Akhirnya setelah menerima tuoli menjadi murid ku aku pergi ke rumah kepala desa yang sudah ada seorang nelayan berpengalaman, dan da Xia. setelah kedatangan penjaga perempuan yang suruh ku panggil oleh Jun Hui untuk merawat ibunya tuoli, sekalian lewat kesana, sekarang Jun Hui sudah membahas hal-hal tentang kerjasama kami bersama orang orang itu.
Tuoli...
Yang tak ku sangka sangka bocah itu ingin mengikuti ku, dan menyerahkan pengawasan adik nya kepada kakak kakak wanita penjaga itu bersama ibunya yang masih sakit,
"Guru Tunggu Aku!"
"Dasar bocah ini jika ingin ikut katakan sejak awal."
Aku menggendong nya dengan satu tangan dia sangat enteng sekali untuk seukuran anak laki-laki berumur 11 tahun.
"Hey, nak!"
"Ya guru?"
"Makan lebih banyak dan sehat lah"
"Baik guru..."
Saat kami sampai disana gelas air diisi penuh untuk ku dan tuoli, kami benar benar serius sekarang membahas kerjasama, jadi kami akan membeli seluruh hasil laut dari desa ini, jadi desa ini akan berkontrak kerja sama dirinya, membuat tambak ikan yang aku mau.
Ya tambak itu adalah yang terpenting, memasok kebutuhan pokok apalagi sekarang aku bersiap membangun pabrik pembuat bumbu dan makanan pasti sangat dibutuhkan stok segar ikan.
Aku meminta kepala desa membeli tanah disekitar laut, dan membangun tambak setelah nya, Jun Hui yang bertanggung jawab untuk memastikan pasokan nya teratur karena ilmu tambak ini dan tidak boleh disebarkan kepada pihak lain oleh para pekerja, dan kepala desa dan nelayan hebat setuju apalagi harga nya hanya lebih mahal dibandingkan harga pasaran.
Ya untuk ikan ikan biasa harga nya 5 tembaga dan kepiting udang, cumi, lobster, harganya paling murah lebih dari pada ikan biasanya, tapi saat dijual dengan ku harganya dinaikkan menjadi 10 tembaga, sangat untung bukan.
Kepala desa, nelayan dan kedua anak anak mereka, bertanggung jawab untuk mengelola pekerja karena aku ingin mereka menjadi distributor barang nya langsung, dan akan diambil oleh Jun Hui di setiap pemesanan.
Dan sekarang ini kami mengambil banyak stok dari para nelayan, dulu hingga tanah yang sudah dibeli bisa segera diurus menjadi tambak itu. tapi ternyata memerlukan waktu cukup lama untuk mengurus semuanya, 5 hari lebih kami baru bisa kembali pulang ke rumah ku .
Jun Hui mengikuti saran ku untuk mengejar ibu tuoli, dia masih cantik dan muda saat hari ke 3 kami ada di sana, Tianba mulai sadar rumah nya ramai, setelah dijelaskan dia meminta maaf karena merepotkan diriku sebagai tuan dan guru anak nya yang membantu kehidupan mereka.
Penjaga wanita anak anak muda ini, juga sangat senang merawat Tianba yang sakit-sakitan, mereka seperti mengasuh ibu nya.
"Tuan ang bei...., saya, sangat berterimakasih sebagai ibu tuoli"
"Ya, saya tau jadi apa anda ingin menetap di sini terlebih dahulu atau ikut kami berlayar ke kota sebelah?"
"Kalau dibolehkan untuk memilih saya ingin bekerja juga dengan anda dan terus menemani kedua anak saya"
Senyuman nya lembut untuk tuoli yang hanya anak angkat nya, perjuangan dia selama ini tidak sia sia bertahan hidup untuk kedua putranya, satu anak kandung dan 1 anak angkat nya, wanita itu mengusap kepala anak anak nya dengan baik.
"Bagus karena saya butuh banyak tangan yang ikut campur di bisnis saya, jadi nyonya persiap kan diri anda dan barang barang anda lalu berangkat bersama kami setelah 2 hari lagi."
"Baik, tuan Ang bei...."
...****************...
Setelah 2 hari kami juga telah menyelesaikan semua nya disini kapal kami melaju dengan cepat kembali ke kota rumah ku berada.
Setelah semuanya selesai aku tidak sabar untuk segera menemui istri kesayangan ku, apalagi membasmi hama hama yang mengusik nya.
"Li Mei sayang, tunggu suami mu ini pulang!!!"
Aku berteriak di geladak kapal besar ini, tuoli yang ada di gendongan ku terkekeh geli melihat gurunya seperti ini.
"Guru apakah istri anda tidak malu menikah dengan suami seperti mu?"
"Oh tidak, dia sangat mencintai ku~"
Sombong ku kepada bocah itu, kalau istri anda mendengar teriakkan memalukan anda dia pasti akan langsung melemparkan anda ke laut dari geladak
"Benarkah?"
"Ya!!! saya yakin 100%"
"Dasar murid nakal bisa bisa nya mengatakan hal jelek kepada guru mu sendiri!"
Aku menjitak pelan kepala bocah itu, sama sekali tidak sakit dan dia hanya terkekeh geli dan aku menurunkan nya ke lantai, lalu mulai membuat perintah formasi barisan, dan kami mulai sparing para manusia hewan sudah bisa menapak tanpa beban gravitasi di udara, meskipun hanya sebentar tapi itu bagus.
Sedangkan untuk para remaja mereka masih bersusah payah dengan kekuatan mental tubuh mereka, itu lucu menurut ku.
Aku juga menyuruh untuk beberapa berenang mengikuti kapal ini tentunya saja jika terjadi kecelakaan aku akan melompat untuk menyelamatkan mereka lagian kultivasi ku sudah tinggi terbang di langit? gampang....
Beberapa orang itu adalah yang paling kuat dari peringkat, mereka bersiap dan melompat dari geladak berenang mengikuti kapal kami, latihan seperti ini bagus apalagi banyak manusia hewan yang memang cocok di air.
Kami berenang di lautan bebas ini dengan nyaman bahkan beberapa ada yang bisa mengimbangi kecepatan kapal, tentunya saja anak anak penjaga 15 orang itu tidak boleh latihan seperti ini, ini khusus untuk manusia hewan.
Aku memeriksa daerah sekitar ku dengan kekuatan mental ku menyelusuri lautan ini, menemukan sesuatu yang aneh di bagian selatan laut, apa itu?
Pikir ku penasaran dan mulai menyuruh semuanya untuk bergerak ke arah sana. mengingatkan pengemudi untuk berhati hati dengan karang tajam di bawah dan sampai kami melihat pulau kecil disini, tapi ada kapal kapal besar yang terdampar, apakah, karam mungkin?.
Tianba seperti terkejut dengan salah satu bendera di salah satu layar kapal dia mulai menangis tersedu-sedu, Jun Hui yang sudah dekat dengan nya hampir seminggu mengetahui kenapa dia menangis, aku membiarkan nya disana dulu karena aku ingin menelusuri di pulau kecil ini.
****************
Berbulan-bulan atau bertahun-tahun yang lalu sebuah kapal tergulung ombak besar dan tenggelam para awak kapal sebagai selamat tapi kebanyakan nya mati, mereka terdampar bersama kapal kapal karam yang besar disebuah pulau tak berpenghuni ini mereka mencoba bertahan hidup tapi penyakit membuat mereka mati.
Beberapa kapal karam terus bertumpuk di sana mereka bahkan tidak bisa mengabar kan surat kepada orang lain, beberapa orang bisa selamat dari kapal kapal lain dan ikut membentuk kelompok kecil disana.
Tapi dua hari kemarin seorang pemuda gagah bernama tong mu telah meninggal dia terkena penyakit terkenal pelaut dan tidak bisa bertahan saat itu, orang orang yang selamat mengucapkan doa saat mengubur nya besama jejeran kuburan lainnya.
Sampai tiba-tiba saja seseorang pria muda terbang di udara dan mendarat di hadapan mereka, mereka terkejut pasti lah tuan muda ini bisa kultivasi hingga bisa terbang dengan mudah di langit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments