Tiger's Bab 18

Camelia berjalan cepat keluar dari perpustakaan, wajahnya terlihat sangat tidak enak dipandang, gadis bertubuh kecil itu seperti hendak menelan bulat bulat orang-orang yang saat ini sedang menatap heran kearahnya.

Mulutnya saat ini memang terkatup rapat, tapi gerakan bola mata bulatnya memberikan peringatan pada setiap orang agar mundur secara perlahan.

"Camelia, astaga kau meninggalkan aku!" Seorang remaja pria bertubuh jangkung mengejarnya tanpa lelah mengejar gadis mungil yang berhasil kabur dari kukungannya setelah menendang tulang keringnya dengan keras.

"Sayang, ayolah aku tidak ada hubungan apa pun dengan-,"

Suara Tiger terputus melihat Camelia berbalik cepat. Dia berusaha memasang senyuman penuh kemenangan tanpa peduli dengan raut wajah gadis itu saat ini. Kedua telinga Camelia memerah, lobang hidungnya kembang kempis, kedua tangannya mengepal, gigi atas bawahnya saling beradu kuat menahan lidahnya yang sudah siap bergerak untuk mengeluarkan suara emasnya.

Ekor matanya terlihat bergerak memindai situasi. Camelia terlihat memejamkan kedua matanya melihat semua orang yang ada disana menatap ke arah mereka berdua, ada pula yang hanya menatap ke arahnya dengan tatapan tidak suka.

Tiger benar-benar membuatnya selalu dalam masalah!

"Camelia, aku-,"

"Bisakah kau diam!" Sentaknya.

Tiger bahkan reflek menghentikan laju kakinya, matanya berkedip pelan mendengar nada marah yang Camelia lontarkan. Kali ini sepertinya Camelia benar-benar marah, tidak ada wajah konyol, cemberut, ataupun ekspresi yang biasanya dia lihat. Camelia saat ini terlihat menyorot tajam kearahnya, menatap penuh dendam dan amarah.

"Camelia-,"

"Apa kau tidak puas mengganggu hidupku?! Apa kau tidak puas sudah membuat hidupku kacau balau? Kau pikir itu lucu huh?!" Suara Camelia kembali terdengar. Kedua kaki berbalut sepatu sekolah itu terpaku di tempat, dengan tangan terkepal erat Camelia menumpahkan semua emosinya dalam genggaman.

"Astaga, kau kenapa aku tidak-,"

"Kau lihat mereka!" Camelia kembali memotong, telunjuknya menujuk kearah lain tepat pada satu titik yang ditempati oleh beberapa siswi.

"Gara-gara kau mereka merundungku di toilet tadi. Mereka mengira kalau aku ingin merebutmu dari teman mereka. Kau lihat gadis yang memakai syal merah itu, dia kekasihmu kan? HEI KAU, LIHAT PACARMU DISINI TOLONG BAWA DIA MENJAUH DARIKU!" Camelia berteriak keras diakhir kalimatnya.

Matanya terlihat memerah, napasnya naik turun menahan emosi, Camelia berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh dan akhirnya dia memilih untuk berbalik pergi meninggalkan Tiger yang masih terpaku di tempat.

Camelia berlari, dia sebisa mungkin untuk tidak lagi menoleh ke belakang, bahkan beberapa kali menabrak para siswa yang dilewatinya. Dia tidak lagi peduli dengan teriakan mereka, bahkan Camelia tidak menyadari dirinya telah melewati Sovia begitu saja karena terus saja menunduk sembari berlari.

Di tempat tadi Tiger tidak bergerak dari tempatnya. Rahangnya mengetat, bola mata tajamnya bergulir kearah titik yang tadi di tunjuk oleh Camelia. Kata-kata yang dilontarkan oleh gadis itu masih terngiang di kepalanya, sudah dua kali Camelia mengatakan hal yang sama.

Kekasihmu!

Kedua kaki kokohnya bergerak, dia mengikis jarak pada 4 siswi yang saat ini mulai menegakkan tubuhnya bahkan ada yang bangkit dari duduknya dengan raut wajah panik.

"Apa urusan kalian dengan Camelia?" Tanyanya tanpa ingin membuang waktu.

Mata tajam sang anak singa menatap satu persatu gadis remaja seusianya yang terlihat menunduk bahkan saling lirik seolah sedang berkomunikasi lewat telepati. Sekian menit Tiger menunggu diantara keempatnya tidak ada yang berani membuka mulut.

Tiger mulai tidak sabar, tangannya terkepal erat, ingin sekali dia melayangkan tinjunya pada mereka tapi sayang Tiger bukan pria pengecut yang berani memukul seorang gadis.

BRAAKKK...!

"JAWAB!" Teriakan Tiger menggelegar, kotak sampah yang sama sekali tidak bersalah kini menjadi korbannya.

Keempat gadis itu menelan salivanya susah payah, diantara mereka bahkan sudah hampir pingsan karena takut pada amukan Tiger.

"B-bukankah benar ka-kalau kau menyukai Syakira. Ja-jadi apa salah kami? kami mengatakan yang sebenarnya pada gadis itu, benarkan?" Gadis yang merundung Camelia ditoilet angkat bicara. Walaupun terbata dia berusaha menekan rasa takut serta khawatir yang menyeruak dalam hatinya. Terlebih saat ini Tiger sedang menatap tajam dan dingin kearahnya.

"Beri tahu temanmu ini jangan bermimpi. Dan untukmu, terlebih kau, jangan pernah mengganggu apa lagi menyakiti gadis yang bernama Camelia kalau masih ingin hidup dengan nyaman." Suara Tiger terdengar begitu rendah. Senyuman sinisnya tercipta, ekor mata terarah pada gadis bersyal merah yang terlihat menunduk dalam. Tiger tahu siapa gadis itu, ya dulu dia memang sempat menyukai gadis berwajah teduh itu. Tapi itu dulu sebelum sesuatu terjadi dan dirinya sama sekali tidak berminat lagi.

Anggap saja dulu mata macannya sedang rabun.

💝

💝

💝

"Gadis itu sulit untuk didekati kalau pria itu terus saja menempelinya seperti lintah. Kita akan sulit untuk bergerak, bahkan ke tempat yang tidak mungkin menjadi area eksekusi dia tetap saja ada!" Geramnya.

Pria yang saat ini duduk di kursi kebesarannya hanya terdiam. Matanya terus saja menatap layar datar yang ada dihadapan yang tengah menampilkan suasana sebuah sekolah lengkap dengan ruangan yang tersedia disana.

"Untuk saat ini biarkan mereka lengah dan menganggap kalau siapapun tidak akan menangkap dan melukai gadis itu. Biarkan mereka menikmati ketenangan dan kebebasan, setelah mereka lengah baru kita bawa gadis itu dan eksekusi."'Ucapnya.

Rekannya hanya mengangguk patuh, sepertinya ide itu tidak buruk. Mereka akan membiarkan gadis dan penjaganya lengah beberapa waktu ini setelah ada kesempatan bagus baru eksekusi.

Ditempat lain seorang wanita paruh baya terlihat menatap horor pada lembaran foto yang ada di tangannya. Mulutnya menganga, sudut bibirnya berkedut, dahinya mengerut dalam, rambutnya yang masih di roll terlihat belum dia rapihkan sama sekali.

" Jadi ini kerjaan si anak singa disekolah. Apa yang lagi dia lakuin sama gadis itu?" Geramnya. Wanita beroll rambut itu bangkit, daster rumahan yang biasa dia pakai terlihat bergerak seirama dengan goyangan tubuhnya. Kedua kaki berbalut sandal jepit itu melangkah lebar menuju ruang gym.

BRAAKKK..!

Tanpa permisi dia membuka pintu cukup keras. Wajah cantiknya terlihat masam terkesan garang tidak bersahabat sama sekali. Bahkan senyuman yang diberikan oleh pria berambut gondrong sedikit pirang yang saat ini tengah mengangkat beban tidak mampu membuat raut wajahnya berubah.

"Lihat!"

Dia melemparkan lembaran foto itu di dekat tubuh suaminya. Mendudukkan diri di lantai, melipat kedua tangannya dengan dengusan yang keluar dari hidungnya cukup keras.

Pria bertubuh sempurna itu menghentikan aktivitasnya, satu alisnya naik sebaris, sudut bibir berkedut samar melihat wajah masam wanita yang sudah mengikat janji pernikahan bersamanya selama hampir 19 tahun ini.

"Kenapa Sayang? Apa lagi yang dilakukan anak itu hingga kau terlihat cukup berantakan, hm?" Suaranya begitu lembut, tangannya terulur meraih ceceran kertas yang ada di lantai.

Dahinya berkerut dalam, sudut bibirnya terangkat saat melihat potret yang ada di dalam lembaran kertas di tangannya.

"Astaga, sedang apa anak itu? Apa dia sedang berciuman di perpus-,"

"Aku bakalan nyeret dia pulang, jangan halangin aku pokoknya!" Wanita berdaster itu bangkit dengan napas yang memburu, emosinya terpancing kembali saat mendengar kata ciuman yang dilontarkan oleh suaminya.

"Awas kamu anak singa!" Sungutnya.

Dia bergegas keluar, bahkan pria yang tadi di datanginya tidak melakukan apapun untuk sekedar mencegahnya. Dia hanya terkekeh pelan membiarkan sang bunga kesayangannya menyeret anak singa yang sangat nakal dan selalu menjadi musuhnya saat berebut perhatian wanita itu.

"Kurang profesional, dasar amatir. Rasakan saja amukan Induk singa," ucapnya lagi masih dengan kekehan sebelum dia kembali melanjutkan kegiatannya yang tertunda.

BERSAMBUNG...

SEE YOU TOMORROW😘😘😘

Terpopuler

Comments

*k🎧ki€*

*k🎧ki€*

🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2024-03-07

0

Rifa Endro

Rifa Endro

singa jantan, induk singa, anak singa... oh... apalagi

2023-12-02

1

🍊 NUuyz Leonal

🍊 NUuyz Leonal

ya ampun bapak kasih dong pelajaran anakmu biar mahir seperti kamu 😂😂

2023-11-13

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 69 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!