(Masih) pacaran

Keyla menyambut semangkuk bakso yang di berikan mamang bakso dengan gembira.

"Wah makasih mamang~."

"Kayak gak pernah makan bakso aja lo," cibir Aksa seraya memasukkan kecap kedalam mangkuk baksonya.

Keyla tidak memperdulikan ucapan Aksa. Ia hanya fokus mengaduk-aduk baksonya yang sudah di berikan sambal dan kecap.

"Sialan di kacangin gue."

Keyla menghentikan kegiatannya dan beralih menatap Aksa, "Bisa gak sih gak usah ngomong kasar terus!"

"Siapa lo ngatur-ngatur gue," balas Aksa ketus kemudian menyuapkan sesendok bakso ke mulutnya.

"Gue bini lo kalau lo lupa," ucap Keyla datar, jujur saja berpura-pura bahagia seperti ini cukup melelahkan. Padahal hatinya masih sangat sakit.

"Sorry gue gak denger."

Aksa berharap pernikahan ini cepat-cepat berakhir, ia benar-benar tidak tahan bersama Keyla terlalu lama. Di tambah lagi sekarang mereka makan bakso berdua di taman, ah gila sekali.

"Aksa," panggil Keyla.

"Apa?" Aksa menolehkan kepalanya dan mendapati Keyla menyodorkan sesendok bakso ke arah dirinya.

"Aaa buka mulut lo! Gue suapin," ucap Keyla yang sudah bergaya seperti orang yang akan menyuapkan makanan ke anak kecil.

Aksa menatap Keyla datar, "Lo gila ya?"

Keyla menunjukkan senyum manisnya, "Kita kan lagi pacaran. Iya kan?"

Tanpa pikir panjang Aksa langsung memakan bakso yang di berikan Keyla. Keyla menahan senyumnya, karena sebenarnya ia sudah memasukkan sambal yang cukup banyak di sendok itu.

"Hohoho rasain lo pedas pedas dah tuh," batin Keyla seraya tersenyum jahat.

Aksa masih mengunyah baksonya sampai beberapa saat kemudian ia baru merasakan pedas ya luar biasa.

"Khok khok," Aksa tersedak sambil memukul-mukul dadanya, "pedas pedas air air!"

"Lo kenapa Sa? Nih air," ucap Keyla khawatir, sepertinya ia terlalu banyak memasukkan sambal.

"Pedas lah bego pakai nanya lagi lu!" dengan cepat Aksa meneguk air minum yang di berikan Keyla sampai habis. Tapi rasa pedasnya masih saja belum hilang.

"Masih pedas~," ucap Aksa, ia bisa merasakan bibirnya nyut-nyutan karena pedas.

"Masih pedas? Nih minum lagi," Keyla memberikan jatah air minumnya kepada Aksa. Dan langsung di teguk habis oleh Aksa.

"Gimana masih pedas?" tanya Keyla yang di balas gelengan kepala oleh Aksa.

"Alhamdulillah," ucap Keyla lega.

"Lo!" Aksa memajukan tubuhnya ke arah Keyla, ia menatap gadis itu tajam.

"Gu-gue kenapa?" tanya Keyla terbata, ia menjauhkan tubuhnya dari Aksa. Sepertinya Aksa akan marah padanya.

"Lo sengaja ngasih sambal di baksonya banyak-banyak ya?"

Keyla mengangguk pelan, ia tidak mau berbohong karena berbohong adalah perbuatan dosa.

"Iya, tapi gue gak tau bakal sebanyak itu."

Aksa melotot kan matanya, "Gak tau lo bilang? Lo gak liat nih bibir gue jadi memble."

"Ya maaf," Keyla menundukkan kepalanya tidak berani menatap mata Aksa. Ya dia memang sudah kelewatan, wajar saja Aksa marah.

"Lo bener-bener harus di hukum," Aksa mengangkat tangan kanannya seperti orang yang hendak melayangkan pukulan.

Keyla menutup matanya bersiap menerima pukulan dari Aksa.

Ctak

Keyla membuka matanya. Apa ini, ia pikir Aksa akan melayangkan tinju atau menampar wajahnya. Tapi Aksa malah menyentil dahinya dan itu tidak sakit.

"Kali ini masih pelan. Tapi lain kali gue bakalan beneran hukum lo. Ngerti gak!" ucap Aksa kemudian kembali memakan baksonya.

Keyla masih terdiam menatap Aksa, kemudian menganggukkan kepalanya pelan.

"Iya ngerti, maaf."

...💍...

Dengan susah payah Keyla turun dari motor, dengan membawa belanjaan yang lumayan banyak. Sebelum pulang mereka sempat kan untuk mampir di supermarket untuk belanja bulanan. Hampir saja ia terjungkal jika tadi ia tidak menarik baju Aksa.

Aksa berdecih kesal melihat tingkah Keyla. Gadis ini benar-benar merepotkan. Padahal sebelum menikah Aksa pikir Keyla adalah gadis yang pendiam dan kalem. Tapi ternyata berbanding terbalik, gadis ini sangat barbar.

"Coba dari awal lo bilang kalau mau belanja segini banyak. Kan kita bisa pakai mobil aja," ujar Aksa kesal.

"Ya mana gue tau, gue juga baru kepikiran," balas Keyla.

"Terserah lu dah," tanpa memperdulikan Keyla yang kesusahan membawa barang, Aksa langsung berlalu pergi memasuki rumah.

Keyla terbelalak melihat kepergian Aksa, bisa-bisanya dia tidak membantu Keyla membawa barang sebanyak ini.

"Aksa bantuin woi! Istirnya lo lagi kesusahan, bukannya di tolong!" pekik Keyla.

"Ogah. Kalau istrinya Aurora gue mau, tapi kalau lo males gue," ucap Aksa tanpa melirik Keyla sedikitpun dan menghilang dari hadapan Keyla secepat kilat.

Keyla mengelus dadanya berusaha untuk sabar, "Astaghfirullah sabar Keyla. Istri yang sabar di sayang Allah."

Keyla tertatih mengangkut barangnya sambil menggumam kesal kepada Aksa.

"Mimpi apa gue semalam sampai bisa dapat suami modelan kayak dia."

...💍...

"Aurora!" pekik Keysha ketika ia dan Arkana baru saja sampai di rumah Reihan yang selalu mereka jadikan sebagai basecamp mereka. Ya itu semua karena orang tua Reihan jarang ada di rumah jadi mereka bebas melakukan apa saja.

"Apaan sih datang-datang udah ribut aja," ucap Aurora kesal.

"Nih nih coba liat ini dulu," Keysha duduk di samping Aurora sambil menunjukkan layar ponselnya.

"Apaan sih?" Aurora mengambil ponsel Keysha dan memastikan hal apa yang ingin di tunjukkan oleh sahabatnya itu.

"Gue tadi liat Aksa sama Keyla boncengan sambil pelukan. Parah gak sih? Aksa gak suka beneran kan sama Keyla?" ucap Keysha heboh.

Sedangkan Aurora masih diam melihat foto Aksa dan Aurora yang sedang berboncengan. Wajahnya menjadi datar ketika melihat tangan Keyla yang melingkar memeluk perut Aksa.

"Marahin si Aksa Ra. Bisa-bisanya dia kayak gitu, ini kan cuma permainan masa dia malah beneran suka Keyla sih," ucap Keysha lagi.

"Iya mana mesra banget tadi gue liat," tambah Arkana.

"Masa sih? Mana coba gue liat," ucap Marvin penasaran.

"Mana?" tanya Reihan yang juga ikut penasaran.

"Oh lo mau liat Rei? Nih!" ucap Marvin seraya memberikan ponsel Keysha kepada Reihan.

Aurora menoleh ke arah Keysha, ia menatap Keysha sambil tersenyum, "Kenapa harus di marahin."

"Eh? Lo gak marah liat mereka mesra-mesraan begitu?" tanya Keysha bingung.

Aurora menggeleng, "Gak lah ngapain marah, ini kan cuma bohongan."

"Tapi kalau Aksa beneran suka gimana?" tanya Marvin.

"Gak mungkin. Kalian tau kan dia sebucin apa sama gue?" ucap Aurora percaya diri.

Ia yakin betul Aksa tidak akan semudah itu berpaling darinya. Karena sejak SMP Aksa sudah mati-matian mengejarnya walaupun di tolak berkali-kali. Bahkan di suruh bunuh diri mungkin Aksa juga mau, jika itu demi Aurora.

Aurora memiringkan senyumnya, sepertinya ini akan memudahkan rencananya. Memanfaatkan Aksa untuk menghancurkan Keyla memang lah hal yang tepat.

Terpopuler

Comments

Fitrothul Auliya

Fitrothul Auliya

lah si Aur" an dh kepedea.n cinta tuch dtg karena terbiasa

2023-10-23

3

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

Lanjutttt Thor.....
kangen Aksa nih.... 🤭

2023-08-19

2

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

ya Alloh..
smg pernikahan mereka sakinah mawaddah WA rohmah..
Kuatkanlah Keyla..
jadikanlah ia istri yg sabar...
jadikanlah ia penyejuk hati Aksa..
Selamat berjuang key!!

2023-08-16

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!