Wedding day

Hari pernikahan pun tiba dan di laksanakan di rumah Aksa. Keyla tampak cantik dan anggun dengan gaun pengantin berwarna putih yang ia kenakan. Sedangkan Aksa terlihat tampan dan gagah dengan setelan jas berwarna putih dan celana kain berwarna hitam yang ia kenakan.

Pernikahan mereka berdua hanya di hadiri oleh keluarga dan beberapa orang terdekat. Karena mereka menikah di saat masih sekolah jadi mereka mengantisipasi agar tidak ketahuan oleh orang-orang. Terlebih lagi teman-teman sekolah mereka. Bahkan Aurora dan teman-temannya juga tidak datang di acara itu. Ya mereka hanya perlu menunggu kabar bahwa pernikahan itu berjalan dengan lancar, yang berarti bahwa Aksa berhasil menjalankan tantangannya.

Agam tersenyum bahagia ketika melihat putrinya mengenakan gaun pengantin dan sebentar lagi akan menjadi seorang istri. Ia selalu berdoa semoga putrinya selalu di berikan kebahagiaan dan semoga ini adalah pilihan yang tepat. Senyum kebahagiaan juga terpatri di wajah kedua orang tua Aksa. Mereka tidak menyangka putra mereka yang nakal itu sebentar lagi akan menjadi seorang suami. Dan mereka berharap dengan pernikahan ini, Aksa bisa merubah sifatnya agar lebih baik lagi.

Ijab kabul akan di mulai wajah mereka semua tampak tegang, terutama Aksa yang harus mengucapkan kata-kata sakral itu dengan benar tanpa berbuat kesalahan. Ia sudah berlatih menghafalkan semuanya dari beberapa hari yang lalu. Walaupun ini bukan pernikahan yang ia inginkan tentu saja dia tidak boleh berbuat kesalahan.

Aksa menarik nafasnya kemudian menghembuskannya perlahan. Ia menegakkan tubuhnya dan berusaha untuk tenang, ia merasa sangat gugup sekarang.

Aksa melirik Keyla sekilas yang juga sama gugupnya dengan dirinya.

"Bisa di skip aja gak sih? Biar langsung sah aja," bisik Aksa pada Keyla.

"Skip skip muka lu!" bisik Keyla gemas dengan tingkah Aksa, gemas ingin memukul kepalanya. Bisa-bisanya Aksa berpikiran seperti itu.

"Bisa di mulai?" tanya pak penghulu yang di balas anggukan kepala dari Aksa.

Aksa mulai menjabat tangan pak penghulu, tangannya panas dingin sekarang. Keyla melirik Aksa yang tangannya sudah bergetar, ya Keyla bisa memaklumi itu. Karena tangannya sekarang juga bergetar dan panas dingin. Tolong Keyla ingin kabur rasanya ಥ⁠‿⁠ಥ

Semua tatapan mulai serius mengarah kepada Aksa dan pak penghulu.

"Saya nikahkan dan kawinkan engkau saudara Aksa Delvano bin Farzan Goldy dengan saudari Keyla Salsabila binti Agam Kalyan dengan mas kawin dan seperangkat alat sholat, tunai!"

"Saya terima nikahnya dan kawinnya Aurora Lovania binti Abraham Reynand dengan mas kawin dan seperangkat alat sholat, tunai!" ucap Aksa cepat.

Seketika semua mata menatap tajam ke arah Aksa, termasuk mama dan papanya. Bahkan di sebelah kirinya terasa merinding karena tatapan tajam dari Keyla. Oh shit kenapa Aksa malah salah menyebut nama. Malah nama Aurora yang terlintas di otaknya.

"Baik kita ulangi sekali lagi ya," ucap pak penghulu.

"Saya nikahkan dan kawinkan engkau saudara Aksa Delvano bin Farzan Goldy dengan saudari Keyla Salsabila binti Agam Kalyan dengan mas kawin dan seperangkat alat sholat, tunai!"

Aksa menarik nafasnya berusaha untuk fokus dan mengeratkan jabatan tangannya.

"Saya terima nikahnya dan kawinnya Keyla Salsabila binti Agam Kalyan dengan mas kawin dan seperangkat alat sholat, tunai!"

"Bagaimana para saksi sah?" tanya pak penghulu.

"Sah!" ucap semuanya serempak.

"Alhamdulillah."

Aksa dan Keyla menarik nafas lega, berkurang sedikit kegelisahan mereka. Keyla menggerakkan tangannya untuk mencium tangan Aksa, ah tidak ini pertama kalinya ia menyentuh laki-laki lain selain abanya.

"Jangan geter-geter gitu dong tangannya, gue gak makan orang kok," bisik Aksa ketika tangannya dan Keyla saling bersentuhan.

"Dengan lo ngomong gitu, gue makin mikir kalau lo bakal makan gue," balas Keyla berbisik.

"Iya gue makan, nanti malam ya."

