POV Li Mei 2

Akhirnya malam hari pun tiba, aku benar-benar tidak sabar untuk bertemu dengan Kevin, karena aku istirahat lebih dulu di kamar aku bisa segera masuk ke dalam ruang angkasa kami.

Membersihkan rumah kecil di ruang angkasa itu, sambil menunggu nya datang ke pintu, menyiapkan makan malam buatan ku juga hingga akhirnya dia muncul di belakang, dan memeluk pinggang ku erat. tangan nya naik mencoba untuk masuk kedalam tapi sebelum itu terjadi aku segera memukul nya dengan spatula.

"Hentikan tidak liat aku masak?"

Dia tidak merasakan sakit tapi malah tertawa lebar dengan sembrono nya memeluk pinggang ku lebih erat daripada tadi.

"Istriku~"

Aku tidak menggubris nya melanjutkan mengoseng oseng tumis sayur buncis ini yang perlu di aduk, bersama orek tempe di wajan yang lain. aku sedang bereksperimen membuat masakan dari buku resep yang ia baca di rak.

"Istri~"

"Apa?"

Aku hanya menjawabnya sekilas karena tidak tega untuk membiarkan nya di cuekin oleh diri ku, tapi dia dengan cepat membalikkan badan ku menghadap diri nya dan menidurkan punggung ku ke meja luas sambil mencium bibir ku ganas.

Kalau aku tidak ingat kompornya masih nyala mungkin aku sudah terhanyut oleh ciuman ini, tapi karena aku ingat masakan ku, aku mencubit nya keras hingga ia meringis dan aku terbebas dari nya dan segera memastikan masakan ku.

"Awww.... istri sakit"

Sekarang dia berpura-pura seperti anak anjing yang butuh perhatian, dengan air mata palsu, ah entah kenapa aku jadi bisa melihat tangisan modus atau tidak, lewat novel dan film yang ku tonton akhir akhir ini di ruangan nya.

"Jangan ganggu kalau masak!"

"Mandi sana!"

Akhirnya aku mengusir nya, meskipun tidak tega melihat nya yang seperti itu, dia berpura-pura sangat sedih dan kesakitan, padahal seseorang di ranah kultivasi seperti nya tidak akan merasakan sakit dari cubitan ku, dia hanya ingin diperhatikan tapi itu juga cukup manis sih...

Aku mengangguk kan kepala berkali kali dan melirik yang masih berakting, dan tidak tega mencium pipi nya sambil berkata dengan lembut.

"Mandi ya baru makan habis itu boleh main"

Seketika wajah nya cerah dan bayangan ku terhadap telinga anjing nya naik bersama ekornya berdiri bersemangat. Kevin mencium ku lagi lalu kabur dengan cepat kekamar mandi.

"Hah...."

Aku menghela nafas lega setelah mengusir pria besar itu dan melanjutkan memasak, setelah makanan siap di meja akhirnya dia turun ke bawah, dan kami makan dengan harmonis sambil saling bercerita tentang kegiatan pagi ini.

"Istri"

"Ya?"

"Tuoli menjadi murid ku"

"Eh? sungguh jadi dia menolak anda untuk menjadi Ayah angkat nya?"

"Ya," dia mengunyah makanan nya dengan santai dan melihat ke arah ku seperti nya dia takut aku kecewa.

"Ada apa? mata mu menatap ku seperti itu... takut kalau aku sedih ya?"

Aku meledeknya dan memberikan potongan sayur yang ia benci tapi menyehatkan tubuh untuk dimakan ke dalam mangkuk nya. seperti anak kecil saja tidak suka sayur. tapi pada akhirnya dia memakannya dengan lahap apa yang kuberikan.

"Tidak tuh...."

Ucap nya mengelak dari pandangan ku, sudah pasti pria ini berbohong dengan perasaan nya yang cemas dengan reaksi ku.

"Ya, aku menyukai anak-anak tapi lebih menyukai anak kita nanti, aku lebih suka bersabar menunggu akan anak kami ada di perut ku..."

Aku mengucapkan kata kata itu dengan tulus, sambil menyuapi lauk dengan sumpit ku ke mulut nya langsung. Kevin membuka mulutnya dan melahap makanan yang disuapi. mulai mengunyah.

"Sungguh? tapi istri tenang saja tuoli juga akan menghibur mu.... karena dia akan mengikuti ku seperti ekor."

"Hahahaha...., baik baik, saya menantikan kedatangan kalian disini..."

Aku tersenyum cerah setelah nya, lalu Kevin mulai bertanya bagaimana keadaan ku di rumah, tentunya saja saya bercerita dengan jujur masalah orang orang desa yang berharap mendapat kan pekerjaan di tempat kami.

"Jadi begitu..."

Kevin mendengarkan dengan seksama cerita ku yang sangat panjang, lalu mulai mengomentari.

"Istri mungkin hari hari lain nya keluarga ku datang, dan orang orang desa tidak akan menyerah datang sekali ke sana."

"Ya saya tau, saya selalu mengikuti rencana anda Kevin"

Dia bangkit dari kursi nya dan mulai merapihkan meja makan mengumpulkan piring kotor, tentunya saja aku juga tidak diam saja dan membantu nya.

"Li Mei.... apa anda bisa kuat mendengar kata-kata menghina yang di ucapkan orang orang?"

Dia menatap wajah ku dengan tatapan sedih. kami mencuci piring bersebelahan. "Maaf menyusah kan mu untuk sekarang ya?"

Aku mencium pipi nya lembut dan membalas.

"Menyusahkan apa nya? anda yang terbaik, bahkan jika reputasi ku jelek aku berjanji tidak akan merusak kualitas bisnis kami."

"Sayang bukan itu mau ku...."

Kevin menggenggam erat tangan ku.

"Aku tidak masalah dengan bisnis kami aku menghawatirkan mu...., aku sedih jika anda sedih...dan aku sakit jika anda sakit... aku juga tidak bahagia jika anda tidak bahagia..., aku bisa membuang segala nya demi kebahagiaan mu Li Mei... jadi katakan sejujurnya jika anda tidak kuat mendengar ledekan mereka aku akan menyumpal mulut mereka semua dan menjadi tameng pelindung mu..."

Hatiku menghangat dengan kata-kata nya yang lembut dan terasa manis ini.

"Ya aku akan bilang pada mu jika aku muak dengan ocehan mereka, tapi sekarang belum aku menganggap mereka lucu seperti anjing yang menggonggong."

"Itu baru istriku..."

Dia menciumi lehernya ku sampai ketempat tempat lain berusaha menggoda aku dengan meminta jatah malam lagi dan aku juga mengaitkan lengan ku leher nya membiarkan diri nya melakukan hal-hal yang ia mau.

Untungnya saja piring terakhir telah di bilas dan ditaruh kerak piring bersih, ia segera menggendong ku dengan lembut dan terus menciumi ku. mencoba membawa ku ke kamar.

"Apa kau akan pulang lebih lama?"

Ciuman nya menggelitik leher ku tapi aku tetap bertanya beberapa hal yang membuat ku penasaran Kepada Kevin.

"Ya..."

Dia berhenti mencium ku dan mendesah panjang setelah mengingat sesuatu.

"Hah ....."

"Mengajar kan seseorang memang sulit ya?"

"Hm? memang nya ada masalah?"

Kami sudah duduk bersama di ranjang besar ini.

"Tidak juga, kamu tidak perlu khawatir aku berjanji akan pulang cepat untuk masalah kecil mengajar orang orang di desa nelayan tentang tambak aku bisa mengaturnya dengan baik. kecuali saat di jalan aku bertemu yang lain mungkin aku bisa terlambat ke rumah kami."

Ia kembali memeluk ku dan mengendus-endus leher ku lagi, dan menjilati nya.

"Baik lah katakan saja padaku jika masalah nya berat oke aku di sisi mu..."

"Iya sayang aku tau~"

Ia mencium bibir ku manja.

"Jangan bahas apapun lagi ya kita harus fokus ngelakuin ehem... ehem... ini ya?"

Aku melihatnya yang benar-benar tidak bisa menahan diri lagi dan ingin tertawa.

"Baik laku kan sesukamu"

Episodes
1 Prolog
2 Sembuh
3 Ke kota
4 Belanja
5 Aku bukan dia
6 Pamit
7 Prasasti
8 Wortel putih
9 Kontrak kerja seumur hidup
10 Markas perompak
11 Rampasan
12 Harapan
13 Sejenak
14 Kargo
15 Desa nelayan
16 Jujur
17 Murid
18 POV Li Mei 1
19 POV Li Mei 2
20 Pulau kesedihan
21 Kembali
22 Bayi
23 Rencana
24 Rencana 2
25 Pasokan
26 Rapat
27 Keributan 1
28 Keributan 2
29 Syal rajut
30 Desa Siwan
31 Bertemu seseorang
32 Orang dari dunia lain?
33 Yihua
34 Pekerjaan
35 Pil
36 Pelayaran ke 2
37 Amit-amit jabang bayi
38 Ombak besar
39 Aksi
40 POV Li Mei 3
41 Energi qi dan mental
42 Liu Yifei
43 Ras manusia harimau
44 Getaran gempa
45 Alasan gempa
46 Buncit atau bulat?
47 Penjinak hewan jiwa
48 Dunia paralel atau novel?
49 Hu yi Tian
50 Pulang
51 Hadiah dari benua lain
52 Peluang?
53 Menuju ke alam rahasia
54 Air tenang berbahaya
55 Pertarungan
56 Berbeque gratis
57 Pergi ke tenggara
58 Array ilusi
59 Warisan seorang?
60 Keberuntungan
61 Kembali lagi
62 Mengundang Yi hua
63 Perdebatan kehebatan para suami dari dua wanita cantik
64 Perdebatan yang berujung ambigu
65 POV Li Mei 4
66 Tamu yang seorang teman lama
67 Cho Jun Ki
68 Silsilah keturunan
69 Legenda kultivator pertama
70 Cerita sampingan tahun baru
71 Benua FINDRA 1
72 Benua FINDRA 2
73 Penanaman rumput spritual pertama di benua ini
74 Pengecekan usaha
75 Cek-cok
76 Cekcok 2
77 Wanita misterius
78 Ular batu spritual yang lapar
79 POV Li Mei 5
80 The first move the sea wave
81 Penjara di rumah
82 Detektif Tuoli
83 POV Tuoli
84 POV Tuoli, Masalah mulai muncul 1
85 POV Tuoli, Masalah mulai muncul 2
86 Dalang peracunan
87 Rombongan pangeran
88 Bandit gunung
89 Jemputan
90 Desa aneh
91 Desa aneh 2
92 Penyelamatan Sandra
93 Sinyal
94 Kebiri
95 POV Cui San
96 Amarah Cui San
97 An
98 Samsak tinju
99 Demam Cui yi xin
100 Kunjungan 1
101 Kunjungan 2
102 Aura wibawa
103 Kriteria
104 Tabu melibatkan rakyat biasa
105 Kehangatan dan bantuan
106 Kebakaran
107 Kotoran kuda
108 Bahan pengganti
109 Suasana mencekam
110 Telfon penting
111 Tsunami melanda kota
112 Simulasi
113 Pemasangan array pelindung di sekeliling pantai
114 Li Mei menghilang?
115 Kangen ibu
116 Flash back 1
117 Flash back 2
118 Kenangan 1
119 Kenangan 2
120 Pemer keahlian
121 POV Yi hua
122 POV Yi hua 2
123 POV Yi hua 3
124 Cacing Gu
125 Kelemahan diri sendiri?
126 Keluarga Bo
127 Dejavu?
128 Tak tau malu
129 Pemerkosaan?
130 POV author
131 trauma
132 Bangsa laut
