Drama queen

"Sialan! Sialan! Keyla bangs*at!" pekik Aurora kesal, kakinya menendang-nendang tembok dengan kesal.

Keysha hanya menatap Aurora dalam diam, ia sama sekali tidak berani untuk menegur sahabatnya. Amarah Aurora saat ini sedang berada di puncaknya.

"Lo liat aja Keyla, gue gak akan ngebiarin hidup lo tenang setelah ini. Gue bakalan buat lo hancur sehancur hancurnya," Aurora mengepalkan tangannya erat, kemudian ia melangkah menuju kelasnya.

...💍...

Bel istirahat baru saja berbunyi. Amel menghampiri Keyla yang sedang membaca ulang materi yang tadi di jelaskan oleh guru. Gadis itu tampak fokus, sama sekali tidak menyadari kedatangan Amel. Bahkan suara siswa dan siswi lain yang memenuhi kelas pun tidak menggangu kegiatannya.

"Assalamualaikum Key. Lo gak ke kantin?" tanya Amel, gadis berpipi chubby itu tersenyum manis ke Keyla.

Keyla mengangkat kepala nya menatap Amel, tersenyum seraya mengangkat alisnya.

"Gue ke kantin habis ini. Kenapa Mel?"

"Ke kantin bareng gue yuk," ajak Amel.

Amel memperhatikan sekitarnya di mana murid-murid saling berbisik-bisik membicarakan mereka berdua. Mempertanyakan kenapa Amel masih ingin berteman dengan murid buangan seperti Keyla. Namun Amel berusaha menutup telinga, tidak ingin mendengarkan dan memperdulikan hal itu.

Sedangkan Keyla sudut bibirnya seketika terangkat, senyumnya mengembang lebar. Ia sangat senang Amel masih mau berteman dengannya. Memang beberapa hari ini semenjak memutuskan satu kelompok dalam tugas yang ibu Neti berikan.

Mereka jadi sering berbicara dan saling bertegur sapa. Lagi pula dulu mereka juga berteman, hanya karena kebohongan yang dimainkan oleh Aksa dan teman-temannya. Keyla kehilangan teman-temannya.

Keyla mengangguk semangat, "Boleh yuk bareng ke kantin."

Di saat Keyla sedang sibuk membereskan buku-bukunya. Aksa, Reihan, Marvin dan Arkana memasuki Keyla. Niat Aksa adalah ingin membujuk sang pacar yang sedang marah. Aksa menautkan kedua alisnya ketika melihat Aurora yang menidurkan kepalanya di atas meja seraya menyembunyikan wajah di lipatan tangannya. Tidak biasa Aurora seperti ini.

Aksa menarik salah satu kursi dan duduk di samping Aurora. Ia memperhatikan gadis itu kemudian mengusap kepalanya lembut.

"Ra kamu kenapa hm?" tanya Aksa lembut.

Perlahan Aurora mengangkat kepalanya, yang membuat Aksa seketika terkejut. Karena ternyata Aurora sedang menangis, hidung nya memerah dengan air mata yang masih mengalir di pipinya. Bukan cuma Aksa teman-temannya juga ikut kaget, bahkan Keysha yang duduk di samping Aurora saja tidak tahu kalau sahabat nya itu sedang menangis.

"Hei kamu kenapa? Kok nangis?" Aksa mulai panik, ia mengelap air mata Aurora menggunakan tangannya lembut.

Aurora mencebikkan bibirnya, ia mengangkat tangan kirinya. Menunjukkan pergelangan tangannya yang membiru pada Aksa.

"Tangan aku hiks," ucap Aurora sambil terisak.

"Tangan kamu kok bisa begini? Siapa yang udah buat kamu begini?" Aksa mulai kesal, siapa yang berani membuat gadisnya seperti ini.

Aurora menatap lurus ke arah Keyla yang hendak berjalan keluar kelas bersama Amel.

"Keyla hiks," ucap Aurora.

"Keyla?" tanya Aksa memastikan.

"Iya."

Aksa menoleh dan menatap Keyla tajam, kemudian ia berdiri dan melangkah menghampiri Keyla.

"Keyla!" suara Aksa memenuhi ruang kelas membuat semua murid yang ada di kelas itu menghentikan kegiatannya dan menatap Aksa heran.

Keyla di panggil pun ikut di buat heran melihat Aksa yang menghampirinya dengan tatapan seperti ingin memakannya hidup-hidup.

"Kenapa?" tanya Keyla ketika Aksa sudah berdiri di depannya.

"Lo apain tangan Aurora sampai biru begitu?" tanya Aksa penuh amarah yang membuat seisi kelas seketika berbisik-bisik seraya menatap sinis ke arah Keyla.

"Hah? Di apain gimana? Gue gak ngapa-ngapain dia," bingung Keyla, apalagi kali ini Aurora rencana kan.

"Jangan pura-pura bego deh. Nih liat," Aksa menarik Keyla menuju meja Aurora kemudian mendorongnya tepat di depan Aurora, "Tuh liat pergelangan tangan Aurora sampai biru gitu. Dia bilang lo yang ngelakuinnya."

"Apasih gue gak ada ngapa-ngapain dia gue bilang!" seru Keyla tidak terima.

"Alah kalau udah salah ngaku aja kali," cibir Marvin.

"Iya udah salah nyolot lagi," tambah Arkana.

Keyla menghela nafasnya jengah, permainan apalagi yang mereka mainkan kali ini. Di tambah lagi Aurora ini kenapa pula dia menangis, padahal Keyla tidak berbuat apa-apa padanya.

"Udah gue bilang bukan gue," ucap Keyla meyakinkan.

Aksa melirik Aurora yang masih terisak, "Ra kasih tau apa yang dia lakuin ke kamu. Biar semuanya tau."

Aurora mengangkat kepalanya menatap Keyla kemudian menatap teman-temannya yang menunggu jawaban darinya.

"Ta-tadi waktu di toilet Keyla tiba-tiba marah-marah sama aku. Di-dia nyuruh aku putus sama kamu, tapi aku gak mau. Terus waktu aku mau pergi, dia tarik tangan aku kuat banget sampai sakit. Terus dia nampar pipi aku," jelas Aurora tersedu-sedu.

Mata Keyla seketika melebar mendengar penjelasan Aurora. Sejak kapan Keyla melakukan hal itu, bisa-bisanya dia mengarang sesuka hatinya. Sedangkan Aksa menatap Keyla geram, rahangnya mengeras tangannya terkepal kuat.

Murid-murid yang lain juga sama terkejutnya mereka tidak habis pikir ternyata Keyla sejahat itu. Keyla yang selama ini terus mereka puji-puji ternyata memiliki sifat yang sangat buruk.

"Gak ada. Gue gak ada ngelakuin itu sama sekali. Dia bohong!" Keyla menatap teman-temannya berharap ada yang percaya padanya, namun nihil semua membuang muka ataupun hanya memberikannya tatapan benci.

"Gue gak bohong! Kalau gak percaya tanya aja Keysha. Dia ada di toilet sama gue," seru Aurora.

Semua mata tertuju kepada Keysha menunggu penjelasan darinya. Keysha menatap Aurora dan Keyla ragu. Sebelumnya Aurora tidak memberi tahunya akan rencana ini. Tapi mau bagaimana pun tentu saja dia ada di pihak Aurora, Keysha kan juga tidak suka pada Keyla.

Keysha mengangguk, "Iya semua yang di katakan Aurora itu benar. Keyla memang ngelakuin itu semua."

"Keysha kok lo bohong juga sih? Jelas jelas kejadiannya gak seperti itu," ucap Keyla tidak percaya.

"Gue gak bohong kok. Memang lo ada nampar Aurora terus nyakitin tangannya. Lo kali tuh yang bohong," elak Keysha.

Aksa berjalan mendekati Keyla jika tidak berpikir kalau Keyla ini adalah seorang perempuan, Aksa mungkin sudah menghajar gadis ini habis-habisan.

"Sekarang gak ada lagi yang bisa lo sangkal. Lo harus minta maaf sama Aurora bertanggung jawab atas semua yang lo lakuin ke dia," ucap Aksa tajam.

Keyla terdiam tidak ada lagi yang bisa ia lakukan, seberapa kali pun ia meyakinkan mereka tidak akan ada yang percaya padanya.

"Cepat minta maaf!" Aksa mendorong tubuh Keyla yang tampak enggan bergerak.

Keyla menghela nafasnya pelan berusaha untuk bersabar. Ya mungkin dia memang harus minta maaf, tadi kan dia memang ada mencengkram tangan Aurora sangat kuat saat di toilet. Walaupun Keyla tidak yakin akan bisa sampai sebiru itu. Lebih baik ia minta maaf agar masalahnya cepat selesai, Keyla benar-benar sudah muak dengan drama yang mereka mainkan.

"Gue minta maaf," lirih Keyla dengan kepala yang tertunduk.

"Yang jelas minta maafnya!" sergah Aksa yang membuat Keyla terperanjat kaget.

Keyla mengangkat kepalanya dan menatap Aurora yang juga sedang menatapnya dengan tatapan seolah-olah dia lah orang yang paling tersakiti.

"Aurora gue minta maaf," ucap Keyla lagi.

Aurora menundukkan kepalanya, ia benar-benar ingin tertawa sekarang. Ekspresi Keyla benar-benar membuatnya ingin tertawa. Hanya dengan sedikit bumbu kebohongan ia bisa membuat semua orang membenci gadis itu. Siapa suruh dia mencari masalah pada Aurora.

"Iya gue maafin," balas Aurora yang membuatnya memuji-muji dirinya yang baik hati masih ingin memaafkan Keyla.

"Makasih," ucap Keyla datar kemudian ia menoleh menatap Aksa. "Udah kan? Kalau udah gue mau ke kantin," tanya Keyla.

"Belum. Lo harus ngerasain apa yang Aurora rasain," Aksa melirik Aurora, "Rora sekarang kamu tampar dia, dua kali lipat dari yang dia lakuin ke kamu."

"Iya balas tampar Ra."

"Ayo Ra tampar, biar dia jera."

"Tampar Ra tampar

Keyla menatap nanar teman-temannya yang malah mendukung Aurora untuk menamparnya. Benar-benar tidak ada satupun yang membela Keyla di sini. Keyla benar-benar sendiri.

Aurora menatap Keyla seraya menunjukkan seringai nya. "Okay gue tampar ya?"

Terpopuler

Comments

Ning Gedeona

Ning Gedeona

adakah sklh yg biarkan pembulian secara terbuka begitu???

2024-05-12

0

Siti Atia Jumadin

Siti Atia Jumadin

ga suka trllu lebay novel nya

2023-11-30

1

Baihaqi Sabani

Baihaqi Sabani

parah abis nih aurora ...masa g da guru yg nengur

2023-10-21

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!