Terbongkar

Pukul 21:00

Keyla terbangun dari tidurnya, tadi sehabis mengunci pintu. Ia langsung berbaring di kasur dan tertidur. Keyla mendudukkan tubuhnya seraya mengucek-ngucek matanya. Baru tidur sebentar tapi matanya sudah segar rasanya.

"Baru jam sembilan ternyata," gumam Keyla saat melihat jam di layar ponselnya.

"Oh iya si Aksa apa kabar di luar ya? Gue cek dulu kali ya," Keyla bangkit dari duduknya dan beranjak membuka pintu. Ia mencari keberadaan lelaki yang sekarang sudah menjadi suaminya itu.

Saat Keyla keluar kamar, ia tidak sengaja mendengar suara dari kamar yang di sebelah kamarnya. Ia mengernyitkan dahinya heran ketika melihat pintu kamar itu sedikit terbuka.

"Aksa kah?" lirih Keyla seraya mengintip ke dalam kamar.

Dan saat ia membuka pintu kamar itu sedikit lebar, Keyla mendapati Aksa sedang duduk di atas kasur sambil menatap layar laptop. Ternyata Aksa tidur di kamar ini, Keyla pikir mereka akan satu kamar. Tapi ada bagusnya sih, jadi tidak akan terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.

"Akhirnya Aksa kita udah jadi suami orang," ucap seseorang yang terdengar dari laptop sambil tertawa.

Oh sepertinya Aksa sedang video call dengan temannya. Keyla yang masih belum di sadari keberadaannya oleh Aksa, masih terdiam seraya melebarkan telinganya untuk mendengar pembicaraan Aksa. Mungkin ini tidak sopan, tapi Keyla penasaran apa yang sedang mereka bicarakan.

"Malam pertama nih. Gak belah duren Sa?" tanya Marvin sambil tertawa.

Keyla yang mendengar hal itu, tiba-tiba wajahnya bersemu merah.

"Belah duren pala lu!" ucap Aksa kesal.

"Awas aja kalau kamu ngelakuin itu sama dia!" ancam Aurora.

Keyla mengernyit heran mendengar perkataan Aurora. Apa maksudnya itu?

"Ya gak lah Aurora sayang. Kan aku cintanya cuma sama kamu. Ini kan cuma tantangan, setahun lagi kan cerai," ucap Aksa.

Bagaikan tersambar petir,Keyla yang mendengar perkataan Aksa sontak memundurkan langkahnya. Tanpa sadar air mata mengalir di pipinya, kakinya seraya tidak sanggup menopang tubuhnya lagi. Tubuhnya ambruk terduduk di lantai dengan lemah. Ini mimpikan? Apa yang Keyla dengar tadi tidak benar kan?

Aksa yang mendengar suara dari luar kamarnya sontak menoleh.

"Kenapa Sa?" tanya Arkan.

"Sebentar gue cek sesuatu dulu," Aksa meletakkan laptopnya di kasur dan beranjak keluar kamar.

Aksa terperanjat kaget saat melihat Keyla sudah terduduk di depan kamarnya dengan air mata yang sudah membasahi pipinya. Apa yang terjadi dengan gadis itu, ia tidak mendengar percakapan Aksa dan teman-temannya tadi kan. Kalau iya habislah Aksa, bisa gagal misinya.

"Keyla," tegur Aksa.

Keyla mengangkat kepalanya menatap Aksa dengan penuh kesedihan. Ia semakin terisak melihat Aksa yang tidak merasa bersalah sama sekali. Hatinya benar-benar sakit.

"Lo kenapa?" tanya Aksa.

Keyla menghapus air matanya dan berdiri, masih dengan sorot mata yang tajam ke arah Aksa. Sekarang ia sangat-sangat marah dengan lelaki itu, ingin rasanya Keyla menghajarnya sekarang juga.

"Maksud dari omongan lo tadi apa?" tanya Keyla penuh amarah.

"Maksud lo, omongan yang mana?" tanya Aksa berlagak bingung.

"Lo bilang ini cuma tantangan, setahun lagi bakalan cerai. Jadi maksud lo pernikahan ini cuma tantangan, CUMA MAIN-MAIN GITU!?" ucap Keyla kesal.

Aksa menatap Keyla dengan mulut yang tertutup rapat. Ia tidak bisa menyangkal hal itu. Kenapa bisa ketahuan sih, baru juga hari pertama. Aksa benar-benar bodoh.