133 Pesan dari bangsa laut
134 pengumuman
135 Bertemu
136 Yi Hua kanibal?
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Prolog
2
Sembuh
3
Ke kota
4
Belanja
5
Aku bukan dia
6
Pamit
7
Prasasti
8
Wortel putih
9
Kontrak kerja seumur hidup
10
Markas perompak
11
Rampasan
12
Harapan
13
Sejenak
14
Kargo
15
Desa nelayan
16
Jujur
17
Murid
18
POV Li Mei 1
19
POV Li Mei 2
20
Pulau kesedihan
21
Kembali
22
Bayi
23
Rencana
24
Rencana 2
25
Pasokan
26
Rapat
27
Keributan 1
28
Keributan 2
29
Syal rajut
30
Desa Siwan
31
Bertemu seseorang
32
Orang dari dunia lain?
33
Yihua
34
Pekerjaan
35
Pil
36
Pelayaran ke 2
37
Amit-amit jabang bayi
38
Ombak besar
39
Aksi
40
POV Li Mei 3
41
Energi qi dan mental
42
Liu Yifei
43
Ras manusia harimau
44
Getaran gempa
45
Alasan gempa
46
Buncit atau bulat?
47
Penjinak hewan jiwa
48
Dunia paralel atau novel?
49
Hu yi Tian
50
Pulang
51
Hadiah dari benua lain
52
Peluang?
53
Menuju ke alam rahasia
54
Air tenang berbahaya
55
Pertarungan
56
Berbeque gratis
57
Pergi ke tenggara
58
Array ilusi
59
Warisan seorang?
60
Keberuntungan
61
Kembali lagi
62
Mengundang Yi hua
63
Perdebatan kehebatan para suami dari dua wanita cantik
64
Perdebatan yang berujung ambigu
65
POV Li Mei 4
66
Tamu yang seorang teman lama
67
Cho Jun Ki
68
Silsilah keturunan
69
Legenda kultivator pertama
70
Cerita sampingan tahun baru
71
Benua FINDRA 1
72
Benua FINDRA 2
73
Penanaman rumput spritual pertama di benua ini
74
Pengecekan usaha
75
Cek-cok
76
Cekcok 2
77
Wanita misterius
78
Ular batu spritual yang lapar
79
POV Li Mei 5
80
The first move the sea wave
81
Penjara di rumah
82
Detektif Tuoli
83
POV Tuoli
84
POV Tuoli, Masalah mulai muncul 1
85
POV Tuoli, Masalah mulai muncul 2
86
Dalang peracunan
87
Rombongan pangeran
88
Bandit gunung
89
Jemputan
90
Desa aneh
91
Desa aneh 2
92
Penyelamatan Sandra
93
Sinyal
94
Kebiri
95
POV Cui San
96
Amarah Cui San
97
An
98
Samsak tinju
99
Demam Cui yi xin
100
Kunjungan 1
101
Kunjungan 2
102
Aura wibawa
103
Kriteria
104
Tabu melibatkan rakyat biasa
105
Kehangatan dan bantuan
106
Kebakaran
107
Kotoran kuda
108
Bahan pengganti
109
Suasana mencekam
110
Telfon penting
111
Tsunami melanda kota
112
Simulasi
113
Pemasangan array pelindung di sekeliling pantai
114
Li Mei menghilang?
115
Kangen ibu
116
Flash back 1
117
Flash back 2
118
Kenangan 1
119
Kenangan 2
120
Pemer keahlian
121
POV Yi hua
122
POV Yi hua 2
123
POV Yi hua 3
124
Cacing Gu
125
Kelemahan diri sendiri?
126
Keluarga Bo
127
Dejavu?
128
Tak tau malu
129
Pemerkosaan?
130
POV author
131
trauma
132
Bangsa laut
133
Pesan dari bangsa laut
134
pengumuman
135
Bertemu
136
Yi Hua kanibal?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!