Aku mendengar cerita nya dengan baik, dan setelah ia selesai bercerita kecil tentang kehidupan kecil nya, aku mengusap rambutnya lembut.
"Nama mu nak sebutkan"
"Tuoli tuan"
"Adik mu? dan ibu mu"
"Namanya Tao tuan, dan ibu ku bernama Tianba"
"Hey..., tuoli mau kamu jadi anak angkat ku?"
Mata kecilnya terkejut dengan apa yang ku ucapkan.
"Tentunya saja ibu dan adik kecil mu bisa ikut bekerja untuk mengikuti ku dengan menjadi pelayan, istri ku seperti nya ingin mengasuh seorang anak padahal ia masih muda, jadi mau kah kamu jadi anak angkat ku aku akan mengajarimu seni beladiri dan bisnis demi keuntungan keluarga mu juga"
"Aku..."
Anak kecil itu sekarang terlihat kebingungan, aku mengusap kepalanya lagi.
"Tidak apa-apa jika kamu tidak bisa menjawabnya sekarang, kalau begitu apa kau bisa mengantarkan ku ke kepala desa nelayan?, atau seseorang nelayan yang paling berpengalaman di rumah kampung nelayan? itu dekat dari sini kan?"
"...Ya.ya! saya akan mengantar anda kesana!"
"Bagus..."
Aku melihat di ujung jalan sana 2 bawahan ku Jun Hui dan seorang ketua pemimpin dari budak manusia binatang Da Xia, dia dari suku serigala makanya ekor dan telinga nya seperti serigala. Jun Hui pasti yang memintanya untuk mencari aroma ku kesini.
"Tuan ada seseorang yang mencari anda..."
"Baik..., dan pas sekali kalian berdua datang, angkat ember ember ini dan bawa ke kapal, mereka menuruti perintah,"
"Tuoli aku akan menggendong adik mu terlebih dahulu meskipun dia terbungkus erat ia tetap tidak akan hangat, lalu akan mati kedinginan."
Aku mengambil bayi itu ke tangan ku dan mengalirkan kekuatan mentalku untuk menghangatkan nya, benar seperti yang kuduga anak bayi itu hampir sekarat kedinginan. aku memeluk satu tangan bayi itu dan mengulurkan tangan ku kepada bocah laki-laki itu untuk berjalan bersama kami.
Ia mengambil tangan ku dan rombongan kami pun pergi, saat sampai di kapal aku bertemu dengan seorang wanita aku memberikan hormat pada nya dengan baik menyerah kan kedua anak kecil itu untuk dirawat dan diberi makan setelah kami mengobrol.
"Jadi anda tuan Ang bei"
"Ya jadi siapa nama anda nyonya?"
"Nyonya? apa saya terlalu tua? padahal aku semuda ini anda memanggil ku nyonya"
Wanita itu tertawa kecil dengan cara yang terhormat dan elegan,
"Baik lady, saya minta maaf jadi apa yang anda perlukan di sini?"
"Hm..."
Ia menutupi separuh wajah nya dengan kipas tapi aku tetap bisa melihat ekspresinya yang tersenyum.
"Aku dengar anda sedang mencari resep pil kultivasi bukan?"
"Ya, lady benar apakah tuan chao yang memberitahu kan nya?"
"Ya,.... saya punya....", dia terdiam cukup lama sebelum melanjutkan dengan perkataannya.
"Yang saya mau untuk pertukaran Salinan nya adalah...."
Disaat itu aku langsung menimbang nimbang apakah duit yang ku panen dari bajak laut cukup untuk menukar Beberapa resep rahasia pil?, tapi jawaban darinya sungguhlah mengejutkan diriku dia berkata.
"Saya ingin menikahi anda"
"Pfff... uhuk uhuk...."
Aku hampir saja akan menyemburkan teh yang sedang ku minum.
"Lady, apa apaan itu?"
Aku menatapnya tidak percaya.
"Saya serius... seseorang seperti Anda pasti sudah bisa menguasai kultivasi dan jika saja Aku menikah denganmu lalu hamil anak dari keturunanku pasti mempunyai bakat untuk kultivasi."
"HAHAHA"
Aku tertawa sebentar setelah itu memasang wajah serius dan berkata, "Tidak saya tidak akan menerima penawaran yang seperti itu istriku hanya satu Li Mei dan tidak ada yang lain, silakan Anda pergi saya tidak tertarik lagi dengan salinan resep pil itu."
"Apa anda yakin?"
"Ya!"
Aku dengan tegas menolak sambil menyeruput teh dengan tenang.
"Hah... kalau begitu katakan padaku bakat mana yang mampu untuk berkultivasi seperti dirimu"
Aku menyipitkan sedikit mata dengan pertanyaannya lalu menjawab dengan tenang .
"Jika anda ingin keturunan yang bisa kultivasi lebih baik memilih pasangan dengan manusia binatang, saya tahu di sini tidak akan dianggap wajar karena mereka adalah budak dari benua lain, tapi merekalah yang satu-satunya yang paling cocok untuk berkultivasi"
".... Kalau begitu saya akan mempertimbangkan saran anda, lalu jika saya sudah mendapatkan budak itu saya akan memberikannya untuk dilatih bagaimana dan perjanjian kami akan adil untuk dibuat?"
"Ya, itu baik"
"Tapi anda yakin? bukankah orang orang disini mengganggap memiliki suami budak manusia binatang lebih rendah dari pada budak biasa?"
"Lagi pula tinggal di sisi saya sendiri di keluarga saya aku tidak terlalu peduli dengan pandangan mata orang orang"
"Bagus kalau begitu,"
"Kalau begitu saya akan mengirimkan surat untuk anda jika saya siap"
Wanita itu bangkit berdiri dari kursinya dan memberi hormat.
"Maka saya akan menantikan kabar baik mu"
Saya juga ikut bangkit berdiri dan membalas sapaan hormatnya. ia pun pergi dan aku mencari bocah tuoli yang mungkin ada di kamar di salah satu kapal kami, aku melihat da Xia keluar dari salah satu kamar di ujung lorong.
"Da Xia?"
"Oh ya tuan?"
"Dimana kedua bocah itu?"
"Mereka di kamar ini tuan"
"Baik lah.... anda, boleh pergi"
"Terimakasih tuan"
Dia pamit dengan hormat dan aku melangkah ke dalam kamar itu mengetuk pintu dan tuoli berseru.
"Tuan Jun Hui? tuan da Xia?"
"Bukan ini aku"
Aku membuka pintu dan melihat bocah itu yang tersenyum, pakaian nya baru dan bersih, dia menggendong adik nya di pelukan nya juga sama pakaiannya telah diganti baru, mereka pasti mandi lagi dengan air hangat, dan udara di kapal hangat dan ku tebak mereka juga telah makan, itu baik. dia bangkit berdiri lalu memberi ku penghormatan.
"Terimakasih atas tuan yang baik hati"
"Duduk lah kita harus menunggu selama beberapa hari untuk sampai ke desa mu, aku ingin sekalian menggunakan kapal apa tidak apa-apa?"
"Itu..."
Aku melihatnya seperti tidak nyaman karena khawatir.
"Katakan saja nak"
"Ibu saya tidak ada yang akan merawat nya, dan dia pasti masih khawatir dengan keselamatan kami berdua."
"Baiklah bagaimana jika aku mengirim Jun Hui sendirian?"
"Tapi tetap saja ibu adalah wanita, mungkin ia akan takut dengan pria asing yang tiba-tiba berkata anak anak nya baik, jadi saya meminta untuk ikut dengan nya bersama adik ku"
"Astaga keras kepala nya bocah ini!"
Aku menghela nafas panjang dan berkata,
"Baik lah saya akan menyuruh untuk menyewa gerobak dan kalian akan berangkat di sana nanti sore, istirahat lah dulu"
"Baik tuan, terimakasih atas kemurahan hati anda, saya akan membalas nya kelak,"
Sudut bibir ku tersenyum kecil sambil mengusap kepala anak itu, setelah itu aku pun mulai keluar dari kamar itu dan mencari Jun Hui menugaskan nya banyak hal untuk berangkat ke desa nelayan.
Aku mencari gerobak sewa dan menaikinya sambil mengeluarkan barang barang ke dalam gerobaknya makanan yang cukup, sebagai hadiah dan kebutuhan sementara Jun Hui yang menginap mungkin di rumah bocah tuoli.
Saat sampai di depan kapal ku Jun Hui mengambil alih kereta nya dan da Xia membawa kedua bocah itu naik ke gerobak, aku mengurus pekerjaan pengecekan barang yang diangkut menggantikan Jun Hui yang telah pergi ke desa nelayan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments