Awal penderitaan

Pukul setengah delapan Keyla baru selesai menyiapkan makan malamnya. Ia menghirup aroma masakannya yang membuat perutnya berteriak meminta makan. Tapi tunggu dulu Keyla harus memanggil sang suami dulu untuk mengajaknya makan bersama.

Tapi Keyla sedikit merasa malas untuk pergi ke kamar Aksa. Jadi ia memutuskan untuk mengirimkan Aksa pesan dari WhatsApp saja.

Keyla membuka layar ponselnya sambil terkekeh pelan.

"Hehe apa gunanya benda canggih ini. Jika tidak kita gunakan," ucap Keyla sambil mengetikkan pesan untuk Aksa.

Keyla tersenyum kecut ketika membaca balasan pesan dari Aksa. Lelaki itu selalu berhasil membuat hatinya sakit. Beberapa detik kemudian Keyla kembali mengirimkan pesan ke pada Aksa.

"Wah makin menjadi-jadi nih bocah," monolog Keyla kesal. Ia kembali mengetikkan pesan untuk Aksa dengan hati yang panas.

Keyla menarik nafasnya panjang kemudian menghembuskannya perlahan, berusaha untuk sabar. Ia beranjak pergi ke kamar Aksa. Kalau sudah di datangi kamarnya pun Aksa tetap tidak mau, Keyla tidak akan perduli lagi. Terserah saja mau makan atau tidak.

Tok tok tok

"Aksa makan," panggil Keyla namun tidak ada tanda-tanda laki-laki itu akan keluar.

Tok tok tok

Saat hendak mengetuk pintu kamar Aksa lagi tiba-tiba notifikasi WhatsApp dari ponsel Keyla berbunyi. Aksa mengirimkannya pesan.

Keyla beranjak kembali ke dapur. Terserah Aksa saja jika ia lapar pasti dia akan turun. Keyla menarik kursi dan mendudukinya dengan lemah. Jujur saja ia tidak suka makan sendirian. Tapi mau bagaimana lagi, Aksa tidak mau makan berdua dengannya.

Keyla menatap makanan di hadapannya sejenak, terlintas ide jahil di otaknya. Ia mengambil ponselnya dan memfoto makanan itu, kemudian mengirimnya ke Aksa.

"Mamam tuh foto," ucap Keyla puas kemudian baru lah ia makan dengan tenang.

Di lain tempat, di kamar Aksa. Aksa sedang menggerutu kesal tatkala membaca pesan terakhir dari Keyla. Ia menelan ludahnya ketika melihat foto yang dikirim Keyla, membuat perutnya semakin lepar. Di tambah bau masakan Keyla tadi sampai ke kamarnya. Makin lapar lah Aksa di buatnya.

Tumis kangkung dengan potongan cabai rawit di dalamnya, itu adalah kesukaan Aksa.

Aksa jadi uring-uringan di kasurnya. Masih menimang-nimang apakah ia pergi ke dapur untuk makan sekarang atau tidak.

Aksa melemparkan ponselnya sembarang arah. Kemudian berdiri sambil berdecak kesal.

"Sialan laper gue."

Aksa keluar dari dalam kamarnya dan menghampiri Keyla yang sedang asik menikmati makan malamnya. Keyla tersenyum sinis saat melihat Aksa duduk di kursi dengan wajah datarnya.

"Tadi katanya gak mau makan. Hampir aja gue habisin nih makanan," sindir Keyla.

"Gue cuma berusaha menghargai masakan istri gue aja," balas Aksa tanpa dosa.

Keyla menautkan kedua alisnya. Yang ia dengar tadi tidak salahkan. Apa Aksa bilang? Berusaha menghargai masakan istrinya? Yang benar saja. Jangan bercanda.

"Tunggu, tadi katanya jangan bertingkah seolah-olah gue istri lo. Lah sekarang lo nya yang ngaku, gimana sih?" ucap Keyla, ia benar-benar tidak habis pikir dengan jalan pikiran Aksa.

"Berisik lo! Gue mau makan bukan mau debat," ujar Aksa kesal.

Keyla menghela nafasnya pasrah, "Ya udah nih makan."

Dengan telaten Keyla menyiapkan makanan untuk Aksa. Ternyata seperti ini rasanya punya istri, enak juga. Apalagi kalau istrinya Aurora, pasti Aksa akan sangat bahagia.

...💍...

Hari senin pun tiba. Keyla dan Aksa yang sempat libur dua hari tentu saja harus masuk sekolah sekarang.

Brak

Tak di sangka mereka berdua keluar kamar bersamaan dengan seragam sekolah yang sudah menempel di tubuh mereka. Kalau kalian berharap mereka akan pergi berangkat sekolah bersama, tentu itu tidak akan terjadi.

