mendapatkan izin

mama Ratih terdiam mendengar ucapan anak nya, dia menatap sang putri dalam-dalam. sedangkan Rania dia sudah menundukkan wajah nya karena iya tahu mama nya bakalan tidak setuju dengan pertemanan nya. dia takut kehilangan teman seperti fahni, walaupun kami berteman baru beberapa hari tapi dia sudah bisa buat Rania tertarik padanya, hanya saja sikap fahni ini bertolak belakang yang dia kira

fahni ini seperti memiliki dua sifat yang berbeda tapi akan muncul ketika moodnya berubah, tapi itu tak masalah bagi Rania karena dia sudah biasa akan hal itu. Rania sudah bisa menebak kalau fahni ini seperti itu karena tidak terbiasa akrap dengan seseorang, maka dari itu Rania pengen dekatin dia agar bisa membuat dia lebih percaya diri untuk bisa mengenal teman dekat nya.

kita lanjut ke Rania yg belum dpt jawaban

lama terdiam mama Ratih pun mengutarakan kata-kata nya yang membuat Bahar dan Rania terkejut sekaligus bingung

"ooh gitu, di desa mana sayang"tanya mama Ratih lagi

"di desa makmur Jaya"jawab Rania

"desa itu kan, tempat orang tua mama tinggal sayang, ooh berarti kamu berdua udah pergi ke sana tapi gak ngajak mama gitu"ucap mama nya sambil menatap tajam ke dua anak nya

dua orang yang ditanya pun tertekun dengan ucapan mama nya yang mengatakan kalau di desa itu tempat tinggal orang tua nya, berarti selama ini mama nya menyembuhkan hal itu kepada mereka

"eh berarti mama punya keluarga ya, kenapa mama ga ceritain ke kita berdua kalo kami punya nenek dan kakek juga di desa"ucap Rania dengan muka kesalnya

"kalian ga pernah nanyain ke mama jadi bukan salah mama dong"balas Ratih tak ingin di salahkan

melihat itu Rania menatap datar ke arah Ratih, sama hal nya Bahar dia juga menatap datar ke arah Ratih

Glek

Ratih yang melihat tatapan mereka sangat membuat nya deh degkan, melihat anak nya seperti ini membuat nya menelan ludah nya susah paya

"kenapa kalian menatap mama seperti itu"ucap Ratih terkejut sekaligus sedikit takut

Reno yang melihat sang istri seperti itu berusaha untuk tidak ketawa, bagaimana tidak ke dua anak nya kini menatap datar ke arah Ratih yang notabenenya adalah mama nya sendiri. apa lagi Rania yang tidak pernah datar ke pada orang sekarang dia datar ke pada mama nya

"sudah-sudah jangan buat mama kalian seperti itu, nanti mama pingsan loh liat kalian seperti itu"ucap Reno yang kasian melihat sang istri

Rania yang melihat mama nya terkejut pun merubah kembali wajah nya menjadi biasa saja dan mendekati mama nya

"maafin Rania ya ma, Rania ga maksud buat mama terkejut seperti itu"ucap Rania pada mama nya

"iya ga papa nak, ini juga salah mama ga ceritain ke kalian"balas mama nya merasa bersalah

"iya ma, kami ngerti kok"ucap Bahar yang sedari tadi diam, lalu dia bergabung bersama mama dan adik nya

"oh iya ma, apa boleh aku berteman dengan gadis itu"tanya Rania dengan muka imut

"boleh banget nak, mama seneng kalo kamu punya teman orang nya baik dan tulus berteman dengan mu. tapi kalo dia hanya mau berteman dengan mu dengan maksud lain, mama tidak akan setuju kamu berteman dengan perempuan bermuka dua"ucap Ratih memperingati sang anak untuk berhati hati

"iya ma, Rania tahu kok. tapi mama tenang aja, gadis itu tidak seperti yang mama kira dia orang sedikit tertutup bagi orang lain, tapi dia akan terbuka bagi orang terdekatnya. mama tahu, dia itu murid teladan loh di sekolah dia selalu mendapat juara satu di sekolah. tapi sayang nilainya masih rata-rata ma. gadis itu juga udah dua kali ga lulus sekolah"ucap Rania bercerita tentang apa yang dia dengar di sekolah

"ooh jadi gitu, tapi kenapa dia ga lulus sekolah sayang kan dia bisa lulus dengan juara satu nya itu meskipun nilainya masih rata-rata, kenapa bisa ga naik kelas, mama ga paham"tanya Ratih masih bingung dengan apa yang di sampaikan anak nya

"emm itu ma, dia ga mampu bayar uang semester nya. hari ini aja dia berusaha cari uang dengan menjual seluruh hasil panen padi dan hasil perkebunan nya, belum lagi orang tua nya yang sudah tidak kuat untuk mencari uang, apa lagi gadis itu punya 3 saudara yang masih kecil"cerita Rania panjang lebar dengan rasa kasian melihat sendiri perjuangan keluarga teman nya itu

Ratih hanya mengangguk angguk kepala mendengar cerita putrinya tentang teman nya yang bernama fahni, cerita nya tidak jauh berbeda dengan apa yang dia dan keluarganya alami dulu. Ratih termenung dengan pikirannya karena teringat akan keluarga nya yang ada di desa, hati nya sakit karna meninggal kan orang tua nya sendirian di desa meskipun dia selalu mengirimkan uang untuk orang tua nya tapi tidak di pungkiri bahwa dia sangat merindukan kedua orang tua nya, tiba-tiba saja air mata nya jatuh tanpa izin. buru-buru Ratih menghapus air mata nya agar tidak membuat suami dan kedua anak nya khawatir

"eh kok mama nangis, apa Rania salah ngomong ya, kenapa ma ada apa"khawatir Rania saat melihat mama nya menangis

"ga papa nak, mama cuman sedih aja dengar cerita mu. kamu boleh kok berteman sama dia. jadi lah teman yang baik ya nak buat orang lain, meskipun kita orang berada tapi jangan buat diri kita sombong ya, kita harus bantu orang yang kesusahan ya nak"ucap Ratih sambil tersenyum lembut untuk menyakinkan bahwa dia baik baik saja

"apa itu benar ma, Rania boleh berteman dengan gadis itu. Rania janji kok untuk selalu ingat kata-kata mama"ucap Rania dengan bersungguh-sungguh

"betul itu kata mama kamu nak, kita tidak pernah Mandang dari segi ekonomi nak, kalo kita ingin berteman pilihlah teman yang menurut kita tulus dari hati nya bukan dari ucapannya, meskipun orang itu miskin atau kaya, kita tidak tahu hati nya seperti apa nak. kalo kamu yakin mau berteman dengan gadis itu. kami setuju-setuju saja asalkan gadis itu tidak berniat jahat buat kamu dan keluarga kita nak. apa pun keputusan kamu, kita semua akan mendoakan kamu yang terbaik"ucap Reno papa nya panjang lebar setelah dia diam menyimak perbincangan kedua orang tersayang itu sambil mengelus kepala sang anak dengan sayang

bahar yang diam saja sedari tadi itu hanya memperhatikan kedua orang tua nya dan adik nya bercerita mengenai fahni gadis yang selalu membuat nya tertarik pas awal ketemu, dan itu merupakan hal yang bagus karena dengan itu dia bisa melihat dan berkomunikasi dengan gadis nya, yah gadis nya Bahar sudah mengklaim bahwa fahni itu milik nya tidak ada lagi yang akan menghalangi nya untuk selalu bersama.

____________

maaf ya banyak typo di bagian nama nya, author sering lupa akan nama yang harus author kasi ke setiap tokonya nanti

doain saja ya semoga author bisa bikin cerita sesuai dengan alur nya ya, ini mungkin terlalu banyak basa-basi nya jadi agak bosan untuk baca,

mohon maaf kalo banyak kekurangan nya mohon doa nya semua agar author semangat buat novel nya, makasi semua udah mau mampir di karya ku🙂❤️

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!