Sejenak

Saat aku sampai di rumah, istriku telah tertidur di pelukanku. malam telah tiba membuat udara semakin dingin, dun Ming suami bibi Cang menyapaku, dia sekarang memakai satu tongkat untuk membantunya berjalan. aku menghargainya, dia seperti kepala pelayan yang berpengalaman.

Istriku telah aku bawa ke kamar. dan akan ku bangunkan nanti, aku juga berpesan kepada dun Ming, bahwa kami telah makan di luar. padahal aslinya bohong, karena aku ingin memasak saat berada di ruang angkasa, lalu aku mengumpulkan orang-orang ini di aula utama. dan membahas hasil kerja hari ini.

Guan Lin maju terlebih dahulu dan menyerahkan beberapa dokumen sambil berkata, bahwa kemajuan alkohol semakin meningkat karena, seperti kata istriku. peminatnya semakin banyak, jadi kami telah menyuruh Guan Lin untuk menerima pemesanan dari bar lain yang membutuhkan alkohol kami.

Karena renovasi rumah dan toko sudah selesai, makanya dia mengambil tugas itu, sekarang tidak perlu lagi diriku yang mengantar alkohol langsung ke sana, membeli atau tidak stok ubi dan lobak, mereka yang akan menanggung nya, itu juga telah ditaruh di gudang dan terkadang aku diam-diam menambahkan stoknya dari ruang angkasa ku.

Alkohol milik kami tidak hanya lebih murah dibandingkan harga pasar, tapi juga lebih lezat dibandingkan yang orang-orang di sini buat, kurasa tidak masalah memonopoli alkohol di tempat ini.

Tentu saja aku sudah menghitung kerugian nya, bahkan sempat ada beberapa masalah dari penyusup yang masuk dengan sengaja ke tempat pembuatan alkohol, di rumah ke dua yang diberikan oleh keluarga chao sebagai deposit.

Untung saja di sana banyak manusia hewan, jadi mereka bahkan tidak bisa masuk selangkah pun karena insting para manusia binatang ini lebih tajam dibandingkan manusia. aku memperlakukan mereka seperti para pekerja ku dan mereka bersumpah setia untuk melayani diriku.

Karena bahkan di benua aslinya mereka adalah kelompok yang disudutkan dicap sebagai barbarian, dan sering dijadikan budak oleh manusia-manusia di daerah sana.

Setelah selesai aku menasehatinya beberapa kali, akhirnya giliran bibi Cang dan Jun Hui maju dan melaporkan tanah pertanian kami yang saat ini dipakai untuk menanam di desa terdekat, pembayaran para pekerja saat menanam di sana, aku mengusulkan singkong untuk di tanam saat salju dan beberapa petak lain untuk sayuran yang lain.

Karena aku ingin membuat tape, ya ini makanan khas di suatu daerah awal nya aku tidak tahu, tapi beberapa orang merekomendasikan nya, dan ternyata enak!, aku mencari tahu cara membuat nya ternyata lebih gampang, bisa menjadi alkohol juga, ini menguntungkan.

Singkong juga bisa menjadi keripik, dan itu adalah yang terbaik.

Laporan dari kedua ibu paruh baya juga aku dengar kan, mereka bertugas memasak di dapur untuk kedai nanti, tapi kemarin kemarin aku menyerahkan tugas menjahit seragam resmi ke keduanya, bersama 20 orang sandra yang tidak punya tempat tinggal, dan tinggal di rumah ke 2.

Setelah memeriksa laporan banyak hal, aku memutuskan istirahat dan pergi ke kamar. aku juga berpesan kepada mereka agar berhati-hati jika nanti keluarga atau siapapun membuat masalah jika tidak bisa diselesaikan oleh kalian maka panggil aku dan laporkan semuanya.

Setelah nya aku kembali ke kamar melihat Li Mei yang masih terlelap di dalam dunia mimpi, aku segaja mengganggu tidur nya dengan terus menciumi leher nya, hingga ia mengerang lembut.

"Istri? bangun?"

"Sayang? aku ketiduran?"

"Ya ayo ke ruang angkasa ku, kita akan makan dulu"

Aku menggendong nya seperti bayi, pelukannya hangat dan lembut, dirinya seringan bulu.

"Oke"

Tidak banyak menolak. dia naik keatas tubuh ku menyerahkan diri untuk berada dalam gendongan ku. dan kami masuk kedalam ruang angkasa. aku menyuruhnya tidur sebentar lagi dan aku akan memasak terlebih dahulu.

