Tidak perduli

Baru saja Keyla membalikkan badannya, ia sudah mendapati Aksa, Marvin, Arkana dan Reihan sudah berdiri di belakangnya. Bisa di pastikan Aksa melihat kejadian yang menimpa Keyla tadi, namun dia hanya diam saja bahkan tidak perduli. Ya untuk apa juga dia perduli kan bukan urusan Aksa. Keyla kan tidak se spesial itu. (⁠ ⁠´⁠◡⁠‿⁠ゝ⁠◡⁠`⁠)

"Uuh ada yang basah nih. Kasian jadi basah," ledek Marvin seraya mendekati Keyla.

"Iya kacian, tambah jelek deh," tambah Keysha meledek.

Seolah tidak memperdulikan ucapan Marvin dan Keysha. Keyla hanya menatap tajam ke arah Aksa. Ekspresinya seolah-olah mengatakan bahwa semua ini salah Aksa.

Marvin menarik ujung kerudung Keyla pelan. "Mau gue bantuin gak?" bisik Marvin sambil terkekeh kecil.

Keyla melirik Marvin sekilas kemudian kembali menatap Aksa. "Enyah sana," setelah berkata seperti itu, Keyla langsung beranjak pergi ke toilet. Sebelum itu ia sempatkan menabrak bahu Aksa dengan sengaja.

"Cewek sialan," gumam Aksa kesal.

"Ck untung cewek lu," ujar Marvin kesal sambil bergaya seperti akan memukul Keyla.

"Emang kalau bukan cewek, lo mau ngapain?" tanya Arkana.

"Ya gak ngapa-ngapain sih," balas Marvin tanpa dosa.

"Yee monyet lu," ucap Arkana yang langsung memiting leher Marvin.

"Woi woi Kan gak nafas gue," ucap Marvin sambil memukul-mukul lengan Arkana.

"Biarin gak bakal gue lepasin."

Di sela-sela perdebatan Marvin dan Arkana, Reihan mendekati Aksa dan berbisik.

"Lo gak kasian sama dia?" tanya Reihan, sambil menatap punggung Keyla yang sudah mulai menjauh.

"Gak lah ngapain kasian," balas Aksa.

"Ya siapa tau kan, mau bagaimana pun dia kan istri lo," ucap Reihan.

"Gue gak pernah nganggapnya tuh," Aksa berkata dengan santai kemudian berjalan memasuki kelas Aurora.

...💍...

Keyla sudah mengganti seragamnya, namun ia tidak membawa kerudung cadangan. Terpaksa ia harus tetap memakai kerudungnya yang basah.

"Gimana nih, kerudungnya basah banget lagi," gumam Keyla sambil memeras-meras kerudungnya.

"Di giniin kali ya?" seakan tidak kehabisan ide, Keyla memutar-mutar kan kerudungnya di udara.

Hingga beberapa saat kemudian setelah merasa kerudungnya lumayan kering, baru lah Keyla memakai kerudungnya dan beranjak pergi ke kelas.

Namun saat ia baru melangkah ke luar toilet tiba-tiba tubuhnya menabrak seseorang dan hampir terjatuh. Untung saja orang itu menahan tubuh Keyla. Dan ternyata orang itu adalah Aksa.

"Maaf gue gak sengaja," ucap Keyla.

Aksa menatap Keyla datar kemudian melepaskan tangannya dari tubuh Keyla.

"Makanya lain kali hati-hati, gunain mata yang benar. Untung ketabrak nya sama gue kalau orang lain gimana?" setelah mengatakan hal itu Aksa langsung pergi meninggalkan Keyla yang sudah menggerutu kesal karena ucapannya.

"Ck jelas-jelas dia yang nabrak orang sembarangan, tapi dia yang marah. Terus apalagi maksudnya itu, untung ketabrak sama dia?" Keyla menggeleng-gelengkan kepalanya, "Gak ada untung-untungnya," monolog Keyla kesal.

Setelah itu Keyla melanjutkan langkahnya kembali ke kelas, karena sebentar lagi jam pelajaran pertama akan di mulai.

...💍...

"Baiklah sekarang ibu mau kalian buat kelompok masing-masing dua orang. Dan kerjakan tugas halaman 56. Kumpulan minggu depan ya," jelas bu Neti selaku guru bahasa Indonesia.

