Wortel putih

"Kemari, ikut aku menulis namamu disini dulu..."

Li Mei menurut dan aku meminta setetes darah milik nya di tuang kan ke batu itu seketika nama Li Mei tertulis di sana bersanding dengan nama ku, Li Mei merasakan perasaan yang aneh dan menggelitik jiwa nya.

"Bagiamana?"

Aku penasaran dengan keadaan nya.

"Ini menyegarkan!"

Ucap nya bersemangat.

"Jika itu membuat mu senang"

Langsung saja tanpa basa-basi aku langsung menggendongnya dan membawanya ke dalam kamar di ruang angkasa, Li Mei memekik kaget karena tiba-tiba di gendong oleh ku.

Tentu saja kalian tahu apa yang akan kami lakukan, sssstt ini rahasia.

...****************...

Pagi harinya, aku mengajarkan latihan awal material art kepada 15 anak dan menyuruh mereka untuk mempraktekkan nya, setelah olahraga, aku kembali ke kamar ku masuk ke dalam ruang angkasa dan memasak roti selai berry alami yang kubuat kemarin.

Setelah itu menyiapkan segelas susu segar rasa coklat yang ia suka di meja makan ruang angkasa, untuk nya dengan sarapan pagi bergaya barat, tapi Li Mei mengeluh dengan berkata tidak bisa kenyang jika hanya memakan ini.

Pada akhirnya aku menyerah membuat kan bubur ayam spesial untuk nya, dan dia makan dengan lahap aku sedikit kasian dengan nya semalam karena terus menangis meminta istirahat tapi aku tetap tidak melepaskan nya. makanya aku membiarkan nya makan dengan lahap.

"Sayang ayo keluar? aku sudah berkata untuk tidak menyiapkan sarapan untuk kami karena akan makan di luar"

"Ya sebentar slurppp MMM...enak sekali bubur masakan mu benar benar membuat ku ketagihan Kevin"

Ia menyesap suapan terakhir nya dan berdiri.

"AYO!!!"

Ucap nya bersemangat, dan aku tersenyum tak berdaya, setelah itu dia menghilang duluan dari ruang angkasa ku

"Ckckc anak ini bahkan tidak menunggu ku!"

Aku pun keluar dari sana dan menemukan nya sedang bersiap membuka pintu kamar dan nyengir lebar kepada ku, aku mengecup bibir rasa bubur nya itu.

"Kita kirim alkohol nya dulu oke?"

"Ya!!"

Dia sangat bersemangat.

"Ada yang mau kamu beli?"

"HM..."

Dia berfikir lama, bahkan dirinya hampir menabrak tiang di dalam rumah dan aku segera menarik nya.

"Sayang liat liat oke"

"Oke... ah! aku ingin beli kue di sekitar jalan di barat ang bei~"

"Ya ya kita akan beli"

Aku membantu nya naik ke atas kuda dan aku duduk di belakang nya, para pelayan memberi hormat dan aku menarik tali nya, menuntun 2 gerobak milik ku bersama beberapa gentong alkohol kita stok barang di awal sedikit dulu untuk rumah judi itu, kami lewat ke bagian belakang di sana dan menyerahkan 50 tong alkohol dan diterima dengan baik bersama uang sisa nya karena kemarin chao hanya membayar deposit.

Senyum ku melebar setelah mendapat kan uang dan menyuruh 2 orang itu untuk pergi ke rumah, setelah mengisi diam diam kebutuhan pokok seperti beras gula garam daging ke kedua gerobak tentunya saja setelah menyuruh kedua bocah yang mengemudi dari kelompok pengawal jajan terlebih dahulu.

Untungnya saja gerobak ini di tutupi oleh penutup jadi tidak akan ada yang tau aku mengutak-atik disini kami juga meminta beberapa botol dari tanah yang kami pesan untuk dibawa kemari, dan keranjang juga barang barang lain, jadi orang tidak curiga kalau aku mengeluarkan banyak barang dari luar angkasa, dan menaruh nya ke gerobak, bahkan aku juga membeli kain setelah memesan banyak untuk dibuat menjadi seragam.

