Tiger's Bab 15

Tidak ada pembicaraan yang berarti dari keduanya. Camelia memilih untuk berdiri dengan tubuh bersandar di dinding besi dari pada berdekatan dengan Adam. Lift yang membawa mereka ke lantai atas dimana kamar asrama Camelia berada terasa lambat, itu menurut gadis berambut sebahu yang saat ini terlihat tidak baik.

Tapi untuk Adam sendiri rasanya lift ini terlalu mengebut hingga setiap detik dan lantai yang mereka lewati terasa cepat sampai begitu saja.

"Aku dengar kau tidak tinggal di asrama selama beberapa hari, apa itu benar?" Tanya Adam yang pada akhirnya merasa gatal untuk berbicara. Dia tidak suka dengan kesunyian ini, terlebih sejak tadi Camelia terus saja menghindar bahkan menjauhinya.

Padahal Adam merasa kalau dirinya tidak pernah berbuat salah pada gadis itu, tapi kenapa Camelia terlihat dingin?

"Kau dengar dari siapa? Sovia?" Sahut Camelia, bahkan menebak siapa orang yang memberitahukan berita itu pada Adam.

Karena yang Camelia tahu hanya Sovia, Emmir, dan Lucas yang mengetahui dimana dirinya tinggal selama beberapa waktu ini setelah kejadian itu.

"Bukan, siswi lain banyak yang mengetahuinya. Katanya kau-,"

Ting...

Pintu lift terbuka bergegas Camelia keluar dan menghentikan ocehan Adam yang terang-terangan tengah menginterogasinya layaknya seorang detektif. Kenapa remaja pria ini terlihat begitu ingin tahu, bukannya mereka dari awal tidak sedekat itu bahkan Camelia juga jarang berinteraksi dengan Adam saat di kelas walaupun remaja itu merupakan ketua kelasnya.

"Aku menginap ditempat lain. Negaraku menanggung semua akomodasi selama aku belajar di Dubai, jadi mau aku menginap dimana pun tinggal di tempat mana pun tidak masalah." Camelia berbicara cukup tenang, menggunakan negaranya sebagai tameng walaupun semua ucapannya memang tidak salah. Ada uang negara yang menyokongnya datang ke Dubai sebagai pelajar pertukaran, uang akomodasi juga penginapan.

Dulu anak tetangganya saja bisa menjadi siswa pertukaran ke Amerika, bukan hanya karena beasiswa yang di dapat tapi juga otak cerdas serta sudah rezeki dari Tuhan, bahkan anak tetangganya itu bisa kuliah hingga sarjana disana. Padahal mereka hidup bukan dari keluarga berada tapi Tuhan serta negara memberikan kesempatan pada dia dan anak tetangganya itu untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi demi mengangkat harkat derajat keluarga.

Adam bungkam, dia tidak lagi menanyakan perihal dimana Camelia tinggal selama beberapa waktu ini. Adam sangat tahu kalau gadis berdarah Indonesia dengan bahasa Inggris yang cukup fasih itu adalah siswi yang pintar, tidak mungkin Camelia siswi yang bodoh kalau dia bisa sampai ke negara ini.

Langkah siswa tampan itu melebar, dia mengikuti Camelia yang semakin menjauh darinya. Letak pintu kamar asrama gadis itu tidak jauh lagi, Adam mempercepat kembali kedua kaki panjangnya menyusul Camelia tapi langkah itu perlahan memelan saat matanya melihat seseorang tengah bersandar di pintu kamar asrama Camelia dengan kedua tangan terlipat di dada. Kepalanya menoleh, menatap padanya dan Camelia yang ternyata juga sudah menghentikan langkahnya.

"Sedang apa kau disini?" Tanya Camelia dengan nada sinis.

Gadis itu mendekat, raut wajahnya begitu tidak bersahabat dan terang-terangan menunjukkan ketidaksukaan dengan kedatangan remaja pria yang tadi malam berhasil mendapatkan lemparan sepatu darinya.

Camelia masih dapat melihat lebam merah di daerah dahinya yang mulus. Terbersit rasa kasihan melihatnya, tapi saat dia mengingat bagaimana awalnya pria itu mendapatkan lemparan manis darinya Camelia kembali memasang wajah tidak peduli.

'Suruh siapa mesum!' Cibirnya dalam hati.

Tiger menegakkan tubuhnya, matanya terus menatap pada Camelia dan Adam terlebih pada Adam. Sorot mata Tiger terlihat tajam seolah tengah menyiratkan sesuatu yang tidak dapat terbaca.

"Kau pergi ke kamar asrama mu tanpa memberitahu padaku terlebih dahulu, dan bersama dia, hm." Suara Tiger terdengar rendah sampai membuat Camelia merinding dibuatnya.

Kesurupan apa pria ini hingga bersuara dengan pelan dan lembut seperti ini?

"Memangnya kenapa, apa urusanmu? Kau bukan siapa-siapa-,"

"Sssttttt...," Tiger meletakkan jari telunjuknya tepat di bibir tipis Camelia. Membungkam suara indah gadis itu yang hampir meletus dan mampu mengakibatkan gedung asrama besar, megah serta mewah ini berguncang hebat.

"Kenapa bersikap begitu pada calon suamimu sendiri, hatiku sakit sekali." Imbuhnya lagi.

Camelia menganga dibuatnya, mata bulatnya melotot, menatap tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Ada apa dengan pria ini? kenapa bersikap menggelikan seperti ini? Kesurupan jin gurun mana.

Dan apa katanya tadi CALON SUAMI? Heiiiii..! Calon suami siapa maksudnya?!

"Ayo, aku tahu kau lelah hari ini karena kegiatan semalam. Kalau kau ingin melampiaskan yang semalam kepadaku tidak masalah, aku akan senang hati menerimanya." Tanpa izin Tiger merangkul pinggang kecil Camelia, membawa paksa gadis itu menuju kamar asrama yang di tempati Camelia. Meninggalkan Adam yang masih terpaku di tempat tanpa diberi kesempatan untuk berbicara, hanya dapat mengepalkan kedua tangannya dengan sorot mata tajam menatap pada Tiger.

Tidak ada yang tahu apa yang ada didalam pikiran Adam saat ini, tapi dilihat dari sorot matanya ada sesuatu yang pernah terjadi diantara dia dan Tiger.

"Iisshh... Apa sih?!"

Camelia menghempaskan tangan besar Tiger dengan kasar, menatap tajam pada Tiger yang tengah mengangkat kedua tangannya di udara seakan menyerah. Sudut bibirnya terangkat, senyuman tipisnya tercipta sekian detik sebelum tawa pria itu menggema didalam kamar asrama milik Camelia.

Rasa kesal yang ada didalam hati Camelia kian membuncah, bila bisa di gambarkan saat ini kedua telinganya sudah mengepulkan asap tebal dengan dua tanduk di kepalanya.

"TIGEEEEEERRRRR...!" Teriaknya sekencang mungkin.

Tawa Tiger terhenti seketika saat mendengar suara teriakan hebat yang mengguncang gedung, wajannya berubah tegang saat melihat Camelia berlari kearahnya, dengan gerakan slow motion gadis itu menerjang tubuh besar Tiger. Kedua tangan kecilnya bersiap memberikan pukulan pada dada pria remaja yang sedari tadi terus saja membuatnya meradang.

Bugh..

Bugh..

Bugh..

Tiger tersungkur di lantai akibat dorongan Camelia. Karena tidak ada persiapan tubuhnya limbung dan mendarat di lantai marmer yang dingin dengan posisi Camelia berada di atas tubuhnya. Tanpa memperdulikan keadaannya sekarang Camelia membabi buta memukuli dada bidang Tiger, posisinya sekarang yang mengangk*angi tubuh besar remaja pria itu membuat keduanya terlihat cukup intim. Rok rempel selutut yang Camelia pakai tersingkap hingga setengah paha, beruntung dia memakai hotpants ketat berwarna kulit didalamnya hingga tidak memamerkan paha mulus yang selalu tersembunyi.

"Hei! hentikan, kau membuat tubuhku sakit! Astaga beraninya kau menganiaya seorang Pangeran sepertiku!" Tiger mulai memberontak, tapi kekuatan super yang Camelia keluarkan cukup membuat remaja itu kesulitan.

"AKU TIDAK PEDULI MAU KAU PANGERAN, RAJA, PRESIDEN, PERDANA MENTERI, RAJA NERAKA, AKU TIDAK PEDULI! KEMBALIKAN STATUS SINGLE KU SEPERTI SEMULA, KENAPA KAU BILANG KALAU KAU CALON SUAMIKU DI DEPAN ADAM?!" Suara Camelia menggelegar, dia berulang kali memukuli tubuh besar di bawah kuasanya, cukup puas hingga tidak lama keadaan berubah. Tiger membalikkan posisi, kali ini Camelia yang terkukung dengan wajah menegang karena posisi mereka tidak kalah intim dari sebelumnya.

"Bukankah kau bilang kalau ingin bisa mengatur hidupmu aku harus menjadi salah satu bagian dari orang yang terikat denganmu, menjadi kakak mu itu. tidak mungkin, saudara mu apa lagi, apalagi menjadi Ayahmu aku tidak mungkin menikahi ibumu terlebih dahulu, lebih baik menikahi anaknya saja. Jadi-,"

"Jadi?!" Sela Camelia kesal.

Seringai kecil tercipta di bibir Tiger, remaja itu mendekat pada wajah Camelia yang sudah memucat. Saat ini jarak diantara mereka hanya tinggal beberapa centimeter saja hingga napas keduanya bisa dirasakan.

"Menjadi suamimu adalah pilihan yang terakhir." Bisik Tiger tepat didepan wajah Camelia, dan itu semakin membuatnya menegang.

Belum hilang rasa tegang yang Camelia rasakan, kali ini keterkejutannya kian bertambah saat pintu kamar asramanya tiba-tiba saja terbuka dengan keras padahal posisi antara dirinya dan Tiger masih terlihat ambigu.

"ASTAGA...!"

BERSAMBUNG...

SEE YOU TOMORROW😘😘😘

OMAIGOT 😌😌

Terpopuler

Comments

Yuliana Purnomo

Yuliana Purnomo

siapa yg mergok i mereka?? walaupun gak Ngapa-ngapain,,tapi posisi mereka bgt,, pasti orang yg liat akan salah sangka

2025-01-08

1

Rifa Endro

Rifa Endro

nah loe !!! siapa lagi yang datang. pasti duo partner si macan tengil itu

2023-12-02

1

🍊 NUuyz Leonal

🍊 NUuyz Leonal

ucapan mu ini mengandung banyak kecurigaan Tiger bisa banget ya bikin orang salah persepsi dengan kata kata mu 😂😂😂🤣

2023-11-10

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 69 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!