Ledakan yang terjadi diluar gedung apartemen membuat para penghuninya kocar-kacir tidak karuan. Ditengah malam buta seperti ini beberapa mobil keamanan serta pemadam kebakaran sudah bersiaga menjalankan tugas. Didalam lift Tiger terlihat tenang walaupun dalam hatinya tidak dapat berbohong kalau dirinya juga sama khawatirnya dengan orang-orang yang tadi terlihat panik dilantai 21 lorong apartemen.
Gedung apartemen mewah yang salah satu initnya adalah milik Sang anak singa itu memang tidak mengalami kerusakan yang berarti, hanya beberapa jendela kaca saja yang pecah, bahkan pintu balkon milik Tiger saja sebagai retak padahal jarak ledakan dengan posisi unit apartemennya cukup jauh.
Bisa dibayangkan seberapa besar ledakan itu dan efek yang ditimbulkan. Pantas saja dilantai dasar apartemen terlihat berantakan dan cukup banyak pecahan kaca.
Tiger keluar bersama beberapa orang pria dewasa, tidak ada satu orang pun wanita yang ikut turun untuk memastikan keadaan karena memang para pria melarang mereka dan meminta untuk tetap didalam ruangan, termasuk Tiger yang meminta Camelia tidak ikut keluar dari unit apartemennya.
"Sepertinya kebocoran gas, astaga ledakannya sangat besar sekali." Ucap salah satu pria yang menjadi penghuni apartemen.
Mereka memang melihat di pertengahan halaman super luas apartemen mewah ini ada sebuah lobang besar yang dapat dipastikan adalah tempat berasal sumber ledakan.
'Bisa bisanya pipa gas terkubur didalam tanah dan melewati apartemen ini, lihat saja akan aku tuntut mereka!' Batin Tiger kesal.
"Kami hanya mendapatkan beberapa pecahan pipa besi yang hancur karena ledakan besar, tim pemadam udah mengamankan tempat ini dan kebocoran gas sudah bisa ditangani dengan baik." Ucap salah satu keamanan yang ikut mengamankan lokasi. Orang-orang disana terlihat sedikit tenang, mereka memaklumi kejadian malam ini dengan syarat semua kerugian ditanggung oleh pihak yang bersangkutan.
Tapi diantara orang-orang yang terlihat lega dan tenang Tiger justru tidak bereaksi, remaja pria yang memiliki postur tubuh layaknya orang dewasa itu hanya menatap dingin pada area yang sudah dihalangi oleh garis polisi. Entah mengapa Tiger merasakan ada yang tidak beres, kejadian ini bukan semata-mata kebetulan tapi seakan kesengajaan yang dibuat untuk mengalihkan sesuatu.
Dddrrrrtttt....
Tiger tersentak dari pemikirannya saat merasakan ponselnya bergetar, dengan cepat dia meraih benda pipih itu dari saku hoodie hitam yang membalut tubuhnya. Dahinya mengerut saat melihat nama kontak yang tertera di layar.
"Emmir, ada apa dengan anak itu?" Gumamnya sebelum Tiger menekan ikon hijau untuk menerima panggilan Emmir.
"Kenapa kau-,"
"Ada pergerakan diarea unit apartemen mu! Bukan gadis itu sensor ku memberi sinyal kalau postur tubuh bahkan aliran nadinya bukan merupakan orang yang pernah berkunjung ke apar-,"
Belum sempat Emmir menyelesaikan ucapannya Tiger berlari menuju loby apartemen, dia bahkan lupa untuk mematikan panggilan Emmir. Dengan langkah seribu Tiger segera masuk kedalam lift dan menekan tombol lantai 21 menuju unit apartemennya.
Kotak baja yang sedang dia naiki itu terasa lamban, berulang kali Tiger mengetuk pintu lift itu agar cepat terbuka, dia terlihat tidak sabaran. Rasa khawatir yang sedari dirasakannya kini meluap dan hampir meledak.
Ting...
Saat lift berhenti dilantai 21 Tiger bergegas keluar bahkan dia membuka pintu lift sendiri saat merasa kalau pintu baja otomatis itu lamban untuk terbuka. Dengan langkah lebar Tiger berjalan cepat menuju kamar apartemennya, tapi saat sudut matanya menangkap sebuah siluet dibelokan yang menuju tangga darurat kakinya reflek berhenti, dahinya berkerut dengan mata menyipit untuk memastikan.
Sayang siluet itu tidak terlihat jelas hingga membuatnya kembali melanjutkan langkahnya, tapi lagi-lagi dia terhenyak saat mendengar suara jeritan dari arah tangga darurat.
"HELP MEEEE...!"
Suara itu, suara yang sering membuat telinganya berdengung tapi selama beberapa hari ini Tiger tidak dapat mendengarnya karena dia jarang berada di apartemen.
"Camelia," Gumamnya.
Tiger berlari menuju tangga darurat, dia seperti orang kesetanan. Bahkan beberapa kali tergelincir dan hampir terjatuh, saat menuruni anak tangga darurat pun Tiger hampir terjungkal karena salah langkah. Terlebih saat dia mendengar suara teriakan minta tolong seorang gadis yang semakin jelas menggema di lorong tangga darurat, tidak hanya teriakan gadis itu saja melainkan derap langkah serta sebuah pukulan yang Tiger yakini adalah tamparan keras seseorang yang dilayangkan pada korbannya.
"DIAM ATAU AKU AKAN MENDORONGMU DARI LANTAI 19!" Teriaknya penuh ancaman.
Seketika tidak ada lagi suara jeritan gadis malang itu, bibir Sang gadis terkatup rapat secara terpaksa dengan air mata terus saja mengalir. Belum lagi rasa sakit dibagian pipi, kaki, serta tangannya, bahkan area mulutnya juga terasa sakit akibat bekapan pria bertopeng yang tengah membawanya saat ini. Ada tiga orang yang tidak tahu mereka siapa dan menginginkan apa darinya.
'Tiger, tolong aku takut.' Rintihannya dalam hati.
Hanya satu nama itu yang ada didalam pikirannya sekarang, walaupun berulang kali dia menggumamkan nama Ambu serta Abangnya, tapi. hatinya malah memanggil nama si Macan Edan yang menjadi penyebab masalah ini terjadi.
"Jangan sampai dia mati sebelum boss mendapatkan chip itu!" Tukas salah satu dari mereka memperingati dua rekannya yang tadi cukup kasar pada tawanan yang mereka bawa.
Beberapa lantai sudah mereka lalui, menuruni ribuan anak tangga membuat kedua kaki mereka terasa berdenyut, kemungkinan besar besok pagi akan membengkak.
"Bawa dia ke area yang sepi lalu-,"
BUGH...!
Belum sempat pria itu menyelesaikan ucapannya, tubuh seseorang sudah menimpanya. Posisinya yang berada di depan membuat dia sulit menghindar, terlebih kejadian ini tidak pernah dia prediksi sebelumnya.
Dengan kekuatan yang tersisa pria bertopeng dengan gambar Kalajengking itu berusaha menyingkirkan tubuh rekannya yang sudah tidak sadarkan diri dari atas tubuhnya, sedangkan satu rekannya lagi sudah berjalan mendahuluinya dan tidak menyadari apa yang terjadi ditangga darurat lantai 15.
"Sialan!" Umpatnya dengan mata menatap nyalang pada seorang remaja pria yang tengah mendekap gadis yang sudah berhasil dia bawa.
Dengan cepat dia bangkit, gerakannya cukup licin dan tidak terduga membuat sepasang anak manusia itu terpaksa menaiki beberapa anak tangga untuk menghindar. Kali ini bukan lagi pisau yang dia keluarkan seperti beberapa saat lalu untuk menakut-nakuti Sang gadis, melainkan sebuah pistol yang membuat kedua remaja itu mendelik.
"Jangan campuri urusan kami bocah! serahkan gadis itu atau kau-,"
Dugh...!
Lagi-lagi ucapannya terputus saat sebuah kaki pendek melayang kearahnya dan berhasil melemparkan senjata api di tangannya jatuh kebawah sana, mungkin sampai dilantai dasar tangga ini. Si pemilik kaki menatap tak percaya pada remaja pria yang saat ini tengah merengkuh pinggang kecilnya dan berhasil mengendalikan anggota geraknya termasuk kakinya yang berhasil menendang pistol dari pria bertopeng yang membawanya.
"Kurang ajar, kalian mencari mati rupanya!" murkanya tidak dapat lagi tertahan.
Dengan cepat tangan besar itu mengangkat tubuh Sang gadis. Satu tendangan kembali melayang kala kaki tak beralas itu mengenai wajah si penjahat dan berhasil membuat pria bertopeng itu tersungkur ditangga dan hampir saja terjatuh ke bawah kalau tangannya tidak sigap meraih pegangan besi.
"Kau membuat kakiku sakit!" Protesnya.
Tapi nyatanya protesan yang gadis tidak didengarkan, remaja pria itu hanya memutar bola matanya dan kembali meraih pinggang kecil Sang gadis saat melihat pria bertopeng itu kembali bangkit.
"Setidaknya aku membuat anggota tubuhmu sedikit berguna. Ayo kita lenturkan lagi bagian yang lain agar kau terbiasa nanti." Cetusnya ringan dan benar-benar melakukan apa yang diucapkannya membuat gadis berambut sebahu itu berteriak sembari merengkuh area leher remaja pria yang saat ini tengah membuat tubuhnya melayang.
Dia mual, rasanya seluruh isi perutnya diaduk-aduk.
BERSAMBUNG...
SEE YOU TOMORROW😘😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Rifa Endro
kayak nonton film action
2023-12-02
2
🍊 NUuyz Leonal
masalahnya sangatlah serius padahal kenapa kamu tak jujur saja dengan papa singa
2023-11-09
0
Dia Amalia
wah gk ada obat ne anak singa blg cebol biar berguna 😒😒😒
2023-11-05
0