Mereka tidak ingin ada gosip yang tidak-tidak tentang mereka. Satu sekolah tahu kalau Aksa berpacaran dengan Aurora. Jadi ia tidak mungkin bisa berangkat bersama Keyla.

Aksa melirik Keyla yang tiba-tiba menyodorkan kedua tangannya pada Aksa.

"Kenapa lo?" tanya Aksa.

"Minta duit," balas Keyla santai.

Aksa mengernyit masih belum mengerti dengan situasi dan keadaan.

"Ngapain lo minta sama gue?"

Keyla menurunkan tangannya, ia menatap Aksa sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Capek gue ngingetin, sumpah! Lo suami gue tentu gue minta duit sama buat jajan," jelas Keyla kesal.

"Masa iya gue pergi ke rumah aba buat minta jajan. Terus nanti aba nanya. Suami kamu kemana Keyla? Kok gak kasih kamu uang, itu kan tanggung jawab dia," lanjut Keyla.

"Iya iya ah, gue lupa," Aksa mengambil dompetnya dan mengeluarkan selembar uang seratus ribu, "Tuh buat jajan. Bersyukur lo dapat laki kaya."

"Ck sombong," cibir Keyla seraya mengambil uang itu dari tangan Aksa, "Tapi ini terlalu banyak, nanti gue balikin sisanya."

"Lah ini Aurora aja bilang cuma cukup buat beli permen. Lo bilang kebanyakan? Memang biasa lo jajan berapa sih?" tanya Aksa.

Bagi Aksa yang tidak pernah kekurangan uang. Uang seratus ribu itu hanya seperti uang seribu baginya.

Keyla berjalan mendahului Aksa, "Ya kadang lima ribu kadang juga sepuluh ribu."

Aksa hanya diam menatap punggung Keyla yang mulai menjauh. Untuk sejenak ia merasa kagum dengan Keyla yang bisa hidup sederhana. Tidak seperti dirinya yang selalu menuntut ini itu pada orang tuanya.

Aksa hampir lupa, tidak semua orang hidup dengan berkecukupan seperti dirinya. Hanya saja mereka selalu bersyukur atas apa yang Allah beri. Percuma saja memiliki harta yang banyak tapi masih tidak bersyukur, niscaya mereka akan terus merasa kurang dengan apa yang mereka miliki.

Aksa menggelengkan kepalanya berusaha menyadarkan dirinya dari lamunan. Kemudian bergegas pergi ke sekolah.

...💍...

Keyla menyusuri lorong sekolah dengan perasaan yang sedikit tidak nyaman. Itu semua dikarenakan setiap murid yang di laluinya, pasti menatapnya dengan tatapan aneh kemudian berbisik-bisik seolah-olah membicarakan dirinya.

Apa yang terjadi? Apa Keyla ada melakukan sesuatu yang salah?

Saat Keyla memasuki kelasnya yaitu kelas XII IPA 2. Semua mata tertuju pada Keyla, teman-temannya menunjukkan tatapan yang tidak bersahabat. Keyla hanya mengembangkan senyumnya berusaha untuk mencairkan suasana.

Saat ia sampai ke mejanya, Keyla di buat kaget karena melihat kondisi mejanya yang penuh dengan coretan. Dan banyak sampah yang sangat bau. Siapa yang tega melakukan hal ini pada Keyla.

Keyla menyingkirkan sampah-sampah tersebut dari mejanya sehingga mulai terlihat jelas tulisan dari coretan-coretan yang ada di mejanya. Matanya terbelalak saat membaca tulisan itu.

DASAR ****** GAK TAU DIRI!

SOK ALIM TAU TAU NYA NGEREBUT PACAR ORANG!

CUIH NAJIS PENCITRAAN!

MATI AJA SANA!

Dan masih banyak lagi.

Mata Keyla mulai berkaca-kaca, ia tidak percaya semua tulisan ini di tujukan untuk dirinya. Ia menatap teman-temannya satu persatu. Mereka mulai terang-terangan mencibir Keyla dengan kata-kata tajam. Sebenarnya apa yang salah? Apa ada yang memberi tahu tentang hubungannya dan Aksa?

"KEYLA!"

Seketika semua mata tertuju pada seorang gadis cantik yang berdiri di ambang pintu kelas. Matanya tersorot tajam menatap Keyla. Ia berjalan mendekati Keyla dan langsung menampar wajah Keyla kasar.

"Berani-beraninya lo selingkuh dengan Aksa!"

Terpopuler

Comments

☆Queenlis

☆Queenlis

sekelas dong kita Key🤣

2023-10-21

1

Tika Sari

Tika Sari

jagan terlLu diam key kasih pelajaran sekali kali

2023-10-21

2

Tika Sari

Tika Sari

jagan terlLu diam key kasih pelajaran sekali kali

2023-10-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!