"Baik buuu~."

"Ya sudah," bu Neti membereskan barang-barangnya kemudian berdiri, "Ibu ke kantor dulu, kalian jangan ribut. Tunggu guru pelajaran berikutnya masuk!"

"Keyla," panggil bu Neti.

Keyla menegakkan tubuhnya, "Iya bu?"

"Laporin ke ibu, kalau ada yang ribut-ribut atau keluar kelas saat jam pelajaran!" titah bu Neti.

Keyla mengangguk seraya tersenyum, "Baik bu."

Sebagai ketua kelas di kelasnya, para guru selalu mempercayakan urusan kelas pada Keyla. Dulu bukan hanya guru bahkan teman-temannya juga menyukai Keyla, tapi sekarang keadaan telah berubah semenjak dia mulai berurusan dengan Aksa dan teman-temannya.

Seolah tidak memperdulikan perkataan gurunya, setelah kepergian bu Neti. Mereka melakukan kebalikannya, ribut-ribut dan keluar masuk kelas. Bahkan ucapan Keyla pun tidak mereka dengarkan, bahkan mereka malah melirik sinis Keyla dan mengatai-ngatainya.

Keyla menghela nafasnya pasrah, tidak ada gunanya memberi tahu mereka. Ya setidaknya dia sudah berusaha melaksanakan amanah yang di suruh gurunya.

"Ekhem Keyla," seorang gadis berhijab bernama Amel mendatangi meja Keyla. Dulu dia adalah teman yang paling dekat dengan Keyla. Namun semenjak rumor tentang Keyla beredar Amel mulai menjauh seperti teman-temannya yang lain.

"Iya Mel kenapa?" Keyla tersenyum senang menatap Keyla, ia merasa bersyukur masih ada yang mau mengajaknya berbicara di kelas ini.

"Tugas yang di kasih bu Neti, kita satu kelompok ya?" ucap Amel masih dengan senyuman manis terpatri di wajahnya.

Keyla mengangguk dengan semangat.

"Iya boleh. Kita sekelompok!"

"Ya udah gue balik ke meja gue dulu ya."

"Iya."

Keyla sangat senang, ia pikir tidak akan ada yang mau satu kelompok dengan dirinya. Ternyata masih ada, Alhamdulillah Keyla sangat bersyukur.

Sedangkan Aurora menatap Keyla dengan tatapan tidak suka. Beberapa saat kemudian ia tersenyum menyeringai.

"Setidaknya lo harus bersyukur, karena gue masih ngasih lo kesempatan untuk tersenyum," gumam Aurora.

...💍...

Pukul 20:00

Keyla baru saja pulang kerja. Seharusnya saat pulang, seperti biasanya dia hanya akan langsung memasuki kamarnya dan bersih-bersih. Namun kali ini matanya di buat terkejut dengan kehadiran Aurora dan teman-temannya. Dan yang membuat Keyla tambah kaget adalah, mereka berpacaran, merokok dan meminum minuman keras.

"Hay Keyla baru pulang kerja ya~," Keysha berdiri dengan sempoyongan menghampiri Keyla dengan sebotol alkohol di tangannya.

Keyla menahan nafasnya saat Keysha berdiri di depannya. Bau alkohol dan rokok menyengat di hidungnya. Kemudian ia melirik Aurora yang dengan santai merokok sambil menyenderkan kepalanya di bahu Aksa. Dan Marvin, Arkana dan Reihan yang juga sudah mabuk.

"Kenapa kalian ngelakuin semua ini?" tanya Keyla berusaha menahan dirinya.

"Kenapa lagi, karena kita mau bersenang-senang lah~," balas Marvin seraya berdiri menghampiri Keyla.

"Kenapa lo mau juga? Nih," ucap Marvin menyodorkan sebotol minuman keras kepada Keyla.

Tanpa memperdulikan ucapan Marvin, Keyla terus menatap Aksa yang juga sedang menatapnya.

"Maksud gue kenapa kalian semua ngelakuin hal ini, di rumah ini?" tanya Keyla lagi.

"Emang salah gue bersenang-senang dengan teman-teman gue, di rumah gue sendiri?" tanya Aksa balik.

"Iya nih aneh deh. Lo yang cuma numpang jangan banyak cingcong, mending pergi deh. Ngerus suasana aja," Aurora semakin menempelkan tubuhnya pada Aksa, seakan-akan ia ingin membuat Keyla cemburu.

"Ini memang rumah lo, tapi setidaknya lo harus ingat. Gue istri lo jadi gue punya hak atas rumah ini. Jadi gue minta kalau kalian cuma mau jadiin rumah ini sebagai tempat berbuat dosa, mendingan kalian keluar dari rumah ini sekarang juga!" ucap Keyla penuh penekanan, ia mengepalkan tangannya kuat berusaha menahan amarahnya.

Mereka semua menatap Keyla, seolah-olah tidak percaya gadis itu akan mengatakan hal seperti itu.

Aurora menatap Keyla tajam, ia berdiri dan menghampiri Keyla.

"Istri? Hahaha jangan bercanda. Dari awal lo itu cuma mainan kita. Ngerti lo!?" ucap Aurora ia menghisap rokoknya dan menghembuskan asapnya ke wajah Keyla.

Keyla membalas tatapan Aurora tanpa rasa takut sama sekali. "Terserah mau gue mainan kalian atau gak. Ya pasti gue dan Aksa tetap suami istri yang sah menurut hukum dan agama. Ngerti lo!? Kalau udah ngerti gue minta lo bawa temen-temen lo itu, keluar dari rumah ini sekarang!"

"Berani-beraninya cewek kayak lo ngusir gue!" ucap Aurora kesal.

"Iya cewek kayak gue, ngusir lo. Kenapa? Masalah?" balas Keyla.

Aksa yang sudah muak mendengar ucapan Keyla langsung berdiri mendekati gadis itu. Suasana hatinya menjadi buruk karena kedatangan Keyla.

Aksa mencengkram kerah baju Keyla, yang membuat jarak antara mereka semakin dekat.

"Lo! Dari awal gue udah bilang kan kalau gue terpaksa nikahin lo? Jadi jangan bersikap seolah-olah lo istri gue dan jangan paksa gue untuk mengakui itu, karena itu gak akan pernah. Dan juga jangan pernah ngatur-ngatur hidup gue. Ngerti lo!?"

Tak mau kalah Keyla juga mencengkram kerah baju Aksa dan menatapnya tajam.

"Lo pikir dari awal gue mau? Kalau gak karena aba dan karena gue udah terlanjur masuk ke dalam permainan bodoh kalian ini. Gue juga gak bakal mau jadi istri lo. Jadi kalau lo masih mau hubungan haram lo dan pacar lo itu berlanjut, jangan banyak tingkah. Karena gue bisa kapanpun berubah pikiran. Ngerti lo!?"

"Lepasin!" ucap Keyla seraya menarik kerah bajunya dengan kasar.

Aksa terdiam mendengar perkataan Keyla. Lagi-lagi ia tidak bisa berkutik di depan gadis itu.

"Oh iya satu lagi, gue mau saat gue keluar dari kamar nanti. Teman-teman lo ini udah gak ada di sini," Keyla menatap sampah yang berserakan, "Dan keributan yang kalian buat ini udah beres. Kalau gue keluar kamar, kalian masih di sini. Gue akan ngevideoin kalian dan gue kirim ke mama. Paham kan?"

Setelah itu Keyla dengan santai berlalu pergi memasuki kamarnya. Tanpa memperdulikan Aksa dan teman-temannya yang menatap tajam ke arahnya. Keyla tidak perduli mereka kesal atau tidak, toh mereka juga tidak perduli dengan Keyla. Setidaknya Keyla harus tunjukkan kepada mereka, bahwa Keyla tidak mudah di tindas.

Terpopuler

Comments

mudahlia

mudahlia

hti hati apa yg Klian tanam itulah yg akan kalian petik

2023-10-23

1

Rini Musrini

Rini Musrini

lawan kayla jangan mau d tindas terus

2023-10-21

2

Ghuenta Cimin

Ghuenta Cimin

Cewe nya terlalu lemah udah tahu cuman dijadiin bahan taruhan tapi mengharapkan lebih kenapa gak sekalian masa bodo ckckck

2023-10-21

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!