chapter 13

setelah semua nya membaik semua siswa-siswi yang ada kelas itu pun melanjutkan pembelajaran mereka sampai pembelajaran itu selesai. hingga waktu istirahat tiba para murid berhamburan keluar hanya untuk ke kantin untuk makan ataupun bersantai, tinggal lah Bahar dan beberapa siswa lain nya yang masih duduk di bangku mereka masing-masing. terlihat di sana Bahar bangkit dari kursi nya dan dia keluar untuk menemui adik nya di kantin sekalian menemui gadis desa itu

sepanjang jalan Bahar hanya menampilkan raut wajah datar nya tanpa ekspresi, dia tidak menyapa teman-teman nya yang dia lihat sepanjang koridor sekolah itu. yah mana berani siswa-siswi mau menyapa anak dingin ini, ya meskipun Bahar ini banyak di gilai oleh para gadis tapi tidak ada yang berani deketin dia. apa lagi mengganggu ketenangan nya bisa-bisa orang yang mengganggu nya tidak akan hidup tenang

di tempat lain tepat nya di kantin terdapat gadis cantik sedang menunggu seseorang tapi orang yang di tunggu malah belum datang, gadis cantik itu merasa kesal karna sang kaka belum juga datang. padahal kan ia sudah sangat lapar.

"mana si kak Bahar lama amat, kan aku laper ni belum makan dari pagi"ngomel gadis cantik itu yang ternyata Rania yang sedang duduk bangku kantin sambil meminum jus alpukat nya

di sisi kanan nya Rania terdapat seseorang sedang memaki seorang gadis kecil yang sedang memegang segelas es teh di tanganya, terlihat gadis itu hanya diam saja ketika seorang gadis yang wajah nya penuh dengan bedak itu terus saja membuat gadis kecil itu di maki-maki sama dia entah apa salah gadis kecil itu

hey cupu, kau harus ganti minuman gue sekarang juga, kalo tidak gue pastiin hidup Lo sengsara, gara-gara Lo minuman gue jatoh, cepat gantiin"tuding gadis yang berpenampilan menor itu kepada gadis kecil yang cuman diam karena dia tidak salah sama sekali

"maaf kak, bukan aku yang jatuhin minuman Kaka, kaka sendiri lah yang jatuhin tadi"ucap gadis kecil itu dengan menundukkan kepala nya

sebenarnya gadis itu bisa melawan gadis yang ada di samping nya ini tapi dia tidak ingin membuat orang tua nya dapat masalah, cukup sudah dulu ia di panggil oleh BK karena membuat siswa lain masuk RS dan orang tuanya lah yang harus bertanggung jawab atas diri nya

"apa Lo bilang, gue sengaja jatohin minuman gue sendiri. oh jadi Lo mau nuduh gue yang sengaja numpahin gitu maksud Lo hahh, jawab"bentak gadis arogan itu dengan sinis

"bukan gitu kak, tapi"jawab gadis kecil itu masih dengan posisi yang sama hanya tatapan yang berada di bawah lantai

"tapi apa hahh, jangan diam aja Lo gantiin cepat"bentak gadis itu dengan marah

"aku ngak punya uang kak"jawab gadis kecil itu dengan polos

"hahh benar-benar cupu Lo, Gauss geledah dia pasti dia ngumpetin duit nya"ucap gadis itu kepada rekan-rekan nya

"oke Rin"balas gadis yang satu nya kepada gadis yang di panggil Rin itu

setelah mendapat anggukan dari teman nya, gadis itu pun memegang tangan gadis kecil itu, sedang kan gadis kecil itu hanya diam dia menunggu waktu yang tepat membalas mereka

"dimana Lo nyembunyiin uang itu cupu"kata gadis yang menggeledah tas gadis kecil itu

"sudah ku bilang kak, aku ngak punya uang"jawab gadis kecil itu dengan santai

"halla bac*t Lo"bentak gadis itu dan mengkode teman nya untuk memberinya jus buah

"buat apa jus ini Ririn"tanya teman dari gadis yang bernama Ririn itu sambil memberikan minuman itu

"ya buat ngasih pelajaran buat si cupu ini, karna dia ngak mau bayarin minuman kita"jawab Ririn dengan senyuman mengejek

"wah ide bagus tu Rin"balas teman nya

"jangan kak, lepasin aku"kata gadis itu dan berusaha untuk melepaskan ikatan tangan nya

"diam kau cupu"kata Ririn dan siap menuangkan jus itu ke kepala gadis kecil itu

gadis itu hanya bisa pasrah dengan keadaan nya sekarang, sebenarnya si dia bisa saja melepaskan diri tapi dia tidak akan melakukan itu tempat kantin ini apa lagi sampai membuat orang² pada tau tentang dirinya. selang beberapa menit gadis itu tidak merasakan basa di kepala nya, dia penasaran kenapa gadis yang membuly nya ini tidak melakukan tugas nya. dengan mengurangi rasa penasaran nya dia pun menegakkan kepala nya ke atas hanya untuk melihat apa yang terjadi.

dan hap ada yang menahan tangan gadis itu yang hampir saja menuangkan jus ke kepala nya, kemudian dia melihat tangan yang menahan gadis itu dan ternyata seorang gadis cantik yang telah menahan tangan dari gadis itu

"hey siapa Lo berani'nya Lo nahan tangan gue lepasin gak"marah Ririn karena rencana nya gagal

gadis yang menahan tangan Ririn pun melepaskan tangan gadis itu dengan kasar

"auhhhkk"rengkuh Ririn yang tangan nya di hempaskan dengan kasar oleh gadis itu

"kau berani'nya kau, hey napa kau diam aja hajar dia"perintah Ririn pada rekan nya

rekan nya pun menyerang gadis itu tapi gadis itu dengan lihai menghindar dari serangan ketiga gadis itu, dengan cepat gadis cantik itu pun menendang ketiga gadis itu sampai jatuh ke lantai. Ririn yang melihat teman' pada kalah pun dengan segera menghajar gadis cantik itu, tapi dengan mudah nya gadis cantik itu dapat mengalahkan Ririn si ratu pembuly, gadis itu pun jatuh ke lantai dan di bantu oleh ketiga teman nya dan mereka pun pergi dari sana

"awas Lo, tunggu pembalasan gue"kata Ririn sambil berlalu dari sana dengan sempoyongan

"sini gue bantu"kata gadis cantik itu sambil membantu gadis itu berdiri

"makasi ya kak, udah bantuan aku"ucap gadis itu sambil berterimakasih kepada gadis cantik itu yang telah menolong nya

"iya sama-sama, oh iya kenalin nama gue Rania dan Lo"tanya Rania sambil memperkenalkan dirinya

"oh iya nama ku fahni kak"jawab gadis itu yang ternyata fahni

"nama yang manis seperti orang"kata Rania dengan senyuman manis

"ah iya kak makasi"jawab fahni dengan tersenyum pula

"oh iya Lo mau ngak jadi teman gue"tanya Rania sambil memandang gadis kecil itu

"emm apa kah boleh kak"tanya balik fahni

"tentu saja boleh"jawab Rania dengan santai

"makasi ya kak Rania"balas Fahni dengan tulus

"iya sama-sama, kalo gitu yuk kita makan, pasti kamu belum makan ka!"tanya Rania lagi

"tapi kak, uang aku ngak cukup buat beli makanan hanya cukup buat beli minuman saja kak"jawab Fahni dengan menunduk

"ngak papa, gue traktir deh ayok"balas Rania kemudian menarik tangan fahni menuju ke meja nya

sesampainya di meja mereka memesan dua bakso dan dua es teh

"tapi kak, apa ngak ngerepotin"tanya Fahni merasa nggak enak sama Rania

"ngak ngerepotin kok, santai aja"balas Rania sambil tersenyum

gadis kecil itu hanya mengangguk saja dan cukup diam di tempat nya, ya tau sendiri kan dia tidak tau harus mulai dari mana ngomong nya dia terlalu pendiam soalnya, baca aja di part' sebelumnya. oke lanjut

beberapa menit kemudian pesanan mereka pun datang

"ini den bakso dan minuman nya"kata ibu kantin sambil menaruh pesanan itu di atas meja

"makasi ya bu"balas Rania dengan sopan

"sama-sama den, kalo gitu ibu pamit dulu ya"kata ibu kantin sambil berlalu

setelah makanan sudah ada kedua gadis itu pun menyantap makanan sambil berbincang-bincang mengenai dirinya yang di buly oleh kelompotan nya si Ririn

segini dulu ya author capek ngetik soalnya karna author hanya pake HP buat ngetik nya.

maaf ya para pembaca kalo ada typo atau kata² yang kurang mengenakkan boleh di kritik ya teman'ku 😘❤️

sampe jumpa besok see you semua🤗

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!