"Sialan malah katahuan lagi," gumam Aksa seraya mengusap wajahnya kasar.

Melihat reaksi Aksa sepertinya semuanya memang benar. Keyla menghela nafasnya panjang. Dia benar-benar tidak habis pikir, bisa-bisanya Aksa membuatnya terlihat seperti orang bodoh seperti ini.

Keyla memajukan langkahnya, ia menatap Aksa dengan air mata yang yang terus keluar tanpa henti. Hatinya sangat sakit sekali. Keyla yang berharap hanya menikah sekali seumur hidupnya, dan sudah menjaga hati untuk jodohnya kelak. Malah menikah dengan Aksa yang menganggap pernikahan ini permainan.

"Lo pikir pernikahan ini main-main ya? Cuma karena ke gabutan kalian, dan permainan gak jelas kalian itu. KALIAN NGERUSAK MASA DEPAN ORANG, TAU GAK!" ucap Keyla sambil terisak.

"Gue juga gak mau ngelakuin ini. Gue juga gak mau nikah sama cewek kayak lo, gue terpaksa!" ucap Aksa tidak terima.

Keyla memiringkan senyumnya. Sudah salah tapi Aksa masih bisa mengeluarkan kata-kata menyakitkan seperti itu.

"Jadi kenapa lo mau nikahin gue?"

"Dari awal Dear nya itu cuma nyuruh gue jadiin lo pacar gue, tapi lo gak mau. Lo mau pacaran setelah nikah, jadi gue terpaksa nikahin lo supaya bisa pacaran setelah itu," jelas Aksa panjang lebar.

"Hah? Cuma gara-gara permainan bodoh itu?" tanya Keyla tidak habis pikir dengan penjelasan Aksa.

"Bukan cuma itu, Aurora bakalan mutusin gue kalau gue gagal jadiin lo pacar gue."

Lagi-lagi Keyla di buat terkejut dengan penjelasan Aksa. Bisa-bisanya mereka melakukan hal seperti ini.

"Cuma gara-gara mau mempertahankan hubungan haram itu, lo nikahin gue?" Keyla menghapus air matanya, "Tapi maaf kayaknya lo harus putus dengan pacar lo, karena kita akan cerai. Gue akan ceritain semua kejahatan lo ke orang tua kita."

Aksa terbelalak, tidak bisa mereka tidak boleh cerai sekarang. Orang tuanya juga tidak boleh tau apa tujuan Aksa sebenarnya. Aksa tidak mau putus dengan Aurora, bagaimana pun juga ia harus mempertahankan pernikahan ini.

"Tunggu dulu! Kita gak boleh cerai," ucap Aksa seraya menahan lengan Keyla yang hendak masuk ke dalam kamarnya.

Keyla melepaskan tangan Aksa dari lengannya dengan kasar, "Tapi gue mau cerai!"

"Emang lo mau penyakit jantung aba kambuh, gara-gara denger kita yang baru aja nikah tiba-tiba cerai?" tanya Aksa, cuma ini jurus terakhirnya untuk membujuk Keyla agar mereka tidak cerai. Melihat dari reaksi Keyla sepertinya Aksa berhasil.

Keyla tertunduk diam, perkataan Aksa membuatnya memikirkan aba nya. Keyla tidak ingin penyakit aba nya kambuh, tapi ia juga tidak ingin mempertahankan pernikahan ini. Ya Allah Keyla harus melakukan apa sekarang.

"Udahlah mending lo terima aja pernikahan ini dan kita akan cerai satu tahun lagi. Gue gak di putusin Aurora dan aba tetap sehat," ucap Aksa santai.

Keyla mengepalkan tangannya kuat, berusaha menahan amarahnya. Ia benar-benar muak dengan lelaki di hadapannya itu.

Plak

Satu tamparan melayang di pipi kanan Aksa.

"Aw lo apa-apaan sih," ucap Aksa seraya mengusap pipinya yang terasa perih.

"Gue benci sama lo!" ucap Keyla kemudian masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintu dengan kasar.

Brak

"Cewek sialan!"

Terpopuler

Comments

hanun❤️

hanun❤️

biar mampus, hajar aja sekalian tuh anak gak tahu diri

2023-10-23

2

mudahlia

mudahlia

Aksa hati hati kamu akan menyesal

2023-10-23

1

Rini Musrini

Rini Musrini

baguslah cepat ketahuan kebusukan aksa .

2023-10-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!