Pacaran

Pukul setengah tiga sore Aksa baru saja pulang ke rumahnya sehabis berkumpul dengan teman-temannya di rumah Reihan. Baru saja ia ingin membuka pintu namun sudah di dahului oleh Keyla yang lebih dulu membuka pintu.

Perempuan itu tersenyum manis seraya mencium punggung tangan Aksa. Aksa sedikit terkejut di buatnya, namun ia tidak bisa menolaknya atau memarahi Keyla.

Keyla hanya berusaha menjadi istri yang baik, yaitu menyambut suami saat pulang ke rumah. Walaupun setahun kemudian pernikahan itu akan berakhir setidaknya Keyla sudah berusaha.

"Udah makan?" tanya Keyla ia terus mengikuti Aksa yang berjalan menaiki anak tangga.

"Udah," jawab Aksa singkat.

Keyla mengangguk-anggukkan kepalanya seraya ber oh ria.

"Oh. Habis ini lo gak kemana-mana kan?" tanya Keyla lagi.

"Gak," jawab Aksa sedikit heran, kenapa Keyla bertanya seperti. Apa ia mau melakukan sesuatu.

"Oh oke," ucap Keyla tersenyum senang kemudian ia berjalan dengan cepat memasuki kamarnya. Karena sebentar lagi waktunya sholat Ashar.

Aksa menatap Keyla heran. Ia tidak menyangka Keyla akan melupakan kejadian semalam secepat ini. Bahkan Keyla terlihat biasa-biasa saja, dan tidak tampak tertekan. Malah Aksa yang rasanya tertekan, karena harus menikah dengan orang yang tidak Aksa sukai. Haa ini semua demi sang pujaan hati.

"Ah bodo amat lah. Males banget gue mikirin tuh cewek," ucap Aksa kemudian beranjak memasuki kamarnya.

Setelah sholat Ashar Keyla sudah berpakaian dengan rapi. Ia bercermin sambil merapikan kerudungnya, sudah beberapa belas menit berlalu tapi Keyla masih merasa kalau kerudungnya itu belum rapi.

"Oke udah," ucap Keyla sambil tersenyum menatap pantulan dirinya di cermin.

Hari ini ada sesuatu yang harus ia lakukan bersama Aksa. Yaitu melakukan permainan yang Aksa mainkan bersama teman-temannya. Karena mereka sudah memasuki Keyla ke dalam permainan mereka, tentu saja Keyla harus ikut bermain bukan.

Keyla sudah berdiri di depan kamar Aksa. Ia mulai mengetuk kamar laki-laki itu sampai beberapa kali. Hingga akhirnya Aksa keluar dengan kondisi rambut yang masih setengah basah. Sepertinya ia baru selesai mandi. Wah Aksa yang seperti ini terlihat sangat tampan, Keyla hampir terpesona di buatnya. Untung sudah jadi suami, jadi tidak apa-apa jika berlama-lama memandangnya.

"Kenapa?" tanya Aksa.

"Yuk pergi!" ajak Keyla.

Aksa mengernyitkan keningnya, "Kemana?"

"Pacaran," jawab Keyla dengan senyum lebar.

"Hah?" Aksa terperanjat kaget mendengarnya, apa maksud Keyla. Pacaran? Yang benar saja.

"Lo dapat Dear buat jadiin gue pacar lo kan? Sekarang gue udah jadi pacar lo. Jadi ayo pacaran!" jelas Keyla yang membuat Aksa semakin kaget.

Aksa menatap Keyla yang masih tersenyum ke arahnya. Ia menyurai rambutnya ke belakang, padahal seharusnya sehabis mandi ia akan merasa segar. Tapi kenapa sekarang ia merasa gerah. Tingkah Keyla benar-benar membuatnya pusing.

"Gimana? Ayo pergi!" ucap Keyla.

"Lo jangan aneh aneh deh. Kalau mau pergi, pergi aja sendiri sono," ucap Aksa ia membalikkan tubuh Keyla dan mendorong perempuan itu agar menjauh.

Keyla kembali membalikkan tubuhnya menghadap Aksa. Ia tidak bisa membiarkan Aksa bersenang-senang di atas penderitaannya. Siapa suruh Aksa memperlakukannya seperti ini, jadi Aksa juga harus merasakan yang ia rasakan.

"Yakin gak mau? Bukannya kalau main itu harus totalitas ya?" tanya Keyla, matanya menatap tajam ke arah Aksa.

"Iya lah. Yakali gue mau pacaran sama cewek kayak lo."

"Mau aduin ke papa mama biar kita cerai atau lo mau jalan-jalan sama gue sekarang?" ancam Keyla, iya yakin seratus persen Aksa tidak akan menolak ajakannya.

Aksa menatap Keyla tak percaya, ternyata gadis polos di depannya ini juga bisa mengancamnya. Ah bikin pusing saja, untung perempuan kalau laki-laki sudah Aksa hajar Keyla.

Aksa menghela nafasnya pasrah, "Ya udah ayo pergi. Tunggu di bawah gue ambil kunci motor dulu."

"Okey," ucap Keyla senang kemudian pergi ke lantai bawah.

Aksa geleng-geleng menatap Keyla, "Cewek gila."

...💍...

Senyum Keyla masih terpatri di wajah cantiknya ketika ia menunggu Aksa menghidupkan motornya.

"Buruan naik!" titah Aksa ketus.

"Ck," Keyla menaiki motor dengan tatapan sinis mengarah ke arah Aksa. Lelaki itu tidak bisakah bersikap baik kepada Keyla. Sangat menyebalkan.

"Udah?"

"Udah."

Perlahan Aksa menjalankan motornya keluar pekarangan rumah.

"Peluk gak ya," lirih Keyla ragu.

Tangan bergetar, jujur saja ia tidak berani untuk memeluk Aksa. Tapi demi menjalankan permainannya ia harus melakukan itu. Setahu Keyla orang pacaran pelukan kalau di motor. Keyla sering melihatnya kalau berhenti di lampu merah.

Perlahan Keyla melingkarkan tangannya di perut Aksa.

"Bodoh amat lah peluk aja," ucap Keyla seraya mengeratkan pelukannya.

"Woi ngapain lo meluk-meluk gue? Lepasin!" ucap Aksa tangan kirinya berusaha melepaskan tangan Keyla dari perutnya. Hampir saja motornya oleng karena kaget.

"Gak mau. Kita kan lagi pacaran, emang gak boleh peluk?" pekik Keyla semakin mengeratkan pelukannya.

Lagi-lagi Aksa menarik nafas pasrah, sekarang ia benar-benar tidak bisa melakukan apa-apa selain menuruti kemauan Keyla. Jika tidak Keyla pasti bertingkah dan membuat misinya gagal. Ia melirik tangan Keyla sekilas, ia bisa merasakan tangan gadis itu bergetar. Dan saat Aksa memegang tangan Keyla tadi, tangannya terasa sangat dingin.

Aksa memiringkan senyumnya. Sekarang ia tahu pasti Keyla sebenarnya tidak sanggup melakukan hal ini, hanya saja ia ingin membuat Aksa kesal karena telah membohonginya. Oke kalau itu yang Keyla mau, ayo kita main hehe.

"Mau kemana nih?" tanya Aksa.

"Biasanya orang pacaran kemana?" ucap Keyla balik bertanya.

Aksa tersenyum miring, "Ke hotel. Mau?"

Keyla melotot kan matanya ia memukul punggung Aksa kuat.

"Sakit bego, lo mau kita jatuh dari motor hah?" ucap Aksa kesal.

"Makanya jangan suka ngada-ngada lo."

"Siapa suruh lo nanya gue. Cepat buruan nih mau kemana?"

Keyla diam sejenak, sebenarnya ia juga tidak tahu mau pergi kemana. Senyumnya mengembang ketika melihat tukang bakso keliling yang sedang berhenti di pinggir taman. Kebetulan sekali Keyla ingin makan bakso.

"Situ aja tuh, berhenti situ tuh. Ada mamang bakso, kita makan bakso dulu," ucap Keyla sambil memukul-mukul bahu Aksa pelan.

"Really? Pergi jauh-jauh cuma buat makan bakso di pinggir jalan?" walaupun berkata begitu Aksa tetap mengikuti kemauan Keyla dan menghentikan motornya tak jauh dari tempat abang tukang bakso.

"Iya really banget ini," ucap Keyla dengan semangat turun dari motor.

"Yuk," ajak Keyla seraya menggenggam tangan Aksa.

Aksa menatap tangannya yang di genggam Keyla, di suruh lepas juga pasti Keyla tidak mau. Ya sudah ikuti saja permainannya, kita lihat siapa yang bakal nyerah duluan.

"Ya udah yuk sayang," ucap Aksa ia menyematkan jari-jemarinya di tangan Keyla dengan erat.

"..."

"Hehe tremor kan lu," batin Aksa.

Terpopuler

Comments

lily

lily

siapa yg bakal menang

2024-04-04

1

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

Ayo key....
semangattttttttt!!!!!!!!!!!!

2023-08-16

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!