chapter 3

ke esokan harinya, dimulai dengan adanya seorang gadis cantik yg tertidur lelap di kasur sederhana namun cukup nyaman untuk di tempati, terlihat gadis itu mulai bangun dari mimpi indah nya dan mulai bangkit dari tempat tidur. tak sengaja matanya melirik jam yang ada di dinding kamar, " oh Masi jam 5 pagi ternyata, hmm lebih baik aku sholat dulu lah" ucap gadis itu ketika dia melihat jam di dinding, kemudian ia bangkit menuju ke kamar mandi lalu berwudhu setelah berwudhu dia langsung melaksanakan kewajiban nya sebagai muslimah.

Beberapa saat kemudian

Setelah selesai melaksanakan shalat nya, ia kembali ke dapur untuk membuat sarapan dan juga membantu sang ibu yang masi kurang sehat. setibanya fahni di dapur ia harus memilih bahan bahan yang akan dia masak, " hmm apa ya yang harus aku masak?. hhm aku cari aja deh di kulkas mungkin ada bahan nya" kata nya sambil memilih-milih bahan masakan di kulkas.

Setelah mendapat kan bahan masakan nya ia lebih memilih untuk membuat nasi goreng dan sayur asem manis, ia memulai dengan memotong sayuran dan bahan lain nya setelah selesai barulah dia membawa makanan itu ke meja kemudian menata nya dengan rapi. setelah semuanya selesai barulah fahni memanggil semua anggota keluarga nya untuk sarapan pagi.

"Ayah ibu ayo makan sarapan nya udah siap" ucapnya ketika ia melihat kedua orng tuanya sudah keluar dari kamar .

"Nak kamu udah siapin semua nya sendiri, kenapa ngak panggil ibu sih kan bisa bantu kamu masak" kata ibu nya yang melihat anak nya sudah menyiapkan sarapan pagi lebih awal

"Ia bu karna kan ibu harus istirahat nggak boleh terlalu capek, biar aku saja yang selesaiin semuanya"ucapnya sambil tersenyum kepada ibunya

"Ya sudah ayo kita makan, oh iya kamu panggil ghi Adek-adek mu sarapan sana pasti mereka belum pada bangun"kata ayah nya sebelum duduk di kursi

"Oh iya ya lupa aku panggil dulu " katanya kemudian pergi ke kamar adik adik nya, sesampai nya dia di depan pintu kamar dia pun mengetuk pintu tersebut.

"Tok tok tok, dek ayo kita sarapan, ayah sama ibu sudah ada di meja" ucapnya sambil berteriak memanggil adek nya untuk makan. " iyahh kakak, ini juga lagi mau mandi, nih tuh adek Al lama banget mandi nya" jawab seorang anak cowok yang kira-kira umur 15 tahun di dalam kamar sambil balas meneriaki kakak nya yang masih menunggu mereka untuk keluar.

"Ya udah kalian cepat mandi nya, aku tunggu di meja makan kalau lama keluar ambil sendiri makanan nya" katanya dengan suara agak keras agar mereka mendengar nya, kemudian sang kakak berlalu pergi dari sana dan kembali ke meja makan.

Sesampainya di meja makan sang kakak langsung duduk dan menunggu mereka datang. "Loh kok adek adek mu ngak kesini apa mereka ngak mau makan?." tanya ibu dari 3 bersaudara itu

"Itu Bu mereka masih mandi kita makan dulu lah nanti juga mereka ambil sendiri kalau kita selesai makan" jawab fahni dan dia langsung makan duluan tanpa peduli dengan adek adeknya. sedangkan untuk kedua orng tuanya hanya bisa menghembuskan nafas saja meliat anak mereka selalu ribut tanpa henti, dan mereka bertiga makan dengan diam.

Seusai mereka bertiga makan, fahni buru-buru menyiapkan diri untuk pergi ke pasar bersama ibu nya yang juga akan membantu anak gadis nya berjualan sayuran dan buah-buahan karena setiap ada pasar di kampungnya fahni sering berjualan di sana seorang diri di karenakan ibunya masih kurang sehat untuk pergi berjualan jadi dia yg harus membantu kedua orang tua nya untuk itu.

sedangkan ayahnya bekerja sebagai petani disawah tempat keluarga itu mendapatkan penghasilannya selama ini, walaupun dengan bekerja sebagai petani tidak membuat keluarga fahni kekurangan apapun karna mereka bersyukur masih ada tanah yang harus mereka jaga. sedangkan untuk kedua saudara nya mereka bersekolah bersama dengan fahni di sekolah SMA negeri 2 Jakarta. Dan sering juga mereka berdua pergi ke sawah untuk membantu ayah mereka untuk bekerja, mereka juga tidak pernah mengeluh dengan pekerjaan kedua orangtuanya walaupun mereka sering mendapat cacian dari teman ataupun tetangga tapi mereka tidak akan mempedulikan ucapan dan cacian orang lain karena orng yg mencaci atau menghina belum tentu tau gimana rasanya banting tulang untuk keluarga.

kita kembali di mana fahni sudah siap untuk pergi ke pasar bersama ibunya, mereka sudah ada di luar rumah kemudian fahni mengeluarkan kendaraan satu satu nya milik keluarga itu walaupun hanya motor matic tapi itu masih berguna untuk mereka berdua. setelah motor itu di keluarkan keduanya menaiki motor matic itu dan segera berlalu dari sana kemudian kepasar.

sesampainya fahni dan ibunya di pasar sudah ada banyak orang yg berlalu lalang untuk membeli dan juga menjual dagangan mereka. sedangkan fahni menuju ke kiosnya sendiri yg ada di pojok pasar itu, setelah itu ia menyusun semua barang barang nya lalu mereka duduk manis menunggu pembeli yg datang, Sesekali juga dia mempromosikan barang barang nya.

kita tinggali dulu fahni dan ibunya, kita kembali ke Bahar yg sudah ada dari tadi di pasar karna dia dari subuh sudah ada di rumah fahni untuk menunggu gadis itu keluar rumah, sampai saat dia melihat fahni akan segera ke pasar maka dia akan mengikuti gadis nya kemana pun dia pergi.

sesampainya Bahar di pasar dia langsung berpura pura sebagai pembeli tapi dia belum mau ke kios fahni dulu karna dia takut ketahuan oleh gadis nya kalau dia mengikutinya sampai kesini, maka dari itu dia langsung pergi ke tempat yg lebih aman. dan sampailah dia di tempat yg aman dan dia bisa melihat langsung fahni berjualan bersama ibunya.

Bahar yg melihat gadis nya itu kelelahan menangani pembeli yg lumayan banyak itu ingin sekali dia membantunya tapi dia tidak mau ketahuan, kalau sampai itu terjadi maka fahni tidak akan pernah membiarkan dia mengikutinya terus, jadi dia harus berhati-hati lagi.

Tapi semua itu tidak berlangsung lama sebab ada seorang preman menuju ke kedai di mana tempat fahni berada. preman-preman itu menghancurkan semua dagangan orang lain dan berlanjut lagi ke kedai yg di mana terdapat kios nya fahni dan ibunya berada. sesampainya mereka di kios gadis itu bos preman pun baju untuk menagi pajak keliling.

"heiii kalian berdua harus bayar pajak disini kalau mau tetap berjualan di area pasar ini" kata bos preman itu dengan tatapan yg tajam

fahni yg terganggu dengan adanya mereka pun menatap balik lawan bicaranya "Kau mau apa paman, kami ngak punya uang untuk di kasih ke paman" jawab fahni dengan datar+dingin dan juga dia tidak akan takut dengan hama hama pengganggu di depannya. "hehhhh kamu mau bohongi saya begitu, kalau tidak mau bayar saya hancurkan dagangan kalian mau, tapi kalau kalian bayar maka kalian akan aman gimana"ucap bos preman itu dengan penuh percaya diri

"hehh kan sudah aku bilang kalau aku ngak punya uang gimana mau bayar nya"kata fahni Masi dengan ucapan yg sama " gini aja paman, sebaiknya paman pulang saja dari pada disini mending cari kerja sana kan lumayan tuh" lanjut lagi fahni dengan enteng nya menyuruh para preman itu pergi

semua orang yg mendengar itu pada terkejut karna para preman itu tidak mudah mau pergi sebelum uang pajaknya di bayar tapi gadis itu tidak ada takut nya sama sekali. sedangkan Bahar yg mendengar gadis nya bicara begitu juga terkejut, tapi dia percaya kalau fahni tidak akan takut dengan siapapun.

para preman yg di suruh pergi itu pun marah dan menyuruh anak buahnya menghancurkan dagangannya, tapi fahni tidak akan membiarkan mereka semua menghancurkan dagangannya dia menyuruh ibunya untuk mundur kebelakang, sedangkan dia melawan sendiri para preman tersebut. " kalau kalian semua tidak ada yg mau pergi maka kalian akan tau akibatnya " ucapnya kepada mereka semua " hallah banyak omong kau serang dia buat dia babak belur " katanya kepada anak buah nya untuk melawan gadis kecil itu

Tibalah di mana fahni melawan para preman itu seorang diri tanpa bantuan siapa pun tapi dengan keahlian belah diri fahni tidak ada tandingannya dengan mereka. sesekali juga fahni melawan ketika ia melihat ibunya hampir terluka karna ulah mereka.

sedangkan Bahar yg melihat semua itu hanya bisa diam di tempat dan menonton pertunjukan nya sampai selesai. Selang beberapa menit kemudian baru lah semua orang bernafas lega, karna para preman tersebut sudah pada tumbang di atas tanah karna perbuatan gadis kecil yg di remehkan oleh semua orang, setelah masalah beres barulah fahni kembali ke kios dia dan meminta sama ibunya untuk beristirahat saja, mungkin ibunya kaget karna melihat anak nya yg pandai belah diri.

sedangkan para preman tersebut sudah di larikan ke rumah sakit karna mereka tidak baik baik saja dibuat oleh gadis kecil di liat dari cara bertarung nya tadi itu sangat hebat, dan semua warga pada berterima kasih kepada fahni karna sudah mengusir preman itu dari pasar ini.

Sampai sini dulu karna gue ada tugas dari guru🙂 btw gue masih pelajar jadi mohon maaf kalau lambat up atau sebagainya🙂 kalau ada yg salah di penulisan kata nya bisa di koreksi ya🙂

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!