"..."

...💍...

Pukul 19:30

Aksa dan Keyla berpamitan dengan orang tua mereka, untuk pergi ke rumah yang akan mereka tinggali berdua nanti. Sebenarnya orang tua Aksa menyuruh mereka berdua untuk tinggal di rumah orang tua Aksa saja. Tapi Aksa tidak mau dan memilih untuk di rumah miliknya sendiri. Maksudnya rumah yang di belikan oleh orang tua Aksa.

"Aba Keyla pergi dulu ya, aba nanti pulangnya hati-hati ya ba," ucap Keyla mencium tangan abanya kemudian memeluknya erat. Ia berusaha sekuat tenaga menahan air matanya agar tidak keluar.

"Iya kamu tenang saja, kamu baik-baik ya sama Aksa," Agam melirik Aksa dan tersenyum, "Jaga Keyla ya nak."

Aksa tersenyum seraya mengangguk, "Iya ba. Aba tenang aja, kan Keyla udah jadi istri Aksa."

Keyla beralih mencium tangan kedua orang tua Aksa.

"Ustadzah saya pergi dulu," ucap Keyla.

"Kok ustadzah sih? Mama dong, kan udah jadi mertua," ucap Ayudia sambil tertawa pelan.

"Oh iya maaf ustadzah eh maksudnya maaf ma," ucap Keyla gugup.

Ayudia hanya tertawa seraya memeluk Keyla hangat.

Keyla melirik Farzan kemudian mencium tangannya, "Pa Keyla pamit."

"Iya hati-hati ya nak," Farzan melirik Aksa yang sedang mencium tangan mamanya, "Kalau Aksa bertingkah bilang aja ke papa ya. Biar papa hukum diam."

Keyla terkekeh pelan, "Iya pa."

"Kalau gitu kita pergi dulu Assalamualaikum," ucap mereka berpamitan.

"Walaikumsalam."

...💍...

Selang beberapa waktu akhirnya mereka sampai di rumah yang akan menjadi tempat tinggal mereka berdua nanti. Rumah yang menurut Keyla bahkan lebih besar dari rumah abanya. Rumah sebesar ini untuk tinggal berdua, ya tidak heran sih Aksa kan orang kaya.

Aksa mengambil koper miliknya dari bagasi dan berjalan mendahului Keyla, "Yok masuk."

Keyla hendak mengejar Aksa namun kembali lagi ke mobil untuk mengambil kopernya. Keyla pikir Aksa akan membantunya untuk mengambil kopernya ternyata tidak. Ya untuk apa berharap, tadi sewaktu di mobil pun Aksa sama sekali tidak ada mengajaknya berbicara.

Sampai sekarang Keyla masih penasaran apa alasan Aksa mengajaknya menikah. Kalau karena suka, Keyla tidak yakin akan hal itu.

Keyla mengedarkan pandangannya menatap menatap isi dalam rumah bertingkat dua tersebut. Rumahnya bersih seperti sudah di tinggali.

"Rumahnya udah di bersihin sama art sebelum kita datang," jawab Aksa seakan tau pikiran Keyla.

"Kamarnya di atas nih kuncinya," ucap Aksa menyodorkan kunci dengan gantungan berbentuk hello Kitty kepada Keyla.

"Oh iya," Keyla mengambil kunci tersebut dan membawa kopernya menuju kamar di lantai dua.

Saat Keyla tiba di atas ada dua kamar yang bersebelahan, kamar yang mena yang seharusnya ia masuki.

"Yang mana ni kamarnya. Mau nanya males."

Dari pada bertanya akhirnya Keyla memilih mengecek pintu yang mana yang cocok dengan kunci yang ia pegang. Dan kamar yang benar adalah kamar yang sebelah kiri.

Keyla tersenyum lebar ketika memasuki kamar tersebut. Kamarnya sangat luas serta wangi dan bersih. Keyla merebahkan tubuhnya di atas kasur. Ia sangat lelah seharian ini tidak sempat untuk istirahat.

Karena kasurnya sangat nyaman dan empuk rasanya Keyla bisa tertidur sekarang juga. Untung saja ia sudah mandi saat di rumah orang tua Aksa tadi.

"Eh bentar ini malam pertama ya? Dia gak akan ngelakuin itu ke gue kan?" lirih Keyla tiba-tiba, ia langsung mendudukkan tubuhnya dan menatap ke arah pintu. Takut-takut Aksa tiba-tiba datang.

Ia menggelengkan kepalanya dan menampar pelan pipinya.

"Gak mungkin lah kan masih sekolah. Iya iya gak mungkin pasti gak mungkin."

Beberapa saat kemudian Keyla langsung bergegas mengunci pintu kamarnya dengan rapat.

Terpopuler

Comments

maDENa

maDENa

ternyata ak yg salah baca.. baca sambil ngantukk😁😉 maafkeun thor✌

2023-10-20

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!