung bagaimana menjelaskan hal ini kepada Vania.

Berbeda dengan Alena yang dengan santainya mengecek pesan yang masuk di ponselnya, Arga yang tadinya fokus memeriksa beberapa pekerjaan yang tertunda dikarenakan pernikahannya dengan Alena dan menunggu Kakek di rumah sakit terpecah fokusnya. Diam-diam Arga melirik Alena yang memakai lingerie. Bohong kalau Arga tidak tertarik pada Alena. Kulit putih bersih Alena terpampang nyata di depannya, namun Arga malah dengan percaya diri berkata tidak akan tertarik pada Alena.

"Ya sudah. Aku tidur duluan ya. Aku benar-benar lelah. Ingin segera istirahat. Ingat Arga, kamu tidak boleh melewati batas ini." Alena menunjuk ke guling yang menjadi pembatas keduanya.

"Iya, dasar bawel. Sudah sana tidur tidak perlu khawatir. Aku tidak akan khilaf dan tidak akan pula terjadi hal-hal yang diinginkan." Arga menjawab dengan santai. Jawaban tersebut membuat hati Alena sedikit tenang, dia memejamkan matanya lalu menuju alam mimpi. Tanpa menyadari, pria disampingnya yang begitu kesulitan menahan dirinya sendiri untuk menyentuh wanita yang tidur bersama dengannya malam ini.

Terpopuler

Comments

An nisaa Lestari

An nisaa Lestari

ah..ga sabar thor. lanjutkan..😅😅

2023-10-29

1

lihat semua
Episodes
1 Kakek yang Pemaksa
2 Persiapan Kencan
3 Masa Lalu
4 Kencan Buta
5 Ternyata Dia CEOku
6 Lamaran
7 Lamaran 2
8 Kencan Kedua
9 Bertemu Kembali
10 Permintaan Kakek Danu
11 Sah!!!
12 Menginap
13 Tidur Bersama
14 Ajakan Makan Siang
15 Gosip
16 Simpanan CEO
17 Di mana Alena?
18 Menemukan Alena
19 Sakitnya Alena
20 Status Alena
21 Hukuman
22 Pemecatan
23 Dijenguk Mama Mertua
24 Perintah Arga
25 Bertemu Alena
26 Kesalahpahaman
27 Tidak Mengubah Apa pun
28 Siapakah wanita itu?
29 Mantan Kekasih Arga
30 Apakah Kamu Cemburu?
31 Malam Syahdu
32 Candu
33 Skandal
34 Tak Perlu Ikut Campur
35 Publikasi
36 Karya Baru Author Miss Yune
37 Ternyata Alena
38 Ulat Bulu
39 Hampir Kehilangan
40 Meminta Maaf
41 Kabar Baik
42 Derita Silvia
43 Pernyataan Arga
44 Alena Ngidam
45 Tujuh Bulanan
46 Baby A
47 Prolog Season 2 - Adam & Vania
48 Vania Larasati
49 Tolong Aku!
50 Bertanggung Jawab
51 Mengantar Vania
52 Bertemu Calon Mertua
53 Harus Menikah
54 Alena yang penasaran
55 Vania Shock
56 Menjenguk Baby A
57 Adam Berubah
58 Melihat Adam
59 Tidak Bisa Memilih
60 Permintaan Clara
61 Selamat Tinggal
62 Penyesalan Adam
63 Kehilangan
64 Kekecewaan Gio
65 Tidak Peduli
66 Kesedihan Vania
67 Permintaan Clara
68 Clara Menyerah
69 Cerita Vania
70 Vania Pergi
71 Adam Sakit
72 Menemukan Vania
73 Akhir Bahagia (TAMAT)
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Kakek yang Pemaksa
2
Persiapan Kencan
3
Masa Lalu
4
Kencan Buta
5
Ternyata Dia CEOku
6
Lamaran
7
Lamaran 2
8
Kencan Kedua
9
Bertemu Kembali
10
Permintaan Kakek Danu
11
Sah!!!
12
Menginap
13
Tidur Bersama
14
Ajakan Makan Siang
15
Gosip
16
Simpanan CEO
17
Di mana Alena?
18
Menemukan Alena
19
Sakitnya Alena
20
Status Alena
21
Hukuman
22
Pemecatan
23
Dijenguk Mama Mertua
24
Perintah Arga
25
Bertemu Alena
26
Kesalahpahaman
27
Tidak Mengubah Apa pun
28
Siapakah wanita itu?
29
Mantan Kekasih Arga
30
Apakah Kamu Cemburu?
31
Malam Syahdu
32
Candu
33
Skandal
34
Tak Perlu Ikut Campur
35
Publikasi
36
Karya Baru Author Miss Yune
37
Ternyata Alena
38
Ulat Bulu
39
Hampir Kehilangan
40
Meminta Maaf
41
Kabar Baik
42
Derita Silvia
43
Pernyataan Arga
44
Alena Ngidam
45
Tujuh Bulanan
46
Baby A
47
Prolog Season 2 - Adam & Vania
48
Vania Larasati
49
Tolong Aku!
50
Bertanggung Jawab
51
Mengantar Vania
52
Bertemu Calon Mertua
53
Harus Menikah
54
Alena yang penasaran
55
Vania Shock
56
Menjenguk Baby A
57
Adam Berubah
58
Melihat Adam
59
Tidak Bisa Memilih
60
Permintaan Clara
61
Selamat Tinggal
62
Penyesalan Adam
63
Kehilangan
64
Kekecewaan Gio
65
Tidak Peduli
66
Kesedihan Vania
67
Permintaan Clara
68
Clara Menyerah
69
Cerita Vania
70
Vania Pergi
71
Adam Sakit
72
Menemukan Vania
73
Akhir Bahagia (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!