Setelah kedua anak itu kembali aku menyuruh mereka untuk pergi sendiri, oleh oleh yang dibeli mereka untuk teman teman nya yang lain cukup banyak, mereka pergi sendiri karena aku yakin di perkotaan ini kriminal kurang, jadi untuk bocah belasan tahun itu mereka bisa dewasa dan menjaga kedua gerobak berisi penuh makanan.

Dan aku pun melanjutkan perjalanan.

"Kita akan membeli hasil panen dimana?"

"Tempat yang lumayan dekat dari sini"

"Kudengar dari para pembantu kalau ada panen gagal panen dan hanya lobak yang bisa dijual di sana, desa di Utara"

"Oh sungguh?"

"Ya mereka mengalami kerugian karena terlalu banyak lobak, dibandingkan tanaman yang lain karena sulit untuk tumbuh"

"Baiklah kita putuskan kesana dan membuat alkohol dari itu"

"Pengiriman nya?"

"Tentu saja ke rumah kami"

"Oh oke ide bagus"

Dan kuda yang kami naiki melaju cepat disepanjang jalan menuju desa itu,

...----------------...

Di sekitar desa di Utara.

"Oh tuhan.... Maaf istri ku aku sudah menawarkan lobak ke desa desa terdekat tapi tidak ada yang mau mengambilnya, karena rata rata orang orang juga menanam sayuran itu...."

"Mama aku lapar!!!"

"HuAaa...."

Anak kecil itu berteriak dan menangis kencang, anak nya rewel seperti ini karena demam tinggi.

"Nuwa sayang makan sayur lobak dulu ya?"

Ucap istrinya lembut kepada anak mereka, tapi anak itu marah dan menangis lebih keras, badannya terus panas, kedua orang tua nya tidak bisa berkata apa-apa, keluarga mereka yang paling miskin di desa ini.

Tidak punya tanah jadi mereka harus memutar otak untuk bekerja apapun sang istri harus melakukan banyak hal juga, suaminya mereka bekerja paling keras agar bisa menghidupi 3 anak dan nenek dari istri nya yang sakit-sakitan, rumah nya sama jelek nya dengan milik Kevin saat pertama kali tiba di dunia ini.

Suaminya zhu an yatim piatu, sedang kan yang menerima suami seperti itu hanya nenek dari istri nya karena hanya dia dan cucu perempuan nya yang bertahan hidup, sang nenek Sangat baik kepada menantu nya, makanya dia tidak tega membiarkan nenek istri nya sakit parah meskipun kehidupan mereka juga sulit, kedua anak nya yang lain dengan patuh memakan sup lobak meskipun diam diam mereka semua bosan, bagaimana tidak bosan selama 7 hari makan pagi dan malam hanya lobak.

Zhu an menatap sedih ke anaknya yang sedang sakit, dan bertekad untuk pergi kembali mencari seseorang yang mungkin bisa membeli hasil panen dari desa nya, ini atas suruhan orang orang desa jika dia berhasil ia akan di bayar 1 tael oleh orang orang desa.

Dia bergegas sarapan dan kembali pergi, istirahat pun ia lupakan padahal ia baru sampai tadi setidaknya jika panen sayur yang lain baik pasti dia akan dapat upah lumayan untuk memanen dan lain nya tapi ini 1 tael itu bahkan tidak cukup untuk membayar biaya obat nenek dan anak nya.

Dilanda kesedihan saat berjalan jauh tanpa arah sebuah kuda dan penunggang gagah menyapa nya.

"Permisi apakah anda tau desa disekitar sini yang menjual katanya merugi karena hanya bisa panen lobak?"

Kevin menatap pria yang terlihat menyedihkan itu, dia terkejut dan dengan gugup bertanya

"Apa tuan muda ingin membeli lobak?"

