Fake friend

"Maaf banget ya Key, kemarin gue gak bisa ikut kerja kelompok. Soalnya kemarin tiba-tiba aja, gue ada urusan mendadak," jelas Amel pada Keyla, tadi saat tiba di kelas ia langsung saja menghampiri Keyla dengan wajah penuh rasa bersalah.

Keyla mendongakkan kepalanya menatap Amel yang berdiri di sampingnya, seraya tersenyum tipis.

"Iya gapapa kok Mel, namanya juga ada urusan. Ya gak bisa di paksain," balas Keyla lembut.

Amel memegang tangan kanan Keyla, wajahnya penuh harap.

"Lo tetap nulis nama gue dalam kelompok kan?"

"Masih dong, kan kita satu kelompok."

"Makasih ya Key, lo baik banget," ucap Amel senang.

"hm maaf juga ya soal kemarin, waktu lo di tampar sama Aurora. Gue sama sekali gak bisa bantu lo, karena gue juga takut sama mereka," lanjut Amel.

"Its okay, gak usah di pikirin. Udah berlalu juga masalahnya," ucap Keyla, ia juga tau jika Amel membelanya sekalipun hasilnya juga akan tetap sama. Yaitu Aksa tetap tidak akan percaya padanya.

"Ya udah kalau gitu gue langsung duduk di sini aja ya, kan jam pertama bahasa Indonesia."

Keyla mengangguk, "Okay."

...💍💍💍...

"Alhamdulillah nilai kelompok kita paling tinggi Key, lo pintar banget sih. Gak sia-sia gue satu kelompok sama," seru Amel senang, pasalnya dari semua kelompok nilai kelompok mereka lah yang paling tinggi.

"Iya Alhamdulillah, lo juga pinter kok. Kan tadi kita presentasi sama-sama. Kalau gue sendiri pasti hasilnya gak akan sama," balas Keyla.

"Mana ada gue pintar, beban begini," ucap Amel terkekeh pelan yang juga di balas kekehan kecil dari Keyla.

"Haha ada-ada aja lo."

"Ya udah gue balik ke meja gue deh, bentar lagi jam pelajaran matematika," Amel mengemaskan buku-bukunya kemudian berdiri.

"Oke deh, istirahat nanti kita ke kantin sama-sama ya," ajak Keyla.

Amel melirik Keyla kemudian mengangguk pelan, "Iya Insya Allah."

...💍💍💍...

Bell istirahat baru saja berbunyi, para murid berhamburan keluar kelas menuju kantin. Keyla membereskan buku-bukunya dan bersiap untuk mengajak Amel pergi ke kantin bersama.

Keyla berdiri dari duduknya, matanya tertuju pada Amel yang sedang membereskan bukunya. Senyum Keyla mengembang, ia merasa senang karena Amel masih mau berteman dengannya.

"Amel!" panggil Keyla ketika Amel sudah berdiri.

Amel tidak menjawab, Keyla pikir Amel tidak mendengarnya jadi ia berjalan mendekati gadis itu.

"Amel kita jadi kan ke kantin bareng?" tanya Keyla saat ia sudah berada di dekat Amel.

Keyla mengernyit heran, ketika Amel hanya meliriknya dengan tatapan datar.

"Mel?" ucap Keyla, namun Amel tidak menjawab ia hanya sibuk dengan urusannya sendiri. Jika ia tidak mendengar Keyla, itu tidak mungkin. Karena jarak mereka sangat dekat.

"Amel ke kantin yuk!" ajak salah satu siswi yang menghampiri Amel.

Wajah Amel yang semula datar seketika tersenyum seraya mengangguk senang.

"Yuk," ucapnya, kemudian pergi meninggalkan Keyla yang menatapnya nanar.

"Amel kenapa? Gue ada buat salah ya?" lirih Keyla bingung, padahal jelas-jelas tadi mereka sudah janjian untuk ke kantin bersama. Kenapa sikap Amel tiba-tiba berubah seperti itu.

"Gue tanya aja deh nanti," gumam Keyla, kemudian beranjak pergi ke kantin.

...💍💍💍...

Sambil menikmati makanannya, mata Keyla terus saja tertuju pada Amel yang duduk tak jauh dari tempat Keyla duduk. Keyla masih bingung atas sikap Amel yang tiba-tiba berubah menjadi dingin padanya.

Keyla tidak bisa membiarkan hal ini begitu saja. Ia benar-benar kepikiran di buatnya. Keyla harus menanyakan langsung pada Amel, jika tidak ia akan terus penasaran.

Setelah makanannya habis. Keyla memberanikan dirinya untuk menghampiri Amel yang masih asik bersenda gurau bersama teman-temannya.

Amel dan teman-temannya yang tadinya sedang tertawa tiba-tiba diam ketika Keyla mendatangi mereka. Mereka menatap Keyla dengan tatapan sinis.

"Ngapain lo? Gak di kelas gak di kantin, ngeliat muka lo terus. Mau muntah gue tau gak?" ucap salah seorang siswi yang duduk di samping Amel, yang membuat teman-temannya tertawa.

Seolah tidak memperdulikan ucapan teman-temannya, mata Keyla hanya tertuju pada Amel yang juga sedang menatapnya.

"Mel gue mau ngomong," ucap Keyla.

"Ngomong apa?" tanya Amel datar.

"Jangan di sini."

"Ngomong di sini aja," Amel melirik makanannya kemudian kembali menatap Keyla, "Lo gak liat gue lagi makan?"

"Lo marah sama gue?" tanya Keyla to the poin.

"Gak."

"Terus kenapa sikap lo tiba-tiba berubah? Bukannya tadi kita janjian buat ke kantin bareng ya?" tanya Keyla lagi.

Amel menghela nafasnya jengah, "Lo siapa sampai gue harus nurutin kemauan lo? Lagian sikap gue gak pernah berubah, memang begini dari awal," Amel melirik teman-temannya, "Ya kan guys?"

"Iya, berubah dari mana? Lu pikir dia power rangers?"

"Iya, aneh lo."

"Kok lo ngomong gitu Mel? Bukannya kita teman ya?" ucap Keyla tak percaya dengan ucapan Amel.

Amel menahan tawanya, ia berdiri seraya tersenyum miring.

"Teman? Mimpi kali gue mau temenan sama murid buangan kayak lo," seru Amel sembari mendorong bahu Keyla dengan telunjuknya.

Mata Keyla melebar, ia benar-benar di buat tercengang mendengar perkataan Amel.

"Terus kemarin-kemarin kenapa lo baik sama gue?"

Amel terkekeh pelan, "Masih belum nyadar ya? Gue cuma manfaatin lo bego. Najis banget gue mau temenan sama lo. Kalau dulu lo bisa nipu gue dengan sifat sok baik lo itu, sekarang semua kebusukan lo udah ketahuan. Jadi gue gak bakalan ketipu lagi sama cewek sok alim kayak lo."

Seketika seisi kantin menyoraki Keyla, mereka menertawakan kebodohan Keyla yang sudah tertipu oleh sikap Amel. Termasuk Aurora dan teman-temannya yang juga memperhatikan mereka sedari tadi. Ia tampak puas melihat Keyla menderita. Sedangkan Aksa bukannya senang, ia malah merasa iba pada Keyla. Ia juga bingung dengan dirinya sendiri. Kenapa ia malah kasihan pada Keyla, seharusnya kan ia senang.

"Gue salah apa sih sama lo? Sampai lo ngelakuin ini semua?" tanya Keyla tangannya terkepal kuat.

Amel memasang ekspresi seperti berpikir, "Hm gak ada sih. Gue cuma seneng aja ngeliat lo tersiksa, dulu kan lo di puji-puji. Keyla sih cewek alim dan pintar. Sekarang gue pengen ngeliat lo tersiksa. Gapapa kan?"

Keyla berusaha menahan amarahnya. Baru saja ia senang bisa berteman dengan Amel, tapi ternyata gadis itu hanya memanfaatkannya. Keyla menundukkan kepalanya, menarik nafasnya panjang kemudian menghembuskannya perlahan.

"YA MAU NANGIS DIA GUYS HAHAHA," pekik Aurora tiba-tiba yang di balas gelak tawa teman-temannya. Aurora dan Amel melemparkan senyuman, jujur saja ini semua juga adalah rencana Aurora. Amel melakukan ini semua atas perintah Aurora. Sudah Aurora bilang bukan, kalau ia tidak akan membiarkan hidup Keyla bahagia barang sedetik pun.

Karena sudah tidak tahan lagi dengan hinaan yang teman-temannya berikan. Keyla memilih pergi dari kantin, ia harus menenangkan dirinya. Agar tidak terbawa emosi.

Aksa menatap kepergian Keyla dalam diam. "Cewek bego, terlalu mudah percaya sama orang."

Terpopuler

Comments

Triya Abdullah

Triya Abdullah

lah dari pada lo aksa. cowok bego di begoin cewek matre mau ajah. mau muntah gue

2024-04-27

2

luiya tuzahra

luiya tuzahra

bukan cewe bego aksa itulah org baik, yg sllu berorasangka baik sma org krn menganggap org lain sma sprti dirinya.
dah mulaikan luuh kasian ma keyla tanda2

2024-02-18

3

mudahlia

mudahlia

dasar penjilat

2023-10-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!