You're not special

Pukul 21:00

Karena hari sudah mulai larut malam Keyla berniat untuk pulang ke rumahnya, tidak lebih tepatnya rumah Aksa. Sebenarnya Agam menyuruhnya untuk menginap saja, tapi Keyla tidak bisa karena ada pr yang harus di kerjakan nya. Karena khawatir putrinya pulang sendirian, Agam menyuruh Keyla untuk menghubungi Aksa, agar menjeput Keyla di rumah abanya.

Sebenarnya Keyla tidak mau, tapi jika tidak Agam pasti akan curiga. Jadi dengan terpaksa Keyla harus menghubungi Aksa untuk minta di jemput. Beberapa kali Keyla menelpon Aksa, namun lelaki itu sama sekali tidak mengangkat teleponnya.

"Gak di angkat ba, kayaknya Aksa udah tidur deh. Soalnya ini kan udah jam sembilan," ucap Keyla sambil menatap layar ponselnya. Sejujurnya dia lega karena Aksa tidak mengangkatnya.

"Coba kamu chat dia," titah Agam masih belum menyerah.

Mau tak mau Keyla harus menuruti perintah aba nya. Ia mengetikkan pesan kepada Aksa dengan malas.

Keyla

| Assalamualaikum Aksa bisa jemput gue di rumah aba gak?

Aksa

| Walaikumsalam, gak bisa gue udah ngantuk. Lo kan bisa pulang sendiri, jangan manja!

Membaca balasan dari Aksa membuat hati Keyla seketika sakit. Walaupun ia tidak mengharapkan lebih, tapi setidaknya bisa kah Aksa berkata yang baik padanya. Jangan hanya mengeluarkan kata-kata yang selalu menusuk dada Keyla.

Keyla

| Aba yang nyuruh. Bukan gue yang mau, gue juga gak ngarep di jemput dengan lo!

Aksa

| Lagian ngapain sih lo ke situ? Bikin ribet aja.

Keyla

| Lah emang salah gue jenguk orang tua gue?

Aksa

| Ya udah ya udah, bilang aja gue udah tidur. Gampang kan?

Tanpa berniat membalas pesan Aksa Keyla menatap Agam yang sedang menunggu kabar darinya.

"Gimana nak? Aksa bisa jemput kamu?"

Keyla menggeleng, terpaksa ia benar-benar terpaksa lagi-lagi harus membohongi abanya.

"Kayaknya dia udah tidur ba, soalnya chat nya juga gak di balas."

"Ya udah kalau gitu aba aja yang antar kamu pulang ya. Tunggu sebentar aba ambil kunci motor dulu," Agam hendak berdiri namun Keyla langsung menahan lengannya.

"Gak usah ba, Keyla naik ojek online aja. Aba gak boleh capek-capek, apalagi kena angin malam gak bagus buat aba," ucap Keyla khawatir, ia tidak mau aba nya kenapa-napa.

"Gapapa nak, aba masih mampu buat anterin kamu pulang. Aba kan juga sudah minum obat yang kamu belikan tadi," ucap Agam menenangkan.

Walaupun Keyla sudah tidak tinggal bersamanya, Keyla bahkan mempekerjakan art untuk mengurus rumah dan memasak untuk Agam dari pagi sampai sore. Agam sebenarnya tidak enak karena selalu menyusahkan putrinya yang masih terbilang muda Ini.

"Gak gak, pokoknya aba di rumah aja. Keyla bisa pulang sendiri kok," ucap Keyla.

"Tapi ini sudah malam Keyla, aba khawatir kalau kamu pulang sendirian."

"Gak sendiri kok aba, kan sama tukang ojeknya. Aba tenang aja, Keyla bisa jaga diri kok. Yang penting aba selalu jaga kesehatan aba ya," ucap Keyla seraya menggenggam tangan abanya.

"Ya udah, tapi kalau sudah sampai kabarin aba ya nak." Terpaksa Agam harus mengikuti kemauan Keyla, karena jika ia memaksa ingin mengantar Keyla pulang pun. Keyla tetap akan menolaknya karena memikirkan kesehatan Agam.

Keyla mengangguk lucu seraya mengangkat tangan kanannya seperti posisi hormat. "Siap bos."

Agam terkekeh pelan, ia mengelus pelan puncak kepala putrinya.

...💍...

Ojek yang di naiki Keyla berhenti tepat di depan rumah Aksa. Setelah turun dari motor Keyla langsung melepaskan helmnya dan membayar abang ojek.

"Terimakasih bang," ucap Keyla sopan.

"Iya neng terima kasih kembali, jangan lupa bintang lima nya neng," seru abang ojek seraya menghidupkan kembali motornya.

Keyla mengacungkan jempolnya, "Siap bang."

Setelah itu Keyla langsung masuk ke dalam rumahnya.

"Assalamualaikum," ucap Keyla seraya membuka pintu rumah.

Baru saja beberapa langkah ia memasuki rumah, tiba-tiba saja ia melihat Aksa yang menuruni anak tangga dengan terburu-buru. Keyla mengernyit melihat penampilan Aksa yang cukup rapi, lelaki itu juga membawa kunci motor. Bisa di tebak Aksa pasti akan pergi ke suatu tempat.

Sebenarnya Keyla malas untuk bertanya tapi bibirnya sudah gatal ingin bertanya karena penasaran.

"Mau kemana lo?" tanya Keyla.

"Jemput Aurora," balas Aksa tanpa menghentikan langkahnya.

"Tadi lo bilang lo ngantuk, waktu gue minta jemput?"

Aksa menghentikan langkahnya dan menatap Keyla kesal.

"Tadi gue memang ngantuk. Kenapa? Lo marah gue gak jemput lo?" tanya Aksa.

"Gak marah sih cuma gak habis pikir aja. Yang tadinya lo bilang lo ngantuk dan gak bisa jemput gue. Tapi sekarang lo malah mau pergi jemput Aurora," ucap Keyla tidak habis pikir. Setidak berharga itu kah dirinya sampai-sampai Aksa tidak sudi untuk menjemputnya.

"Ini udah malam gue khawatir kalau dia pulang sendiri."

"Tapi lo gak khawatir sama gue?"

Aksa berjalan mendekati Keyla kemudian memiringkan senyumnya, "Lo gak se spesial itu sampai harus gue khawatirin. Dan Aurora itu pacar gue kalau lo lupa."

Mendengar jawaban Aksa membuat dada Keyla lagi-lagi terasa sakit. Ia hanya bisa tertawa hambar, untuk apa juga dia berharap lebih. Dari awal kan ini semua hanya kebohongan.

"Haha iya gue lupa, gue kan bukan siapa-siapa ya. Bego bener gue ya," Keyla menepuk-nepuk bahu Aksa pelan, "Hati-hati ya pergi jemput pacarnya haha."

Setelah itu Keyla langsung berbalik membelakangi Aksa dan berjalan menuju kamarnya. Keyla sudah tidak bisa membendung air matanya lagi. Air mata sudah mengalir deras di pipinya. Padahal ia tidak memiliki perasaan pada Aksa, namun tetap saja perlakuan Aksa benar-benar membuatnya sakit hati.

"Gue pergi dulu Assalamualaikum," ucap Aksa berpamitan, setidaknya ia masih ingat untuk mengucapkan salam.

"Walaikumsalam," balas Keyla pelan masih berusaha menahan tangisnya.

Tanpa memperdulikan Keyla yang sedang bersedih, Aksa pergi keluar rumah dengan santai. Yang ia pikirkan sekarang adalah pacar tercintanya yang sudah menunggu untuk di jemput. Aksa tidak ingin sang gadis menunggu terlalu lama.

...💍...

Baru saja satu langkah Keyla memasuki kelas tiba-tiba ada seorang murid yang menyiramkan seember air ke tubuhnya. Melihat tubuh Keyla yang sudah basah kuyup mereka semua tertawa puas. Sudah pasti ini semua di ketuai oleh Aurora. Gadis itu tersenyum senang melihat Keyla yang di tertawakan teman-teman kelasnya.

"Lo apa-apaan sih Keysha. Lo pikir ini lucu?" ucap Keyla kesal. Ya oknum yang telah menyiramkan seember air ke tubuh Keyla tak lain dan tak bukan adalah Keysha.

"Iya lucu banget hahaha," Keysha menatap teman-temannya, "Lucu kan gaes?"

"Lucuuuu hahaha," jawab mereka serempak.

Keyla mengepalkan tangannya kuat berusaha untuk sabar. Walaupun tangannya sudah gatal ingin membalas perlakuan Keysha tapi ia berusaha menahannya.

"Astaghfirullah tahan Keyla jangan marah sabar, sabar," gumam Keyla.

"Kenapa? Marah? Anak sok alim mau marah?" tanya Keysha karena Keyla menatap tajam ke arahnya.

Keyla menghela nafasnya pelan kemudian pergi tanpa memperdulikan tatapan teman-temannya. Lebih baik dia pergi ke toilet dan mengganti seragamnya dengan seragam olahraga. Untung saja hari ini ada pelajaran olahraga.

Terpopuler

Comments

Andi Fitri

Andi Fitri

udh keyla cuekin aja suami mu biar dia nnt yg kejar2 kmu dia ga tau cuma di manfaatkan sm si aurora..

2023-10-22

3

Rini Musrini

Rini Musrini

kenapa gurunya gk ada tau ya kan kasihan kayla

2023-10-21

1

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

Hadehhhhh
kpn derita berakhir?????

2023-09-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!