"Ya kami ingin membeli semuanya"

Li Mei tersenyum kecil kepada nya dan pria itu menangis bahagia, dan segera menunjukkan jalan nya, aku menatap Li Mei yang ikut sedih.

"Sayang kau tau dia kesulitan bukan makanya menyuruh ku untuk mendekati nya?"

Li Mei tersenyum dan mencium pipi ku.

"Ya tidak ada salahnya membantu orang?"

"Tidak istri ku berbudi luhur dan welas asih"

Dan mengikuti nya.

Episodes
1 Prolog
2 Sembuh
3 Ke kota
4 Belanja
5 Aku bukan dia
6 Pamit
7 Prasasti
8 Wortel putih
9 Kontrak kerja seumur hidup
10 Markas perompak
11 Rampasan
12 Harapan
13 Sejenak
14 Kargo
15 Desa nelayan
16 Jujur
17 Murid
18 POV Li Mei 1
19 POV Li Mei 2
20 Pulau kesedihan
21 Kembali
22 Bayi
23 Rencana
24 Rencana 2
25 Pasokan
26 Rapat
27 Keributan 1
28 Keributan 2
29 Syal rajut
30 Desa Siwan
31 Bertemu seseorang
32 Orang dari dunia lain?
33 Yihua
34 Pekerjaan
35 Pil
36 Pelayaran ke 2
37 Amit-amit jabang bayi
38 Ombak besar
39 Aksi
40 POV Li Mei 3
41 Energi qi dan mental
42 Liu Yifei
43 Ras manusia harimau
44 Getaran gempa
45 Alasan gempa
46 Buncit atau bulat?
47 Penjinak hewan jiwa
48 Dunia paralel atau novel?
49 Hu yi Tian
50 Pulang
51 Hadiah dari benua lain
52 Peluang?
53 Menuju ke alam rahasia
54 Air tenang berbahaya
55 Pertarungan
56 Berbeque gratis
57 Pergi ke tenggara
58 Array ilusi
59 Warisan seorang?
60 Keberuntungan
61 Kembali lagi
62 Mengundang Yi hua
63 Perdebatan kehebatan para suami dari dua wanita cantik
64 Perdebatan yang berujung ambigu
65 POV Li Mei 4
66 Tamu yang seorang teman lama
67 Cho Jun Ki
68 Silsilah keturunan
69 Legenda kultivator pertama
70 Cerita sampingan tahun baru
71 Benua FINDRA 1
72 Benua FINDRA 2
73 Penanaman rumput spritual pertama di benua ini
74 Pengecekan usaha
75 Cek-cok
76 Cekcok 2
77 Wanita misterius
78 Ular batu spritual yang lapar
79 POV Li Mei 5
80 The first move the sea wave
81 Penjara di rumah
82 Detektif Tuoli
83 POV Tuoli
84 POV Tuoli, Masalah mulai muncul 1
85 POV Tuoli, Masalah mulai muncul 2
86 Dalang peracunan
87 Rombongan pangeran
88 Bandit gunung
89 Jemputan
90 Desa aneh
91 Desa aneh 2
92 Penyelamatan Sandra
93 Sinyal
94 Kebiri
95 POV Cui San
96 Amarah Cui San
97 An
98 Samsak tinju
99 Demam Cui yi xin
100 Kunjungan 1
101 Kunjungan 2
102 Aura wibawa
103 Kriteria
104 Tabu melibatkan rakyat biasa
105 Kehangatan dan bantuan
106 Kebakaran
107 Kotoran kuda
108 Bahan pengganti
109 Suasana mencekam
110 Telfon penting
111 Tsunami melanda kota
112 Simulasi
113 Pemasangan array pelindung di sekeliling pantai
114 Li Mei menghilang?
115 Kangen ibu
116 Flash back 1
117 Flash back 2
118 Kenangan 1
119 Kenangan 2
120 Pemer keahlian
121 POV Yi hua
122 POV Yi hua 2
123 POV Yi hua 3
124 Cacing Gu
125 Kelemahan diri sendiri?
126 Keluarga Bo
127 Dejavu?
128 Tak tau malu
129 Pemerkosaan?
130 POV author
131 trauma
132 Bangsa laut
133 Pesan dari bangsa laut
134 pengumuman
135 Bertemu
136 Yi Hua kanibal?
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Prolog
2
Sembuh
3
Ke kota
4
Belanja
5
Aku bukan dia
6
Pamit
7
Prasasti
8
Wortel putih
9
Kontrak kerja seumur hidup
10
Markas perompak
11
Rampasan
12
Harapan
13
Sejenak
14
Kargo
15
Desa nelayan
16
Jujur
17
Murid
18
POV Li Mei 1
19
POV Li Mei 2
20
Pulau kesedihan
21
Kembali
22
Bayi
23
Rencana
24
Rencana 2
25
Pasokan
26
Rapat
27
Keributan 1
28
Keributan 2
29
Syal rajut
30
Desa Siwan
31
Bertemu seseorang
32
Orang dari dunia lain?
33
Yihua
34
Pekerjaan
35
Pil
36
Pelayaran ke 2
37
Amit-amit jabang bayi
38
Ombak besar
39
Aksi
40
POV Li Mei 3
41
Energi qi dan mental
42
Liu Yifei
43
Ras manusia harimau
44
Getaran gempa
45
Alasan gempa
46
Buncit atau bulat?
47
Penjinak hewan jiwa
48
Dunia paralel atau novel?
49
Hu yi Tian
50
Pulang
51
Hadiah dari benua lain
52
Peluang?
53
Menuju ke alam rahasia
54
Air tenang berbahaya
55
Pertarungan
56
Berbeque gratis
57
Pergi ke tenggara
58
Array ilusi
59
Warisan seorang?
60
Keberuntungan
61
Kembali lagi
62
Mengundang Yi hua
63
Perdebatan kehebatan para suami dari dua wanita cantik
64
Perdebatan yang berujung ambigu
65
POV Li Mei 4
66
Tamu yang seorang teman lama
67
Cho Jun Ki
68
Silsilah keturunan
69
Legenda kultivator pertama
70
Cerita sampingan tahun baru
71
Benua FINDRA 1
72
Benua FINDRA 2
73
Penanaman rumput spritual pertama di benua ini
74
Pengecekan usaha
75
Cek-cok
76
Cekcok 2
77
Wanita misterius
78
Ular batu spritual yang lapar
79
POV Li Mei 5
80
The first move the sea wave
81
Penjara di rumah
82
Detektif Tuoli
83
POV Tuoli
84
POV Tuoli, Masalah mulai muncul 1
85
POV Tuoli, Masalah mulai muncul 2
86
Dalang peracunan
87
Rombongan pangeran
88
Bandit gunung
89
Jemputan
90
Desa aneh
91
Desa aneh 2
92
Penyelamatan Sandra
93
Sinyal
94
Kebiri
95
POV Cui San
96
Amarah Cui San
97
An
98
Samsak tinju
99
Demam Cui yi xin
100
Kunjungan 1
101
Kunjungan 2
102
Aura wibawa
103
Kriteria
104
Tabu melibatkan rakyat biasa
105
Kehangatan dan bantuan
106
Kebakaran
107
Kotoran kuda
108
Bahan pengganti
109
Suasana mencekam
110
Telfon penting
111
Tsunami melanda kota
112
Simulasi
113
Pemasangan array pelindung di sekeliling pantai
114
Li Mei menghilang?
115
Kangen ibu
116
Flash back 1
117
Flash back 2
118
Kenangan 1
119
Kenangan 2
120
Pemer keahlian
121
POV Yi hua
122
POV Yi hua 2
123
POV Yi hua 3
124
Cacing Gu
125
Kelemahan diri sendiri?
126
Keluarga Bo
127
Dejavu?
128
Tak tau malu
129
Pemerkosaan?
130
POV author
131
trauma
132
Bangsa laut
133
Pesan dari bangsa laut
134
pengumuman
135
Bertemu
136
Yi Hua kanibal?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!