ruangan rahasia

"emang nya siapa nama gadis itu nak"tanya Reno kepada Putri nya

"nama nya fahni Alexa pa"bukan Rania yang menjawab melainkan Bahar yang sedari tadi diam menyimak

"ooh nama nya fahni, pasti orang nya lucu"kata mama Ratih

"oh jelas lah ma, dia sangat lah lucu dan gemesin, kalo mama liat pasti pengen cubit pipinya itu. tapi sayang nya wajah nya itu yang kayak tembok berjalan+kulkas berjalan, muka nya itu gak ada senyum-senyum sama sekali"jelas Rania menggerutu karena kesal dengan sikap nya fahni pas awal bertemu

mereka berdua pun terkekeh mendengar gerutuan anak gadis mereka yang bertemu teman seperti Kaka nya yang satu ini, mereka berdua melihat ke arah anak muda yang masih duduk santai di samping adik nya sambil memainkan handphone nya. mereka terdiam sesaat lalu tertawa kecil melihat wajah anak lelaki mereka yang masih menampilkan wajah datar seperti biasa nya

"ya udah lah nak, sabar aja nanti juga bisa akrap kok. kamu perluh luluhkan hati nya saja, iya kan boy"ucap Reno sambil melirik Bahar yang senyum-senyum sendiri melihat ke arah handphone nya entah apa yang dia liat

"hmm apa"tanya Bahar yang tersadar dari lamunannya

"apa yang kau liat nak, sampai' kau senyum-senyum sendiri seperti itu hm"tanya sang mama sambil menatap anak nya penuh curiga

"ga ada"jawab Bahar datar lalu menyimpan kembali handphone nya

"jawab jujur aja lah kak, pasti kau lagi liatin kak fahni ya kan, ngaku ga lo sebelum gue aduin ke kak fahni besok baru tau rasa"timbal Rania mendelik melihat Kaka nya yang tak mau mengakui kalau ia menyukai gadis itu

yah Rania sudah tahu kalau Kaka nya suka memperhatikan gadis desa itu setiap hari,.kenapa bisa Rania tahu, ya kan Bahar selalu ikut kemana pun Rania dan fahni ikut, maka Bahar akan ikut juga. itu membuat kecurigaan Rania sangat besar ada nya yang kemungkinan bahwa Bahar menyukai gadis itu tapi tak bisa mengutarakan perasaannya karena Bahar juga belum yakin dengan dirinya sendiri.

Bahar yang tahu kalo adik nya mengetahui kalau ia tertarik pada Fahni pun hanya bisa menebalkan wajah nya kembali untuk menutupi wajah panas nya. haisss bisa juga ni pria tembok salting.

"sok tau kau bocah"sungut Bahar kesal melihat adik nya yang sudah tertawa sambil berlari kecil ke arah Ratih

"apa itu benar nak"tanya sang mama sambil tersenyum lebar

"ga kok ma kita juga baru kenal"jawab Bahar santai

"oh baru kenal ya, tapi kok mata nya ngelirik terus si"ejek Rania sinis

"kenapa sih Lo dek suka sekali ngejek kaka gitu"kesel bahar menatap tajam sang adik

"hihh serem, takut de"ucap Rania pura-pura ketakutan lalu tertawa terbahak-bahak melihat wajah kesal sang kaka

kedua orang tua itu pun sama mereka tertawa kecil melihat tingkah kedua Kaka beradik ini yang gak pernah akur, sedangkan Bahar dia sudah terlihat kesal yang membuat nya seperti anak kecil yang tidak di beri permen oleh ibu nya

*******

malam sudah larut suasana juga sudah sunyi di dalam sebuah kamar ada seorang gadis yang sedang mengerjakan tugas sekolah nya di temani oleh seekor kucing lucu yang di sedang tidur manis diatas meja dekat buku nya, sesekali juga gadis itu mengelus bulu lebat kucing itu.

saat gadis itu sedang asik dengan buku nya tiba-tiba saja dia mendapat telpon seseorang, saat dia melihat siapa yang menelepon dia mengerutkan keningnya. tak mau ambil pusing dia menerima panggilan itu

"hallo, dengan siapa ini"tanya gadis itu setelah dia menerima panggilan tersebut

"maaf mengganggu nona, saya orang yang ingin membeli barang yang anda buat, sesuai pesanan yang saya bilang minggu lalu. saya ingin barang nya bisa sampai esok hari, apa kah bisa nona! karena saya memerlukan barang nya secepatnya nya"ucap orang di sebrang sana

"iya bisa tuan, besok saya kirim. alamat nya ada di mana tuan"tanya gadis itu melalui sambungan telepon

"di jalan xxx no236"jawab orang di sebrang

"baik saya akan ke sana besok"ucap gadis itu kemudian mematikan sambungan telepon lalu dia beranjak dari sana untuk pergi ke sebuah ruangan yang ada di balik lemari pakaian nya

gadis itu mendorong lemari itu dengan perlahan dan tampaklah sebuah ruangan yang gelap di bawah nya terdapat sebuah tangga yang menjulang ke bawah, dengan langkah santai dia menuruni tangga itu dengan senter kecil sebagai penerang.

langkah gadis itu terus berjalan menuju sebuah lorong yang memperlihatkan sebuah pintu kayu yang masih terawat, sesampainya gadis itu di depan pintu dia langsung saja membuka pintu itu

ceklek

pintu terbuka lalu gadis itu pun menyalakan lampu yang ada di dekat pintu, setelah lampunya menyalah terlihatlah sebuah meja kecil yang di atas nya terdapat lampu, sedangkan di sebelah kanan nya terdapat sebuah lemari besar yang isinya berbagai macam benda-benda atau pun alat-alat tajam, di berbagai sisi terdapat aksesoris yang bermacam-macam.

*********

sampai sini dulu ya untuk bab hari ini maaf kalo masih ada kekurangan dalam cerita.

see you untuk kalian semua🙂❤️

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!