Aku turun ke bawah untuk masak makanan malam dan menyiapkan nya. saat aku kembali naik kelantai atas untuk membangun kan nya, dia ternyata sedang duduk di meja dan melihat lihat kertas dokumen pengeluaran rumah.

"Istri kenapa tidak tidur sebentar lagi?"

Aku mencium nya, penasaran dengan jawabannya.

"Tidak ada waktu besok kita akan benar-benar sibuk, kau juga akan mengeluarkan kapal jarahan perompak bukan? dan mencoba berlayar sebentar."

"Ya dan mengatur pelayaran sebagai latihan ini, mungkin membutuhkan seminggu, Jun Hui juga akan menjadi kapten kapal nanti tapi aku harus mengajari mereka semua secara langsung."

"Aku akan merindukan mu"

Li Mei menarik wajahku mendekati wajahnya dan mengecup bibir ku, dan aku balas mencium nya.

"Baik... tapi kita masih bertemu di ruang angkasa"

"Tapi aku sedih saat anda tidak disisi ku"

"Aku juga,... maka aku akan mempercepat pelajaran pelayaran kepada manusia binatang dan kapten kapal Jun Hui"

Aku tersenyum lembut dan menggendong nya lagi lalu membawanya turun kemeja makan, kami makan makanan ku, jika Li Mei berkata seperti itu aku juga merasa sedih karena aku akan mencoba berlayar dan jauh dari nya selama seminggu, bisa saja lebih.

Aku menggendong dirinya lagi membawanya ke kasur kami dan mulai berciuman dengan mesra.

"Karena kita tidak akan bertemu seminggu lagi di depan orang lain, anda boleh berlebihan saat ini"

Aku menyeringai atas permintaannya, kilatan main-main dan nakal di mataku.

"Oh, sayang, kamu tahu bagaimana merayuku. Aku tak sabar untuk menjalani malam penuh kenikmatan untuk menikmati mu."

Aku meraih tangan Li Mei sehingga sentuhannya membuat Li Mei menggigil.

"Jangan khawatir, saya tidak akan menghancurkan kamu... untuk saat ini."

Aku mengedipkan mata pada dia secara sugestif saat pintu kamar menutup, janji akan malam yang tak terlupakan masih ada di udara.

"Ah...!!!"

Saat sampai di kamar dia segera dilempar ke kasur besar ini, bunga bunga sudah ada bertaburan di atasnya, aku diam-diam menyiapkan ini saat masak dengan kekuatan mental ku mengumpulkan bunga lebih mudah, segaja bersenang-senang dengan nya.

"Kevin~ hah..."

Wajah Li Mei memerah baju kaos yang ia pakai juga berantakan aku segera melepaskannya dengan cepat dan bermain ganas dengan tubuh nya.

"Ahhh.... Kevin~"

Aku mengawasi nya dengan campuran keinginan saat Li Mei mendarat di tempat tidur yang nyaman ini, kelopak bunga bertebaran di sekitar nya.

Mata ku menjadi gelap karena nafsu apalagi saat aku melihat pemandangan di hadapan menggiurkan, pakaiannya berantakan.

Bibirku menelusuri tubuhnya, meninggalkan jejak ciuman yang lembut dan bertahan lama. Sentuhan ahlinya menemukan tempat nya, jari-jariku menggoda dan menikmati , menyebabkan Li Mei terengah-engah dan mengerang nama ku.

"Kamu begitu menawan, Sayang. Tubuhmu... sangat menggoda."

Suaraku serak karena hasrat saat aku melanjutkan penjelajahannya, tanganku menelusuri tubuhnya, sentuhan ku semakin tak berhenti.

"Kini, saatnya aku memberikanmu segalanya."

Bibir ku bertemu dengan bibirnya lagi, ciuman yang sengit. Tangan ku bebas menjelajah, menjelajahi setiap jengkal tubuh Li Mei, sentuhan itu menciptakan gelombang kenikmatan yang menerjang Li Mei.

Suara nya keluar dalam erangan terengah-engah saat intensitas sentuhan ku menghabiskan Li Mei, hasrat nya terjalin dengan hasrat ku.

"Kevin.... Ahhh...."

"Ah... ah ah ah.... Kevin... itu...."

"Lebih...!!!"

Aku menyeringai jahat, aku melanjutkan eksplorasi, menggoda dan menyenangkan Li Mei tanpa henti, tanda-tanda gairah Li Mei terlihat jelas.

Dengan gerakan yang mengalir, membuat nya mendengus kecewa. Tetapi sebelum Li Mei dapat bereaksi, aku dengan cepat melepas pakaian ku sendiri, memperlihatkan tubuh ku yang berotot dan terpahat.

