dimana hari yang begitu gelap di kota yang penuh dengan kendaraan berlalulintas ke sana kemari pada malam hari, tidak membuat sebagaian orang merasa terganggu. karena memang begitulah rutinitas warga yang ada di kota itu, pada malam hari seperti ini akan banyak penghuni rumah yang beraktivitas di malam hari, apalagi kendaraan yang sangat macet di perkotaan
di sisi lain tepatnya di mansion Wiliam.
kedua Kaka beradik ini mereka sudah tiba di mansion keluarga Wiliam, mansion ini merupakan mansion keluarga Wiliam yang sudah di dirikan turun temurun dari keluarga Wiliam. rumah ini juga dulu nya hanya lah rumah kecil biasa yang di huni oleh kakek nenek dari Bahar dan Rania yang merupakan orang tua dari pak Reni
orang tua dari Reno ini hanya lah seorang kuli bangunan dan penjahit keliling, tapi dengan usaha dan kerja keras mereka. mereka bisa mendirikan bangunan yang megah dan dapat membangun sebuah perusahaan sendiri dengan kepintaran nya dan kecerdasan nya yang ia miliki, mampu membangun sebuah perusahaan yang besar sampai saat ini. begitu pun dengan sang istri beliau juga mendirikan sebuah butik yang terkenal di kota tersebut. sampai beliau mempunyai seorang anak laki-laki yang sangat ini menjabat sebagai kepala perusahaan yang di dirikan oleh orang tuanya
sedangkan untuk ibu Ratih beliau dulu nya hanya anak desa yang merantau ke kota hanya untuk mencari pekerjaan hingga ia bertemu dengan Reno yang sempat Ratih tolong waktu Reno hampir kecelakaan. dan di situlah mereka menjalin asmara dan menjalin hubungan dengan serius sampai mereka mempunyai dua orang anak laki-laki dan perempuan
segitu dulu ya istilah keluarga Wiliam 🙂
********
kita beralih ke Bahar dan Rania
pak satpam yang bertugas menjaga gerbang pun langsung membukakan pintu untuk tuan mereka, sampainya mereka berdua di dalam mereka pun segera turun dari mobil dan beranjak untuk masuk ke rumah
saat Bahar ingin membunyikan bel rumah, tiba-tiba saja pintu itu sudah terbuka dan menampilkan seorang wanita berumur tapi masih keliatan mudah sedang berdiri dengan tangan yang ada di pinggang wanita itu pun bersuara
"dari mana saja kalian, baru pulang jam segini"marah seorang wanita mudah kepada ke dua anak mudah ini
ke dua anak muda itu yang melihat kalau wanita di depan nya akan marah pun langsung menyahuti ucapan nya
"eh anu itu ma, kami tadi habis ke rumah teman aku, aku kasian dia ngak ada yang jembut ma, jadi nya aku dan kak Bahar mengantar nya pulang. sekalian singgah di rumah nya ma, karna ke asikan ngobrol bareng teman aku jadi nya aku dan kak Bahar lupa waktu ma, maaf deh lupa ngasih tahu mama, iya kan kak"jelas Rania panjang lebar sambil melirik Kaka laki-laki nya yang hanya bersantai sambil selonjoran di samping pintu dengan wajah santai nya itu
"haisss kalian ini, bikin Mama khawatir aja, mama pikir terjadi apa-apa sama kalian"khawatir mama Ratih sambil memeluk putri nya dengan sayang
"iya ma, kami ngak papa kok, lagi pula ada kak Bahar yang selalu jagain princess, iya kan kak"ucap Rania dengan senyum Pepsodent nya
"Iyah ma, mama ngak usah khawatir ada aku yang selalu jagain princess"balas Bahar tersenyum lembut sambil membelai kepala sang adik
"iya sudah kalau gitu, kalian berdua masuk lalu mandi ya, habis itu kita makan malam"ujar mama Ratih lalu masuk ke dalam
"iya ma, apa papa juga makan malam sama kita!ucap Rania menyusul langkah mama nya masuk ke dalam bersama Bahar
"pasti sayang kita akan makan bersama-sama"balas seseorang yang tiba-tiba saja sudah ada di ruang makan
"haisss papa ini ngak sabaran ya, ini anak mu udah pulang ni. tinggal ganti baju lalu makan"sahut Ratih yang melihat suami nya sudah berada di ruang makan
"ya udah pa, kami ke kamar dulu ya"pamit Bahar yang diam saja
"iya nak"sahut ke dua nya sambil menunggu mereka turun
setelah beberapa menit baru lah ke dua anak mudah itu pun turun dan mereka memulai makan mereka dengan diam dan yang terdengar hanya suara sendok yang beradu dengan piring, usai menyantap makanan mereka kini mereka ber empat duduk di ruang keluarga hanya untuk bersantai sambil nonton TV
ketika sedang asik menonton TV tiba-tiba saja handphone yang ada di saku celana Bahar berbunyi dan dia pun langsung saja mengangkat panggilan itu tanpa melihat siapa yang memangil
"hallo"ucap bahar menerima panggilan tersebut
"*****"di sebrang sana
"dimana"tanya Bahar
"******"orang sebrang sana
"oke besok saya ke sana"jawab bahar mengakhiri panggilan secara sepihak
"siapa nak"tanya sang papa sambil melihat raut wajah tidak mengenakkan dari anak nya ini
"hm biasa pa, hanya tikus-tikus kecil yang berkeliaran"jawab Bahar dengan enteng
"oooh ya udah kamu bisa mengurusnya kan"kata Reno ke pada anak nya dengan serius
"hm gampang, hanya hama pengganggu ngak masalah pa"balas bahar santai dengan meminum teh buatan mama nya
Reno yang tahu anak nya sudah mampu mengurus hama-hama itu pun mengangguk setuju dan mengijinkan anak nya itu yang menyelesaikan nya
sedangkan untuk ke dua wanita berbeda umur ini hanya memandang mereka dengan bingung karena belum paham apa yang mereka maksud tapi mereka tidak memperdulikan itu, ke dua nya memilih untuk menonton saja dari pada membahas hal yang serupa terkait dengan hama pengganggu lagi
"oh iya ma, apa boleh aku punya teman di sini. aku udah dapat yang sesuai ma, "tanya rania ragu takut-takut orang tua nya ngak mengizininkan dia berteman dengan anak desa
"boleh kok nak, siapa si yang mau berteman dengan anak mama yang cantik ini. siapa dia nak, bilang sama mama!"tanya mama Ratih beruntun karena saking senang nya
"eem itu ma, anak nya baik, sopan, rajin pula. tapi dia pemalu, dan sangat pendiam ma. karakter nya aja hampir mirip sama kak Bahar yang irit bicara ini"ucap Rania sambil mengolok laki-laki di samping nya yang membuat orang itu kesal kepada nya
"oh ya, benar kah itu nak, dimana dia tinggal"tanya mama Ratih antusias
"di desa ma"cicit Rania dengan ragu
_____________
segini dulu bab hari ini ya besok lagi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments