Pagi menjelang, Camelia masih terlelap dalam tidurnya. Tempat tidur besar dan nyaman membuatnya enggan untuk membuka mata, terlebih pagi ini cuaca di Dubai sedikit tidak bersahabat. Ditambah lagi percekcokan dirinya semalam dengan Tiger membuat tubuhnya lelah, sepertinya Camelia enggan bangun pagi ini.
Tapi sayang semua itu hanya angan belaka, nyatanya saat ini ada sepasang mata tengah memperhatikannya dari pintu kamar. Pemilik mata tajam itu menggeleng melihat keadaan tempat tidur miliknya yang selama beberapa waktu ini tidak dia tempati karena gadis yang saat ini masih terlelap itu sudah mengambil alih.
"Selain keras kepala, rupanya kau juga pemalas." Desisnya.
Kedua kaki panjang berbalut seragam sekolah itu melangkah lebar menuju tempat tidur. Dengan tidak ada kelembutan sama sekali tangan besarnya menarik selimut tebal yang membungkus tubuh kecil sang gadis.
Hawa dingin seketika merasuk membuat Camelia terusik tapi enggan membuka kedua mata, gadis itu hanya bergumam sembari memeluk tubuhnya sendiri, meringkuk seperti bayi.
"Melia gak mau sekolah hari ini Ambu, gak mau mandi juga, dingin." Oceh nya. Camelia mengigau, dia bahkan berusaha mencari sesuatu untuk menghalau hawa dingin yang dirasakannya dengan mata masih tertutup.
Tapi sayang, kelakuannya itu tidak berhasil meluluhkan hati seorang Tiger. Remaja pria itu justru menarik kedua kaki Camelia dan berupaya membangunkan gadis itu tidak peduli walaupun masih dengan mata terpejam. Tanpa merasa kesusahan Tiger menggendong tubuh Camelia, membawa gadis itu menuju kamar mandi.
Tiger berdecak saat melihat Camelia tidak juga kunjung terbangun, dan bergegas mandi agar tidak terlambat kesekolah. Kalau terus dibiarkan Tiger yakin Camelia pasti tidak akan sekolah hari ini dan nilainya akan terancam.
Byuuurrr...
Tubuh kecil Camelia tercebur kedalam bathub, gadis itu seketika terbangun dan memekik nyaring membuat Tiger sebagai pelaku utama reflek memejamkan kedua mata dan menutup telinganya.
"MACAN GILAAAAAAA....!" Teriaknya sekeras mungkin.
Bukan hanya shock, tapi Camelia juga merasa kedinginan. Dia yakin setelah keluar dari bathub dirinya pasti akan demam, pagi ini sepertinya cuaca benar-benar tidak bersahabat seperti biasanya.
"Mandi dengan benar, jangan membuat nilai mu terbuang percuma karena terlambat!" Cetus Tiger.
Remaja tampan itu berbalik meninggalkan kamar mandi dan Camelia sebagai penghuninya pagi ini. Cukup terhibur juga melihat ekspresi wajah Camelia saat terlempar kedalam bathub.
Selepas Tiger pergi Camelia kembali meraung kesal, dia menyumpah serapahi Tiger sembari keluar dari bathub dan menuju shower.
💗
💗
💗
Camelia terus saja bersin saat sampai disekolah. Biarpun sudah memakai jaket cukup tebal tetap saja tidak ada pengaruhnya. Sovia yang saat ini tengah duduk bersamanya terlihat khawatir, dia berulang kali mengusap punggung temannya itu.
"Kau istirahat saja di asrama jangan paksakan dirimu seperti ini, kalau kau tidak kuat ayo aku antar. Biar aku menemani mu di sana."
Gegas Sovia bangkit, dia menarik lengan Camelia. Benar saja tubuh gadis berambut pendek itu terasa hangat, sepertinya Camelia demam. karena memang sudah tidak kuat pada akhirnya Camelia menurut, dia berjalan tertatih mengikuti langkah temannya keluar dari cafetaria. Beruntung Tiger belum sampai disana, karena kalau pria itu sudah ada disana pasti akan memperlambat waktu.
"Kalian mau kemana?"
Langkah keduanya terhenti, batang leher para gadis itu bergerak memutar menuju asal suara. Camelia yang sudah merasa tidak nyaman terlihat tak mau peduli, dia kembali mengalihkan pandangan membiarkan Sovia yang bekerja keras menjelaskan pada orang itu.
"Camelia sedikit tidak sehat, aku akan mengantarnya ke asrama."'Cetus nya tanpa basa basi.
Sovia kembali melangkah, menarik lengan Camelia namun hanya beberapa langkah saja karena orang yang mencegat keduanya kembali bergerak menghadang.
" Biarkan aku yang mengantarnya, kau kembalilah katakan pada Miss Sarah kalau Camelia tidak bisa masuk mengikuti pelajaran berikutnya."
Tanpa izin remaja itu mengambil alih Camelia dari Sovia, tidak memberikan kesempatan Sovia untuk menolak. Dia bergegas membawa Camelia ke arah asrama yang khusus ditempati oleh para siswi, sementara gedung megah disebelahnya adalah asrama para siswa laki-laki.
"Kau mau membawa ku kemana Adam? Kenapa kau disini, bukannya kau harus ke kelas untuk-,"
"Aku ketua kelas, sudah seharusnya memperhatikan warga kelasku. Kenapa kau memilih masuk saat demam seperti ini?" Remaja pria itu terlihat kesal, namun sayang tidak bisa melampiaskan kekesalannya pada siapa pun termasuk Camelia.
"Aku adalah siswa pertukaran, jadi nilai ku di pertaruhkan kalau sampai tidak mengikuti kelas." Ucap Camelia lemas.
Setelah itu tidak ada lagi pembicaraan diantara keduanya. Adam bungkam, begitu pula dengan Camelia, kedua hanya berjalan berdampingan menuju lantai atas dimana kamar asrama Camelia berada.
Sementara di sisi gedung satunya Sovia terengah menuju kelas, napasnya sudah berantakan karena berlari, dia harus bergegas melaporkan hal ini pada Miss Sarah agar Camelia tidak mendapatkan hukuman atau pengurangan nilai hingga membuat gelar siswa pertukarannya sedikit tercoreng.
"Bukankah itu Sovia, dimana Camelia?" Tunjuk Lucas yang baru saja keluar kelas bersama Tiger dan Emmir.
Kedua temannya yang tadi sibuk sendiri kini teralihkan, Tiger menatap kearah posisi yang di tunjukkan oleh Lucas begitu pula dengan Emmir. Sebenarnya Tiger ingin tidak peduli, tapi entah mengapa kedua kakinya mengkhianati otaknya dan lebih menurut pada kata hatinya.
Memang sialan!
"Sovia!" Panggil Lucas.
Pria yang memiliki gelar playboy sekolah dan budaya dari gurun itu terlihat menipiskan bibir, memberikan senyuman maut yang biasanya bisa berhasil membuat para gadis melayang, tapi sepertinya tidak berlaku untuk Sovia.
"Kau sendiri mana Camelku?" Bukan Tiger, Lagi-lagi itu Lucas.
Dengan wajah sok coolnya dia menatap Sovia yang sedang menampilkan wajah datar tidak berminatnya pada ketiga remaja pria yang tengah dihindari oleh temannya tersebut.
Tapi sepertinya kali ini dia tidak bisa menghindar, terlebih saat ini tatapan tajam seseorang seakan tengah menguliti nya hidup-hidup.
Mengerikan sekali.
"Camelia bukan Camel, dia temanku bukan Unta mu!" Tukas Sovia dengan nada tidak senang.
Bibir tipisnya mencebik tidak suka, dia berusaha menghindari tatapan tajam itu dengan mengalihkan pandangannya kearah lain. Tapi sepertinya itu percuma karena saat ini bola mata itu terus saja menghunusnya layaknya anak panah.
"Sovia sakit, dia demam. Saat ini dia sedang berada di kamar asrama, aku harus membuat laporan pada Miss Sarah agar nilai Camelia tidak turun." Jelasnya.
Sovia mengambil langkah cepat, tapi sayang lagi-lagi langkahnya terhenti saat ada sebuah kaki panjang menghalanginya. Sovia tidak perlu mengangkat kepala untuk memastikan dia tahu siapa pemilik tungkai panjang yang saat ini menghadangnya.
"Kau meninggalkannya, bukankah ada telepon atau kau bisa meminta teman sekelasmu untuk membuat laporan pada Miss Sarah. Kenapa kau tidak menemaninya dan memberikan obat-,"
"Adam sudah membantuku, dia membawa Camelia ke asrama." Sela Sovia menghentikan ocehan Lucas.
Remaja pria yang saat ini tengah menghadang jalannya itu terlihat terdiam, tidak lama dia membuka portal kakinya membiarkan Sovia bebas lalu dia sendiri kembali bergerak tanpa bicara sedikit pun, pergi meninggalkan kedua temannya dan Sovia tentunya.
"Astaga, Tiger kau mau kemana?! Jangan bilang dia akan menemui Camel di asrama." Oceh Lucas.
Emmir mengedikkan bahu, dia segera mengikuti langkah lebar Tiger yang ternyata memang menuju ke arah yang tadi disebutkan oleh Lucas. Lucas memang Cenayang yang handal pantas saja remaja itu sering di kerumuni oleh para gadis layaknya gula di kerumuni para semut.
"Ekhem... mereka sudah tidak ada, bagaimana kalau kita makan bersa-,"
"Maaf aku tidak tertarik dengan tawaranmu, Tuan muda Lucas." Tolak Sovia tanpa basa basi, bahkan gadis itu segera meninggalkan Lucas yang seakan tengah berekspresi tidak percaya karena ditolak seorang gadis secara mentah-mentah.
"Oh... astaga, kau menggemaskan sekali Sovia." Kekehnya.
BERSAMBUNG...
SEE YOU TOMORROW 😘😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Yuliana Purnomo
heehh pede amat babang Lucas bisa menaklukkan hati cewek 2,,, Sovia mah beda bang,,gak kepincut sm Modelan Abang Lucas yaa😊
2025-01-08
0
Rifa Endro
haish, si mulut manis masih kekeuh saja
2023-12-02
1
🍊 NUuyz Leonal
Lucas nih asal ganti nama aja 🤣🤣 mending di plesetin jadi caramel ini camel unta dong jadinya
2023-11-10
0