"Siapkan dirimu, Sayang."

Suara nya bergetar karena kebutuhan saat Li Mei membisikkan keinginan nya. Aku menurut, cengkeramannya di pinggulnya erat dan posesif.

"Sekarang... aku... milikmu... sepenuhnya... hah..."

Kata-kata ku bercampur dengan kenikmatan saat kami berdua tenggelam dalam sensasi, tubuh bergerak bersama dalam harmoni yang sempurna, batas kenikmatan pecah di sekitar kalian.

Ritme ku menjadi lebih tanpa henti dan intens, seolah-olah aku mengklaim Li Mei sepenuhnya. Mataku terkunci dengan mata nya, dipenuhi dengan hasrat dan posesif yang mentah.

"Oh, sayang... Kamu begitu sempurna. Tubuhmu ..."

Aku mengerang, suaranya kental dengan kesenangan, setiap suara kami yang beradu mengirimkan gelombang kenikmatan mengalir ke seluruh tubuhnya.

Aku ambruk di tubuh nya, kami berdua terengah-engah, ruangan dipenuhi dengan aroma gairah dan suara napas Li Mei yang terjalin Indah.

Di saat-saat istirahat ini, aku memeluk nya erat-erat, pelukannya dipenuhi dengan kehangatan dan pemujaan, saat kami berdua menikmati sisa-sisa koneksi yang intens dan penuh gairah.

