"Jadi suami sebentar lagi akan sembuh? aku senang"
Ia duduk nyaman di sofa lembut itu sambil terus tersenyum manis.
"Li Mei..."
Mataku tertuju padanya.
"Ya?"
Ia menatapku dengan bingung.
"Tolong panggil aku dengan namaku tanpa embel-embel tuan"
Karena dia sama sekali tidak pernah mengatakan nama pemilik asli dan sekarang aku menjadi pemilik asli dan jika ia memanggilku nama pemilik aku tidak masalah, karena aku yang pertama dipanggil nama pemilik asli sekarang bukan orang sebelumnya yang telah mati itu, seketika wajahnya memerah.
"Ang Bei...."
Bisik nya halus, jlebb rasanya hatiku terpanah oleh panah cinta cupid. Lembut manis gini dibilang jelek sama orang orang apa mereka buta?
"Sayang~"
Aku semakin mendekati dirinya yang duduk di sofa.
"Ayo mandi bersama?"
Wajahnya seketika meledak merah, dia mulai kebingungan sekarang, aku menggenggam tangan nya dan berkata.
"Hanya mandi saja aku tidak akan melakukan hal lain"
Aku kembali melihat wajahnya yang tenang dan mengangguk karena biasanya aku tidak kuat mandi dan dia harus membantuku untuk membersihkan diri dengan air hangat.
Jadi aku ingin menjahilinya dengan kata-kata.
"Li Mei tunggulah saat aku sembuh Dan kamu sedikit berisi aku pasti akan melahap mu dengan bersih."
Wajahnya kembali memerah bahkan lebih parah daripada sebelumnya, Ia tetap berdiri membantuku berjalan ke kamar mandi menggosok punggung dengan air hangat dan kami berendam bersama di dalam bak.
Ia bersandar dengan nyaman dadaku setelah itu kami mengobrol beberapa patah kata sampai ia tiba-tiba saja tertidur pulas mungkin karena air hangat atau mungkin juga karena ia kelelahan dan sekarang ia merasa lega, aku tidak tahu hal pastinya, yang penting sekarang aku akan melindungi dan memanjakannya.
Saat aku memegang tangannya yang kapalan dan banyak luka karena sering bekerja aku merasa sedih dan mencium tangan itu dengan lembut memastikan sumpahku agar membuat tangan ini menjadi lembut tanpa melakukan apapun di masa depan, ia harus bersantai dan hidup dengan nyaman.
Kami berendam di air dari ruangan ini, selama waktu aku menjadi penyitas, aku selalu meminum air dari ruangan ini karena itu menyembuhkan beberapa hal bahkan memperkuat tubuh apalagi jika digunakan oleh mandi, makanya aku mengajaknya untuk berendam di sini agar tubuhnya pulih dan menyerap semua kebaikan dari air ruang angkasa milik ku.
Akhirnya Li Mei bangun dan kami keluar dari bak dan berganti pakaian, di sini sangat lah mudah mengurus barang barang, hanya perlu menggunakan pikiran ku, bahkan menanam juga sama.
Setelah tidur bersama-sama di ranjang yang enak dan empuk di ruangan angkasa milikku setelah itu keluar dari sini sehabis sarapan karena kami tidak ingin dicurigai terlebih dahulu apalagi saat Li Mei yang tidak bekerja, aku memberi pesan kepada dirinya agar berpura-pura bekerja tidak akan menimbulkan keributan bagi para tetangga, mengambil sesuatu di sungai atau apapun.
Dan mengingatkannya untuk tidak lelah karena sebentar lagi setelah aku sehat aku yang akan cari uang untuk keluarga ini dan Ia hanya tersenyum kecil, setelah berhari-hari makan minum air dari ruang angkasa ku kami menjadi semakin sehat aku merasa tubuh ku pulih banyak.
Bahkan Li Mei mulai mempunyai daging yang nyaman dipeluk, aku juga tidak menganggur di rumah aku mencari cari cara untuk menghasilkan uang disini karena kita juga perlu, aku ingin mengadakan pernikahan yang baik untuk nya, dan melepaskan status budaknya yang tentu nya saja menggunakan uang.
Beberapa kali aku melihat Li Mei yang tersipu saat aku berolahraga dan berlatih menyerang aku tetap ingin menjadi kuat meskipun disini tidak ada zombie tapi aku ingin melindungi Li Mei, aku juga mengajak nya berlatih pemanasan untuk kesehatan nya, beberapa kali kami berlatih berlari di luar rumah terkadang di ruang angkasa, sampai setelah 2 bulan aku sehat dengan baik.
Akhirnya aku bisa melakukan itu!!!
Sejak awal aku benar-benar ingin menerkam nya tapi menyadari kekuatan fisik ku dan fisik nya yang lemah aku harus menahan nya terlebih dahulu, dan akhirnya hari ini datang juga, biasanya kami memilih untuk tidur di ruang angkasa daripada di kasur tipis di rumah jelek itu.
Saat kami selesai makan malam aku mulai memeluk nya dari belakang disaat ia sedang mencuci piring di wastafel.
"Li Mei~"
Aku mencium lehernya yang indah merasakan pinggang tipis nya dan kulit nya yang lembut.
Wajah Li Mei juga memerah seperti mengerti apa yang ku ingin kan, dan juga mungkin dia mengingat perkataan ku jika kami telah sembuh dan sehat aku akan memakannya.
Aku kembali mencuri ciuman panas dari nya setelah ia mencuci piring, nafas nya tersengal sengal, aku kembali memeluk nya dan berkata.
"Istri boleh kah?"
Mataku berkedip lucu meminta izin nya, dan ia mengangguk kecil dengan wajah memerah. sedangkan aku tersenyum penuh kemenangan dan mulai memakannya, tangan ku bersemangat masuk kedalam tubuh nya memeriksa setiap sudut milik nya dan setiap jengkal nya.
Dadanya hmmmm... lezat, aku terus bertahan di kedua benda itu menjilat menggigit ngemut dan lainnya sampai mendengar erangan nya.
"Ah~~"
"Ang Bei~~"
"Jangan lagi~~~"
Milik ku semakin bersemangat dan membuka tempat kenikmatan yang akan ku masuki, tubuh nya gemetar matanya berkabut oleh kenikmatan yang ku berikan pada tubuh nya, aku mulai melonggarkan tempat itu dengan dua jari ku, tempat itu bahkan sudah basah.
"Hm.... hmm..."
Aku melihat reaksi Li Mei dia pasti merasa sakit karena masih perawan aku bersyukur dengan bekas luka di wajahnya jadi nya ia tidak dibeli atau di perkosa dengan orang lain, dan tentunya saja sekarang bekas luka itu mulai memudar, secara bertahap karena obat dari dunia modern dan air ruangan angkasa ku.
"Sakit ya? tahan oke"
Aku berusaha mencari cari titik kenikmatan nya dan ketemu!, Li Mei mengerang berkali-kali setelah aku menekankan nya dengan tidak sabar, sampai sesuatu membasahi kedua jari ku dengan cairan nya yang banyak, ia tersengal sengal seperti orang bingung, kakinya terbuka lebar di atas kasur, kami telah lari ke kasur saat ini aku ingin Li Mei merasa nyaman saat pertama kali melakukan nya di kasur.
"Li Mei Li Mei...."
Dia terlihat kebingungan, dan aku kembali mencium nya dengan ganas menyerang seluruh kota didalam nya dan mulai memasukkan benda ku yang berada dibawah sana kedalam lubang milik nya.
"AAAKKKHHH!!!???"
Li Mei terlihat sangat terkejut saat benda itu menembus kedalam tubuh nya.
"Tahan Oke"
Aku mengerahkan usaha ku untuk menembus selaput pelindung di sana dan kenikmatan muncul di pihak ku sedangkan Li Mei mulai meneteskan air mata, saat aku telah berada di dalam nya aku mulai menenangkan dirinya dan memberinya ciuman panas agar cepat melupakan kesakitan itu.
"Aku akan bergerak Oke"
Pertama tama aku mulai bergerak perlahan agar dia terbiasa dengan ini setelah desisan nya berubah menjadi erangan aku mulai mempercepat gerakan ku.
"Ah~ aah~"
"Ang Bei.... itu terlalu . Aaaahh~!!!"
"Spruttt"
Cairan panas ku mengalir didalam tubuh nya.
Gila ini nikmat banget!!!
Aku masih melihat Li Mei yang terbaring tidak berdaya terengah-engah, dan mulai bermain lagi dengan tubuh nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments