Marriage proposal

Mata Keyla membulat ketika mendengar bahwa ayahnya menerima lamaran dari Aksa. Itupun ayahnya bilang jika Keyla setuju maka ia juga setuju. Mau tak mau Keyla harus menerima lamaran itu, karena ia sudah berjanji kepada Aksa. Ia akan menerima lamaran itu jika Aksa mendapatkan restu dari orang tuanya.

Keyla juga tidak habis pikir kenapa orang tua Aksa bisa menyetujui keinginan anaknya itu. Bagaimana tidak, Aksa mengancam akan kabur dari rumah jika papa dan mamanya tidak membolehkan nya menikah. Parah bukan? Benar-benar anak nakal yang tidak bisa di atur.

Untungnya apa yang di katakan Aksa benar, mamanya pasti akan suka dengan Keyla. Karena Keyla memang tipe menantu idaman mamanya. Di tambah lagi ternyata Keyla dan Ayudia sudah saling kenal, karena ternyata Ayudia adalah guru ngaji di masjid tempat Keyla biasa belajar mengaji. Jadi lancar lah proses lamaran mereka.

Setelah Aksa dan kedua orang tuanya berpamitan untuk pulang. Keyla melirik ayahnya, ia ingin menanyakan sesuatu yang sedari tadi membuatnya bingung.

"Kok aba setuju sih? Kan Keyla masih sekolah," tanya Keyla penasaran, hal ini cukup membuatnya heran dan bingung atas keputusan ayahnya.

Lelaki paruh baya bernama Agam Kalyan itu tersenyum hangat ke arah putrinya. Ia mengelus pelan puncak kepala Keyla. Ia masih tak menyangka anak kecil yang dulunya suka menangis jika mati lampu itu sekarang sudah beranjak dewasa.

"Anak aba udah besar. Sebentar lagi kan kamu lulus sekolah, lagian kan tadi kamu juga yang setuju," jawab Agam.

Iya sih Keyla memang setuju, tapi kan kalau ayahnya tidak setuju maka Keyla juga tidak setuju. Mungkin ini memang takdir Keyla, yaitu menikah dengan Aksa.

"Kita hidup cuma berdua. Aba sekarang sudah tua, sering sakit-sakitan. Jadi kalau aba udah gak ada nanti, ada yang jagain kamu," lanjut Agam yang membuat Keyla terbelalak.

"Astaghfirullah aba gak boleh ngomong begitu. Insya Allah aba pasti sembuh dan sehat kok," Keyla langsung memeluk ayahnya erat.

Semenjak ibunya meninggal, ia hanya memiliki ayahnya dalam hidupnya. Keyla tidak tahu akan jadi apa dirinya jika ayahnya tiada. Selama ini ia masih bertahan berkat ayahnya yang selalu menemani dan membimbingnya.

Agam membalas pelukan putrinya, ia menepuk-nepuk bahu Keyla pelan, "Semua manusia pasti akan mengalami yang namanya mati nak. Jadi kita harus siap kapan pun waktu itu tiba. Aba hanya ingin yang terbaik buat kamu."

...💍...

Aurora tersenyum senang setelah mendapatkan kabar dari Aksa, bahwa lamaran Aksa di terima oleh Keyla. Ia memaksa Aksa untuk memacari Keyla bahkan sampai menikahi gadis itu bukan tanpa alasan. Ia ingin gadis itu tersiksa karena di permainkan hatinya oleh Aksa.

Aurora adalah tetangga Keyla, mereka bertetangga sudah sejak mereka di sekolah dasar. Aurora selama ini sudah muak, karena orang tuanya selalu saja membanding-bandingkan dirinya dengan Keyla. Selalu saja ada kata

"Coba kamu kayak Keyla anak pak Agam tuh, rajin, pinter, gak malas kayak kamu."

Dan masih banyak lagi.

Bahkan tetangga yang lain juga sering membandingkan Aurora dengan Keyla.

"Aurora itu setiap hari pulang malam terus ya? Beda banget sama Keyla anak pak agam."

"Iya orang tuanya aja ngomel terus setiap hari, ngeliat tingkah dia."

Selalu saja seperti itu yang mereka katakan. Ingin rasanya Aurora meneriaki semua orang.

"Ya beda lah bego, namanya aja beda orangnya aja beda. Tolol lo semua!"

Hal ini membuat Aurora sangat membenci Keyla. Padahal Keyla tidak sehebat itu sampai harus terus-menerus di banding-bandingkan dengan dirinya. Bahkan sekarang dia juga harus satu kelas dengan Keyla.

Hal ini juga sangat membuat Aurora kesal, karena teman-teman kelasnya terkadang juga suka membanding-bandingkan Aurora dan Keyla. Hanya karena Keyla selalu mendapatkan peringkat satu di kelas. Sedangkan Aurora sering bolos dan peringkat hampir terakhir. Apa masalah nya? Keyla seperti itu karena dia miskin. Sedangkan Aurora anak orang kaya, jadi tidak perlu susah-susah belajar kan.

Makanya saat mengetahui bahwa Keyla lah gadis yang harus di jadikan pacar oleh Aksa, dalam permainan Truth or dare yang mereka mainkan. Aurora pikir inilah kesempatan untuknya membuat Keyla tersiksa. Ia akan memanfaatkan Aksa untuk menyakiti Keyla.

Karena ia sangat-sangat membenci Keyla. Ia akan membuat Keyla tersiksa bahkan tidak sempat untuk belajar, sehingga Keyla tidak mendapatkan peringkat satu lagi di kelas.

Aurora memiringkan senyumnya, "Tunggu aja lo Keyla. Gue bakalan bikin hidup lo sengsara!"

...💍...

"Widih ada yang mau nikah nih," seru Marvin ketika Aksa datang dengan wajah yang muram.

"Tapi kok calon pengantin, lesu amat. Seharusnya seneng dong," tambah Arkan.

"Bacot lo pada. Kalau gue nikahnya sama Aurora baru seneng. Ini nikahnya malah sama Keyla," ucap Aksa kesal kemudian membaringkan tubuhnya dengan paha Aurora sebagai bantal.

Aurora mengelus-elus rambut Aksa yang sedang berbaring di pangkuannya, "Jangan sedih dong. Kan cuma setahun."

"Cuman kamu bilang? Lama itu yang," rengek Aksa. Bisa-bisanya Aurora bilang setahun itu cuma, padahal bagi dirinya yang akan menjalani pernikahan itu pasti terasa sangat lama.

"Lagian Keyla di liat-liat lumayan cantik kok. Bisalah lo cuci mata, waktu bangun tidur," ucap Arkan.

Plak

Keysha memukul bahu Arkan kuat.

"Aw sakit beb," ucap Arkan meringis.

"Apa tadi, kamu bilang Keyla cantik? Ya udah kamu aja yang nikah sama dia sana!" Keysha langsung beranjak pergi dengan ekspresi kesal.

"Bukan gitu maksudnya sayang. Key Keysha."

"Hahahaha rasain lo," ucap Aksa seraya tertawa terbahak-bahak.

"Habis lo, bebeb lo marah noh," ledek Marvin.

Arkan hanya melirik teman-temannya yang menertawakannya sinis.

"Berisik lo pada," ucap Arkan kemudian pergi mengejar sang kekasih yang sedang merajuk.

...💍...

"Mau apa lagi lo?" Keyla menatap malas lelaki yang beberapa hari belakangan ini selalu mengganggunya dan bahkan sebentar lagi akan menjadi suaminya. Ah Keyla tidak habis pikir.

"Gue cuma mau mastiin aja kalau lo nepatin janji lo. Lo sendiri kan yang bilang ciri-ciri orang munafik itu, yang suka ingkar janji," balas Angkasa. Ia benar-benar tidak boleh melepaskan Keyla, kalau ia tidak ingin di putuskan oleh Aurora.

Keyla menghela nafasnya jengah, sudah berapa kali Aksa terus memastikan hal ini. Padahal Keyla sudah bilang ia akan menepati janjinya. Kenapa lelaki ini tidak mengerti juga sih.

"Iya iya gue janji Aksa, kan lamarannya juga udah gue terima. Gak perlu lo pastiin terus, gak capek apa lo?" Keyla memperhatikan sekitarnya, takut ada yang mendengar percakapan mereka. Untungnya mereka berbicara di belakang sekolah, jadi tidak ada yang mendengarkannya.

Angkasa mengangguk-anggukkan kepalanya, kemudian tersenyum, "Oke deh. Awas aja lo kabur pas hari H nya. Gue culik lo ntar, terus gue ajak kawin lari!"

"Stres ya lo," Keyla menggeleng-gelengkan kepalanya, menatap Aksa tak percaya. Sepertinya yang stres bukan Aksa melainkan dirinya.

Terpopuler

Comments

mudahlia

mudahlia

ini nama nya dendam Kusuma ya ini hoalah dhok dhok jalak di sajeni pling

2023-10-23

2

mudahlia

mudahlia

wkwkwkwkk niat hati lempar batu kepada lawan eh malah kena batu nya sendiri

2023-10-23

1

Andi Fitri

Andi Fitri

aksa kmu ko mau2 aja di bodohi sm aurora..🤦

2023-10-22

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!