Episodes
1 Prolog
2 Sembuh
3 Ke kota
4 Belanja
5 Aku bukan dia
6 Pamit
7 Prasasti
8 Wortel putih
9 Kontrak kerja seumur hidup
10 Markas perompak
11 Rampasan
12 Harapan
13 Sejenak
14 Kargo
15 Desa nelayan
16 Jujur
17 Murid
18 POV Li Mei 1
19 POV Li Mei 2
20 Pulau kesedihan
21 Kembali
22 Bayi
23 Rencana
24 Rencana 2
25 Pasokan
26 Rapat
27 Keributan 1
28 Keributan 2
29 Syal rajut
30 Desa Siwan
31 Bertemu seseorang
32 Orang dari dunia lain?
33 Yihua
34 Pekerjaan
35 Pil
36 Pelayaran ke 2
37 Amit-amit jabang bayi
38 Ombak besar
39 Aksi
40 POV Li Mei 3
41 Energi qi dan mental
42 Liu Yifei
43 Ras manusia harimau
44 Getaran gempa
45 Alasan gempa
46 Buncit atau bulat?
47 Penjinak hewan jiwa
48 Dunia paralel atau novel?
49 Hu yi Tian
50 Pulang
51 Hadiah dari benua lain
52 Peluang?
53 Menuju ke alam rahasia
54 Air tenang berbahaya
55 Pertarungan
56 Berbeque gratis
57 Pergi ke tenggara
58 Array ilusi
59 Warisan seorang?
60 Keberuntungan
61 Kembali lagi
62 Mengundang Yi hua
63 Perdebatan kehebatan para suami dari dua wanita cantik
64 Perdebatan yang berujung ambigu
65 POV Li Mei 4
66 Tamu yang seorang teman lama
67 Cho Jun Ki
68 Silsilah keturunan
69 Legenda kultivator pertama
70 Cerita sampingan tahun baru
71 Benua FINDRA 1
72 Benua FINDRA 2
73 Penanaman rumput spritual pertama di benua ini
74 Pengecekan usaha
75 Cek-cok
76 Cekcok 2
77 Wanita misterius
78 Ular batu spritual yang lapar
79 POV Li Mei 5
80 The first move the sea wave
81 Penjara di rumah
82 Detektif Tuoli
83 POV Tuoli
84 POV Tuoli, Masalah mulai muncul 1
85 POV Tuoli, Masalah mulai muncul 2
86 Dalang peracunan
87 Rombongan pangeran
88 Bandit gunung
89 Jemputan
90 Desa aneh
91 Desa aneh 2
92 Penyelamatan Sandra
93 Sinyal
94 Kebiri
95 POV Cui San
96 Amarah Cui San
97 An
98 Samsak tinju
99 Demam Cui yi xin
100 Kunjungan 1
101 Kunjungan 2
102 Aura wibawa
103 Kriteria
104 Tabu melibatkan rakyat biasa
105 Kehangatan dan bantuan
106 Kebakaran
107 Kotoran kuda
108 Bahan pengganti
109 Suasana mencekam
110 Telfon penting
111 Tsunami melanda kota
112 Simulasi
113 Pemasangan array pelindung di sekeliling pantai
114 Li Mei menghilang?
115 Kangen ibu
116 Flash back 1
117 Flash back 2
118 Kenangan 1
119 Kenangan 2
120 Pemer keahlian
121 POV Yi hua
122 POV Yi hua 2
123 POV Yi hua 3
124 Cacing Gu
125 Kelemahan diri sendiri?
126 Keluarga Bo
127 Dejavu?
128 Tak tau malu
129 Pemerkosaan?
130 POV author
131 trauma
132 Bangsa laut
133 Pesan dari bangsa laut
134 pengumuman
135 Bertemu
136 Yi Hua kanibal?
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Prolog
2
Sembuh
3
Ke kota
4
Belanja
5
Aku bukan dia
6
Pamit
7
Prasasti
8
Wortel putih
9
Kontrak kerja seumur hidup
10
Markas perompak
11
Rampasan
12
Harapan
13
Sejenak
14
Kargo
15
Desa nelayan
16
Jujur
17
Murid
18
POV Li Mei 1
19
POV Li Mei 2
20
Pulau kesedihan
21
Kembali
22
Bayi
23
Rencana
24
Rencana 2
25
Pasokan
26
Rapat
27
Keributan 1
28
Keributan 2
29
Syal rajut
30
Desa Siwan
31
Bertemu seseorang
32
Orang dari dunia lain?
33
Yihua
34
Pekerjaan
35
Pil
36
Pelayaran ke 2
37
Amit-amit jabang bayi
38
Ombak besar
39
Aksi
40
POV Li Mei 3
41
Energi qi dan mental
42
Liu Yifei
43
Ras manusia harimau
44
Getaran gempa
45
Alasan gempa
46
Buncit atau bulat?
47
Penjinak hewan jiwa
48
Dunia paralel atau novel?
49
Hu yi Tian
50
Pulang
51
Hadiah dari benua lain
52
Peluang?
53
Menuju ke alam rahasia
54
Air tenang berbahaya
55
Pertarungan
56
Berbeque gratis
57
Pergi ke tenggara
58
Array ilusi
59
Warisan seorang?
60
Keberuntungan
61
Kembali lagi
62
Mengundang Yi hua
63
Perdebatan kehebatan para suami dari dua wanita cantik
64
Perdebatan yang berujung ambigu
65
POV Li Mei 4
66
Tamu yang seorang teman lama
67
Cho Jun Ki
68
Silsilah keturunan
69
Legenda kultivator pertama
70
Cerita sampingan tahun baru
71
Benua FINDRA 1
72
Benua FINDRA 2
73
Penanaman rumput spritual pertama di benua ini
74
Pengecekan usaha
75
Cek-cok
76
Cekcok 2
77
Wanita misterius
78
Ular batu spritual yang lapar
79
POV Li Mei 5
80
The first move the sea wave
81
Penjara di rumah
82
Detektif Tuoli
83
POV Tuoli
84
POV Tuoli, Masalah mulai muncul 1
85
POV Tuoli, Masalah mulai muncul 2
86
Dalang peracunan
87
Rombongan pangeran
88
Bandit gunung
89
Jemputan
90
Desa aneh
91
Desa aneh 2
92
Penyelamatan Sandra
93
Sinyal
94
Kebiri
95
POV Cui San
96
Amarah Cui San
97
An
98
Samsak tinju
99
Demam Cui yi xin
100
Kunjungan 1
101
Kunjungan 2
102
Aura wibawa
103
Kriteria
104
Tabu melibatkan rakyat biasa
105
Kehangatan dan bantuan
106
Kebakaran
107
Kotoran kuda
108
Bahan pengganti
109
Suasana mencekam
110
Telfon penting
111
Tsunami melanda kota
112
Simulasi
113
Pemasangan array pelindung di sekeliling pantai
114
Li Mei menghilang?
115
Kangen ibu
116
Flash back 1
117
Flash back 2
118
Kenangan 1
119
Kenangan 2
120
Pemer keahlian
121
POV Yi hua
122
POV Yi hua 2
123
POV Yi hua 3
124
Cacing Gu
125
Kelemahan diri sendiri?
126
Keluarga Bo
127
Dejavu?
128
Tak tau malu
129
Pemerkosaan?
130
POV author
131
trauma
132
Bangsa laut
133
Pesan dari bangsa laut
134
pengumuman
135
Bertemu
136
Yi Hua kanibal?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!